NovelToon NovelToon
Suami Untuk Alea

Suami Untuk Alea

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Gara-gara sahabat baiknya hamil menjelang kenaikan kelas 12, impian Alea untuk mengukir kisah kasih di sekolah dengan Dion, kakak kelasnya, harus buyar sebelum terwujud.

Dengan ancaman home schooling dan dilarang melanjutkan kuliah, Alea harus menerima keputusan ketiga kakak laki-lakinya yang mengharuskan Alea menikah dengan Yudha, sahabat Benni kakak keduanya.

Pernikahan tanpa cinta itu membuat hidup Alea kacau saat tidak satu pun dari kakaknya yang mau percaya kalau Yudha memiliki rahasia kelam sebelum menikahi Alea.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suasana Hati

Dua minggu berlalu.

Alea tersenyum sinis membaca pesan yang masuk ke nomornya.

“Alai… garing,” gumamnya pada diri sendiri lalu meletakkan kembali handphone miliknya tanpa berniat membalas pesan yang dikirim Yudha.

Hampir setiap hari Yudha mengirim pesan yang sama dan di waktu yang kurang lebih sama juga. Pagi, siang dan malam, seperti jadwal minum obat dokter. Belum pernah Alea membalas semua pesan itu dengan kata-kata manis selain ya, tidak, baik atau oke.

MENYEBALKAN !

Padahal Yudha sudah tahu kalau 2 minggu ini, Alea mengisi liburannya dengan bekerja sampingan, membantu Lia yang sedang merintis toko online sejak 6 bulan yang lalu.

Kakak iparnya berniat berhenti kerja setelah melahirkan kalau usahanya bisa diandalkan sebagai sumber penghasilan tetap karena untuk saat ini belum memungkinkan rumah tangga mereka hanya mengandalkan pendapatan Barry.

Kakak tertua Alea itu sudah berjanji akan membiayai pendidikan adik bungsunya sampai selesai meskipun sebentar lagi Yudha akan menjadi suaminya.

“Halo.”

Yudha tersenyum getir saat mendengar helaan nafas berat sebelum Alea menjawabnya panggilan teleponnya dengan nada terpaksa.

“Apa kabarnya Alea ?”

“Masih sama seperti kemarin dan tadi pagi.”

Yudha tertawa pelan mendengar nada ketus calon istrinya. Hari ini semua pesannya hanya dibaca Alea tanpa balasan itu sebabnya Yudha memutuskan untuk menghubungi Alea.

“Sudah makan siang ?”

“Belum.”

“Sudah hampir jam 1, jangan terlambat makan.”

“Tanggung, nanti sekalian arah pulang.”

“Sudah mau pulang ? Kenapa ? Orderan lagi sepi atau kamu sakit ?”

Alea menggeleng, lupa kalau ia sedang melakukan panggilan telepon biasa, bukan video call.

“Nggak semuanya cuma lagi bosen aja. Rencananya mau mampir ke supermarket sebelum pulang, tadi sudah ijin sama Kak Barry dan Kak Lia.”

“Sendirian ? Teman-temanmu masih liburan ?”

Alea kembali menghela nafas dengan wajah cemberut mendengar Yudha semakin mirip dengan kakak-kakaknya.

“Rangga pulang hari ini. Tio masih minggu depan dan Eva nggak tahu masih ingat pulang ke Jakarta apa nggak.” Yudha kembali tertawa pelan.

“Mama juga belum tahu kapan balik ke Semarang, tante Mirna baru pulang rumah sakit kemarin dan belum mau ditinggal.”

“Hhhmmm.”

“Aku balik kerja dulu, jangan lupa makan siang. Kalau kamu nggak keberatan kirimi aku foto menu makan siangmu hari ini.”

“Ya.”

“Hati-hati di jalan Lea, jangan lupa kabari aku kalau sudah sampai rumah.”

“Ya.”

Alea langsung memutuskan panggilan telepon Yudha tanpa kata-kata manis seperti sepasang kekasih.

Alea berpikir dengan jauh dari Yudha perasaannya akan membaik ternyata sikap pria itu lebih menyebalkan dari ketiga kakaknya. Perhatian Yudha terlalu berlebihan, memantau hidup Alea persis seperti CCTV yang ingin merekam semua aktivitasnya termasuk apa yang Alea makan, dengan apa Alea pulang dan hal-hal kecil yang membuat Alea makin merasa sesak.

