NovelToon NovelToon
Cinta Dan Tawa Di Kota : Kisah Perempuan Tangguh

Cinta Dan Tawa Di Kota : Kisah Perempuan Tangguh

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Slice of Life
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: xy orynthius

Tara Azhara Putri Mahendra—biasa dipanggil Tara—adalah seorang wanita muda yang menjalani hidupnya di jantung kota metropolitan. Sebagai seorang event planner, Tara adalah sosok yang tidak pernah lepas dari kesibukan dan tantangan, tetapi dia selalu berhasil melewati hari-harinya dengan tawa dan keceriaan. Dikenal sebagai "Cewek Tangguh," Tara memiliki semangat pantang menyerah, kepribadian yang kuat, dan selera humor yang mampu menghidupkan suasana di mana pun dia berada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xy orynthius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 18

Malam semakin larut saat Tara, Adrian, dan Lucas tiba di persembunyian sementara mereka, sebuah apartemen di pinggiran Kota Auriel yang tersembunyi dari pandangan umum. Apartemen itu tampak biasa dari luar, tetapi di dalamnya, semua persiapan telah dilakukan untuk operasi mereka. Peralatan canggih, komputer yang terhubung dengan jaringan aman, serta beberapa dokumen yang sudah mereka kumpulkan tersebar di meja.

Tara berjalan ke jendela, menatap kota yang tampak tenang di bawah cahaya bulan. “Auriel mungkin terlihat damai, tapi sebenarnya penuh rahasia,” gumamnya, seolah berbicara pada dirinya sendiri.

Lucas meletakkan tas berisi dokumen di meja dan memandang Adrian. "Kita nggak bisa menunda lebih lama lagi. Apa yang kita temukan di gedung tadi terlalu besar untuk diabaikan. Kita harus mulai menyebarkan informasi ini sebelum mereka tahu kita punya apa."

Adrian mengangguk, tetapi kerutan di dahinya menunjukkan bahwa dia masih ragu. "Gue tahu. Tapi kita harus hati-hati. Kita nggak bisa sembarangan nyebarin informasi ini. Kita butuh bukti yang lebih kuat untuk memastikan nggak ada yang meragukan validitasnya. Lagipula, ini terlalu berbahaya untuk dilempar begitu aja ke publik tanpa rencana yang matang."

Tara berbalik, bergabung dengan mereka di meja. "Kita harus mulai dari mana? Ada banyak nama di sini. Kita nggak tahu siapa aja yang benar-benar terlibat dan siapa yang cuma jadi pion dalam permainan ini."

Lucas mengambil salah satu dokumen dari tas dan mulai membacanya. "Kita harus fokus pada orang-orang yang punya pengaruh terbesar. Pemimpin-pemimpin utama di Proyek Apocrypha. Kalau kita bisa menjatuhkan mereka, seluruh proyek ini bisa runtuh."

"Masalahnya," lanjut Adrian, "kita nggak tahu seberapa dalam keterlibatan mereka atau seberapa besar pengaruh mereka terhadap organisasi ini. Kalau kita salah langkah, kita bisa menghancurkan hidup orang yang mungkin nggak bersalah."

Tara menarik napas panjang, merasakan tekanan yang kian menumpuk. "Gue setuju. Kita nggak bisa gegabah. Tapi waktu kita nggak banyak. Mereka pasti udah tau ada sesuatu yang salah. Mungkin mereka bahkan lagi nyari kita sekarang."

Lucas berdiri dan mulai berjalan mondar-mandir di ruangan. "Kita butuh orang dalam. Seseorang yang tahu seluk-beluk proyek ini. Seseorang yang bisa kasih kita informasi lebih lanjut tanpa mencurigakan."

Adrian menatap Lucas dengan serius. "Kita punya seseorang?"

Lucas berhenti, lalu mengangguk. "Ada satu orang. Dulu dia bagian dari tim pengembangan, tapi sekarang dia udah keluar. Gue bisa coba hubungi dia, tapi kita harus siap kalau dia nolak. Lagipula, dia mungkin nggak mau terlibat lagi setelah keluar."

Tara memikirkan kemungkinan itu, kemudian mengangguk pelan. "Kita nggak punya banyak pilihan. Coba hubungi dia. Semoga dia masih punya hati nurani."

Sementara Lucas mempersiapkan alat komunikasi aman, Adrian mulai membuka lebih banyak dokumen. "Kita harus mulai nyusun rencana. Kalau informasi ini bener-bener bisa menghancurkan mereka, kita harus pastikan kita punya rencana cadangan kalau sesuatu nggak berjalan sesuai rencana."

Saat Lucas mulai mengetik pesan ke kontak misteriusnya, Tara melirik ke arah jam dinding. Waktu terus berjalan, dan semakin lama mereka menunggu, semakin besar risiko yang mereka hadapi.

Tak lama kemudian, Lucas menerima balasan. "Dia mau ketemu. Tapi kita harus hati-hati. Dia bilang tempat yang aman ada di rumahnya yang lama, di pinggiran kota. Di sana nggak banyak orang tahu."

