NovelToon NovelToon
90 DAYS

90 DAYS

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Balas Dendam / Menantu Pria/matrilokal
Popularitas:846.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fortune Frog

Awalnya tidak cinta, awalnya hanya pernikahan diatas nota selama 90 hari.

Namun 60 hari berjalan seolah Derry Sanjaya sulit untuk melepaskan istri yang sah dimata agama namun tidak dimata negara itu.

"Tidak! Aku mencintai Fanni, Bukan Soraya!" ucapnya malam itu.

Derry Sanjaya pewaria tunggal yang mencintai kekasihnya bernama Fanni, namun karena sang kekasih belum ingin menikah padahal mereka sudah bersama selama 7 tahun lamanya.

Akhirnya Derry memutuskan pulang ke negara asalnya, dan dia mengancam Fanni yang berada di Timur tengaj itu meniti karir sebagai model terkenal.

"Jika dalam waktu 90 hari kau tidak pulang, selamanya aku tidak akan menikahimu!" ucapnya kala itu.


Namun, bwlum 90 hari Derry akhirnya memutuskan menikahi Soraya namun hanya diatas nota. Sedangkan Fanni pula dia pulang waktu pernikahan Derry berjalan 60 hari.

Akankah Derry dan Soraya bercerai?
Ikuti terus 90 Days.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fortune Frog, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ADA APA DENGANKU?

Soraya  digosipkan bercinta dengan om-om kaya raya. Namun para penggosip masih belum menemukan bukti tentang itu.

     Omongan orang sudah biasa dia dengar, baginya biarlah, selagi manusia mempunyai mulut dan mata, manusia itu akan tetap bercerita dengan apa yang mereka lihat, pikir Soraya.

     Hari-harinya menjadi istri sudah biasa dia jalani. Hari-harinya menjadi karyawan di perusahaan suaminya juga terbiasa dia lakukan.

 

      "Hey, kenapa termenung," ucap Derry  kali ini sedikit pelan. 

     "Nah, notamu," ucap Soraya  memberikan nota itu kembali kepada Derry. 

    "Sudah di baca kembali bukan??" ucap Derry  penuh kemenangan.

      Soraya  hanya malas melihat map berisi nota merah tersebut. Melihat itu hanya membuat Soraya  mengingat kembali perjanjian pertama mereka berdua. 

      Kali ini entah kemana Derry  akan membawanya lagi. Padahal ini masih jam bekerja. Rasa cemburu yang tak terluahkan itu, membuat Derry  bersikap tidak layak menjadi seorang pemimpin perusahaan. 

     Dia tidak profesional dengan pekerjaannya sendiri. Melihat perjalanan semakin jauh, dan perjalanan itu bukan menuju Kantor maupun apartemen, Soraya  pun mencoba membuka suaranya lagi, yang tadinya sudah diam membisu. 

        "Derry!!"

        "Hm... "

        "Mau kemana kita??" tanya Soraya  dengan wajah protes. 

       "Ke surga," ucap Derry  sambil tersenyum. 

     "Derry!! kau jangan gila, ini masih jam untuk bekerja!!" bentak Soraya. 

    "Raya, tenang saja. Kamu tahu bukan, itu perusahaan papaku," jawab Derry  pula. 

  "Derry, aku tahu itu perusahaan papamu. Tapi itu papamu!! bukan papaku!!"

 "Aku hanyalah staf, jadi kembalikan aku ke kantor!!" ucap soraya  tegas dan sinis. 

      Ketika SORAYA  sudah kembali mengucapkan hal tersebut, entah mengapa terbesit ingatan beberapa waktu yang baru saja terlewat hari ini. Ingatan Derry  tiba-tiba muncul dengan kata staf.

    Tampaknya Soraya  benar-benar terasa hatinya, lagi pula Derry  begitu tampak cemburu saat SORAYA  bersama tuan Rendra  sejam lalu. 

     Itu bukan mahu SORAYA , itu adalah tuntutan kerja. Lagi pula soraya  hanya duduk saja setelah melakukan presentasi tentang kenaikan keuangan perusahaan mereka. 

