Arsenio Gerald sudah menunggu status janda wanita yang di cintainya selama beberapa taun ini, namun bukannya menjanda wanita itu justru malah hamil lagi.
Rupanya tampan dan kaya tidak bisa menjamin kebahagiannya dia kembali sial setelah putus cinta karena menunggu jandanya, Arsenio harus dihadapkan dengan masalah yang dibuatnya sendiri.
Arsenio tidak sengaja meniduri calon tunangan adiknya sendiri, hingga akhirnya mereka pun harus menikah.
Bagaimana Arsenio menjalankan statusnya sebagai seorang suami di saat hatinya masih milik orang lain.
Dan alangkah sialnya Arsenio setelah tau sifat asli istrinya yang sangat susah di atur dan sering membuat ulah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kiss Me 10
Anya di antar seorang sekertaris menuju ruangan Arsen, pria bernama Joy itu terlihat risih karena Anya terus memandanginya dari ujung kaki hingga ke ujung kepala. Bahkan Joy sampai berkeringat, dan gelisah bersamaan melihat Anya yang menatapnya dengan terang-terangan.
“Tuh kan, Kak Arsen pilih sekertaris pria karne dia pecinta pria.” Gumam Anya dalam hati saat melihat pria berkacamata itu, apalagi pria ini terlihat penurut dan pendiam.
“Nona silahkan masuk, tuan ada di dalam.” Ucap sekertaris Joy dengan buru-buru membuka pintu ruangan Tuannya, dia ingin segera bebas dari tatapan mematikan Anya.
Apalagi setelah tau jika perempuan bernama Anya ini adalah istri dari tuannya, Joy semakin merasa tertekan.
“Terimakasih.” Jawabnya lalu masuk, di dalam Anya melihat Arsen yang sedang berdiri sambil menyenderkan bokongnya di meja. Mata Anya membulat saat melihat sosok pria yang sering ia lihat datang ke kediaman keluarga Gerald.
Anya menyunggingkan sebelah bibirnya, ya Anya baru sadar jika pria yang menjadi kekasih suaminya adalah Jimi. Karena pria itu sering kali keluar masuk kamar Arsen dengan sesuka hatinya.
“Kenapa diam aja?” Tanya Arsen karena Anya hanya berdiri dari jauh.
Anya tersenyum lalu melangkah mendekat. “Aku hanya terkejut karena suamiku terlihat keren, apalagi ketampanannya berkali-kali lipat lebih tampan.” Ucap Anya jujur lalu bergelayut manja di lengan suaminya.
Arsen yang merasa risih langsung berusaha melepaskan tangan Anya dari lengannya, apalagi saat melihat Jimi yang menahan tawanya.
“Anya lepasin, ini di kantor gak enak ada Jimi di sini.” Ujar Arsen, namun bukanya menjauh Anya justru malah memeluk Arsen sambil menatao ke arah Jimi.
“Kami pasangan suami istri, jadi gak masalah kan Kak Jimi?” Tanya Anya sambil tersenyum, dalam hatinya ia berdebar karena mungkin Jimi merasa dongkol padanya karena kekasihnya berpelukan dengan seorang wanita.
“Tentu saja.”
Anya segera melepas pelukannya, lalu berjalan ke arah Jimi. “Bahkan tidur dan menghabiskan malam bersama bukankah itu hal yang wajar kan?” Tanya Anya lalu duduk di samping Jimi dan menyenggol lengan pria itu.
Dalam hati. “Aku yakin kamu cemburukan?” Mata Anya membulat dengan semangat tinggi ingin membuat mereka cemburu.
Seketika tangan Anya di tarik hingga berdiri, Anya melihat raut wajah kesal Arsen.
“Duduk di kursiku, dan diamlah. Kami sedang mrmbicarakan pekerjaan.” Titah Arsen dengan rahang mengerasnya.
“Baiklah suamiku.” Ucap Anya sambil tersenyum dan duduk dengan anggunnya di kursi kerja suaminya. “Kamu juga cemburu kan? Sudah ku duga pasti dia kekasih priamu.” Gumam Anya dalam hatinya.
Bukan Anya namanya kalau dia terus berdiam diri, gadis itu benar-benar membuat Arsen jengkel dan kewalahan. Buktinya beberapa hari kemudian Anya terus datang ke kantor Arsen bersikap dan berprilaku yang sama dan ini sudah hari ketujuh Anya datang menemui Arsen di kantornya. Di jam yang sama, sampai Arsen pulang pria itu mulai terbiasa dan membiarkan apa yang Anya lakukan sampai beberapa orang terdekatnya mulai terbiasa melihat tingkah Anya.
