Diora Macaspa, Siswi kelas 2 SMA negeri kota Jakarta.
Ia tinggal bersama ayahnya yang bernama Levianant Macaspa. Ayahnya hanya, bekerja sebagai mandor. Di sebuah perusahaan konstruksi terbesar di kota J. " Nebula Corporation ". Namun, ayahnya sering mendapat tungas di luar kota bahkan luar pulau. Perlahan-lahan, rahasia demi rahasia terungkap !
Siapa ?
Apa ?
Dimana ?
Kapan ?
Bagaimana ?
Kenapa ?
semua akan terjawab.
#DL_ian
#@dl_ian_dian192122 (ig)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DL_ian (Dian Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 18+
Warning !!! Adegan kekerasan !!!
Mohon bijak membaca.
Waktu telah berganti, dari pagi kesore, sore kemalam.
Hari pun berganti, namun Diora masih sendiri.
Di kamar.
" kok, ayah ngak kasih kabar ya ? Udah Sebelas hari tanpa kabar ? " guman Diora.
" Sibuk banget kayak nya sampe ngak ngasih kabar. dihubungi juga ngak aktif. huh.. derita punya ayah bang toyib nih.. " guman Diora lagi.
tiba-tiba..
ting.. (notifikasi pesan masuk)
' seblak mpok Lela kuy ' ~ King Armey.
' ada love bird, males jadi obat nyamuk sendiri 😱😢 ' ~King Armey.
Diora membaca dua pesan beruntun tersebut sambil tertawa. Lalu ia membalas.
'otw' ~ Diora. ( Putri Ayah Levi )kalo di kontak Armey.
' gpl ya yang... ' ~King Armey membalas.
" Dasar ngak sabaran.. " gerutu Diora.
Diora pun bersiap, ia tidak mengganti baju tidurnya. Diora hanya menambah jaket agar tubuhnya tetap hangat. Karena, Diora tidak tahan dingin.
Diora keluar dari rumah nya dan jalan kaki menuju warung Mpok Lela. Di pertengahan jalan, ia melihat Armey berjalan ke arahnya.
" Kira in belum jalan.. " ucap Armey.
" Kamu nya aja yang ngak sabaran mey... " balas Diora.
" Abisnya, aku di jadiin obat nyamuk masa.. " adu Armey pada Diora.
" cari crush juga sana. " usul Diora.
" ga mau crush. maunya istri. stay halal brother ! " ucap Armey.
" heleh, si paling stay halal tapi hobi ngintip belahan kakak kelas cheerleader yang bohay. Eh, siapa sih namanya lupa ? " cibir Diora.
Memang, Armey sering tidak sengaja melihat belahan atas dan bawah kakak cheerleader yang bohay itu.
" namanya kak Dahlia ra,. lagian Itu rejeki anak soleh macam aku,. anak ayah macam kamu mana tau.. " ucap Armey tengil.
"huh.. si paling soleh " Diora.
Mereka pun sampai di tujuan. dan gabung duduk lalu makan.
" mey, kamu kalo mau jemput Diora bilang dong ! jangan main ngilang ! " ucap Brian.
" Kalo di gondol wewe gombel mau nyari kemana coba ?" ucap Pricila juga.
" Tulah.. asik sendiri. aku di anggap angin. giliran aku ngak ada dicariin ! " cibir Armey.
" hahah.. sorry sorry " ucap Brian.
Lalu mereka lanjut jajan seblak malam itu. Ngobrol ngalor ngidul. Sampai ngak sadar udah hampir jam 10 malam.
" Yuk ku temenin pulang. " ajak Armey lagi. sambil memutar-mutar kunci motornya.
" ngak jalan kaki ? " tanya Diora.
" ngak ah, capek. mau nya langsung cus aja pulang. " balas Armey.
"oh.. " Diora.
" Kami duluan ya kalo gitu.. !" pamit Pricila.
" oke.. hati-hati dijalan.. sampai jumpa besok. " balas Diora.
" Hooh. dadah ayang.. ! " balas Armey.