      Derry  tampak diam, dia memang sulit untuk berkata maaf, namun beberapa hari lalu dia sedikit sering mengucapkannya. Entah sudah berubah karena apa, dia sendiri pun tidak tahu. 

      "Derry!! kenapa diam??" tanya Soraya  lagi. 

      "Hari ini kau ikut bersamaku menemui tuan Osman saja," ucap Derry. 

     "Bukannya itu sudah kau tugaskan kepada Tio??" tanya Soraya. 

   "Aku akan menelpon Tio sekarang," ucap Derry. 

     Alasan Derry  sangat banyak saat ini, jika nanti Derry  bilang di luar pekerjaan, pastilah Soraya  akan protes kembali dan tidak ingin ikut bersama Derry  saat ini. 

      Sekarang Derry  kembali beralasan untuk menemui tuan Oesman  pula. Tio yang sudah ditugaskan hampir berangkat keluar. Dia pun tampak sudah berada di parkiran bawah untuk bersiap-siap bertemu tuan Osman.

         Derry  memasang handsfree di telinganya. Dia pun mulai memanggil Tio saat itu juga. Soraya  hanya menggelengkan kepalanya, jika sudah muncul keras kepala Derry,  seperti ini lah jadinya, ucap Soraya  dalam hati. 

       "Hallo Tio!!" panggil Derry. 

      "Iya Der, ada apa??" tanya Tio yang sudah di dalam mobil. 

       "Tuan Osman aku yang akan menemuinya bersama Soraya, kau awasi saja perusahaan!!" perintah Derry  dan dia langsung mematikan ponselnya. 

      "Hallo Der!! Derry!!" panggil Tio lagi. 

      "Sial!! seenaknya saja dia mematikan ponsel, menyuruh ini dan itu!!" umpat Tio kesal. 

      Siapa yang tidak kesal, tingkah Derry  itu tidak pantas dengan jabatannya seorang ceo. Tidak konsisten, bahkan jam kerja dibuat sesuka hati. 

      Untung saja Derry  mendapatkan staf yang baik dan setia yang bekerja di perusahaan itu, jika tidak bisa saja perusahaan itu mudah gulung tikar.

        Tuan Osman yang akan ditemui ini berasal dari negara yang sudah sangat maju tersebut. Tuan Osman katanya ingin mendirikan pabrik karpet terbaik di bandar kota Jakarta ini. 

          Di wilayah ini sudah banyak berdiri pabrik lainnya, namun pabrik karpet memang belum terlihat begitu pesat. Lagi pula, ini bukan sembarang karpet, harganya juga begitu selangit. 

        Tuan Osman memang lelaki kaya raya. Dia sudah banyak dikenal di negara enam tiga ini. Negara yang penuh kekayaan sumber daya alam dan kepadatan sumber daya manusia juga mempuni disini. 

      Bandar kota Jakarta begitu sesak dan penuh. Semua kalangan berada disisi, dari yang bawah, menengah bahkan kelas atas juga ada di sini. 

       Kini Derry  tidak ingin melepaskan proyek besarnya ini. Yang di sewa tuan Osman bukan tanggung-tanggung. bahkan hampir wilayah di bandar Jakarta milik keluarga Derry  habis untuk pabrik yang akan segera di rancang ini. 

       "Dari semalam kau katakan ingin bertemu tuan Osman, hmm tukang bohong!!" umpat Soraya.

      "Semalam aku memang berbohong, namun kali ini tidak!! kita akan menemui tuan Osman," ucap Derry. 

      "Lalu dimana tuan Osman itu??" ucap Soraya  dengan nada malas. 

      "Dia ingin bertemu di pantai Maghrib."

      "Di pantai??" meeting di pantai??"

       "Iya, di pantai," ucap Derry  santai.

     Soraya  masih tidak percaya, jika tuan Osman tersebut akan bertemu Derry  di pantai. pasalnya tidak mungkin klaen besar itu ingin bertemu di pantai sepagi ini, pikir Soraya. 

