Lisa terpaksa ikut kekampung suami nya setelah usaha mereka bangkrut total, namun setelah sampai kampung ia malah di buat tercengang melihat keadaan rumah yang di pandangan dia amat mengerikan sekali.
Di tambah setiap malam ia selalu bermimpi seram, kuburan yang ada di tengah rumah terasa sangat menyeramkan. kata Harun itu adalah kuburan Nenek moyang nya, jadi tidak bisa mau di pindah.
Mampu kah Lisa bertahan dari gangguan?
Atau Lisa akan menyerah akibat takut dan juga ngeri melihat penampakan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Di rumah kosong
Iringan angin yang perlahan meniup kencang jalanan membuat Lisa yang baru di urut merasa tubuh nya merinding, sangking lama nya tadi dia sampai tidak sadar kalau hari juga sudah semakin sore dan menggelap, kilat beberapa kali menampakan diri pertanda akan hujan sebentar lagi dan rumah nya masih jauh juga dari sini.
Sudah takut juga di dalam hati kalau harus kehujanan di jalan, ini pasti di rumah Harun sudah cemas menunggu dia pulang. sial nya lagi ponsel malah habis batrai sehingga Lisa tidak bisa mau memberi kabar pada suami nya, jadi lebih baik ngebut saja agar cepat sampai kerumah dengan selamat.
"Tadi jalan nya bukan begini ya, apa aku salah jalan?" batin Lisa menatap kanan kiri.
Selain tidak ada sawah yang tadi pagi sudah dia lihat, ada pula hutan hutan yang sudah berasap tebal sehingga rasa nya nambah seram saja. Lisa juga tidak tau kalau di kampung sebelah sedang ada marak nya tentang seorang wanita yang mati saat dalam keadaan hamil dan jadi hantu, kalau tau maka sudah pasti takut.
Padahal sebelum berangkat tadi sudah bilang dengan suami nya agar selalu mengantongi ponsel agar saat kesasar bisa menghubungi, malah yang ponsel nya mati milik Lisa. jadi ya tidak bisa mau menghubungi Harun, sedangkan hari juga tambah malam dan semakin gelap.
"Aduuuh aku mau kemana ini kok tambah seram saja jalan nya?" Lisa mulai bertanya tanya resah.
"Eh itu ada manusia mau masuk alam ghaib, kau yang menyesatkan ya?" tanya wanita yang mati beranak karena di santet kekasih suami nya.
"Tidak, aku tidak punya waktu untuk itu." Maharani menggeleng sambil memainkan jari lentik nya.
"Lalu kau biarkan saja?" Nilam menatap teman yang baru di kenal nya ini.
"Aku di sini adalah setan, bukan malaikat penolong." tegas Maharani yang masih punya sikap sangat jahat akibat dendam nya.
"Oh begitu, dia pasti akan ketakutan nanti." Nilam bergumam sendiri.
Dua arwah ini adalah sama sama jenis kuntilanak yang sangat jahat dan kejam karena cara mati nya tidak main main, satu di santet hingga perut meledak dan satu nya lagi mati karena di perkosa dan tubuh nya di potong potong oleh Ayah tiri nya, tidak lain dan tidak bukan bahwa dia adalah Maharani putri sulung nya Laras dengan Ustad Ali yang sudah wafat.
"Terserah lah mau takut atau tidak, lebih baik kau selesaikan masalah mu sekarang dengan Ratna." suruh Maharani.
"Purnama belum memberi aba aba, kan masih mau di tangani sama dia." jawab Nilam ikut duduk di batu.
"Itu kalau semua urusan sudah selesai nanti, habis wanita itu ku buat." Maharani kesal juga dengan Lisa.
"Sekarang aja lah, kayak nya seru kalau kita hajar dia." ajak Nilam.
Tapi yang di ajak menggeleng karena saat ini. Lisa sudah dalam urusan setan lain sehingga bukan urusan dia mau ikut campur, terserah mau di buat apa dengan setan yang sudah menguasai nya. lagi pula dia orang yang menjengkelkan hati, bukan cuma Purnama saja yang kesal akan tingkah nya Lisa sejak tadi.
