NovelToon NovelToon
Merebut Cinta Ibu Tiri

Merebut Cinta Ibu Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Romansa / Ibu Tiri
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: SariRani

Aksara Abimanyu, merebut dan menggauli istri muda ayahnya secara diam diam hingga tumbuh benih cinta atau nafsu yang tak terkendali dari sepasang anak muda. Siapa kah wanita itu? Dan apa yang terjadi jika hubungan terlarang anak tiri dan ibu tiri itu berlanjut? Bagaimana ibu tiri mengatasi dilemanya menjadi istri dari ayah kekasihnya alias kakek dari calon bayinya? Ikuti cerita ini, pasti seru! Beri dukungan yaa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Murka

Seminggu kemudian, setelah Saras menyiapkan berkas perceraian sendiri bersama pengacara yg ia sewa secara rahasi, kini ia sudah siap untuk memberikan berkas cerai itu kepada Arman.

Tanpa sepengetahuan suaminya, Saras telah mengurusnya sejak Arman pergi ke Australia menggunakan stempel tanda tangan dì kantor.

Tidak menyalahi aturan karena Arman sendiri yang menyerahkan wewenang tanda tangan berkas pekerjaan dilakukan oleh istrinya. Namun Saras menggunakan kesempatan itu untuk bercerai tanpa sepengetahuan suaminya.

Gimana reaksi Arman ya? 🧐

Saras menyiapkan kopernya dan sudah ia taruh di belakang pintu rumahnya, agar jika sudah dijemput Aksa, ia akan mudah pergi.

Ia pun menunggu Arman pulang dari kantor di ruang tamu.

Pukul 6 sore, suaminya baru pulang dengan wajah yang cukup lelah.

"Mas Arman sudah pulang? Bisakah aku berbicara sesuatu?" sapa Saras

"Ada apa? Aku sedang lelah" sahut Arman.

"Sebentar saja. Aku hanya memberitakan kamu sesuatu hal penting mas berkaitan dengan pernikahan kita" ucap Saras membuat Arman menatapnya tajam.

"Apa? Pernikahan kita kenapa?" tanya Arman.

"Ayo duduklah dulu" ajak Saras agar Arman duduk di kursi ruang tamu dulu agar tidak kaget namun respon suaminya cukup kasar.

"Aku gak mau duduk! Aku capek Saras! Aku mau mandi lalu tidur!" teriak Arman membuat Saras pun tak sabar lagi untuk mengucapkan perceraian mereka.

"Ya sudah, Mas kalau gak mau duduk. Aku cuma mau ngasih berkas ini, bacalah" minta Saras sambil memberikan amplop coklat.

"Apa ini hah? Kamu hamil?" tiba tiba Arman kepikiran amplop itu hasil kehamilan sang istri yang sudah ia tunggu, namun Saras menjawab "Bukan. Bukalah agar Mas Arman mengerti".

Arman pun dengan sumringah membuka amplop itu tiba tiba menjadi suram setelah mengetahui isinya langsung meremas kertas yg ia baca.

"Apa apaan ini hah? Kamu menceraikanku?" tanya Arman dengan amarah tertahan.

"Maafkan aku, Mas. Aku sudah tidak bisa menjadi istrimu lagi, aku tidak bisa memberimu anak. Maka aku merasa tidak berguna untukmu dan aku ingin bercerai" jawab Saras membuat amarah Arman tak terbendung lagi lalu berniat menampar wanita itu.

Tanpa sadar, tangan Arman ditangkap oleh gengaman tangan kekar dari seorang pria yang tidak lain adalah Aksa.

"Kamu!" seru Arman terkejut dengan kedatangan anaknya yg sudah keluar rumah itu.

"Jangan sakiti dia" sahut Aksa serius lalu menurunkan tangan Arman.

"Ngapain kamu kesini?!! Aku rasa penjaga sudah tau jika aku melarangmu masuk tanpa seizinku" ucap Arman dan membuat Aksa tersenyum smirk.

"Aku sudah tinggal disini 18 tahun, Yah. Aku pasti akan dengan mudah masuk kerumah ini" sahut Aksa berani.

"Anak tidak tau diuntung! Apa jangan jangan kalian..." ucap Arman menebak dengan amarah.

"Ya! Aku mencintai istrimu! Dia lebih pantas bersamaku dari pada bersamamu! Lepaskan dia dan biarkan aku membahagiakannya" ucap Aksa tegas.

Amarah Arman menjadi jadi. Dia merasa seperti dikhianati oleh istri dan anak sekaligus.

"Kalian! Aku tidak akan membiarkan kalian lepas dari tanganku!" teriak Arman.

"Penjagaa!!! Bawa mereka keluar dari rumahku!" teriaknya lagi.

Beberapa pengawal bertumbuh besar pun masuk ke rumah dan menyergap Aksa dan Saras bersamaan.

"Lepaskan dia! Jangan sakiti Saras!" teriak Aksa.

