NovelToon NovelToon
Halo Cinta Pertamaku

Halo Cinta Pertamaku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:31.1k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Jinan Sastawijaya gadis cantik yang mandiri, anak yang supel ceria mempunyai adik lelaki bernama Jerremy Sastawijaya Mereka kembar identik sedari lahir. Mereka tumbuh dikeluarga yang harmonis. Ayahnya adalah Rektor Universitas Swasta di Jakarta. Bundanya sebagai ibu rumah tangga pada umumnya. Bagaimanakah kehidupan membawa Jinan saat dia bertemu dengan Cinta pertamanya yang sudah lama 2 tahun menghilang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Di sisi lain... Seorang pria tengah mengamuk di meja kerjanya! Semua yang ada disana dia lempar. Sifat tempramennya ternyata tidak berubah.

"BRENGSEK... LIHAT AJA JINAN, KAMU AKAN BERTEKUK LUTUT!"

Pria itu adalah Fabiyan. Ternyata dia punya sisi gelap yang menakutkan. Dia mengeraskan rahangnya, matanya memerah seperti orang tengah kerasukan.

"AKU AKAN MENGHANCURKAN MU SHAKA. JANGAN HARAP KALIAN BISA HIDUP BAHAGIA. KALAU AKU TIDAK BISA MEMILIKI JINAN, JANGAN HARAP KAMU JUGA BISA." Seringai Fabiyan.

-

-

Hari itu pertemuan sahabat sahabat itu sangat menyenangkan. Jinan dan Shaka siap siap mau pulang. Rega juga pamit duluan, Shanna, Erick dan Talita juga pamit. Jerremy minta ijin Jinan untuk antar Hanna pulang. Mathew juga sama dia akan pulang.

Ketika Mathew ingin menyalakan motor sportnya, dia melirik di kaca spion sekilas, ada mobil jeep hitam diam seperti memantau toko. Mathew turun dari motornya lalu berjalan mendekati mobil itu, mobil itu langsung kabur.

Mathew berlari ke toko lagi menemui Shaka. "Boss maaf bisa kita bicara sebentar ?" Wajah Mathew tampak pucat. Dia merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi. Shaka mengikuti Mathew ke halaman toko. "Kenapa Mat ?"

"Boss ,tadi ada mobil jeep hitam sepertinya sedang mengawasi toko ini.!" Ucap Mathew yang khawatir. Shaka melihat lihat sekeliling.

"Wait, aku hubungi Tama. Oh iya, Mat, pastikan semua pintu jendela dan gerbang terkunci rapat. Juga didapur sebelum pulang kamu cek lagi.!" Mathew langsung ke dalam lagi menuruti perintah bossnya itu.

Shaka juga khawatir akan keselamatan istrinya juga keselamatan orang-orang yang bekerja disana. Jika memang itu musuh bisnisnya, harusnya dia menyerang Shaka. Bukan mencari kelemahan Shaka, yaitu Jinan.

-

-

Shaka langsung menelepon Tama didepan Mathew. "Tam tolong cek CCTV toko Jinan. Ada mobil yang mengawasi kami. !" Titah Shaka pada asistennya itu.

Tama pun segera menghubungi Detektive handal, Sagara. "Boss, Sagara dan timnya sedang mengecek, saya akan kabari secepatnya boss!" Jawab Tama di telepon itu

Jinan keluar bersama Jerremy dan Hanna. Dia menghampiri suaminya. "Kamu kenapa sayang? Tegang banget mukanya?" Tanya Jinan. "Engga apa-apa sayang, ayo pulang. Hanna ikut bareng kita ?" Shaka melihat Hanna yang ada disana

"Hanna sama gue kak. Kak, mana hp loe sini?" Jerremy coba mengambil hp Jinan yang sedang dipegangnya. Jinan heran adiknya mau bertingkah apalagi. "Ngapain sih loe?"

"Gue pasang gps tracker di hp loe, feeling gue engga enak." Ucap Jerremy sambil mengotak-ngatik hp Jinan. "Pokoknya kalau ada apa-apa yang mencurigakan, loe telepon gue atau suami loe, atau Rega juga!" Jerremy melirik ke Shaka.

Shaka pun mengangguk dia setuju. "Iya sayang kalau aku telat jemput tunggu sampai aku dateng atau minta temani Hanna dan Mathew, ngerti ?" Ucap Shaka dia sangat khawatir. "Kalian berdua kenapa sih?" Jinan makin heran dengan suaminya dan juga Jerremy. "Nurut sama aku jangan bantah oke !" Tegas Shaka.

+

+

Di Basecamp Azzura, Rega baru datang masih dengan setelan jas dan kemejanya. "Cal, selidiki plat ini, tadi mobil ini ada didepan toko Jinan !" Rega menyerahkan secarik kertas berisikan plat nomer mobil Jeep hitam. Sama dengan yang dilihat Mathew tadi. Calvin langsung melacaknya.