" Buaya satu ini jangan disuruh mampir Diora ! " peringatan Brian.
" Ye.. kamu bukan ayah Levi. gapapa dong mampir.. !" tengil Armey.
" buaya lutung.. " cibir Brian tiba-tiba jadi kesal.
" udah, udah ayo antar pulang ! " Diora memisahkan mereka. Lalu, ia menyeret tangan Armey.
" Dadah.. " Armey masih saja menguji kesabaran Brian.
" Jangan telat besok ! Di paviliun timur. red velvet aku jangan lupa mey ! " Brian memperingati lagi.
" iye... ck, ck.. Ujung-ujungnya masih nagih juga dia, dijajani sama buaya lutung " gantian Armey yang mencibir.
Armey mengendarai motornya membonceng Diora.
" Makasih ya mey. sorry,ngak bisa nawari mampir." ucap Diora tulus.
" Iya. aku juga ngak mau walau kamu suruh. nanti jadi fitnah ! kalo ayah levi ada mah lain cerita. bisa sambil sebat dulu dan main catur kita ! " jelas Armey panjang lebar.
" iya. makasih lagi atas pengertiannya. " Balas Diora lagi tersenyum manis.
" Oke. aku duluan ya.. take care di rumah ada apa-apa telpon aja ! " balas Armey. ia melajukan motornya.
Diora masuk kerumahnya dan mengunci rapat semua pintu.
(19+)
Disisi lain..
Di sebuah ruangan yang berantakan.
" Lev.. Lev.. Levianant si iblis.. ! " ucap seorang Pria sambil berlari.
" ha.. ha.. ha.. " suara tawa mengema, disusul suara langkah kaki.
Tap.. Tap.. Tap..
" Hosh. hosh.. hosh.. " Pria itu bersembunyi di suatu sudut dalam ruangan.
" jadi, kita main petak umpet ? " tanya Levi dengan suara serak yang dingin.
hening tanpa suara.
" hah,. kalau kau keluar lebih cepat. aku berjanji tidak akan sakit untuk mu ! " Ucap Levi.
" Satu..." sret . .
levi menghitung disusul suara tebasan.
" dua.. " sret bugh..
" Hah, masih tidak mau keluar ? kau benar-benar membuat pekerjaan ku jadi lama." gerutu Levi.
" Tiga.. " Hup...
Levi menjambak rambut orang itu.
" hup.. lepas.. lepas.. hump... hump.. " Pria itu mati dengan tubuh ber-gelinjang hebat. Lalu, disusul matanya melotot, dan lidah sedikit terjulur. Karena, Levi langsung mengorok lehernya.
Pip...
" panggil tim kebersihan ! " perintah Levi. ia menggunakan alat komunikasi kecil di telinganya.
" Siapa lagi target nya ? " Levi masih bertanya.
" Oke. " balas levi.
" Tidak. malam ini saja sekalian ! putriku sendirian dirumah! . " jelas Levi.
" jl. palapa 775x oke.. " ucap Levi mengakhiri sambungan komunikasinya.
" Romy, meluncur ke timur laut ! " Levi memberikan perintah ke bawahannya.
Dor... suara tembakan meleset dari arah belakang Levi.
" Tidak semudah itu ! " Pekik seorang dari belakang.
Levi tersenyum smirk.
Pria itu lagi-lagi menembakkan pelurunya.
Peluru yang meleset tidaklah berarti apa-apa.
Levi melangkah mendekat ke arah moncong pistol lalu menutup mulut pistol dengan belati nya.
tep..
Duar... Meledak lah pistol itu.
" ARGH !!!... " Jerit pria itu karena tangannya melepuh dan beberapa jarinya patah.
Bugh... Bugh... Bugh...
Levi memukul pria itu dan langsung membunuhnya.
Mana mungkin dibiarkan begitu saja bukan ?.
Malam itu pun Levi melanjutkan pekerjaannnya.
Dari timur laut, ke utara, dan seterusnya.
cuma nma org awalAn nya huruf besar
nma orang awalan nya hrus hruf besar