Pacar Posesif

Pacar Posesif

perpindahan kerja

Akira nampak kesal tapi juga senang saat dia tau perpindahan kerjanya FM Corp, dimana dekat dengan tempat kosnya. Hanya saja dia bingung, karena itu tempat baru baginya. "Bagaimana ini, aku harus beradaptasi lingkungan baru lagi huftttt...." pikirnya.

Pagi jam 06.00, Akira mengerjap kan matanya "hari ini harus berangkat lebih awal" batinnya.

Setelah semua serasa sudah siap, Akira segera kluar dan menyetir motornya. "Sudah sampe", gumam Akira. Kakinya melangkah ke tempat kerja baru, saat masuk ke dalam Akira tanpa ba-bi-bu langsung menaruh tas tapi saat hendak ke ruang kerja dia tidak lupa merapikan baju dan makeup nya. Di tempat make up ada beberapa rekan kerja kaum hawa melihat dengan tatapan yang ambigu. entahlah dia cuek dan pura-pura tidak mau tau, karena niatnya cuma kerja. "Biar saja, toh aku tidak minta makan mereka" gumamnya.

Akira langsung masuk ke ruang kerja, dia mengedarkan pandangannya mencari rekan kerjanya. Menurut info, aku harus ketemu rekan kerja seniornya namanya Ahmad dan spv devisi nya bernama pak Joe. Karena belum pernah ketemu sebelumnya jadi aku bertanya ke karyawan divisi lain, kemudian orang itu menunjukkan orang yang aku cari. Kebetulan mereka berdua lagi bersama, " akhirnya ketemu juga". Segera aku menghampiri mereka berdua.

" Selamat pagi?" sapa ku. Secara singkat perkenalan diri dan alasan pindah ke FM Corp anak cabang dari HI Corp. Ahmad orangnya ramah sesuai namanya dia sangat islami, berbeda dengan spv divisi ku agak diam dan kaku.

Setelah dapat tugas dari spv divisi ku, maka aku segera mengerjakannya. Sekilas aku mengedarkan pandangan ku, " kecil sekali perusahaan ini, mungkin karena terbiasa di HI Corp yang lebih besar" gumamku. Jadi aku berharap dapat teman agar tidak sendirian pas istirahat di kantin kantor, batinku.

Ruangan divisi ku dengan divisi lain hanya dipisah dengan jalan, jadi wajar saja jika ada yang berteriak dari divisi lain kedengaran. Karena satu lantai di huni 3 divisi, keuangan, pemasaran, promosi. Dan aku di divisi pemasaran, hanya saja aku juga harus ke divisi promosi tapi lebih banyak di divisi pemasaran karena tugas utama ku di pemasaran.

"Akira.."

Aku tersentak saat ada yang menepuk punggungku. " Ah iya,,, ada yang saya bantu?"kataku dengan gugup.

" Maaf, mengagetkan mu, apa benar kamu karyawan pindahan dari HI Corp?" katanya.

"Emmm...iya, hari ini saya pertama masuk kerja pak" jawabku.

" Hallo kenalkan saya pak Juna spv dari divisi promosi" dengan senyum misteriusnya. "

"Saya Akira, tapi tadi bapak sudah tau nama saya dari mana?"tanyaku.

"Ooh.. tadi pak Joe cerita, katanya ada karyawan pindahan dari HI corp" balasnya.

"Begini Akira, saya mau menjelaskan tugasmu di divisi promosi tidak banyak sih hanya bla bla bla ..."terangnya.

"Baiklah pak, saya akan berusaha semaksimal mungkin. Sekali lagi mohon bantuannya pak Juna, karena bapak tau sendiri saya baru".

" Tentu Akira, kita harus saling kerja sama biar tidak ada masalah kedepannya". jawabnya dengan gaya sok wibawanya.

Kemudian aku berbalik mau pergi ke tempat divisi pemasaran, baru tiga langkah samar-samar ada yang memanggil namaku. "Shit siapa lagi yang manggil, sudah tau aku lagi sibuk" gerutu ku.

Segera aku menoleh ke belakang, mencari inti suara yang memanggil ku.

" Aah iya ,ada apa ya?"

" Oh anu, tadi pak Juna bilang kamu disuruh ke ruangannya katanya ada yang lupa di sampaikan".

