Apa jadinya jika kita diberikan kesempatan mengulang waktu?
Seorang gadis dan pria muda terjebak dalam pernikahan yang memusingkan. Mereka bersepakat untuk melakukan Friend with Benefit. Tanpa memasukkan perasaan dalam hubungan mereka.
Pernikahan hanya akan dilaksanakan 1 Tahun setelah itu mereka akan bercerai, kemudian melanjutkan hubungan dengan kekasih mereka masing-masing. Namun baru beberapa bulan, mereka benar-benar tidak bisa merasa cocok.
Beberapa saat tepat sebelum memasukkan berkas perceraian mereka, sebuah kecelakaan mengubah segalanya. Mereka terlempar tepat 1,5 tahun sebelum mereka menikah.
Apakah mereka kembali ke kekasih mereka ataukah ingin melanjutkan pernikahan kacau mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sophie Nara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan pertama yang gagal
Paginya dia berdandan cantik. Ah.. jika benar ini adalah 2 tahun yang lalu, maka.. sebentar lagi dia akan bertemu dengan Rangga untuk yang pertama kalinya. Cinta pada pandangan pertama.
Cepat-cepat Eva menaruh semua barang di tas ranselnya. Tidak akan dia memakai tas cangklong yang bakal direbut copet waktu rebutan barang diskonan. Kakinya dulu bisa sembuh setelah 2 minggu.
"Ma, pergi dulu ya.." ujarnya dengan manis. Jl
"Sama Astrid?"
"Ngga, sendiri. Kenapa?" Eva langsung menyesal dengan kata-katanya sendiri.
"Kalau gitu, daripada kamu kaya orang ilang di mall, mending ikut sama Papa aja. Papa mau jemput orang.. "
"Ah, ngga mau ah. Nanti Eva telat lagi. Barang diskonannya hanya tertentu aja yang Eva suka. Dah yaa Ma. Bye!" Eva langsung naik motornya keburu-buru.
"Eva! Yah ni anak.."
Sementara Eva memacu motornya. Hahhh.. jangan sampai telat. Kalau di film-film itu kan harus di jam yang sama kan ya?
Diskonan baju terlihat di kerumuni ibu-ibu dan mbak-mbak. Arena ajang rebutan dimulai setelah ada aba-aba dari karyawan toko.
Yes! Pas disini dan di tempat ini. Eva celingukan. "Loh.. kok Rangga ngga ada?"
Dimana pangerannya itu? Eva berjalan berkeliling dan memang Rangga tidak ada. Hhhh... dimana sebenarnya Rangga berada dan akan memeluk dia karena dihempas oleh copet?
"Apa aku harus dicopet dahulu baru bertemu Rangga?" Dengan perasaan ragu-ragu Eva mencoba peruntungannya. Dia mengambil dompetnya di tas dan di pegang kemudian di lambai-lambaikannya ke udara dengan harapan ada copet yang mau meraih dompet itu.
"Woi copet, Hellooooo!"
Namun sampai acara diskonan berakhir, tidak ada satupun copet yang berani mengambil dompet.
"Mbak, jangan mengacung acungkan dompet itu bisa ngga sih?" tegur Pak Satpam yang ternyata di sebelahnya. "Mbak bikin saya harus jagain dari tadi. Jangan bertingkah aneh-aneh."
Dibacanya name tag di dada pak Satpam: Purnomo. "Kok namanya Purnomo Pak?"
"Lah, kenapa mbak nanya? Itu yang ngasi nama Bapak saya!"
"Perasaan dulu ngga ada yang namanya Purnomo deh Pak. Saya inget betul. Cuma ada satpam yang bernama Pak Badri yang ngejar copet dan mengembalikan dompetnya ke saya."
"Pak Badri ada tu di pos. Beliau sedang mengamankan 2 orang yang berbuat mesum di toilet. Mau ikut saya ke pos juga?"
"Ngga ah.. saya bukan orang mesum. Saya pulang dulu kalau gitu.. "
Sementara di pos Satpam, seorang wanita muda terlihat mau menangis. Mukanya yang lembut dan manis itu terus meremas-remas bajunya. Bau pandan tercium dari bagian tubuhnya di bawah. Dengan mudah Pak Badri tau apa yang mereka lakukan di toilet. Pantesan mereka dilaporkan oleh pengunjung mall.
Sementara yang laki-laki merasa tidak bersalah. "Kami kan mau sama mau Pak!"Laki-laki berperawakan kecil itu tidak mau mengaku salah. " kecuali kalau saya memaksa dia.. Baru itu masalah. Jangan suka ngurusin urusan orang lain deh!"lanjutnya.
"Carilah hotel sana. bukan di toilet untuk umum. Memangnya mbaknya ngga keganggu bau pesing?"
"Tapi kami tiba-tiba ingin melakukannya. Tempat tertutup dan ngga ganggu orang ya disitu.. "
"Toilet umum itu untuk umum. Kalian mengganggu kepentingan umum!"
Pak Badri berhenti sejenak untuk meminum kopi hangatnya.
"Kalian nampaknya sudah sering melakukannya disini ya? Cari tempat lain sana! Jangan mengotori tempat kami bekerja!"
"Mana KTP Mas dan Mbak? Saya mau tulis laporan kejadian!"
"Rangga Pramudya dan Astrid Arumingtyas.. " jangan berbuat aneh-aneh lagi. Pulanglah.. "
Pasangan itu keluar. Pak Badri merasa miris.. "Dasar anak muda jaman sekarang... "
