NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Mantan Istri

Mengejar Cinta Mantan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cerai / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Razi Maulidi

Arumi Yudistira seorang wanita yang penyabar. setiap ada masalah dalam rumah tangga selalu dia hadapi dengan sabar.

akan tetapi, untuk masalah kali ini tidak bisa membuat Arumi untuk lebih bersabar lagi. Hingga Arumi memilih untuk pergi meninggalkan suaminya yang tak kunjung ada perubahan.

lalu bagaimana reaksi Gibran iskandar yang mengetahui istrinya pergi meninggalkan nya?

Akankah Gibran mengejarnya? atau membiarkan nya?

yuk simak kisah ini sampai habis yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razi Maulidi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. Sepuluh

Bab. 10

Setelah lama berbincang di sana, dan akhirnya mereka berdua pamit kembali ke kantornya.

"Lebih baik kalian juga pulang, ini malam sudah hampir larut." ujar pak Alex.

Mereka pun mengangguk. Pak Alex lebih dulu keluar dari sana, barulah di susuli Arumi dan Mika di belakang nya.

"Ar, aku ke toilet dulu ya. Kamu duluan aja keluar, tunggu aku di sana ya." ucap Mika yaang bergegas ke toilet.

Akhirnya Arumi keluar seorang diri. Setibanya di luar, Arumi melihat pak Alex masih berdiri di sana bersandar di mobilnya.

"Sendiri? Di mana temanmu?" tanyanya.

"Dia izin toilet. Kamu marah soal tadi di telpon ya? Maaf, tidak terbiasa memanggil nama. Kamu kan bosku, tidak enak manggil nama." ujar Arumi dengan sedikit menunduk lesu.

"Tidak enak jika di kantor dan sedang bersama yang lainnya. Jika sedang berdua kenapa tidak enak. Kamu bisa memanggilku seperti aku memanggilmu. Kamu paham!"

Hmmm...

Arumi menghela nafas. Tiada kata untuk di jawab lagi. Walaupun dia terus memberi alasan, pasti pak Alex terus mendesaknya. Tak lama kemudian, Mika pun keluar dan menuju di mana motornya di parkir.

"Ayo, Ar. Bibimu pasti sudah menunggu." ujar Mika.

"Iya, ayo. Kamu nggak pulang kan malam ini. Nginap di rumah ku aja."

Hmmm... Mika akhirnya mengangguk. Sudah dia pastikan menolak pun percuma, pasti Arumi akan terus memaksanya nginap.

"Kami pulang duluan, pak. Selamat malam, pak," ujar Arumi yang sudah duduk di belakang Mika. Ucapan itu di balas dengan senyuman hangat oleh pak Alex.

Tiba-tiba di tengah perjalanan, motornya berselisih dengan motor yang di kendarai Gibran. Di saat menyadari bahwa itu benar-benar Arumi, Gibran terus menatapnya dalam dalam.

"Arumi, kamu dari mana malam malam begini?" tanya Gibran.

Sontak, Arumi terkejut dengan suara itu berada tepat di sampingnya.

"Apa urusanmu?" jawab Arumi tegas.

"Mika, kamu tunggu dulu. Aku perlu bicara dengan Arumi!" ujar Gibran ketika melihat lampu merah sudah berganti hijau.

Mika tidak menggubris ucapan Gibran dan terus melaju membelah jalan raya. Begitu juga dengan Gibran, ia tak mau kalah dan tetap mengejar mereka dari belakang.

"Mika, jangan sampai dia tau rumah bibiku. Aku tidak mau dia terus datang ke rumah nantinya." ujar Arumi.

Mika yang paham akan ucapan sahabatnya itu lantas mencari ancangan untuk berhenti di suatu tempat. Akhirnya Mika menemukan tempat yang nyaman untuk mereka singgah sementara.

Akan tetapi, Gibran pun berhenti di sana. Ketika Arumi hendak pergi menjauh dari kereta itu, tiba-tiba saja tangannya di genggam erat oleh Gibran.

"Sudah aku bilang dari tadi tunggu dulu, kenapa kalian berdua malah melaju kencang. Tidak baik tau berkendara begitu cepat!" cecar Gibran yang lalu menarik Arumi sedikit menjauh dari kereta.

"Ada apa kamu menarikku?" tanya Arumi sengit.

"Kamu ke mana aja sih? Aku pikir kamu bakalan balik setelah pergi satu minggu. Uangnya belum habis ya, makanya kamu belum balik balik?"

Hah? Pertanyaan macam apa itu? Arumi mengerutkan keningnya heran dengan ucapan Gibran yang sedemikian.

"Apa kamu sakit?" tanya Arumi yang masih sama sengitnya.

"Arumi! Aku tidak bercanda! Bukankah aku sudah minta maaf, kenapa kamu begitu keras kepala? Sekarang ayo, kita balik!" bentak Gibran, namun, Arumi tetap tak gentar di tempatnya.

"Bukankah aku sudah bilang untuk pergi dari rumahmu kan? Kenapa kamu masih berharap aku kembali? Dasar gak tau diri!"

Gibran tambah emosi di buatnya. Akan tetapi, semaksimal mungkin Gibran terus bicara baik-baik padanya. Dia masih berharap bahwa Arumi yang dulu akan kembali.

"Lebih baik kamu pulang sana, daripada ikutin aku terus. Tunggu saja aku di pengadilan nanti."

