Semenjak Ceo, majikan Crystal North, Paman anak asuhnya, mendapat kecelakaan lalu-lintas, pria itu jadi berubah 180 derajat.
Pria dingin, yang selalu menindas Crystal, karena hasutan seorang wanita licik, yang ingin mendapatkan perhatian Ceo tersebut, berubah menjadi pria yang hangat, dan selalu memperhatikan Crystal.
Crystal tidak tahu apa yang terjadi, ia bahkan di lamar pria dingin itu, untuk menjadi istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10.
Esok harinya.
Crystal tidak menyangka, mendapat kejutan, Nenek Oscar, Valerie Myron, telah kembali dari luar negeri.
Membuat Oscar senang sekali, begitu ia melihat Neneknya telah kembali, ia berlari menghambur ke pelukan wanita tua itu.
"Nenek... aku senang sekali akhirnya Nenek pulang!" ucapnya memeluk Valerie dengan erat.
"Cucuku sayang... Nenek juga senang bertemu lagi dengan mu, nak!" mereka saling berpelukan dengan eratnya.
"Nenek jangan pergi lagi, ya!" ujar Oscar melepaskan pelukannya, lalu menatap wajah Valerie dengan raut wajah memelas.
"Iya, baiklah, Nenek tidak akan pergi lagi!"
"Bagus, aku senang sekali, kalau Nenek tidak ada, Mamaku di tindas sama Paman.. Paman jahat, aku benci Paman!" ujar Oscar dengan nada kesal.
"Apa?! Pamanmu menindas Crystal?!" Valerie terkejut bukan main.
"Iya!" Oscar dengan cepat mengangguk.
Wanita tua itu kemudian menoleh ke arah Crystal, "Benarkah apa yang di katakan anakmu?" tanya Valerie memandang Crystal dengan lekat.
Crystal jadi gugup di tanya mertua Diana tersebut, ia bukan gadis yang suka mengadu, tapi Oscar sudah mengatakan apa yang di alaminya.
Ia merasa tidak enak hati, untuk mengatakan 'iya' dengan apa yang di katakan Oscar, karena Crystal tidak ingin kedua majikannya itu, jadi ribut karena dirinya.
Belum sempat Crystal menjawab, Jackson pertepatan sekali muncul di antara mereka bertiga, yang kemudian di serang Valerie dengan pertanyaan.
"Apa benar kamu menindas Crystal? Oscar bilang padaku, kalau kamu selalu menindas Crystal!" sahut Valerie melotot pada Jackson.
"Eng...!" Jackson tidak dapat menjawab pertanyaan, yang begitu tiba-tiba dari Ibunya tersebut.
Plak!
Satu pukulan mendarat ke lengan Jackson, membuat pria itu tersentak karena kaget.
"Paman memukul wajah Mama, karena mendengarkan apa kata Tante Audrey, padahal semua yang di katakan Tante Audrey tidak benar!" ujar Oscar lagi mengadu pada Neneknya.
"Jackson! kenapa kamu masih saja menempel pada wanita itu, dia itu tidak baik! aku tidak mau menerimanya sebagai menantuku, camkan itu!!" teriak Nenek Oscar sembari mengacungkan jari telunjuknya, ke depan wajah putranya tersebut.
"Bukan seperti begitu Ma, aku...!"
"Jadi... menurutmu Oscar berbohong gitu?!"
"Nek, lihat!" Oscar menunjukkan kepalanya yang terluka, membuat Valerie terkejut.
"Kenapa kamu bisa terluka, cucuku?" tanya Valerie dengan nada yang begitu khawatir.
"Aku di dorong sama Tante Audrey dari tangga, ia marah padaku karena membantah perkataannya!" kata Oscar dengan lancar, ia sudah menahan rasa kesalnya pada Pamannya, akhirnya ia dapat mengadu kepada Neneknya.
"A.. apa? astaga...!" Ibu Jackson kembali memeluk Oscar dengan erat.
Sementara Jackson, terkejut mendengar apa yang di katakan Oscar, ternyata perkataan Crystal, mengenai gadis itu tidak mendorong Oscar, memang benar.
Crystal yang mendengar Oscar mengadu pada Valerie, hanya bisa diam saja, ia tidak ingin menambah cerita, tentang bagaimana Jackson begitu kasar padanya.
Valerie melepaskan pelukannya dari Oscar, lalu memandang Jackson dengan tatapan penuh amarah.
Plak!
Kembali Jackson mendapat pukulan dari Ibunya, "Kamu laki-laki bodoh! mau-mau nya di perdaya teman masa kecilmu itu! kamu suda buta, ya!!" teriak Valerie.
"Ma... aku..!"
Plak!
Kembali Valerie memukul Jackson, dengan perasaan yang begitu kesal sekali. Ia tidak menyangka, putranya itu begitu sayang pada wanita, yang entah sejak kapan selalu menempel pada Jackson.
"Nek, nikahkan saja Paman dengan Tante jahat itu, agar Paman tidak tinggal di sini lagi, aku takut Paman menindas Mamaku lagi!" kata Oscar dengan nada memelas kepada Valerie.
Mata Jackson terbelalak mendengar apa yang di katakan ponakannya itu, ia sama sekali tidak menaruh rasa suka pada Audrey.
Karena teman dari sejak kecil, dan pernah menolongnya, makanya Jackson selalu membela Audrey.
"Tapi nak, Nenek tidak suka sama Tante jahat itu!" ujar Valerie mendengar apa yang di katakan Oscar.
Senyum tipis tersungging di sudut bibir Jackson, mendengar penolakan Ibunya akan usulan ponakannya itu.
"Tapi, nek!" Oscar terlihat kecewa.
"Begini saja, Paman jangan tinggal dengan kita, biarkan dia tinggal di apartemen nya sendirian, agar ia tidak mengganggu Mamamu, bagaimana?" kata Valerie memberi ide.
"Ah, iya benar sekali! aku setuju!" jawab Oscar dengan senangnya.
"Mama... aku tidak mau!" sahut Jackson menolak ide Valerie itu.
"Harus! kamu sudah menindas Crystal, kamu tidak boleh dekat-dekat dengan Crystal, bisa jadi suatu hari kamu menindasnya lagi, karena hasutan dari kekasih masa kecilmu itu!" kata Valerie dengan datar.
Kemudian Valerie meraih tangan Oscar, bersama Crystal berjalan di belakang mereka, menaiki tangga menuju kamar Valerie.
Sementara Jackson yang di tinggalkan, raut wajahnya terlihat begitu suram, dan dengan kesal ia keluar dari Mansion, ia perlu menghilangkan rasa tidak nyaman dalam dirinya.
Bersambung.....
lanjut