NovelToon NovelToon
Transmigrasi Boy

Transmigrasi Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Romansa / Bad Boy
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: OrdinaryGirl_31

Revan Sernando. Salah satu anak beruntung yang memiliki keluarga harmonis. Namun sayang dia juga adalah salah satu orang yang tidak pernah merasakan sebuah pertemanan.

Hidupnya selama ini terasa begitu monoton.Hingga suatu ketika Revan mengalami kecelakaan yang membuat jiwanya bertransmigrasi ke dalam raga seorang pemuda dingin yang kehidupannya berbanding terbalik dengannya. Reval Gishara.

"Nama depannya mirip sama nama gue, TAPI KENAPA NAMA BELAKANGNYA KAYAK NAMA CEWEK!!?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrdinaryGirl_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman Sean

Karena kakinya masih tidak bisa berjalan dengan normal, Reval pulang bersama dengan Reva. Sebenarnya Reval tadi memaksa untuk menaiki motornya sendiri, tapi ya teman-temannya tentu saja memaksa hal yang sebaliknya. Sedangkan untuk motornya itu dibawakan oleh Rey karena tadi pagi kebetulan Ray berangkat dengan Ryan.

Saat Reval dan teman-temannya serta Reva memasuki rumah, ternyata di ruang tamu tampak ramai. Tidak ramai juga sebenarnya, hanya ada lima orang pemuda yang salah satunya adalah Sean. Sepertinya empat orang lainnya adalah teman-teman Sean.

"Assalamualaikum wahai calon penghuni akhirat" suara Rey langsung terdengar begitu pemuda itu memasuki rumah Reval.

"Wa'alaikumsalam" balas beberapa pemuda di dalam.

"Kenapa lo Val jalannya gitu?" tanya Sean saat mendapati salah satu adiknya berjalan dengan sedikit pincang.

"Biasalah bang" jawab Reval singkat.

"Jatuh dari tangga" Reva yang berada di sebelah Reval ikut menimpali.

Sesampainya di dekat Sean dan teman-temannya Reval sontak menatap salah seorang di antara mereka dengan tatapan sedikit terkejut. Ya Reval tidak mungkin salah. Salah satu pemuda yang mungkin teman Sean itu adalah pemuda yang ia temui di makam sekaligus pemuda yang mengaku teman Revan. Padahal jelas-jelas Revan dulu tidak pernah mengenalnya.

"Kenapa lo Val liat temen gue segitunya?" tanya Sean saat menyadari tatapan Reval pada salah satu temannya itu.

"Dia temen lo bang?" bukannya menjawab Reval malah balik bertanya. Reval kira pemuda itu sudah berumur mungkin 23 tahun. Tapi ternyata pemuda itu seumuran dengan Sean.

"boros berarti ni orang wajahnya" batin Reval.

"Iyalah" jawab Sean singkat.

"Emm bang..." ucapan Reval terpotong saat ia ingat jika ia tidak tahu nama pemuda itu.

"Leon" sahut pemuda itu seolah tahu.

"Oh iya, bang Leon boleh ngomong bentar nggak, di depan" ucap Reval.

Teman-teman Reval dan Sean tampak bingung dengan ucapan Reval termasuk Reva dan Sean. Lagipula sejak kapan adiknya itu kenal dengan Leon.

"Ayok" sahut pemuda yang diketahui bernama Leon itu. Ia tahu kenapa Reval ingin berbicara dengannya. Mungkin karena pertemuannya dengan Reval di makam kemarin.

Semua orang yang ada di sana hanya memperhatikan kedua orang itu berjalan menuju pintu. Mereka bertanya-tanya ada urusan apa di antara kedua orang itu.

Sedangkan Reval dan Leon, saat ini mereka sudah sampai di luar rumah.

"Jadi, apa yang mau lo omongin?" tanya Leon to the point.

"Lo masih inget gue kan? kemaren kita ketemu di makam bang" ujar Reval.

"Iyalah, baru juga kemaren" sahut Leon.

"Jadi lo sebenernya siapa? Jangan ngaku lagi kalo lo temennya Revan, karna selama ini Revan gak punya temen" ucap Reval panjang lebar.

Leon tidak langsung menjawab. Ia menatap Reval dengan tatapan curiga. Darimana Reval tahu jika Revan selama ini tidak mempunyai teman.

