"Perhatian!"
Agar tidak bingung dengan cerita ini, baca dulu cerita "Cinta Sembunyi-sembunyi dengan bos"
Elang dan Merpati adalah sepasang anak kembar berbeda karakter. Elang seorang pria dingin dan cuek sama lawan jenis. Bahkan hingga saat ini pun belum memiliki pacar.
Sementara Merpati, seorang gadis bar bar, namun juga sulit untuk mendapatkan cintanya. Meskipun gampang bergaul dengan lawan jenis tapi sangat sulit untuk didekati.
Namun pada suatu hari mereka jatuh cinta pada seorang gadis dan seorang pria.
Siapakah yang bisa meluluhkan hatinya? penasaran? ikuti yuk kisahnya dan baca jika berkenan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10
Sebuah mobil berhenti tepat disamping Merpati yang sedang terduduk. Elang keluar dari mobil dan langsung menghampiri Merpati.
Merpati yang masih terduduk pun tersenyum. Elang dengan muka datarnya semakin dingin saja saat melihat Merpati tersenyum.
Karena dalam keadaan seperti ini pun masih saja adiknya itu tersenyum. Memang benar-benar keras kepala.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Elang.
"Jangan khawatir, aku baik-baik saja kok," jawab Merpati.
Elang langsung menggendong tubuh adiknya dan memasukkan nya kedalam mobil. Merpati hanya pasrah saja.
"Aku gak apa-apa, jangan khawatir," kata Merpati lagi.
"Dalam keadaan seperti ini pun kamu masih tetap tersenyum, benar-benar keras kepala," omel Elang.
Merpati tidak bicara lagi, merekapun pergi dari tempat itu setelah mengucapkan terima kasih kepada orang yang ada disitu.
Tiba di RS, Merpati langsung diperiksa. Merpati tidak apa-apa, hanya luka lecet pada kulit dan lututnya.
Karena saat ia menjatuhkan diri, lututnya terbentur aspal. Setelah di periksa dan menebus obat, Merpati pun diperbolehkan untuk pulang.
"Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Elang.
"Sepertinya ada orang sengaja merusak rem motorku, sehingga keduanya tidak berfungsi," jawab Merpati.
"Sekarang kita kembali ke kampus, kita akan cari tau melalui rekaman cctv," kata Elang.
Tanpa membuang waktu, merekapun kembali ke kampus. Elang berjalan cepat menemui penjaga keamanan.
Ia meminta izin untuk memeriksa rekaman cctv hari ini. Petugas keamanan pun mengantar Elang ke ruang pemantauan.
Penjaga ruangan tersebut pun mengecek rekaman cctv yang terjadi pagi tadi. Awalnya tidak ada tanda-tanda mencurigakan.
Namun menit ke 60, datang sebuah mobil dan satu orang keluar dari mobil tersebut. Orang itu celingukan memperhatikan keadaan sekitar.
Disana terlihat jelas jika orang tersebut merusak rem motor milik Merpati. Sayangnya orang itu menggunakan masker.
Jadi tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Setelah tugasnya selesai orang itupun memasuki mobil.
"Stop!" Elang meminta petugas untuk menyetop di bagian mobil tersebut.
"Coba ulang, Pak," pinta Elang.
Petugas pun mengulang di bagian sebelum pria itu masuk. Dan plat nomor kendaraan tersebut terlihat.
"Coba di zoom, Pak," pinta Elang.
Setelah di zoom, Elang mencatat nomor plat tersebut. Kemudian ia meminta rekaman cctv di kirim ke ponselnya.
"Terima kasih Pak, ini sudah cukup dijadikan bukti untuk menangkap pelaku," kata Elang.
Elang memberi uang tips untuk mereka, untuk beli rokok dan kopi saat berjaga. Kemudian Elang pun keluar.
"Bagaimana? Apa sudah dapat buktinya?" tanya Merpati. Elang tersenyum dan mengangguk.
Tadinya Merpati ingin ikut, namun dilarang oleh Elang. Mana mau dia adiknya kenapa-kenapa, bisa-bisa kena omel oleh sang Oma.
"Kita pulang, aku sudah mengirim bukti ini ke kantor polisi. Biar polisi yang mencari pelaku. Tugas kita mencari dalangnya, aku yakin pasti ada orang lain dibalik semua ini," kata Elang.
"Aku hanya curiga satu orang," kata Merpati.
"Jangan bilang itu Olivia si cewek gila itu," ujar Elang.
Merpati mengangguk. "Kecurigaan ku mengarah ke situ. Bagaimana jika besok kita interogasi temannya? Mungkin mereka mau mengaku."
"Besok kamu harus istirahat, pulihkan dulu lukamu. Jangan sampai kamu di omelin mama," kata Elang.
Merpati cemberut, sebenarnya ia sendiri yang ingin turun tangan langsung untuk memberikan pelajaran kepada Olivia itu.