Ketika Rega duluan pulang, sudut ekor matanya melirik mobil itu. Kaca mobilnya gelap sekali. Rega jalan perlahan menuju mobilnya. Firasat Rega juga sama seperti Jerremy dan Shaka. Rega menyalakan alat yang terhubung dengan gelang Jinan. Ternyata Jinan masih memakainya dan gps di gelang Jinan aktiv.

"Bukan Arthur, lalu dia siapa?" Rega masih menerka nerka siapa yang memantau toko Jinan. Rega bahkan mengabaikan telepon Naila. Dia senderan di jendela ruangan itu.

"Jinan, gue engga akan biarin siapapun nyakitin loe.!"

-

-

Semenjak pergulatan panas mereka terakhir itu, Rega sudah meminang Naila. Tapi Naila menolaknya, karena Naila merasa tidak pantas berada disisi Rega. Dari situ Rega menjaga jarak pada Naila, memberikan Naila waktu untuk membuka hatinya. Naila selalu merendahkan dirinya sendiri di hadapan Rega, makanya Rega menjadi kesal. Rega juga sengaja memberi ruang pada Naila.

-

-

"Maafin aku mas, aku ngerasa engga pantes sama kamu. Beda sama mbak Jinan, aku cuma wanita miskin dan tidak berpendidikan mas, aku malu bersanding sama kamu mas Rega hiks..hiks...!" Gumam Naila yang tengah meringkuk di kasurnya.

CEKLEK... Cukup lama Naila menangis, ternyata pintu kamarnya terbuka. Terlihat Rega baru pulang malam itu.

"Udah nangisnya ?" Rega masih didepan pintu. Menunggu Naila bangun. Naila akhirnya bangun dia duduk dikasur sembari menghapus air matanya.

"Tolong siapin nasi goreng, sama teh hangat. Aku mau mandi dulu." Rega seolah tak peduli air mata Naila. Dia lalu pergi ke kamarnya membersihkan diri. Naila juga beranjak dari tempat tidurnya menuju dapur. Dia menyiapkan apa yang diminta Rega.

"Semangat Nay !" Naila menyemangati dirinya yang tengah memasak itu. Dia juga tak lupa menyiapkan puding yang tadi dia buat untuk Rega.

40 menit Rega sudah selesai, dia membawa laptop ke meja makan. Dia melihat masakan yang dia minta. Juga ada cemilan ringan dan puding. Rega duduk. Sementara Naila masih mematung didekat kulkas.

"Sini Nay, duduk !" Rega menyuruh Naila mendekat dan duduk disebelah Rega. Naila menurut patuh. Dia duduk dipinggir Rega. "Tolong suapin, aku mau beresin kerjaan !" Rega memberikan piring itu. Naila dengan gugup menyuapi Rega dengan telaten. Naila juga melihat isi laptop Rega.

Baginya Rega adalah pria yang cerdas dan pintar. Rega masih dengan laptopnya. Dia memang harus mengerjakan laporan malam ini. Besok akan ada meeting besar bersama kliennya.

Ketika Rega sudah selesai dengan pekerjaannya. Dia menutup file itu. Lalu layarnya kembali ke halaman utama.

"Ternyata...wallpaper laptop mas Rega, mbak Jinan!" Gumam Naila, dia sedikit kecewa.

Terlihat photo Rega sedang merangkul Jinan di pasir pantai. Jinan juga mencium pipi Rega. Sudah seperti pasangan romantis. Photo itu diambil ketika Rega, Jinan dan ketiga teman lainnya sedang liburan ke Anyer. Padahal disana ada Shanna, Erick, dan Talita juga. Tapi yang Rega pajang adalah photo dirinya bersama Jinan saja. Sepertinya Naila salah paham.

Rega menutup laptopnya. Lalu menatap Naila. Dia memegang tangan Naila lalu mencium punggung tangan Naila.

"Apa hati kamu udah terbuka buat aku?" Tanya Rega

Naila bergeming tidak bisa menjawab. Bagaimana bisa Rega tidak ada dipikiran Naila? Dari hati yang paling dalam Naila sudah mencintai Rega. Tapi Naila tahu, Rega lebih mencintai Jinan. Naila tidak mau disakiti, Naila lebih baik mengalah.

1
dwi siswati
wah tambah 1 lagi fans jinan
senja
kalau ceritan cinta pertama ga bisa ilang itu seharus nya di jauh kan dari lawan jenis yh terlalu agresif apa lagi udah main fisik kesanya malah perempuan ga bener nrima sentuhan tapi sok nolak cinta tapi memberi harapan ke setiap laki laki
Desty Cynthia
keren
Niken Dwi Handayani
seperti nya menarik ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!