Ami adalah sahabat Diva. Merka berteman sudah dari semenjak SMP hingga sekarang. Diva mempunyai seorang kakak laki - laki yang sangat tampan membuat Ami jatuh cinta.
Wisnu nama kakak laki - laki Diva tengah galau dengan nasib rumah tangganya merasa terhibur dengan kehadiran Ami. Mereka mulai sering bertemu dan jalan bareng.
Hubungan keduanya semakin jauh dan tidak terkendali sehingga membuat Ami hamil. Semua keluarga Wisnu jelas saja kaget dan tidak terima. Tapi berkat perjuangan Wisnu yang menjelaskan keadaan rumah tangganya yang sebenarnya membuat kedua orang tuanya memberi restu,asalkan Wisnu terlebih dahulu menceraikan istrinya yang tertangkap basah berselingkuh dengan atasannya dikantor.
Takdir berkat lain saat Wisnu akan meminang kekasihnya tiba - tiba ia mengalami kecelakaan dan membuat memorynya tentang Ami hilang. Ami yang sudah lelah berusah memulihkan ingatan Wisnu memilih pergi.
Akankah ingatan Wisnu kembali?Bagaiman nasib Ami? Akankah cinta mereka bisa bersatu ke
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Mas,kita mau kemana?"tanya Ami saat sudah berada didalam mobil Wisnu.
"Jalan - jalan. Sesuai janji mas yang kemaren." jawab Wisnu tersenyum penuh makna.
"Kemana?" tanya Ami kembali.
"Belum tau,enaknya kita kemana?" Wisnu balik bertanya.
"Mas Wisnu aneh deh. Ngajakin jalan tapi ga tau mau kemana. Kebiasaan " ujar Ami cemberut dan membaut Wisnu tertawa.
Mobil Wisnu berjalan perlahan meninggalkan hotel tempat Rio ulang tahun. Ami mengirim pesan pada sahabatnya dan itu membuat Diva kecewa.
"Rio,maaf aku pamit duluan ya." pamit Diva pada Rio.
"Kok udah pulang aja sih,acaranyakan belum selesai." ujar Rio.
"Udah malam ga enak sama papa dan mama." Diva memberi alasan yang masuk diakal.
"Ami mana?" tanya Rio saat ia tidak melihat gadis yang ia sukai.
" Ami sudah pulang duluan,ada urusan." jawab Diva juju membuat Rio kecewa.
Setelah basa basi dengan Rio akhirnya Diva pulang juga menyusul Ami sahabatnya.
Wisnu membawa Ami ke sebuah pantai yang yang banyak di kunjungi muda mudi. Wisnu mencari tempat yang agak sedikit sepi untuk memarkirkan mobilnya.
"Loh kok kesini mas?" tanya Ami saat Wisnu sudah mematikan mesin mobilnya.
"Kamu ga suka mas bawa kesini?" tanya Wisnu.
"Suka sih mas,tapi ini kan sudah malam." jawab Ami sambil membuka kaca melihat deburan ombak.
Ami terkejut saat tangan kokoh memutar kepalanya kearah samping. Wisnu langsung mengulum bibir yang sedari tadi menggodanya. Ia menggigit bibir Ami sedikit agar terbuka lalu ia mencium Ami dengan sangat liar. Ami yang masih kaku mencoba membalas ciuman Wisnu.
Ciuman mereka semakin panas,tanpa sadar Wisnu sudah mengakat tubuh Ami duduk di atas pangkuannya tanpa melepaskan tautan bibir mereka. Ada sesuatu yang mengeras dibawah sana,hangat begitu yang Ami rasakan. Milik Ami serasa cenat cenut saat benda itu bersentuhan dengan titik sensitif miliknya.
Ada sensasi aneh dan nikmat yang membuatnya mengerakkan tubuhnya perlahan dan tentu saja hal itu membuat Wisnu panas dingin. Sesuatu yang berada dibalik celana Wisnu bereaksi minta di tuntaskan,tanganya refleks memegang pinggul Ami dan membantunya bergoyang di atas pahanya.
Rasa nikmat menjalar keseluruh tubuh. "Oh.. Ami sayang. Nikmat sekali sayang." racau Wisnu.
"Mas,ooh mas Wisnu." teriak Ami saat merasakan nikmat gesekan pada tubuh mereka membuatnya melayang ke awang awang.
Goyangan Ami makin kencang,mereka berdua sudah seperti cacing kepanasan berlomba mencari rasa nikmat yang membuat keduanya merem melek. Dari mulut mereka terdengar erangan dan lenguhan. Walau tanpa penyatuan keduanya akhirnya mencapai klimaks bersamaan.
Dengan nafas yang terengah - rengah keduanya tersenyum puas. Apalagi bagi Ami ini merupakan pengalaman pertama bagi dirinya.
"Terimakasih sayang." ujar Wisnu yang belum mau melepaskan kungkungan pada tubuh Ami.
"Mas Wisnu nakal." ujar Ami malu - malu menyembunyikan wajahnya di leher Wisnu.
"Tapi kamu suka kan." goda Wisnu sambil mencium kepala Ami
"Aku takut hamil,mas." ujar Ami dengan wajah terlihat panik.
"Kata siapa,sayang? kita masih berpakaian lengkap sayang,ga mungkin hamil dong." kekeh Wisnu merasa lucu mendengar perkataan gadis yang masih berada di pangkuannya. Gadis lugu yang membuatnya tergila - gila.
Wajah Ami yang tadi panik berubah normal kembali. Ia merasa lega apa yang ia takutkan tidak akan terjadi.
Rasanya berat melepaskan gadis nakal yang telah membuatnya merem melek,tapi hari semakin malam. Ia tidak mau orang tua Ami marah anaknya pulang terlalu malam.
"Sudah malam,sayang. Mas Wisnu antar pulang ya!"
bisik Wisnu.
Wisnu menurunkan Ami dari pangkuannya tapi sebelumnya kembali mencuri ciuman di bibir yang semakin membuatnya candu.
Ami memperbaiki penampilannya yang berantakan akibat ulah Wisnu, begitu juga dengan Wisnu. Ada rasa tidak nyaman karna celana dalam mereka berdua sama - sama basah akibat permainan panas mereka.
Perlahan Wisnu menjalankan mobilnya meninggalkan pantai yang menjadi saksi bisu pergumulan panas mereka menuju rumah sang kekasih hati.