Jangan pernah berharap aku bisa mencintaimu ! Kamu hanya seorang kakak tiri yang tidak pernah aku harapkan !

***

Bukan kebiasaan Alea menghabiskan waktu sendirian dengan berjalan-jalan di mal seperti saat ini. Suasana lebih ramai karena liburan sekolah hingga sebagian besar pengunjungnya adalah ibu-ibu dan anak-anak.

Suasana hati Alea sedikit membaik apalagi tidak ada gangguan dari Yudha karena Alea sengaja menon-aktifkan dering handphonenya.

“Alea !”

Mata Alea membola melihat sosok pria tampan berdiri tidak jauh darinya. Alea langsung tersenyum manis dan jantungnya bertalu-talu tidak karuan.

“Dion !”

Suasana hatinya semakin membaik apalagi pria itu sudah berdiri persis di hadapannya sambil tersenyum lebar.

Ya ampun jantung, cobalah untuk tenang sedikit, jangan bikin gue malu di depan Dion !

“Sama siapa ?” tanya Dion sambil melihat ke sekeliling mereka, mencari salah satu seseorang yang mungkin datang bersama Alea.

“Sendiri.”

“Tumben.”

“Lagi gabut.”

“Wuuiihhh keren !” Dion mengacungkan kedua jempolnya.

“Apanya yang keren ?” Alis Alea langsung menaut.

“Akhirnya elo boleh keluar tanpa pengawal. Jadi ceritanya mulai dipercaya ?” ledek Dion sambil senyum-senyum.

“Ya masa iya gue mau dikurung selamanya. Gue kan bukan barang antik yang harus dijaga kelestariannya cuma dengan cara disimpan di rumah. Lama-lama otak gue bisa gosong.”

Dion tertawa melihat wajah Alea cemberut sambil mengomel.

“Kalau gitu boleh dong gue ajak kencan ?”

“Tergantung.”

“Tergantung sama bintang di langit ?”

“Bintang di langit nggak bisa dipegang apalagi bikin kenyang padahal gue lapar banget.”

Dion tergelak sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

“Mau makan dimana ? Di sini atau di luar ? Gue yang traktir.”

Alea berpikir sejenak. Sebetulnya ia lebih suka keluar dari mal yang semakin ramai tapi kalau mendadak salah satu kakaknya mau jemput, bisa gawat begitu tahu Alea ada di luar mal.

“Di sini aja gimana ? Cari tempat yang agak sepian.”

“Kayaknya susah Al, pengunjungnya rame begini.”

“Gue nggak bisa jauh-jauh soalnya janji hanya mau ke supermarket bukan dating.”

“Oke, oke. Kita cari tempat yang agak sepian.”

Alea mengangguk sambil tersenyum lalu berjalan di samping Dion yang mengajaknya naik ke lantai 3.

“Elo yakin mau traktir makan gue di sini ? Nggak nyesel ?” bisik Alea begitu mereka sampai di depan restaurant yang dimaksud Dion.

“Kalau duit gue nggak cukup, elo tinggal di sini buat jaminan,” sahut Dion sambil terkekeh.

“Ngajak kencan tapi nggak modal,” cebik Alea.

Dion tertawa pelan dan kelakuannya membuat mata Alea membola. Cowok itu menggandengnya masuk tanpa permisi.

Jangan ditanya bagaimana jantung Alea langsung berdebar kencang, rasanya seperti mau copot dan wajah gadis itu langsung memerah karena Dion sampai menarikkan kursi untuknya begitu mereka sampai di meja.

“Kenapa ? Sakit ?”

“Eehh nggak, gue fine fine aja.”

“Muka elo kok merah begitu ?”

Alea membuang muka dengan wajah tersipu sementara Dion malah senyum-senyum karena tahu alasan Alea begitu.

“Mau makan apa ?”

Dion menyodorkan buku menu dan tidak membahas soal wajah Alea yang masih memerah supaya gadis itu tidak semakin salah tingkah.

Alea membolak balik buku menu tapi belum tahu mau memesan apa. Bukan karena tidak ada menu yang menarik matanya tapi harganya bikin Alea ragu untuk memesan.

“Pilih aja yang mana nggak usah lihat harga,” ujar Dion yang paham dengan keraguan Alea.

“Uang di ATM gue masih cukup buat bayar menu yang termahal sekalipun di sini.”

“Dih sombong banget, om,” cebik Alea.

“Lebih baik sombong daripada pura-pura sombong,” sahut Dion sambil tertawa.

