Adriana Kirana Ramadhani tidak menyangka bahwa jodohnya adalah Arthur Arjuna Ramadhana. Padahal Akira(panggilan Adriana Kirana Ramadhani) sangat ilfil pada Juna yang tak lain adalah orang sekantornya.
Memang benar pepatah Jawa mengatakan witing tresno jalaran Soko kulina. Yang artinya karena sering bertemu akhirnya jadi cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arnie_bebe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak Sengaja Bertemu
Mendengar ada yang memanggil namanya Akira menoleh ke belakang dan ternyata pak Juna. Seketika senyum pak Juna mengembang saat tak sengaja ketemu di mall dengan Akira.
"Sendirian?"tanya pak Juna.
"Eh pak Juna, tadinya sih berdua sama temenku tapi orangnya pulang duluan ada urusan" jelas Akira.
"Temen apa pacar?"tanya pak Juna dengan selidik.
"Temen lah pak kan cewek masa pacar, punya pacar saja gak!Pak Juna sendiri kesini sama siapa? tanya Akira sambil mengedarkan pandangannya mencari siapa teman pak Juna tapi nihil.
"Saya sendirian, nih belanja sepatu kerja! Akira belanja apa?"
"Biasalah pak perempuan kalau gak baju ya make-up"
"Ooh begitu, emmm Akira mau langsung pulang?"
"Sepertinya saya lapar jadi mau ke Nasi Padang baru pulang"ucap Akira.
"Saya boleh ikut kebetulan lapar juga belum ada makan" ucap pak Juna.
"Boleh,pak Juna tau tempatnya?" tanya Akira.
"Engga sih hehehhe"
"Ya sudah bapak ikutin saya dari belakang saja, gimana?"
"Oke!"ucap pak Juna antusias.
"Ya udah berangkat sekarang saya sudah lapar"ucap Akira sambil memegangi perutnya.
"Padahal aku sudah makan, tapi gak apa-apa lah kalau ada kesempatan berdua sama Akira kenapa tidak" batin pak Juna sambil menyalakan motornya.
Sepanjang jalan pak Juna mengawasi Akira dari belakang siapa tau ada yang gangguin Akira. Sambil bersenandung pak Juna bahagia bisa bertemu apa lagi makan bareng berdua saja dengan Akira. Dan akhirnya sampailah di restoran nasi Padang. Setelah memarkirkan motor mereka berdua langsung masuk dan pesan makan. Kali ini Akira ketemu mamanya Frans, Akira sering kesini jadi sudah hafal orang-orang yang kerja di situ.
"Mas seperti biasa ya lauknya ayam goreng sama perkedel trus sambalnya dipisah" ucap Akira.
"Masnya pesan apa?"tanya pelayan restoran pada pak Juna.
"Saya lauknya rendang saja deh pak sama perkedel"balas pak Juna.
"Oke mas"
"Mas, minumnya es kelapa saja ya!"kata Akira sambil berlalu mencari tempat duduk.
"Saya es teh saja mas"ucap pak Juna.
"Siap mas, ditunggu ya..?"
"Pak Juna, duduk disini saja ya?" tanya Akira sambil duduk di kursinya.
"Saya terserah saja dimanapunduduknya sama saja"
"Ehhh nak Akira tumben" ucap Bu Retno sambil melirik pak Juna.
"Ibu apa kabar, cuma temen kok" ucap Akira sambil bersalaman sama ibu Retno yang tak lain mamanya Frans.
"Lebih juga gak apa-apa"ledek ibu Retno.
"Ahh ibu bisa saja, Fransnya mana Bu?
"kayanya tidur nak, tadi pagi saja kesini siangnya tadi izin jalan sama temen kerjanya habis gak ada kembali" ucap Bu Retno sambil membantu pelayan menata piring makanan Akira dan pak Juna.
"Aduhh ibu biar saya saja, jadi repotin" ucap Akira yang langsung membantu Bu Retno.
"Masnya temen kerjanya Akira?"tanya Bu Retno.
"Ahh iya Bu, salam kenal saya Juna " ucap pak Juna sambil bersalaman dengan Bu Retno.
"Ya sudah kalian makan saja ibu mau ke dapur lagi" ucap Bu Retno sambil berlalu meninggalkan mereka berdua.
Dan kini Akira sedang makan dengan pak Juna, tidak ada pembicaraan setelah kepergian Bu Retno. Suasana jadi canggung mungkin karena Akira baru kenal dsn makan bareng dengan pak Juna. Setelah selesai makan pak Juna tanya pada Akira.
"Akira habis ini mau pulang?"tanya pak Juna .
"Iya sih, kenapa pak?"
"Gak apa-apa sih cuma mau tanya saja"
"Ooh begitu"ucap Akira sambil membayar di kasir.
"Gak apa-apa pak, kan tadi gak ada perjanjian pak Juna yang bayar jadi bayar masing-masing" ucap Akira.
"Tapi lain kali kalau makan bareng saya saja yang bayar"ucap pak Juna .
"Kok gitu, nanti dikira saya gak punya uang lagi" ucap Akira.
Sampai diparkiran pak Juna memberanikan diri mengajak Akira jalan.
"Akira ,gimana kalau kita ke taman kota mumpung masih jam 9 tapi kalau gak bisa saya gak maksa!"ucap pak Juna dengan penuh harap Akira mau.
"Jam 9:30 pak, tolong diralat."
"Oh iya gak perhatikan belakangnya hehehe...."
"Boleh sih, tapi bentar saja ya pak!"
"Siap"ucap pak Juna antusias.
