NovelToon NovelToon
Tiger' Target

Tiger' Target

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nasri Suju - Kiasan Rasa

Bagaimana rasanya di kejar-kejar seekor harimau? Pasti takut kan?

Daniel yang di juluki sebagai Harimau karena selalu penyendiri dan di takuti banyak orang hingga ia menemukan mangsa baru yaitu Ruelle, gadis kutu buku yang tidak kenal takut pada nya.

Kehidupan Daniel berubah semenjak hadirnya seorang Ruelle

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasri Suju - Kiasan Rasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Daniel mengungkap caranya dan Ruelle setuju, mereka saling berbagi ide hingga larut mendekati malam. Dering telepon berdering di handphone Ruelle pun tiba.

Dret~

"Ahk orang tua ku!"

"Aku jawab dulu ya,"

Daniel hanya diam seolah tak peduli, dan Ruelle mungkin menganggap nya 'oke'

Beberapa menit kemudian Ruella kembali ke kursi.

"Bagaimana kalau kita akhiri dulu sampai sini? Kita gak sadar yah sudah kerja sampai jam segini, kamu pasti capek," ujar nya merasa gak enak.

Aduh Ruella kamu malah ngerepotin anak orang gara-gara gak liat waktu. 

"Aku bakal antar kamu,"

"Haah?" Heran Daniel.

Dunia benar-benar terbalik, harusnya Daniel yang mengantar Ruelle pulang sampai ke rumah agar sampai dalam keadaan baik-baik saja.

"Kamu kira aku ini apa? Aku bukan anak kecil," omel Daniel tidak Terima di perlakuan seperti itu.

"Oh oke," singkatnya, dia tidak menatap langit yang semakin malam, terlihat memikirkan sesuatu.

Daniel menatap nya penuh pertanyaan.

Apa dia takut pulang sendiri? Yah  ... Ini sudah hampir malam. 

"Biar ku antar,"

Setelah banyak pikiran, itulah yang Daniel pikirkan, mungkin setelah banyak berpikir tentang 'Sedang apa dia?' 'Kenapa dia melamun?' 'Ohk Aku pernah dengar sesuatu,'

Akhirnya Daniel sedikit peka.

"Hah gak perlu!!" Kebetulan nya.

"Ck, kamu itu cewek, cewek gak boleh pulang malam sendiri," omel nya.

Iya kan? Aku pernah dengar kalau cewek kalau udah malam gak boleh pulang sendiri? 

"Kamu gak capek kan? Gak bakal ngerepotin? Gak sibuk," penuh tanya tanpa henti.

Daniel menghela napas, energinya terkuras. "Nggak, emang harus nya gitu kan?" Ujarnya.

Aku bisa aja nolak, tapi kalau orang tua ku tahu Aku pulang sendiri, ibu pasti marah pada Daniel, secara Daniel kan cowok. 

"Naik bus jangan jalan kaki,"

"O-oke," jawab gadis itu.

Akhirnya mereka membereskan kursi dan buku yang berserakan.

"Woah ini bisa di bilang kita udah ngerjain 50% gak sih?" Girang gadis itu.

Jiwa ambisius nya terlihat.

Ruelle selalu terlihat ekspresif saat mengerjakan sesuatu yang dia suka, ya contohnya tugas dari sekolah ini.

Tanpa sadar Daniel tersenyum tipis sambil berpaling bersembunyi.

"Keren banget, entah gimana hasilnya, ini benar-benar terbaik, Aku juga banyak belajar rumus-rumus praktis dari kamu, makasih loh!!!"

Dia benar-benar menyukai belajar? 

Ruelle benar-benar menyukai hal-hal yang baru.

Tanpa sadar dengan pujian itu, telinga Daniel tersipu.

Lagi-lagi perasaan ini! Aku lelah tapi rasanya tidak buruk, hanya dia yang berani seperti ini. 

Pujian itu terdengar tulus... 

Daniel menggeleng-geleng kan kepalanya tidak percaya bisa berpikiran begitu.

"Ayo!" Ajak nya sudah rapi.

Daniel yang masih berserakan mempercepat beres-beresnya lalu pergi, pulang.

Merek pergi ke halte bus terdekat yang biasa mengantarkan angkutan umum yang jarak nya kurang dari 10 menit.

Mereka juga kerja sama saling berteriak untuk meminta berhenti jika ada bus lewat.

"Nah ayo masuk!" Katanya tidak biasa Daniel memulai percakapan duluan.

Kala itu Bis sudah datang. Dan mereka pun naik.

Mereka duduk bersamaan berdampingan, Ruelle sempat mengira Daniel akan duduk di depan atau belakang nya, ternyata dia duduk di sampingnya.

Selama perjalanan mereka berbincang bahkan sampai bercanda, lalu karena sudah Ruelle menghentikan pembicaraan nya.