      Namun, dia yang tidak bisa menolak kemanapun Derry  mengajaknya tersebut, dia pun membiarkan mobil itu laju dan membawa dirinya sampai kemana yang akan dituju. 

      Jika di ikut kan hati, dia ingin selalu begini.  Ingin selalu Derry  bersama dirinya. Bahkan mungkin saja setelah dua minggu ini berlalu, masa-masa ini tidak akan didapatnya kembali. 

    Mengingat waktu hampir tiba, Soraya  kembali tertunduk merenungi nasib pernikahan singkatnya ini. 

     Derry  pula tampaknya memegang tangan kanan istrinya itu, dan Derry  tersenyum hangat tiba-tiba. Soraya  melihat Derry  seperti itu, merasa suaminya telah tidak waras, karena itu bukanlah sikap Derry  yang seperti biasanya. 

    Dia yang pemarah, tidak sabaran, arogan bahkan egois, tidak mungkin melakukan hal seromantis itu jika dia sedang tidak waras, pikir Soraya. 

      Ketika mereka sedang di ranjang, mungkin saja perlakuan itu akan didapatkannya, namun ini beda cerita. Mereka sedang berada dalam satu mobil dan baru saja mereka bertengkar, tidak mungkin saja Derry  akan melakukan hal romantis itu. 

     Namun, tangga itu tidak beranjak sedikitpun, masih saja menggenggam erat dan tersenyum. Soraya  pula menghadapkan wajahnya ke jendela, karena malas dengan sikap suaminya itu. 

    Tiba-tiba lagi, Derry  mengangkat tangan Soraya  dan mencium tangan istrinya dengan kecupan yang lembut. 

      Jantung Soraya  berdetak kencang, apa itu kecupan keikhlasan dari seorang suami??

     Entahlah, Soraya  kali ini berpaling ke arah tangannya yang sedang di kecup lembut itu. Butiran air matanya hampir jatuh, dia wanita mandiri yang kuat, sekarang menjadi wanita yang cengeng dan ingin selalu menangis. 

       Ada apa denganku?? 

       Ada apa juga dengan Derry?? 

    Tanya Soraya  dalam hatinya saat ini. Dia merasakan perubahan dirinya, namun dengan Derry  dia sama sekali masih menjadi pria egois yang menyimpan perasaannya itu. 

*****

1
Bam4r Bong12
adu author kenapa selalu ganti" nama si jadi pusing de.💆💆💆
Siti Hardiati
Luar biasa
Sulastri Herlina
kenapa harus di ulang2 ka paragraf yg di atas nya,,
mahdalena pulungan
🥰🥰🥰😆😆😅🥳🥳🥳🥳
I love you noveltoon
popy suprijati
negara 63????
sur yati
biar nyonya besar mampus deh
Tanti Supardi
Luar biasa
Novita Nathan
jgn² Fanny punya hubungan spesial dgn tuan Osman nich.....
jgn smpe km nyesel ya Derry.... melepas Soraya.... demi Fanny..... yg trnyata perempuan g beres ...
Micke Rouli Tua Sitompul
buat mama Derry bangkrut
Fauziah Iberahim
ada tarikan ni
Fauziah Iberahim
ada tarikan ni
Rindang Prastiwi
tulisan nama selalu salah
Imay Rahma
cerita membosankan thor...tapi cukup penasaran juga😃yang buat gregetan gantung masih byk PR...tapi salut juga thor bisa buat cerita belum tentu saya bisa seperti thor...semoga kedepannya maki byk ide sehingga yg baca ga bosen😉
Marwa J: terima kasih mbak, nnti saya lanjutkan ya mbak, soalnya baru siap lahiran
total 1 replies
Aida Wati
ha ha. dapa.pika doris .ina
Aida Wati
apa tidak dibaca lgi . namanamanya ngawur. jdi susah ngikuti alur ceritanya
Aida Wati
jadi pusing 😵
Aida Wati
lanjut .tpi tlg dikoreksi namanamanya
Aida Wati
Luar biasa
Is Wanthi
bisa bisa ad yg ngamuk
Is Wanthi
ku sangka Soraya mau di apa apain sama Deri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!