Bukan karena luluh, tapi lebih ke arah lelah. Arsen lelah melarang gadis itu, Anya rupannya tipe gadis yang tidak bisa di larang karena semakin di larang semakin menjadi pulak tingkahnya.
“Mana lagi? Cepat jangan melihat ke arah lain.” Titah Arsen karena Joy diam-diam memperhatikan Anya yang kini bergelendot manja di lengannya.
“Ah, maaf tuan. Semua sudah selesai, terimakasih.” Ucap Joy buru-buru mengambil berkas itu dan keluar dari sarang harimau.
“Ck, dasar harusnya kalau mau berkembang biak di rumahnya saja.” Gerutu Joy saat keluar dari ruangan bosnya. Sudah satu minggu ini mata Joy sudah tidak suci lagi, karena melihat kemesraan pasangan itu.
“Apa lagi sekarang?” Tanya Arsen sambil mengurut pangkal hidungnya yang terasa nyeri.
Anya mengusap dada suaminya pelan dengan tubuhnya yang berada di atas pangkuan suaminya, Anya sudah terbiasa menyentuh tubuh kekar itu. Anya menyayangkan kelainan Arsen, padahal pria di bawah ini begitu tampan dan juga gagah tapi sayangnya dia tidak normal.
“Kemana Kak Jimi? Kenapa dia gak datang?” Tanya Anya karena hari ini pun Anya ingin membuat dia cemburu dan membuat mereka bertengkar, Anya yakin kalau selama ini Arsen dan Jimi diam-diam bertengkar di belakangnya karena sikap Anya yang selalu menempel di tubuh kekasih pria itu.
“Dia gak akan datang.” Ujar Arsen, seketika itu juga raut wajah kecewa Anya terlihat jelas di mata Arsen. Anya juga hendak beranjak dari tubuh Arsen, karena apa yang dia lakukan sia-sia jika sang target tidak melihatnya.
Arsen langsung menarik pinggang Anya hingga gadis itu kembali menempel di dadanya dengan wajah mereka yang saling berhadapan.
“Kenapa dengan wajah kecewamu itu?” Tanya Arsen tidak suka, seketika jantung Anya berdebar tidak karuan saat kedua wajah mereka begitu dekat.
Ia bahkan bisa merasakan detak jantung suaminya, tangan Arsne yang melingkar di pinggangnya membuatnya merasa risih karena jantungnya terus bergemuruh hebat.
“A-aku hanya bosan.” Jawab Anya dengan suara kecil, karena ia berusaha mengatur jantungnya agar berdetak normal.
“Bosan? Kamu bilang kamu bosan saat bersamaku?” Tanya Arsen tak suka, Arsen menarik tengkuk leher Anya hingga wajah mereka semakin dekat bahkan bibir mereka nyaris bersentuhan karena tersisa satu centi meter saja.
Jantung Anya semakin tidak aman, Arsen menatap bibir itu penuh minat. Ia menempelkan bibirnya di bibir Anya selama dua satu detik, lalu kembali menatap wajah Anya yang memerah.
Anya langsung mendorong dada Arsen namun tubuhnya yang terjatuh, ia lalu menatap tajam ke arah Arsen. “Kak Arsen, tidak sopan!” Teriak Anya, Arsen tersenyum sinis.
“Bukannya kamu yang selalu bersikap tidak sopan? Ya seperti itulah rasanya saat kamu terus bergelendot manja dan menempel terus di tubuhku.” Ucap Arsen, Anya menatap kesal Arsen lalu berlari keluar ruangan.
Arsen semakin di buat kesal olehnya. “Dia kan yang mulai, nempel dikit bibirku dia marah sampai sebegitunya. Apa kabar seminggu ini dia selalu nempel padaku? Dia gak mikirin jantungku aman atau tidak? Menyebalkan.” Kesal Arsen, lebih kesalnya lagi saat Anya marah hanay dengan gertakan kecil seperti itu.
Sementara di balik pintu, Anya menyentuh dadanya dengan kening yang berkeringat.
“Jangan bilang kalau Kak Arsen suka semua jenis? Atau dia sengaja cium aku agar aku gak deketin dia lagi?” Tanya Anya dengan raut wajah bingung.
“Bisa jadi dua-duanya salah.” Ujar Sekertaris Joy yang tiba-tiba muncul di sampingnya.
“Kak Joy.” Anya menatap kesal pada Sekertaris suaminya.
Tiba-tiba pintu terbuka. “Ayo pulang.” Ajak Arsen sambil menatik pundak Anya, dan menatap sinis pada sekertarisnya.
.
To be continued…
next semngt sukses selalu
bilang thor nya suruh insaf
wkwkwk🤣🤣🤣😂asisten joy sampai kewalahan menghadapi arsen mau langsung plg tidak terima dan tidak rela istrinya diantar pria lain dasar arsen bucin akut...