" Begitu ya, terimakasih pak .... maaf bapak siapa namanya?".

"Maaf ya sampe lupa kenalan, namaku Romi dari divisi promosi".

"Makasih ya pak Romi, atas infonya" jawabku dengan senyum.

"Jangan panggil pak, serasa tua banget nikah aja belum jawab Romi sambil terkekeh.

Panggil Romi aja ya Akira, lagian kita seumuran juga."

"Sepertinya begitu, baiklah Romi sekali lagi terimakasih infonya ya sudah aku mau temui pak Juna dulu."

"oke, aku juga mau keluar ke percetakan dulu salam kenal ya dhaaa...."

Dagdigdug jantung tapi aku berusaha tenang, entah kenapa sejak masuk kerja hari ini pak Juna selalu memperhatikan ku dari ruang kerjanya. Awalnya aku kira hanya perasaanku saja dan tidak mau ke PDan, tapi pas ngobrol tadi jelas betul dia begitu intens memperhatikanku sampe aku tidak fokus ngobrol. "Ahhh sudahlah abaikan saja, sepertinya dia play boy" gumam ku.

Ceklek

Aku masuk ke ruangan pak Juna setelah dapat persetujuan nya. " pak Juna cari saya?" tanyaku.

" Maaf Akira merepotkan mu yang sedang banyak tugas"jawab pak Juna dengan senyum misteriusnya.

" Tidak apa-apa pak, nanti bisa saya lanjutkan lagi kerjaannya" jawabku dengan senyum senatural mungkin.

" Akira, dari divisi pemasaran kan cuma kamu saja yang ada tugas di promosi jadi apa boleh saya minta no hp kamu biar kalau ada apa-apa mudah".

" Baiklah pak, ini no hp saya (38374884884374) ada hal yang lain pak?".

" Tidak Akira ini saja, terimakasih ya nanti saya hubungi kalau ada masalah yang sekiranya urgent".

" Baiklah pak saya undur diri dulu".

"Terimakasih Akira".

" Huftttt.... sepertinya perasaanku tidak enak, ah entahlah" gumam Akira.

Aku segera menyelesaikan tugas dari divisi pemasaran yang menumpuk, karena sebulan sudah kekosongan bagian tugas ini dikarenakan karyawan sebelumnya risign. ketika aku hendak berdiri mengambil minum di Pentry, secara tidak sengaja aku melihat pak Juna menatapku dari ruangannya.

" kenapa sih orang itu lihatin aku fokus begitu" aku jadi salah tingkah. wajar saja kelihatan dari luar karena pembatas ruangannya hanya kaca transparan.

" Haii...anak baru ya, tinggi amat kak kenapa tidak jadi model saja"celetuk nya.

" Model lempar",jawabku dengan senyum.

" Jangan gitu kak, bersyukur loh tinggi tidak seperti aku gendut hitam lagi" jawabnya sambil tertawa.

" Risaaaaa.." terdengar suara teriakan dari pintu karyawan memanggil cewek yang barusan ngobrol denganku.

" jadi cewek tadi namanya risa"gumamku.

"Hallo...anak pindahan ya?" tanyanya.

" Ahh iya kak, baru hari ini masuk kerja".

" Namaku Mila, dari divisi pemasaran seperti kamu. sorry ya baru kenalan soalnya dari luar dapat tugas ke HI Corp."

Singkat cerita setelah perkenalan kami jadi akrab, dan sekarang punya teman istirahat ke kantin kantor. Mila anaknya baik dan ramah, dari dia aku jadi tau semua nama karyawan satu lantai tapi tidak semua aku hafal hanya beberapa.

"Sudah jam 16.00," waktunya pulang batinku.

Beberapa karyawan divisi lain sudah siap - siap untuk pulang, tadinya aku mau pulang hanya saja baru sehari masuk kerja tidak mungkin pulang cepat jadi aku menunggu setengah karyawan pulang baru ikut juga.

Tengah malam ada notif di hp ku segera aku buka, dan ternyata dari bos pusat menyuruhku untuk tetap kerja di kantor pusat dan kantor cabang. Seketika aku lesu, bagaimana tidak di HI Corp lebih menguras tenaga dari pada FM Corp. Tapi tugas tetaplah tugas karena bos masih percayakan aku pegang tugas ini dari pada anak baru.