Adrian menyetujui. "Kita harus pergi sekarang. Semakin cepat kita ketemu dia, semakin baik. Tapi kita juga harus siap kalau ini jebakan."

Mereka bertiga segera mengemas barang-barang penting dan bersiap untuk meninggalkan apartemen. Sebelum pergi, Tara memastikan untuk mematikan semua peralatan elektronik dan menghapus jejak mereka.

Mereka keluar dari apartemen dan menyusuri jalanan yang sepi menuju pinggiran kota. Perjalanan terasa lebih panjang karena ketegangan yang menggantung di udara. Setiap suara di jalanan membuat mereka waspada, seolah ada yang mengawasi setiap gerakan mereka.

Setelah sekitar satu jam perjalanan, mereka tiba di sebuah rumah tua yang tampak tak terawat. Lucas mengetuk pintu dengan kode yang sudah disepakati. Pintu terbuka sedikit, memperlihatkan wajah seorang pria paruh baya dengan rambut yang sudah mulai memutih.

"Masuk," katanya singkat, mempersilakan mereka masuk ke dalam rumahnya yang remang-remang.

Pria itu, yang bernama Dimitri, tampak gelisah. Dia segera menutup pintu dan menarik tirai, memastikan tidak ada yang bisa melihat ke dalam. "Gue udah lama nggak terlibat dalam hal ini. Gue pikir udah keluar sepenuhnya, tapi ternyata bayangan masa lalu nggak semudah itu hilang."

Lucas menjelaskan situasi mereka, menunjukkan beberapa dokumen yang mereka temukan. "Kita butuh bantuan lo. Lo orang dalam yang terakhir kita punya."

Dimitri membaca dokumen-dokumen itu dengan seksama. Wajahnya yang lelah berubah semakin tegang. "Gue udah tahu kalau ini lebih dari sekadar proyek rahasia biasa, tapi gue nggak tahu kalau skalanya sebesar ini. Mereka nggak cuma main-main."

Tara mendekati Dimitri. "Apa yang kita bisa lakuin buat ngejatuhin mereka? Apa ada cara untuk buktikan semua ini ke publik?"

Dimitri menghela napas panjang. "Cara satu-satunya adalah dengan membuka mata semua orang tentang apa yang sebenarnya terjadi. Tapi itu nggak cukup. Lo harus bawa bukti yang nggak bisa dibantah. Ada satu tempat lagi yang mungkin bisa kasih lo bukti final."

Adrian mencondongkan tubuh ke depan. "Di mana tempat itu?"

Dimitri ragu sejenak sebelum menjawab, "Gedung pusat, tapi bukan yang kalian datangi sebelumnya. Ada satu fasilitas rahasia di bawah tanah, di luar kota. Tempat itu adalah pusat dari semua operasi mereka. Semua bukti nyata ada di sana. Tapi tempat itu dijaga ketat dan hanya bisa diakses dengan identitas tertentu."

Lucas terkejut mendengar ini. "Gimana kita bisa masuk ke sana?"

Dimitri tersenyum tipis, meski matanya masih memancarkan kekhawatiran. "Itu tergantung kalian. Gue bisa kasih kalian akses, tapi resikonya besar. Kalau kalian ketahuan, nggak ada yang bisa nolong."

Tara, Adrian, dan Lucas saling berpandangan. Mereka tahu ini mungkin kesempatan terakhir mereka untuk mengakhiri Proyek Apocrypha. "Kami siap ambil resiko," kata Tara dengan tegas.

Dimitri mengangguk pelan, menandakan bahwa dia akan membantu mereka. "Kalau begitu, gue akan kasih kalian akses ke dalam. Tapi ingat, sekali kalian masuk, nggak ada jalan mundur."

Adrian mengulurkan tangan ke arah Dimitri, dan pria itu menjabatnya dengan erat. "Terima kasih. Kami akan pastikan ini berakhir dengan benar."

Malam itu, mereka kembali ke apartemen mereka dengan rencana baru yang lebih berani dan berbahaya. Mereka tahu bahwa misi mereka belum selesai, dan sekarang mereka harus menghadapi rintangan terbesar yang pernah ada. Tapi dengan dokumen yang mereka miliki, dan dengan bantuan Dimitri, mereka akhirnya punya kesempatan untuk menghancurkan Proyek Apocrypha dan mengungkap kebenaran yang selama ini tersembunyi di balik bayang-bayang.

Di tengah malam yang semakin pekat, mereka bersiap-siap untuk langkah berikutnya. Tekad mereka sudah bulat, dan meskipun ancaman semakin dekat, mereka akan terus maju menuju kemenangan yang tampaknya mustahil.

Babak baru dari perjuangan mereka baru saja dimulai.

1
·Laius Wytte🔮·
Pengalaman yang luar biasa! 🌟
Kei Kurono
Mantap! Bukan cuma ceritanya, bagus dalam segala hal.
<|^BeLly^|>
Nggak sia-sia baca ini. 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!