Reynand saputra, pria tampan, bak seorang aktor, namun berhati dingin. di paksa ikut perjodohan oleh orangtuanya. padahal dia sendiri sudah memiliki kekasih yang sangat di cintainya, tapi mereka tak menyetujui hubungannya. Nanda gadis imut, belesung pipi. memiliki rambut lurus nan panjang yang baru berusia 20 tahunan, terpaksa menikah dan harus terjebak dengan pria tampan dan dingin seperti Reynand saputra. Karena terikat janji perjodohan yang papanya ucapkan. bagaimana selanjutnya? ikuti kisahnya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 10
"Iya buk, sama-sama, tak perlu sungkan!" Jawab nanda. Dia sempat menatap takjub ke arah ibu-ibu itu yang tampak begitu wah nan elegan, walaupun pakaian yang ia kenakan tergolong sederhana.
"Ya udah buk kalau begitu, saya pamit, mau lanjut belanja lagi," ucap nanda. Lalu akan melangkahkan kakinya kembali, meninggalkan ibu-ibu tersebut.
"Tunggu!" Ucap ibu itu. Sembari mencekal lengan nanda, agar menghentikan langkahnya.
"Ini, ambillah!" Ucap ibu itu lagi, sembari menyerahkan beberapa lembar uang ratusan ribu ke tangan nanda.
"Akh tak perlu buk! Saya ikhlas kok bantu ibu." Tolak nanda cepat. Seraya mendorong tangan ibu tersebut dengan lembut, agar menyimpan uangnya kembali.
"Tak apa nak, ibu pun juga ikhlas memberimu, hitung-hitung sebagai ucapan terima kasih dari ibuk!" Paksa ibu itu lagi.
"Gak usah buk!" Tolak nanda lagi, masih bersikukuh untuk mempertahankan pendiriannya.
"Ya sudah kalau begitu. Gimana kalau setelah belanja nanti, kamu ibu traktir makan, pokoknya ibu tidak ingin mendengar kata-kata penolakan kembali darimu!" Ucap ibu itu tegas.
"Baiklah." Ucap nanda akhirnya. Terpaksa menyetujui keinginan ibu tersebut. Setelah menetapkan di mana mereka akan bertemu nantinya. Keduanya pun sudah terlihat meneruskan belanjaan mereka yang sempat tertunda tadinya itu.
Di sebuah restoran mewah.
"Masuk nan!" Ucap ibu itu, yang ternyata bernama Risa, bahkan dia juga memerintahkan nanda agar memanggilnya dengan sebutan tante. Setelah keduanya sudah memperkenalkan diri masing-masing, saat dalam perjalanan ke sana.
"Akh iya tan." Walaupun dengan berat hati, nanda akhirnya melangkah masuk juga, mengikuti tante Risa yang sudah duduk di kursi ujung ruangan, yang terletak di restoran tersebut.
Setelahnya pelayan pun datang. Untuk menawarkan menu-menu yang ada di restoran tersebut pada mereka. Sementara nanda hanya memilih pesanan yang menurutnya paling murah saja di restoran itu. Dia sempat menyesal karena menolak uang pemberian tante Risa saat di pasar tadinya, karena menu-menu yang tersedia di sana, ternyata jauh berkali lipat lebih mahal, dari pada banyaknya uang yang akan di berikan oleh wanita paruh baya itu padanya tadi.
"Jadi, umurmu berapa?" Tanya tante risa lagi. Sembari memandang lembut, ke arah gadis yang masih tampak imut di depannya itu.
"20 tahun tan," Jawab nanda sopan. Risa sempat mengkerutkan keningnya saat mendengar penuturan gadis itu.
"Siapa tadi nama lengkapmu?" Ucap Risa memastikan sekali lagi.
"Ananda salsabilla tan."
"Apa ibumu bernama Helena, atau biasa di panggil helen?" Ucap Risa lagi.
"Akh ya, betul." Jawab nanda sembari mengangguk. Wajahnya terlihat kebingungan karena tante risa bisa mengetahui itu.
"Ya tuhan. Apa ini yang di sebut jodoh?" Ucap Risa sembari memegangi mulutnya dengan tangan, karena tak percaya dengan kebetulan yang secara tak sengaja itu. Sementara nanda, hanya semakin mengerutkan keningnya kembali, saat mendengar penuturan wanita paruh baya itu.
"Perkenalkan! tante adalah istrinya om adnan, sahabat papamu dulu," Ucap risa memberitahu, saat melihat gadis itu yang semakin tampak kebingungan.
" Benarkah?" Ucap nanda terkejut. Dia juga tak mempercayainya. Bagaimana bisa mereka sudah di pertemukan terlebih dahulu, sebelum masa perjodohan itu. Pantasan saja, ada perasaan yang tak asing muncul, saat mereka pertama kali bertemu.
"Sudah lama sekali ya, kita tak bertemu, kau pun kini sudah berubah menjadi gadis yang sangat cantik!" Puji Risa. Dia sangat bersyukur bisa memiliki menantu seperti nanda. Karena kebaikan yang sudah tertanam di dadanya itu, walaupun awalnya mereka sudah saling tidak mengenal karena perubahan yang terjadi pada fisik mereka masing-masing, seiring berjalannya waktu.
"Iya tan. Tante pun, semakin bertambah usia, juga semakin bertambah cantik." Puji nanda kagum. Setelahnya, obrolan mereka pun langsung terhenti. Saat melihat pelayan restoran tersebut sudah datang membawakan menu, yang mereka pesan tadinya.