Akhirnya mereka berdua sampe di taman kota, setelah parkir motor Akira dan pak Juna disuguhkan pemandangan yang bikin jengah. Taman kota buat hiburan tapi kenyataannya sana sini orang mojok pasangan kekasih, untungnya masih ada tempat duduk maklum kalau weekend pasti ramai.
"Akira mau minum apa?sekalian saya belikan " tawar pak Juna.
"Fresh tea saja deh pak"
"Cemilannya?"
"Gak usah deh pak saya sudah kenyang"
"Baiklah tunggu sebentar jangan kemana-mana"
"Oke pak"
Kemudian pak Juna meninggalkan Akira sendiri,disisi lain Miko melihat Akira di taman langsung menghentikan motornya.
"Akira..!ngapain malam-malam di taman sendirian"gumam Miko sambil menyalakan motornya dan mendatangi Akira.
"Duhhh lama amat pak Juna, mana banyak cowok yang lihatin pula bikin risih aja" gumam Akira.
"Ra, kamu ngapain di taman sendirian?" tanya Miko.
"Astaga Miko lagi kenapa disini, aku pikir dia sudah pergi dari kota ini" batin Akira.
"Ra, ditanya di jawab malah diem, kamu ke sini sama siapa?"
"Kenapa sih mik nanya-nanya melulu, pergi sudah sana "usir Akira.
"Kalau aku gak mau gimana, lagi pula ngapain kamu ditaman sendirian bikin orang khawatir saja coba lihat cowok-cowok disana dari tadi lihatin kamu terus. Gimana kalau gak ada aku, demi keselamatan mu aku temani kamu di sini"
"Miko apa-apaan sih gimana kalau ada pak Juna bisa salah paham" batin Akira.
"Ra, besok aku mau balik ke kotaku tapi melihat kamu ke taman sendirian aku jadi ingin membatalkannya saja"
"Emang aku bilang sendirian, lagian aku sama temen kok"
"Mana orangnya?"
"Lagi beli minum"
"Oke aku tunggu sampai dia kembali kalau kamu bohong aku batalkan pulang ke kotaku"
"Ya sudah tungguin saja sendiri, tapi kalau dia datang kamu langsung pergi dan jangan ganggu aku lagi"
"Kok gitu sih Ra, kan kemarin kita sepakat berteman kenapa sekarang nb kamu malah memusuhiku"
"Siapa suruh kamu ganggu aku Mulu"
"Maaf jika menurutmu aku ganggu tapi aku cuma khawatir kalau kamu digangguin cowok-cowok ditaman" ucap Miko dengan tulus.
Disisi lain pak Juna geram melihat orang yang kini sedang ngobrol dengan Akira.
"Baru beberapa menit ditinggal sudah ada mantannya datang, mengganggu saja" gerutu pak Juna .
Kemudian pak Juna menghampiri mereka berdua dengan membawa minuman untuk Akira.
"Akira,ini minumannya sorry lama nunggu ya"
''Ahh santai saja pak, lagi pula saya gak begitu haus kok".
"Ra, ini siapa?pacar barumu?"tanya Miko.
"Kenalin mik, ini pak Juna teman kerjaku dan pak juna ini Miko"
"Juna, ucap pak Juna sambil mengulurkan tangannya"
" Miko, mantan Akira!"jawab Miko sambil membalas uluran tangan pak Juna.
"Mik, tepati janjimu tadi dan segera pergi dari sini!" ucap Akira dengan ketus.
"Baiklah aku pergi, dan ku harap kita masih menjadi teman Ra apapun itu dan sampai kapanpun itu"
"Iya mik, sudahlah urusan kita sudah selesai tadi malam jadi aku gak mau berdebat lagi"
"Oke aku pergi,kuharap kamu bahagia Ra dan kamu aku titip Akira jaga dia" ucap Miko sambil menatap tajam ke pak Juna.
Dan kini Miko meninggalkan mereka berdua sambil melajukan motornya.
"Sorry ya pak jadi libatin masalaluku , dan makasih minumannya" ucap Akira dengan senyum tulusnya.
"Santai saja, toh setiap orang kan punya masalalu masing-masing begitu juga dengan kisahnya"
"Memang apa masa lalu pak Juna, eh maaf jadi kepo kalau gak mau cerita gak usah dipaksa."
"Kamu yakin mau denger kisahku dan masalaluku?"
"Terserah bapak saja mau cerita saya dengerin"
"Baiklah ,dulu aku pernah punya pacar satu kantor sebelum dipindah kesini mungkin hampir 3 th lebih kami putus nyambung. Kami sudah sepakat ke hubungan serius dan aku mulai menabung tidak banyak sih cuma aku berusaha dan bekerja keras. Disisi lain aku tulang punggung keluarga ku karena ayah ibuku cerai jadi sebagian gajiku buat makan sebagian buat ibuku sisanya untuk nabung. Sampai seketika aku dipindah tugaskan ke sini dan saat pindah ke sini sebulan dua bulan hubungan ku baik-baik saja. Pas bulan ke tiga pacarku minta putus dengan alasan tidak bisa hubungan jarak jauh berbagai cara untuk mempertahankan tapi dia tatap kekeh dengan keputusannya. Hingga suatu hari teman kerjaku kantor yang lama cerita mantanku pacaran dengan teman satu kantor dan parahnya lagi mereka sebenarnya sudah pacaran diam-diam sebelum aku pindah kerja disini.
"Begitulah ceritaku, membosankan ya cerita hidupku"ucap pak Juna.
"Tapi aku salut pak Juna gak dendam sama mantannya meskipun sudah di selingkuhi"
"Dendam sih tidak hanya kecewa saja, tapi ya sudahlah mungkin itu takdir"
Bersambung.
lm bngt next mu thooooooorrr
next dong
Aku mampir
Next yh
Feedback "sweet17" ditunggu