Sedangkan kini Lisa mulai tambah panik karena jalan seolah tidak berujung, yang ada hanya hutan saja dan dia menjadi begitu cemas sekali. tidak ada satu pun yang lewat untuk bertanya, rasa panik yang semakin menghimpit dada dan di sambut pula dengan hujan yang sangat deras turun kebumi.
"Astaga, sial sekali hidup ku ini gara gara si Laras!" kesal Lisa bingung mau mencari tempat untuk berteduh.
Karena memang sepanjang jalan hanya ada hutan saja, maka Lisa pun tidak punya tempat untul berhenti berteduh. terpaksa hujan deras dan di sertai kilat dia terobos agar segera sampai di rumah, namun tak lama kemudian dia malah menemukan rumah yang kelihatan kosong tidak ada penghuni nya.
"Tidak apa apa lah, dari pada aku kehujanan begini. mana ada petir nya juga!" gumam Lisa yang akhir nya memilih untuk berhenti.
"Yah di teras saja, untung lah ada rumah kosong ini." Lisa segera menepikan motor untuk berteduh.
Jedaaaar.
Suara petir kian kencang saja membuat Lisa terjingkat jingkat, dia paling takut petir sebenar nya. ini kalau di rumah maka dia akan sembunyi di dalam selimut agar jangan sampai kelihatan kilat, tali sekarang cuma bisa menahan rasa takut nya saja di rumah kosong sendirian. Lisa sama sekali tidak tau kalau rumah ini adalah rumah angker yang di huni oleh genderuwo pesugihan Rahmat, di sini lah Rukayah anak Eyang Sundari mencari jin nya.
Krieeeeet.
"Hah!"
Pintu yang awal nya tertutup itu mendadak terbuka begitu saja dari dalam, tentu Lisa takut karena ini pasti ada yang tidak beres, bahkan mau menoleh langsung saja dia tidak punya nyali sehingga hanya melirik sedikit saja. takut nya saat menoleh maka langsung kaget melihat ada yang muncul, tapi untung saat di lirik tidak ada apa apa.
"Mungkin kena angin." batin Lisa berusaha berpikir positif.
Braaaak.
"EH ANJING!"
Lisa memang sudah kebiasaan kalau kaget maka akan mengumpat, kadang kadang hal yang seperti ini lah yang mertua nya benci. untuk orang jawa keraton mana ada wanita yang begitu, kalau pun kaget mereka akan tetap slow saja.
"Kok ada saja, tolong lah jangan ganggu aku. cuma numpang neduh sebentar, kalau hujan reda maka aku akan langsung pergi!" gumam Lisa mulai gelisah.
Gelisah karena pikiran nya mulai bercabang, antara tetap bertahan di rumah ini atau harus menerabas hujan yang lebat. mau lanjut jalan dia takut petir dan mau menunggu di sini dia takut setan, kedua dua nya adalah hal yang sangat ia takuti sehingga bingung mau pilih yang mana.
"Ku mohon jangan ada apa apa lah, aku takut sekali sekarang." Lisa sangat gelisah sekarang mau diam atau lanjut jalan.
Sreeeeet.
Braaaaak.
Baru saja bergumam memohon agar diri nya baik baik saja berteduh di sini, sebuah tangan yang sangat kencang menarik nya masuk kedalam rumah sehingga tubuh Lisa pun terseret masuk. sudah pasti Lisa menjerit histeris karena ketakutan, saat di melihat kebawah agar tau apa yang sedang menarik nya maka Lisa tambah takut lagi.
"Lepaskan aku! aaaaahhh lepaskan aku, tolooooong." Lisa menjerit dan mencoba untuk cari pegangan.
"Hohohooooo."
"Lepaskan, lepaskan aku!" Lisa terus berusaha untuk menjerit agar di dengar olah orang yang lewat.
Walau suara nya juga tidak mungkin terdengar akibat suara hujan yang sangat deras sehingga tidak ada satu warga pun yang lewat, Lisa tidak tau kalau dia sudah kembali lagi kerumah yang dekat dengan Laras karena tadi dia sudah di putar putarkan oleh iblis sehingga perjalanan terasa amat sangat panjang, padahal masih di situ situ saja.
Up kedua ya ini guys, selamat pagi menjelang siang ya kesayangan othor.
aturan mah biarin ja Lisa mati di tangan Om Wowo