Arumi berlalu pergi begitu saja.

"Arumi. Kenapa kamu pergi begitu aja. Kita belum selesai!"

Namun, Arumi hanya menyeringai puas mendengar ucapan itu. Lalu pergi mendekati Mika yang masih menunggunya di kereta.

"Aku mau Arumi ku yang dulu kembali lagi! Kau dengar! Kau bukan Arumi. Cepat kau kembalikan Arumi ku yang dulu yang selalu baik bicara terhadapku!" kini emosi Gibran sudah meluap. Ia meracau dan berteriak di sana.

Namun, mereka berdua tak menggubris nya dan tetap berlalu dari sana. Dengan cepat agar tidak kembali di ikuti oleh Gibran.

Setelah tiba, Arumi langsung turun dan langsung masuk. Begitu pula dengan Mika langsung membawa masuk kereta itu ke dalam dan mengunci pintu dengan cepat.

"Menurutmu, apa Gibran mengikuti kita lagi gak sih?" tanya Arumi merasa resah.

"Aku tidak tau, Ar. Udahlah, gak di pikirin dia. Ayo, kita istirahat."

Tak lama pun mereka berdua terlelap dalam mimpinya.

***

Di sisi lain, Gibran yang masih mematung di sana seakan tidak percaya dengan apa yang di katakan Arumi barusan.

Gibran kaget dengan nada bicara Arumi yang sekarang ini. Sekarang dirinya baru sadar bahwa Arumi nya telah benar-benar jauh. Yang awalnya dia mengira bahwa Arumi hanya bercanda pura-pura pergi dari rumahnya.

Walaupun begitu, Gibran akan tetap pada gengsinya yang enggan mengaku kesalahan dan maaf yang benar benar datang dari dalam hatinya.

Setelah lama berdiri di sana, barulah Gibran berangkat pulang ke rumah. Begitu setelah tiba di rumah, dirinya kembali mengingat Arumi yang dulu di dalam sana.

"Mungkin benar yang di katakan Arumi. Bahwa Arumi yang dulu sudah berada di rumah ini. Sementara itu yang di luar bukanlah Arumi yang dulu aku kenal."

Di sana hanya terbayang-bayang saja wajah dan suara Arumi. Di tengah minum minuman keras, tanpa sadar Gibran tertidur sendiri di atas sofa. Dengan keadaan rumah yang sudah seperti gudang sampah.

***

Keesokan harinya, tampak mamanya datang berkunjung ke rumah. Dia mendapatkan pintu rumah yang tak di kunci. Melihat ini membuat mamanya heran dan langsung bergegas masuk. Baru sampai di pintu depan dia masuk bau semerbak alkohol dan juga bau sampah sudah menusuk hidungnya.

Melihat keadaan rumah seperti itu membuat mamanya semakin panik. Mama Hernita langsung masuk lebih dalam. Dan di ruang tengah ia mendapati putranya tertidur di sofa tanpa alas selimut.

Dia juga melihat ada tiga botol alkohol yang sudah tandas isinya tergeletak di sana.

"Nak, bangun nak." sapa mama Hernita dengan menggoyangkan tubuh putranya.

Mendengar suara itu, tanpa membuka mata Gibran yang mengira bahwa itu adalah suara istrinya, Arumi. Langsung membuat ia memeluk mamanya dengan meracau apapun yang keluar dari mulutnya.

"Arumi, akhirnya kau kembali. Bukankah aku sudah bilang padamu, kau tidak bisa kemana pun dan tidak bisa apa-apa tanpaku."

Mendengar ucapan itu membuat mamanya mengerutkan keningnya.

Kenapa demikian??

Bersambung...

Yuk lanjut bab 11...

yuk kita mampir di karya teman aku. di jamin ceritanya bagus untuk di baca..

1
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
udah thor buat arumi dan pak alex menikah saja,,,jangan bodoh arumi,,masih mengharap kan mantan gila mu....
Radya Arynda
lebih baik kamu terima aja arumi,,dari pada kembali sama mantan mu yang ngak ber guna,,,bodoh kalau kamu menyia2,kan pak alex
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
sudah terima saja arumy,,jangan kembali pada sampah seperti mantan suami mu....
Radya Arynda
cepet nikah sama pak alex aja
Radya Arynda
alhamdulillah,,,,semogah kamu selalu baik2,saja arumy
Eriani Eriani
kok nggantung lagi
Razi Maulidi: gantung gimana sih bund...
total 1 replies
Maryati
kyk'a bakalan bucin tuh pak Alex....
Razi Maulidi: sepertinya.. yuk simak kelanjutannya..
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
Arumi kan masih sah istri orang ko ,di biarkan di peluk lelaki lain
Razi Maulidi: mungkin terbawa suasana kali kk🤣🤣
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
lihat tu ,kelakuan tunangan mu itu
Razi Maulidi: heheh. iya tuh kk..
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
salam thoor
Radya Arynda: semangaaat arumy semogah kamu mendapat kan yang lebih baik dari suami yang doyan selingkuh
Razi Maulidi: salam kembali kkak 🥰🥰.. terimakasih sudah mampir baca. semoga betah kkak. yuk di lanjut baca.. 🥰🥰😘
total 2 replies
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Farida@hidayu🇵🇸
lanjut.. menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!