Daniel mengkorotak tasnya dan mengambil sepasang Earphone.

Dia memasang di teling sebelahnya, dan menawarkan, jarang biasanya Daniel bersikap seperti itu akhirnya Ruelle menerima tawaran kecil itu.

Dia memutar musik yang lembut tapi memiliki arti yang indah sedih, Daniel sempat memilih lagu dengan lama di playlist nya.

'Apa dia memperhatikan ku?'

'Pfft padahal dia bisa bertanya padaku,'

'Lagu nya enak juga, seleranya bagus,'

Tanpa sadar Daniel menjatuhkan kepalanya ke pundak Ruelle, Ruelle terkejut lalu terkikik kecil agar si empu tak bangun. "Dia pasti capek banget," kekah nya.

Daniel tertidur bersandar di pundak Ruelle, sementara Ruelle menikmati pemandangan di kaca dengan alunan musik yang nyaman, seolah nuansa nya menjadi hidup padahal sangat hening, penumpang kala itu sangat sedikit.

***

Mereka pun akhirnya sampai, Daniel terbangun saat mendengar bunyi kerasa tanda bus berhenti, dia sedikit terpental, dan dia sadar tadi menyender ke pundak Ruelle.

"Arghhh!!!" Kaget nya.

"Udah sampai  ...," lirih Ruelle dengan nada lembut sambil tersenyum.

Daniel bisa-bisa nya kau tertidur di pundak cewek ini! Kenapa lagi cewek ini diem aja!!! Ahk memalukan!

"Aku kecapekan," katanya dengan nada ragu.

Ruelle yang peka hanya tersenyum dan mengangguk.

"Rumah ku dekat sebentar lagi dengan beberapa langkah mungkin sampai, aku bisa berjalan sendiri," ungkap nya.

"Berapa langkah?"

Pertanya konyol itu benar-benar di lontarkan Daniel, dia tampak begitu khawatir.

"Hmmm, deket kok beberapa detik juga nyampe," jawab nya lagi.

"Ya udah, sana pulang!" Omel nya.

"Hehe iya, makasih yah buat hari ini, maaf gara-gara aku gak tahu waktu kita jadi pulang sore,"

Ruelle memasang raut merasa bersalah.

"Sudahkah, dari tadi ngomong gitu mulu, yang penting sekarang aku sekarang mau pulang, kau juga," omel nya lagi.

"Hehe oke, sampai jumpa besok Daniel!"

Ruelle mengucapkan salam dan melambaikan tangan nya saat bis sudah mulai berjalan kembali.

Daniel pulang dalam keadaan tersipu malu.

Kalau dia lihat aku kayak gini, dia pasti banyak nanya. 

Ucap nya dalam pikiran nya, karena saat ini Daniel terlihat tersipu, telinganya memerah.

***

Krett

Daniel membuka pintu, sepasang mata sudah menunggu nya di hadapan nya secara langsung dengan mimik wajah seperti seorang yang marah.

Daniel tidak memperkirakan ini, karena mengira orang tua nya tidak ada di rumah.

'Sial,' 

Umpatnya.

Plak!!!

Ayah--- Daniel menampar Daniel begitu kerasa sampai meringis.

"Jadi sekarang kamu udah mulai berani keluyuran ya?" Bentak sangat ayah.

Daniel melirik ke arah ibunya, ibunya hanya memasang wajah datar.

"Udah di sekolah kerjaanya tawuran terus! Mau jadi apa kamu!!"

Satu tamparan kembali di wajah Daniel.

Daniel menyeringai. "Kau,"

Calix--- ayah Daniel biasa memanggilnya dengan penuh hormat kini berani menyebutkan ayahnya dengan sebutan tidak sopan.

"Kau? Kamu memang udah berani yah!"

"Pukul aja!" Ujarnya.

Seketika Calix terdiam sekejap.

"Kau bahkan tidak memberiku waktu untuk bicara tentang kenapa aku pulang malam," sindir nya membungkam ayahnya.

"Memang apa alasannya kalau bukan berkelahi hah?"

"Kenapa  ... Kenapa kau selalu saja berpikir hal jelek pada anak mu ini hah?" Teriak Daniel.

"Tidak ada gunanya nya menjelaskan, kalian juga belum tentu percaya, jangan sok peduli, kerja saja sana," titah Daniel kasar.

Langsung berlari ke atas dengan penuh emosi, dia bisa mendengar ayahnya berteriak dan memakai nya.

"DANIEL!!!"

Daniel masuk ke kamar, di handphone berbunyi notifikasi.

Cewek aneh Ruell : Hei, apa kamu pulang dengan selamat? 

Makasih buat hari ini, kamu keren banget deh 

Sambil mengirim emoji berkacamata hitam.

Senyuman tipis terukir di bibir Daniel tanpa sadar, emosi nya tiba-tiba hilang begitu saja.

"Pffft,"

To be continud...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!