Baru sehari ada menggantikan aku di HI Corp langsung risign.

" siall..." umpatku sambil mengacak rambut.

💌"Akira, hari ini kamu ke HI Corp dulu besok saja ke FM Corp.

Pagi ini segera bangun mandi dan bersiap - siap untuk berangkat kerja ke HI Corp tentunya. sebelum berangkat kerja aku sempatkan kirim pesan pak joe..

💌"Pagi pak Joe, maaf hari ini saya dialih tugaskan ke HI Corp jadi hari ini saya izin. terimakasih 😊

Ting

Oesan masuk dari pak Joe

💌Oke Akira, terimakasih informasinya.

Lega rasanya dapat balasan yang menenangkan, akhirnya ku lajukan motorku menuju ke HI corp. Setelah sampe aku segera naik lift karena HI Corp di lantai 3, malas sekali naik tangga atau escalator karena pasti lama sampai dikantor.

"Astagaaa Akira, apa benar ini kau. Berarti perpindahan mu dibatalkan hahahaha..."

"Din, sudah puas menertawai ku heh... gara-gara anak baru risign aku jadi bolak balik kantor pusat dan cabang, haisss menyebalkan sekali",keluhku.

" What the...akira yang sabar ya, dunia ini memang kejam" cibir Dina.

" Sudahlah aku mau masuk, dari pada lama-lama seteres meladeni kamu".

" Setidaknya aku senang masih bisa bertemu dengan kamu Akira, bagaimana kalau hari ini kita bergosip ".

" jadi ini maksud kamu, hanya untuk bergosip denganku ".

" Ayolah Akira, aku kasih info rahasia buat kamu yang pastinya terupdate" bisik Dina dengan senyum ganjen nya.

"Halah, paling-paling dia lagi yang kamu bahas bosan ahh.." kataku sambil berlalu darinya.

" Akira, tunggu! aku serius sama info ini, pasti kamu senang hehehe..."

"Sudah aku mau masuk ke ruangan banyak yang dikerjakan, awas kamu ganggu aku!"

" Aisss... baiklah, tapi jangan nyesel ya kalau si dia...."

"Ehemmm... kenapa masih ngerumpi cepat masuk, atau mau saya izinkan kalian pulang cepat".

" Ehhh bapak, ngagetin aja kaya hantu tiba-tiba nongol" celetuk Dina.

"Kalian aja terlalu serius bergosip ria, pasti ngomongin saya ya..."

" Dihh kepedean bapak Sam, kayak tidak ada bahan aja ngomongin bapak".

" Jangan gitu Din, nanti jatuh cinta sama saya kapok" goda pak Sam. Yang memang orangnya suka bercanda dan ramah ke semua karyawan terutama kaum hawa.

" Saya mengagumi bapak karena baik dan ramah, tapi kalau buat pacar kayaknya tidak deh soalnya mau cari yang seumuran" sindir Dina sambil terkekeh. Maklum Dina baru umur 22 tahun bisa dibilang paling muda di kantor, sedangkan yang lainnya rata-rata di atas 25 tahun. Entah kenapa secara spontan aku ikut tertawa karena tingkah konyol Dina...

" Ehemm ada yang tidak bisa meninggalkan kantor nih apa tidak bisa jauh dari saya?" sindirnya sambil melirik ku.

" Aduuhh... pagi-pagi sudah kePDan, tolong saja saya kesini lagi karena disuruh Bos!".

" Ohhh begitu, kirain..."

" Sam... jam berapa ini, ayo meeting keruangan saya". Tiba-tiba pak Bobi datang dari belakang kami, spontan pak Sam langsung ikuti pak Bobi dari belakang.

" Duh kasian pak Sam, pasti diomelin sama pak Bobi gara-gara asik ngobrol sama kita".

" Lagian juga pak sam, pagi- pagi sudah bergosip kayak cewek aja" sahutku.

" Tapi kamu suka kan..."cicit Dina.

" Ehhh tolong aja ya..aku cuma mengagumi bukan cinta, catet oke!. lagi pula mana ada pria mengumbar pesona dengan semua wanita, aisss kenapa aku malah bahas dia sih."