Namun teriakannya itu tak digubris oleh Arman yang berjalan mendekat ke putranya lalu langsung melemparkan bogeman diwajah Aksa.

Bugh!!!

"Mas! Jangan sakiti Aksa! Aku yang salah, aku mohon lepaskan dia!" teriak Saras dengan linangan air mata.

"Hahahahaha, kalian kompak sekali berselingkuh dibelakangku! Aku tidak akan memberi kalian ampun!" sahut Arman lalu berjalan mendekat ke arah Saras dan tamparan pun dilayangkannya.

Plak!!!

"Bajingan! Lepaskaaan dia!" teriak Aksa yang berusaha melepaskan diri dari pegangan pengawal Arman namun tidak bisa.

"Hahahaha! Kamu sudah berani memanggilku bajingan! Kamu sendiri bajingan perebut istri orang! Kamu juga sudah membunuh ibumu, cinta sejatiku! Dan sekarang kamu merebut istri muda ku! Hahahaha, Aksaraa, aku sungguh menyesal tidak membunuhmu sejak bayi!" ungkap Arman membuat Aksa bertanya tanya apa yang dimaksud pria yg sudah ia anggap ayah sejak ia lahir.

"Apa..apa maksudmu?" tanya Aksa curiga.

"Hahaha, okee aku akan cerita sebelum akan melenyapkanmu dari dunia ini" jawab Arman.

"Kamu bukan anak kandungku! Kamu adalah anak pria miskin yang mencuri cinta Siska ketika aku sangat mencintainya. Aku kira kamu memang anakku sejak lahir karena Siska sudah menjadi istriku saat dia berselingkuh. Tapi ketika kecelakaan yang menewaskan ibumu dan kamu terluka hingga membutuhkan darah, disitulah aku tau darahmu tidak sama denganku ataupun ibumu. Hahaha memang anak tidak jauh dari ayahnya, sama sama bajingan perebut istri orang!" lanjutnya murka.

Deg.

Aksa terkejut dengan kenyataan bahwa dirinya bukan anak kandung dari Arman Abimanyu.

"Aku..aku bukan keturunan Abimanyu. Jadi aku anak siapa?" tanya Aksa.

"Kamu anak yang tidak diinginkan semua orang. Keluarga ibumu menyembunyikan kesalahan putrinya untuk menjaga nama baik mereka dan aku sangat mencintai ibumu sampai tidak sadar dibodohi dan dikhianati" jawab Arman.

Aksa pun bingung mau bicara apalagi.

"Bawa mereka pergi! Aku sudah tidak sudi melihat mereka!" perintah Arman kepada pengawalnya.

"Baik, tuan" sahut pengawal.

Arman pun berjalan meninggalkan mereka semua menuju kamarnya.

Aksa dan Saras berada di mobil dengan kedua tangan diikat kebelakang dan ditengah mereka ada satu pengawal. Saat mobil baru berjalan karena Aksa berusaha melepaskan diri, akhirnya pengawal membius keduanya.

Entah perintah Arman membawa mereka berdua kemana, yang pasti kondisi hari sudah malam tidak jelas terlihat.

2 jam kemudian, mobil Aksa yang dikendarai pengawal sudah berada di jalur pengunungan yang sampingnya sudah jurang. Aksa mulai sadar dari bius saat para pengawal sudah keluar mobil dan posisinya kini berada di bagian driver sedangkan Saras di sampingnya.

"Saraas bangun!!!" teriak Aksa sekuat tenaga dengan efek bius yg masih ia rasa.

Saras pun mulai mengerjapkan matanya dan kesadaran mulai pulih. Namun tanpa sangka, dibelakang mereka sudah ada mobil yg siap menjatuhkan mobil mereka ke dalam jurang.

"Let's go!" seru pengawal yang berada di mobil lainnya.

Bruuuuuuk!!!

Suara tabrakan mobil terdengar dan dentuman mobil jatuh ke jurang pun begitu keras.

"Finish" sahut pengawal lainnya lalu pergi meninggalkan lokasi kecelakaan dimana sangat sepi dan gelap.

Bagaimana kondisi Saras dan Arman saat ini? Apakah mereka selamat jatuh dari jurang?

Next episode▶️

1
Armyati
lannjjuuuttttt kak 🙏 semangat terus pokoknya ditunggu kelanjutannya 🥰
Armyati
betul begitu semangat terus💪💪
Armyati
jgn gt Aksa jgn minder sama diri sendiri, kamu msh bs sembuh n berjalan diatas kaki kamu sendiri kq, ayo berjuang sama-sama dgn Saras🥰💪💪💪
Armyati
laannjuutttt kak 🙏🙏 please,, tinggal pemulihan Aksa n cari bukti membalikkan keadaan buat si pria tua busuk itu biar mendekam sekalian dipenjara😡😡
Armyati: siap 🙏 sama-sama kak🤗
SariRani: Siaaaap , ditungguuuu yaaaa 😘💖🥰 thanks udah support karya author
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!