Duh Dion, jangan sering-sering ketawa gitu dong ! Nggak tahu kalau ketampanan elo langsung melesat dan bikin gue perlu nafas bantuan ?

“Mau gue pilihin ? Kayaknya gue mulai paham sama selera elo dan kebetulan gue tahu makanan yang enak di sini.”

“Ya udah, gue percaya sama pilihan elo,” sahut Alea sambil menutup buku menu dan meletakkannya di atas meja.

Dion tersenyum lebar. Ia mengangkat tangan, memanggil pelayan dan mulai memesan makanan serta minuman untuk mereka berdua.

Sementara itu Alea buru-buru mengeluarkan handphonenya yang bergetar tiada henti sejak ia masuk ke dalam restauran. Khawatir salah satu kakaknya yang menelepon, Alea langsung melengos kesal saat membaca nama Yudha di layar.

Pinginnya mengabaikan panggilan Yudha tapi kalau dilihat gelagatnya bisa-bisa mendadak Yudha datang lewat pintu ajaib. Akhirnya Alea menggeser layarny untuk menerima telepon Yudha.

“Halo.”

“Kamu lagi makan sama siapa ?”

Mata Alea membola dan mulutnya tidak langsung menjawab malah kepalanya beredar ke sekeliling ruangan mencari orang yang mungkin mengenalnya.

“Al, kenapa ?” tanya Dion yang bingung melihat kelakuan Alea.

“Kamu lagi makan sama siapa ?” suara Yudha kembali terdengar mengulang pertanyaan yang sama.

Alea buru-buru memutuskan panggilan telepon Yudha bahkan mematikan handphonenya lalu memasukkan kembali ke dalam tas.

Dion menautkan alis melihat ekspresi Alea yang kesal bukan panik seperti biasanya.

1
Devi Nurdianti
aduhh siapa LG ini...
ficano
hingga bab ini aku salut atas kesabaran yudha
Baretta: Jarang ketemu Kak 😊😊😊
total 1 replies
Putri Chaniago
sumpah thor benci banget gue dg Alea, suami sendiri g keurus KEPO dg urusan n masalah kebuntingan Prita kalo Prita g pelakor n JALANG g mungkin hamil akibat pergaulan bebas
ficano
next
Devi Nurdianti
sebener ny Prita hamil ank siapa..kok kayak ada sesuatu yg d sembunyikan oleh Yuda..apa jngn2 ank yuda
ficano: kok yudha yg nyembunyikan sih kak?
total 1 replies
Fera Susanti
kenapa Yudha bilang "mdh2an jgn ketemu Prita"....ow..ow misteri nech
lanjut..lanjut
YaT
jangan jangan " rahasia kelam" nya si Yudha, berkaitan dgn Pritta .... jgn bilang Yudha yg menghamili Pritta. 😭
Baretta
Terima kasih Kak 😊😊🙏
ficano
ditinggu up-nya selalu
Karlina S. Wiratmadja
baru mampir thor
Baretta: Santai Kak 😊😊 Ceritanya masih terus di noveltoon
Karlina S. Wiratmadja: sama2, maaf, bacanya gak bisa marathon... karena kesibukan ibu rt..
total 3 replies
Fera Susanti
mdh2an Yudha bersikap tegas seterusnya..good yudha
Aan
Sangat menarik utk dibaca, ceritanya bagus, gaya othor juga okay, sukses selalu ya 😍
Baretta: Terima kasih susah mampir Kak 😊🙏
total 1 replies
Aan
Aku suka ceritanya, gaya penulisannya juga apik, tdk membosankan, salam sukses selalu utk Othor 🥰
ficano
ceritanya menarik, penulisannya bagus banget gak belepotan
Devi Nurdianti
mksh Thor udh up 2x..ttp smngt up ny💪
Devi Nurdianti
yahh...yg d tnggu2 MLM prtm ny malah d tunda🤦
Baretta: Yudha masih menunggu Alea menerimanya sebagai suami Kak, biar bahagia dua-duanya 😊😊
Devi Nurdianti: kalok msh sklah g BLH LBH baik g usah nikah dulu
total 3 replies
Putri Chaniago
kalo g Karina pasti Dion lebih berat k Karina sih
Fera Susanti
deuh siapa lagi ini..
Herman Lim
wah sapa u sok keberatan mank puny hak apa keberatan lagian dah sah kog 🤪🤪
Devi Nurdianti
siapa tu yg kbrtan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!