NovelToon NovelToon
Hasrat Tetangga Liar

Hasrat Tetangga Liar

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Duda / Mengubah Takdir
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: elfi

Sebuah kisah seorang ibu rumah tangga bernama Diana,iya berjuang keras untuk keluar dari jerat kemiskinan.suaminya,
Budi,tak mampu berbuat banyak karena upah yang ia peroleh dari bekerja tidak cukup untuk menutup hutang ya.
Hingga akhirnya takdir mempertemukan Diana dengan Kevin, Seorang lelaki misterius yang menawarkan sebuah kerja sama tak biasa,dimana Diana harus menjadi pemuas hasratnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Di tengah kebingungan,aku putuskan untuk melanjutkan berjualan.dari pintu ke pintu, tawarkan dagangan sembari berjalan kaki.Namun bukan hanya bu Sinta saja yang membeli dagangan menagih hutang, ada lagi beberapa tetangga yang melakukan hal yang sama.

"Din masukkan ke hutang kamu ya!"

"Din bayar Pakai hutangmu ya!"

Kalimat itu yang sering aku dengar dari mulut tetangga,seakan jualanku menjadi aji mumpung mereka dalam menagih hutang.

Hingga separuh perjalanan, daganganku hampir habis semua,namun uang yang kudapat hanya sekitar Rp30.000 ribu, padahal jika semua membayar,keuntunganku hari ini hampir melebihi modal yang aku belanjakan.

Akhirnya aku memutuskan untuk pulang,rasanya lelah tubuh ini tak sebanding dengan apa yang aku dapatkan .jika tahu ujungnya seperti ini,pasti tak akan ku ambil keputusan untuk berjualan.

Sampai di depan rumah,kulihat Bu Inggit Tengah duduk di kursi teras rumahku,Iya salah satu tetangga di sekitar sini .

"sudah selesai jualannya?" tanyanya

"Ii--iya,bu.ibu nunggu saya?"

"iya,din.saya sengaja datang pagi-pagi,tapi kata anak-anak kamu lagi keliling berjualan.syukur ya sekarang kamu bisa usaha lagi"

Aku menghampiri Bu Inggit,kemudian duduk di sampingnya .perasaanku tak enak,karena tak biasanya ia bertandang ke rumah, jika tidak ada alasan yang mendesak.

"maaf ya,bu.kalau...."

"mungkin kamu sudah tahu,maksud kedatangan Saya kemari,din.ini sudah 5 bulan.Saya mau meminta hak saya.maag sekali,tapi ibu sedang membutuhkan uang itu.suami saya lagi sakit,din.sekarang sedang dirawat di rumah sakit"

Deg.

Persendianku seketika lemas,raut wajah Bu Inggit nampak sekali penuh beban.aku tahu,umurnya memang sudah sepuh,Iya tak memiliki anak,hanya hidup berdua saja dengan suaminya.perkiraanku jika tidak ada alasan mendesak,ya tak mungkin datang menagih.

"tolong Diusahain ya,Din.Saya butuh 500.000 ribu saja.sisanya saya anggap lunas.asalkan hari ini uang itu ada"

Nafasku tercekat,bahkan suara aku tak bisa keluar.bagaimana ini,apa yang bisa Kuberikan,sedangkan uangku saja hanya ada Rp60.000 ribu.

"Din,tolong ya!"isak tangis keluar dari Bu Inggit"membuat hatiku sangat perih dan nyeri.

"iya,Bu,nanti dina usahakan,mohon doanya ya,Bu! .semoga suami juga lekas pulih.

"baik,Din.kalau begitu Ibu pamit,sekali lagi terima kasih"

Harusnya aku yang mengucapkan itu kepada bu Inggit.Iya salah satu tetangga yang selalu membuka tangannya lebar kalau aku sedang kesusahan.lantas Hari ini,aku tak mungkin membiarkannya.

Aku menatap tubuh Renta itu keluar dari pekarangan rumah.sesekali Bu Inggit menoleh dan tersenyum samar.tak kuasa menahan sesak,aku pun beranjak untuk masuk ke dalam rumah.saat ini aku hanya ingin mengunci diri di dalam kamar dan menangis sejadi-jadinya.

"Mama sudah pulang?mama mau gak,ini banyak jajanan?"aku terkejut dengan pemandangan di dalam rumah.kulihat Intan menyodorkan satu kaleng wafer coklat.tak jauh darinya, hijrah pun Tengah sibuk bermain dengan boneka baru.

"Intan Ini dari siapa,Nak?

Kenapa banyak sekali jajanan,lalu boneka baru ini Siapa yang belikan?apa Ayah sudah pulang?"cecarku penasaran.