" Hati-hati loh nanti jatuh cinta beneran hahaha...eh tau tidak Akira, kemarin pak Sam curhat tidak ada kamu kantor sepi" bisik Dina.

" Cieee....."

" Dasar asisten lambe turah!", kesalku pada Dina yang suka mem bully ku dengan pak Sam.

" Akira, coba lihat arah jam 3" bisik Dina.

Seketika aku menoleh sesuai arahan dina. Deg, jantungku tidak terkontrol melihat orang yang diam-diam aku perhatikan selama ini. Namanya pak max, bukannya mau bodyshaming tapi pak max proporsi badannya pendek mungkin sebahu ku. tapi entah kenapa aku suka memperhatikannya padahal dia terkenal galak, judes, jutek sama bawahannya. ketika aku melihat senyumnya seketika sifat buruknya Dimata karyawan aku lupakan. Dan saat ini aku sedang melihatnya sedang tersenyum dengan karyawan yang pasti kaum hawa, karena divisi nya rata-rata kaum hawa. Aku tidak perduli kan itu, hanya saja aku fokus pada senyumnya yang mirip aktor Tommy Kurniawan waktu masih muda.

"Doorr..."

" Astaga Dina, belum pernah ditampol ya".

" Habisnya kamu fokus banget lihati pak max, masih penasaran kah sama dia" bisik dina pelan dengan suara sekecil mungkin. karena kalau sampe ketahuan orang bisa gawat, jadi cuma aku dan di Dina yang tau soal aku mengagumi pak max diam-diam.

" Entahlah Din, apa rasa suka ini karena penasaran apa karena hal lain aku juga bingung dengan diriku".

" Akira, kamu cantik dan tinggi pasti banyak pria yang menyukaimu jadi jangan terlalu dipikirkan ".

" Baiklah Din, mari kita bekerja berkas-berkas sudah menanti kita" gumam ku.

"Akira, fighting!!!"seru Dina.

" Fighting juga Din", balasku.

Tak terasa jam istirahat, aku mengajak Dina ke kantin kantor. Deg, aku melihat pak max dan pak Sam sedang berjalan berdua. tiba-tiba pak Sam menghampiriku dan duduk di sebelahku.

" Iihh pak Sam ini suka banget ganggu orang makan, mepet-mepet lagi" cicit Dina.

" Kenapa sih Din bawel banget kamu, Akira saja tidak keberatan ya kan... "jawab pak Sam sambil melirikku.

" Aahh iya pak, santai saja kan memang kantinnya lagi penuh" sahutku sambil tersenyum.

"Kampr*t pak sam kenapa harus duduk di sampingku bersandar pula, ditambah lagi pak max di depanku berdiri sambil bersandar ditembok dan tengah fokus dengan hp nya,batinku."

" kalian makan apa? boleh minta gorengannya tidak Akira?" tanyanya sambil menggesekkan punggung bidangnya ke sikutku.

" Aahh silahkan pak, makan saja, ooh iya pak Sam tidak istirahat kasihan tuh pak max nungguin bapak keluar buat istirahat" seruku.

" Astaga aku melupakan temanku, ya sudah saya keluar dulu mau istirahat" gumam pak Sam.

Baru berdiri dari kursi pak Sam noleh ke belakang lagi dan menatapku sambil bicara

"terimakasih Akira gorengannya, mau iku saya keluar juga?".

"Sama-sama pak, oh tidak pak aku sudah kenyang makan di kantin",jawabku.

" Anj*r tuh orang bisanya agresif begitu, dan kenapa pas pak max di depanku", batinku.

" Akira , kamu kenapa ?",tanya dina.

" Gak apa-apa Din".

"Cieee.. disamperin 2 pakboy",goda Dina.

Sementara disisi lain yaitu tepatnya di kantor FM Corp ada seseorang yang tengah galau karena tidak melihat wanita pujaan hatinya hari ini, siapa lagi kalau bukan Akira.

Bersambung.

Jangan lupa like, coment n vote ya gaess

Terpopuler

Comments

Maura Youra

Maura Youra

buseddd

2023-01-11

0

Setyowti Puji Rahayu

Setyowti Puji Rahayu

visualnya dong thor

2020-11-14

3

Batara Hengky

Batara Hengky

itu no hp akira macam no KTP yah...
🤣🤣🤣

2020-11-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!