"Gue...gue temennya sekaligus sepupu jauhnya" jawab Leon akhirnya. Namun nada suaranya yang terdengar sedikir ragu-ragu juga membuat Reval curiga.

"Gue nggak pernah punya sepupu kayak lo" ucap Reval spontan.

Sedetik kemudian ia tersadar jika ucapannya terdengar janggal dan mungkin mencurigakan.

"Maksud gue, Reval kayaknya nggak pernah punya sepupu kayak lo" ralat Reval.

"Kalo gitu lo siapanya Revan? Kok kayaknya lo tau banget tentang dia. Kata lo dia selama ini gak punya temen kan" Leon juga menanyakan pertanyaan yang menunjukkan jika dia juga curiga dengan Reval.

Entah kenapa situasi sekarang lumayan lucu. Kedua pemuda berbeda usia itu sama-sama menaruh rasa curiga satu sama lain dan mereka juga sama-sama menutupi kebenarannya.

"Gue..." jujur Reval bingung. Ia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya. Tapi pemuda di depannya itu juga cukup mencurigakan.

"Lo nggak perlu tau siapa gue, karna kalo pun gue bilang yang sebenarnya juga lo nggak bakal percaya" ucap Reval.

"Maksud lo apa?" entah kenapa Leon semakin merasa curiga dengan adik temannya itu. Apa maksudnya jika ia tidak akan percaya jika pemuda itu mengatakan hal yang sebenarnya.

"Untuk sekarang gue emang nggak bisa kasih tau. Tapi kalo lo emang bener sepupu Revan, boleh gue tau nggak bang bokapnya Revan ada dimana dan gimana keadaannya?" entah kenapa juga ia melupakan sejenak tentang kecurigaannya pada Leon. Ia tiba-tiba teringat papanya dan mungkin Leon tahu bagaimana keadaan pria itu.

Leon diam sejenak. Entah mengapa lama-lama ia merasa jika pemuda di depannya itu sangat mirip dengan Revan. Dan hatinya juga merasakan yang sama. Pemuda itu seperti Revan. Tapi jelas-jelas wajah itu bukanlah wajah Revan. Lagipula Revan kan sudah tiada. Jadi, apa ia beritahu saja tentang ayah Revan. Lagipula ia bisa menyelidiki Reval lebih lanjut nanti.

"Bokap gu-maksud gue bokap Revan lagi dirawat di rumah sakit, dan sampai sekarang kondisinya masih koma" jelas Leon.

Reval merasa seolah dadanya sesak. Mendengar fakta jika orang yang sangat disayanginya berada di kondisi antara hidup dan mati membuat matanya berkaca-kaca.

"Papa" lirihnya pelan. Sangat pelan. Entah Leon mendengarnya atau tidak.

"Di rumah sakit mana? Tolong anterin gue mau liat" pinta Reval pada Leon. Jika didengar dengan seksama, suara Reval berubah sedikit lebih serak. Mungkin karena ia berusaha untuk menahan tangisannya.

Sedangkan Leon dibuat heran dengan pemuda di depannya itu. Apa sebenarnya hubungan pemuda itu dengan Revan. Lagipula bukankah tadi mereka saling menaruh rasa curiga. Lalu kenapa sekarang Reval malah meminta tolong padanya.

1
زيتون مامة
aku juga pening. atau dlm 1 badan ada 2 jiwa
زيتون مامة
heran, budak2 itu tidak ditangkap
زيتون مامة
modus.
زيتون مامة
habis lah, sudah lupa penyelidikan bila sudah mula suka cewek
زيتون مامة
kenapa tidak ditangkap polisi ya, orang yang menculik reval. kalau lari pun boleh dicari
زيتون مامة
selidiki.. apa salahnya cerita kepada yang percaya
زيتون مامة
kenapa sulit mau selidik.. trskan saja. boleh bilang kawan kan
زيتون مامة
teruskan. ceritanya bagus.
OrdinaryGirl: iyaa makasihh
total 1 replies
Tini Timmy
modus apa bukan nih/Chuckle/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak/Smile/ iklan untuk mu
OrdinaryGirl: Iyaaa, makasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak
ceritanya bagus 😊
OrdinaryGirl: Iyaa makasihh
total 1 replies
Vikale5
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
OrdinaryGirl: siaapp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!