Intan menarik dan mendekat,"sini kakak bisikan"

Aku menurut dan mendekatkan diri pada Intan,garis kecil itu kemudian membisikkan sesuatu tepat di telingaku yang nyaris membuat aku limbung.

"om?"

"tapi jangan bilang siapa-siapa ya,mah?janji?Soalnya kalau aku bisa jaga rahasia,Om itu bakal datang lagi bawa jajanan yang banyak"

Ya Tuhan apa mungkin laki-laki itu Datang kemari.dan semua ini adalah pemberiannya.

"Kakak jagain adek di rumah ya,kunci pintu dari dalam.jangan buka pintu selain mama dan ayah yang datang,termasuk om itu!.

Intan mengangguk,secepatnya aku harus menemui laki-laki itu.sejauh ini perlakuannya memang di luar dugaan.Mungkin Tuhan memberikan pertolongan melalui dia.sebelum ke rumahnya,aku sempatkan untuk membersihkan diri,setidaknya penampilanku Tak seburuk kemarin.

***

Di depan rumah bercak biru ini aku berdiri.Apapun yang terjadi aku sudah bertekad bulat untuk meminta bantuan kepada laki-laki itu.sekalipun harus menggadaikan harga diri.

Tok tok

Ku ketuk pintu pelan,Namun ternyata pintu tersebut langsung terbuka begitu saja,mungkin si pemilik rumah memang tak menutupnya rapat,sehingga hanya dengan mengetuknya saja bisa langsung terbuka.

"permisi.....!"kali ini dengan suara agak tinggi,masih tak ada jawaban,hingga pendengaranku menangkap suara aneh dari dalam rumah.yang terdengar seperti desehan,itu membuatku hampir mengurungkan langkah.

"masuk!"tiba-tiba ada yang menyahut.laki-laki itu ternyata ada di dalam rumah.suaranya terdengar dari ruangan selantun ya.namun Aktivitas apa yang saat ini dia lakukan,dengan suara aneh itu.

Bingung,antara menunggu dia menyambut kedatanganku atau memang aku harus masuk ke dalam rumahnya.

Hari semakin siang Aku sudah membuang waktu terlalu banyak dengan berdiri di ambang pintu,tujuanku datang kemari hanyalah untuk Bu Inggit.

Akhirnya ku putuskan melangkah ke dalam rumah.Belum tapi pasti aku memasuki rumah laki-laki itu.suasananya begitu nyaman,ubin granit miliknya begitu dingin telapak kaki.

Aroma ciri khas pengharum ruangannya begitu menenangkan.membuatku sesekali memejamkan mata. tatkala menghirupnya berjalan lebih dalam aku menapaki ruangan yang cukup gelap,tanya ada sinar dari televisi yang menyala,dan,

"Aaaaa...!"

aku menjerit Seraya membalikkan badan kemudian menutup wajah dengan kedua tangan,sadar akan sesuatu yang janggal Aku lihat di hadapanku.

"Maaf, permisi"kuputuskan untuk keluar dan mengurungkan niat untuk menemuinya.bisa-bisanya laki-laki itu sedang sibuk nonton di atas sofa depan layar televisi,tentunya sembari menonton film porno,menjijikan sekali.

" tunggu,!"teriaknya.

Entah kenapa,tubuhku langsung dia membatu .pendengaranku menangkap jelas suara laki-laki itu yang tengah mengerang nikmat.serba salah jadinya,akan tetapi Ingatanku kepadamu Inggit membuatku memilih diam dan menunggu hingga ia menyelesaikan aktivitasnya.

"kau terlambat 30 menit.jadinya aku bermain sendiri,aku tahu Kau pasti ke sini"

"Ma--maaf.saya mengganggu'

"jelas tidak,malah aku sedang menunggumu. bagaimana hari ini,Jualannya laris?"

Kali ini aku menoleh ke arahnya,Ya sudah mengenakan kembali kaosnya,televisi pun sudah beralih siaran.laki-laki itu berjalan ke arah jendela,kemudian menyingkap gordennya,sehingga aku bisa melihat jelas penampilan laki-laki itu

Aku menghela nafas, setidaknya sudah terlepas dari situasi yang membuatku Canggung.

Tetesan keringat terlihat membasahi wajahnya,bahkan dulu nafasnya masih Terdengar tak beraturan.beberapa menit lamanya kami saling,hingga akhirnya Aku memberanikan diri untuk memulai perbincangan.

"Hei,Kamu belum jawab pertanyaanku?"sentaknya.

"eh anu,soal jualan ,Lumayan lah....."

"lumayan rugi maksudnya?tempatnya sampai sembari tergelak.

"Ha..ha..ha..jangankan soal kehidupanmu.ukuran bra yang kamu gunakan saat ini saja aku tahu 36 B iya kan?"tuturnya yang membuat kedua mataku melebar.padahal saat ini aku memakai Daster yang Kedodoran,sebisanya tebakannya itu benar.

"kau ini sudah kutawari hal yang mudah,malah berbelit,wanita memang suka menyusahkan dirinya sendiri

"maksudnya?"

"tawaran yang kemarin masih berlaku"

"maaf,sesulit apapun aku tak akan menjual diri"tegasku sembari menatap wajahnya yang tajam.

"lagian,siapa yang mau membeli?"ia berdecih geli.

"tapi saya butuh uang dan pekerjaan,bisakah kamu menolongku?"

"Dengan senang hati.apa yang bisa ku bantu?"ia membenahi posisi duduk,sedikit menyodongkan tubuh ya ke arah ku.

" bisakah saya bekerja di sini?"

" kerja?disini?apa kemampuan mu?

"saya bisa mengerjakan segala pekerjaan rumah memasak---

"bercinta?"

Itu di luar kemampuan saya,maaf"

"Jelaskan ahli,jika tidak intan dan hijrah tak akan mungkin lahir dari rahimmu. iya?"

Kali ini aku diam tak menjawab,Iya berjalan mendekatiku,bersamaan dengan itu aku pun mundur,hingga tubuhku membentur tembok.dekat,hingga kedua tangannya mengunci tubuh ku.

"kau takut?"tanyanya.Iya terus aja mendekat, hingga kedua tangannya ya mengunci tubuhku.

"sudah kubilang, aku tak membutuhkan seorang pekerja.lihatlah rumah ku,apa yang mau kau berahi?"

Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling,benar saja rumah ini tertata rapi dan bersih,untuk seorang laki-laki, ia memang tergolong apik...

"berapa hutangmu?"

Iya menatapku lekat,"terlalu banyak,bahkan semakin bertambah"jawabku dengan dada yang bergemuruh hebat.,

Sungguh berada sedekat ini dengannya,ada Gejolak yang menutup di dalam dada.Wajar saja, laki-laki ini tampan,penampilannya nyaris sempurna.Iya Wangi,menawan juga tak sengaja aku melihat sesuatu yang tak seharusnya aku, seperti ya memuaskan.

" bertambah?

"ya,suamiku mengalami kecelakaan,Iya berkendara menggunakan motor orang lain.pernah kecelakaan itu,kami harus mengganti rugi kendaraan yang rusak.dan,kami meminjam uang ke rentenir"

"bodoh,menutup hutang dengan hutang,sama saja kau bunuh diri secara perlahan.kau menyulitkan diri sendiri,Bagaimana rezekimu bisa lancar,kalau kau sendiri sering menyulitkan orang lain"

"menyulitkan orang lain?"

"Iya, dengan menahan hak tetanggamu,Apa itu bukan menyulitkan orang lain?"

"aku tak ada pilihan.untuk itu aku sangat membutuhkan pekerjaan,setidaknya berapapun upah yang kudapat,bisa sedikit demi sedikit membayar hutang ku.

"Aku butuh teman bercinta,sebagai pengurus hasratku,seperti tadi,Aku tak ingin bermain sendiri"ucapnya yang seketika membuat bulu kudukku merinding.

"tap-tapi..."

"ku lunasi semua hutangmu!"

"semua?berapapun itu?"tanya ku.

"Iya tentu!"

"Baiklah, aku menuruti semua keinginanmu, Tetapi setelah semua hutang ku terbayar "

Laki-laki itu tertawa Renyah,kemudian melipat kedua tangannya di depan dada.sejurusnya kemudian ia memindai penampilan ku lagi,dari atas hingga bawah,sampai aku merasa sangat risih.

"ini terdengar seperti tawar-menawar,bukan?Kau tadi bilang tak ingin menjual diri, tapi yang barusan kau ucapkan,itu hampir sama dengan wanita jalang di luar sana"

"terserah....apapun penilaian mu,yang jelas aku butuh uang"tangisku akhirnya pecah.sudah terlanjur basah,aku lupakan semua rasa malu bahkan Harga Diriku sebagai seorang istri.

1
martina melati
nah betul tuh...
kalo emang mau nolong y tulus tanpa embel2...
martina melati
jangan php jika nti malah ingkar yg ada malah dosa, berbohong...
martina melati
waduh... ini namany gk tulus, ada udang dbalik udang...
Putu Sriasih
Lumayan
Putu Sriasih
Kecewa
Any
lanjut
Xyn Anala
Kejutan tak terduga
Akbar Cahya Putra
Keren sekali, thor. Rasanya seperti membaca lembar demi lembar karya masterpiece. 🎉
Elfi Asmawati: 😀😀😀😉 iya kk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!