NovelToon NovelToon
Imperfect Marriage

Imperfect Marriage

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.4k
Nilai: 5
Nama Author: Olive Oil

Aku tidak pernah menginginkan semua musibah ini terjadi. Bagi ku semuanya terasa salah, pernikahan ini, hubungan kami, semuanya. Aku menikah dengan David karena berlandaskan perjodohan semata. Namun aku tahu kakak ku dan David memiliki hubungan khusus. Bagaimana bisa aku menjalani pernikahan ini setelah menikung cinta kakak ku sendiri?

Aku tidak bisa. Aku harap semua ini berakhir. Tapi aku tidak berharap kecelakaan ini terjadi. Semuanya menjadi serba salah sekarang... aku harap aku bisa mengubah dan menyusun ulang segalanya sekarang. Aku harap, aku sangat berharap... semuanya bisa terulang kembali...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Olive Oil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Kenapa? Apa Tara takut dia bakalan di rebut? Hem…

“Tara itu, tsk… kenapa dia tidak pernah cerita kalau dia kenal dengan orang seganteng ini sih?! Huh, dia selalu bercerita mengenai makanan, tapi ternyata di balik itu… huh,” gumam Anggi, salah satu teman dekat Tara selain Fadi. Mereka bertiga berteman akrab di kantor. Anggi sendiri tidak menyangka Tara punya kenalan dengan orang secakep ini, kenapa Tara tidak pernah menceritakannya padanya?

Dan... jadilah kedua orang itu saling bergelut di dalam pikiran masing-masing mengenai Tara.

Di sisi lain… “hatcih…” Tara bersin setelah di gosipi kedua orang tersebut.

“Aku teman bisnisnya Tara.”

“Oh gitu,” Anggi mengangguk-ngangguk.

“Jadi, bisa jelaskan lagi di mana Tara kerjanya? Soalnya aku harus bertemu dengan dia saat ini juga,”

...

“Penjahat! Penjahat!”

Apa? David merunduk, menatap ketus kepada seorang anak laki-laki yang sedang memukuli lengannya dengan pedang plastik berukuran kecil. Tak lama, muncul seorang anak perempuan berlari mendekat dengan tongkat sihir mungil di tangannya. “wah! Apa ini penjahatnya?” teriaknya lugu.

“Mundul Puteli! Nanti om ini bakalan nyulik kamu! Bial aku aja hadapi! Lasakan! Kamehameha!!”

David terperangah. Dia tidak pernah akrab dengan anak kecil sebelumnya, mendadak di kerubuni dua anak kecil begini... rasanya aneh. “kembali lah ke kamar kalian… ini sudah sore.” pinta David dengan nada jengah. Masa orang seganteng dia di sebut penjahat sih… huh, David kembali menegakkan kepalanya. Tertegun saat melihat siluet Tara yang barusan keluar dari gedung panti asuhan dengan… pria itu. Jadi itu teman kerja yang ia maksud?

“Tara…” panggil David tanpa mengindahkan kedua bocah yang masih terus mengusiknya.

“Hah… Dino! Om jahat ini mau culik Mama Tara!!”

“Apa? Tidak boleh om jahat! Ini! Lasakan! Lasakan!!” David berjengit ketika anak laki-laki bernama Dino yang ada dibawahnya memukuli dengan pedangnya. Tidak sakit sih, tapi cukup mengganggu David ketika dia hendak berjalan. Apa di tendang aja ya biar dianya minggir? David akhirnya mengalah. Ia memang tidak terlalu suka dengan anak kecil. Ia menatap Dino malas, “kalian bilang tadi Mama Tara? Jadi di sini Tara jadi Mama kalian?”

“Iya, kami main supel helo, supel helo,” teriaknya dengan nada cadel.

Alis David naik turun, tidak ada hubungannya tahu!

“telus aku yang jadi supel helonya… kalau dia jadi puteli. Kami nggak ada penjahatnya, jadi om aja yang jadi penjahatnya, ayo om, sekalang berteliak takut! Auh auh gitu!”

“Nggak mau! Om nggak mau.” balas David kesal. ”masa om jadi penjahatnya? Mending aku jadi Papanya. Tara jadi Mamanya, adil kan,”

“Ahh… nggak bagus! Nggak bagus! Kami kan udah punya Papa!”

“Hah? Siapa?”

“Itu Papa! Papa, Papa! Gendong Puteri dong!” teriak si gadis kecil ketika aku dan Fadi datang. Fadi tersenyum, ia lalu menyambar Puteri lalu menggendongnya tinggi. Aku yang di sampingnya memegangi punggung Puteri agar dia tidak jatuh. Kebersamaan dan tawa kami… persis seperti keluarga bahagia. Membuat raut wajah David berubah muram.

“Ah, itu Papa kami!! Papa! Mama!” seru Dino dengan tawanya yang cempreng. Ia berlari memeluk kakiku. Aku tertawa geli. Tanpa aku sadari ternyata sudah ada David di depan kami. Kenapa dia ada di sini?

“David?” panggilku. David segera meraih lenganku.

“Ayo pulang,” katanya dengan nada kesal, “kenapa nggak bilang ada di sini?”

“Hah? Aku kan dah bilang kalau aku bakalan pulang telat. Lagian kamu nggak ada nelfon aku, jadi ya... aku nggak bakal mikir kamu bakalan ke sini,”

David berdecak pelan. Ia menarik lenganku pelan, “sudahlah ayo pulang! Udah selesai juga kan,”

“Ya… udah sih,” David kenapa? Wajahnya masam sekali. Apa telah terjadi sesuatu padanya ya.

“Tara, dia siapa? Kamu nggak jadi pulang sama aku?” tanya Fadi sambil menyentuh bahuku pelan. Alis David sontak saling bertaut.

“Hei, apa-apaan ini! Aku ini suaminya Tara! Seharusnya aku yang boleh yang mengajaknya pulang!”

“Suaminya?” Fadi menyipit. Raut wajah Fadi yang ragu membuat David semakin bertambah kesal. “masa sih?”

“Hei!!”

1
Me Ta
masih mantau
Me Ta
ngga paham ni cerita ngajak cerai tapi nunggu setahun lagi🤦🤦🤦
Ida Nur Haryono
semoga tara d david menjadi saling pengertian d cinta seterusnya happy ending
Ida Nur Haryono
lanjut ya kyknya makin seruh nich bs happy ber2 d tdk jadi cerai he..he...
Ida Nur Haryono
ceritanya bagus walaupun agk ber liku2 ya d bnyk flashback....btw okey bangetlah....
Istiana Bela
ini novel sebenernya bagusss loo kok gak ada yg komen atau dikit bgt yg baca sihh... ayo di ramaikan ini novel bagus bgt...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!