"Adikmu kenapa, Nak?" tanya Abbey saat melihat Merpati di gendong oleh Elang.
"Jatuh dari motor, Ma," jawab Elang.
Mendengar hal itu Abbey pun panik lalu mengikuti Elang ke kamar Merpati. Abbey langsung menelpon Alvaro memberitahu hal ini.
Alvaro langsung pulang saat mendengar putrinya kecelakaan, pekerjaannya yang belum selesai pun ia bawa pulang.
Nanti ia akan meminta bantuan Elang atau Abbey untuk menyelesaikan nya. Ya, meskipun Alvaro tidak merekrut sekretaris lagi, namun Abbey sering membantu menyelesaikan pekerjaannya.
"Sayang ada apa? Kamu kenapa?" tanya Ardina juga panik. Ia segera menyusul kekamar saat mendengar dari pelayan jika nona mereka digendong oleh tuan mudanya.
Ya begitulah Ardina jika cucu perempuannya kenapa-napa. Berbeda dengan cucu laki-laki, karena menurut Ardina, cucu laki-laki nya itu kuat dan harus mandiri.
Bukan karena tidak sayang ataupun di beda-beda kan, tapi laki-laki itu harus melindungi adik perempuannya.
"Gak apa-apa Oma, hanya jatuh kok. Dokter bilang juga cuma luka ringan," jawab Merpati.
"Bagaimana ini bisa terjadi El?" tanya Ardina.
"Aku juga tidak tahu pasti, Oma. Saat aku baru tiba di perusahaan, Merpati menelpon ku dan mengatakan ia kecelakaan," jawab Elang.
"Lain kali hati-hati ya, sayang. Kamu juga, hati-hati, kalian cucu kesayangan Oma dan Opa," ucap Ardina.
Billy juga masuk, dan di susul oleh Alvaro. Mereka kembali menanyakan kronologi nya, Merpati pun kembali menceritakan kejadian nya.
Elang pun memperlihatkan rekaman cctv yang ia dapatkan, mereka semakin yakin jika ada dalang di balik semua itu.
"Kamu sudah lapor polisi?" tanya Billy.
"Sudah Opa, bahkan aku meminta untuk diselidiki dengan cepat pemilik mobil ini," jawab Elang.
"Ini tidak bisa di biarkan, ini sudah termasuk tindak kriminal. Kampus itu harus di perketat pengawasannya," ucap Alvaro.
Keesokan harinya ...
Polisi mendatangi kediaman pelaku, karena polisi sudah mendapat petunjuk pemilik mobil tersebut.
Polisi mengintrogasi pemilik mobil, tapi pemilik mobil menyangkal. Karena ia merasa tidak melakukannya.
"Pak, sumpah saya tidak tahu apa-apa tentang masalah ini," jawab pemilik mobil.
"Lalu mengapa plat mobil dan nama pemiliknya mengarah ke anda?" tanya polisi.
"Pagi kemarin, ada yang menyewa mobil saya. Katanya ia mereka ada urusan mendadak dan menyewa untuk satu hari. Sumpah Pak, saya tidak tahu apa-apa. Saya juga terkejut saat Bapak memperlihatkan video tersebut," jawab pria itu.
"Bisa anda beritahu ciri-ciri orang yang menyewa mobil anda?" tanya polisi.
Pemilik mobil pun memberitahu ciri-ciri orang tersebut. Terkadang mereka suka ganti-ganti kendaraan. Karena mereka hanya menyewa.
Polisi menghela nafas. "Anda terpaksa kami tahan untuk sementara waktu, jika anda tidak terbukti bersalah, maka anda akan kami bebaskan," ucap polisi.
Pria itu dengan terpaksa mengikuti saja, meskipun ia tidak bersalah sama sekali. Toh kebenaran juga akan terungkap nantinya.
Sepandai-pandainya menyimpan bangkai, akan tercium juga busuknya.
Sementara di kampus, Elang, Marvel dan Darrel mendatangi sahabat Olivia. Karena Olivia tidak masuk hari ini.
"Katakan...!" Bentak Elang.
Ketiganya pun gemetar ketakutan, mereka menduga jika Elang akan membalas dendam atas perilaku mereka yang membully Merpati.
"Maafkan kami, kami memang bersalah karena sudah membully Merpati, tapi kami berani bersumpah, jika kami tidak melakukan hal sekeji itu," ucap Rosa dengan wajah pucat.
Saat ini mereka dibelakang kampus, kebetulan tempat itu cukup sepi. Tempat ini juga biasa Olivia bersama rekannya gunakan untuk membully mereka.
Duuuhhh....almt msk rs tu ank orng....
Smngt merpati....km pst mnang.....
jangan lama2 up nya
𝐧𝐞𝐱𝐭 𝐤𝐤... 𝐠𝐤 𝐬𝐛𝐫 𝐤𝐮 𝐧𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐢𝐧