BUNGA YANG LAYU

"Aaaaaaaaaa....!". Teriak Mawar, melihat Romi di pukul oleh Jasper. "Hentikan!Cukup!Cukup!". Mawar, berusaha untuk menenangkan Jasper agar tidak kelewatan batas.

Romi,meringis kesakitan dan sudut bibirnya mengeluarkan darah.``Aaarghhh....Mawar!``.

``Bang,sudah!Terimakasih,sudah menyelamatkan aku``.Mawar,menyeka air matanya dan menoleh ke arah mantan kekasihnya itu``Brengseeekkk...Aku tidak akan memaafkan mu,Romi.Keterlaluan ingin memperkosaku,sedangkan kamu mau menikah dengan Sinta!``.

``Aaarrghhh...Maafkan aku,Mawar.Aku benar-benar khilaf,sudah melakukan hal sebodoh itu.Aku sangat mencintaimu,makanya kehilangan akal sehatku.Mawar,beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya.Setelah anak itu lahir,aku segera menceraikannya``.Kata Romi,mencoba untuk bangkit.

``Tidak perlu,karena tidak sudi bersama dengan kamu!Aku sudah terlanjur jijik padamu,Romi.Bang,kita pergi dari sini``.Mawar,menarik tangan Jasper meninggalkan taman.Air matanya terus-terusan mengalir,mengingat Romi nekad melakukan itu.

Jasper,melepaskan jaketnya menutupi baju Mawar robek gara-gara tadi.``Pulanglah,Mawar.Lain kali,jangan mau di ajak ketemuan malam-malam begini.Terus,bagaimana dengan wanita yang pingsan tadi?``.

``Bang,tidak perlu memikirkan wanita tadi.Kita pulang saja,aku akan mengembalikan jaketnya besok.Tapi,setelah aku cuci``.Kata Mawar,langsung di angguki Jasper.

Sedangkan Romi,berusaha untuk membangunkan Sinta.Lalu,memasukkan ke dalam mobil dan mau mengantarkannya pulang.

Romi,menendang ban mobil meluapkan emosinya itu.``Aaaaaaa....Bodoh!Bodoh,kau!Bisa-bisanya melakukan itu,Mawar semakin benci sama kamu``.Mengacak-acak rambutnya dengan kasar.Benar-benar menyesali apa yang dilakukannya tadi,seharusnya jangan melecehkan Mawar.

*********************************************

Sore hari,sepulang dari kerja dan mau mengantarkan jaket itu.Namun,ada seseorang yang datang untuk berbicara kepadanya.

``Tante,benar-benar minta maaf atas sikap Romi.Jujur saja,dia sudah melakukan kesalahan besar.Mawar,maafkan anakku yang bodoh itu.Sebenarnya pernikahan mereka menutupi aib,setelah anak lahir dan mereka berpisah.Mawar,kamu bisa mengartikan keadaan Romi?Tante,hanya menginginkan kamu menjadi menantu di rumah itu``.Bu Dwi,mulai menenangkan pikiran Mawar.

``Semuanya sudah berubah,Tante.Aku mana mungkin bisa,masuk kedalam kehidupannya lagi.Kenapa harus berpisah mereka?Tidak kasian kah,anak mereka nanti dan kekurangan kasih sayang kedua orangtua?``.Mawar,menatap wajah bu Dwi.

``Anak itu,tidak akan kekurangan kasih sayang kedua orangtuanya.Apa lagi,kalau kamu menjadi ibu sambungnya.Mawar,berikan Romi kesempatan``.Bu Dwi,menggenggam erat jemari Mawar.Raut wajahnya itu,menyimpan kesedihan yang mendalam.

``Aku tidak bisa Tante,terlalu sakit untuk menjalani semuanya.Apa lagi,malam tadi Romi melecehkan aku di taman,Tepatnya lagi,di depan Sinta dan di dorong sampai pingsan!``.Mawar,tidak kuasa menahan amarahnya.

``Apa!Romi,melakukan itu kepadamu.Tapi,dia tidak mengatakan apapun.Malam tadi,dia ingin bertemu denganmu dan mau menjelaskan semuanya``.Bu Dwi,keheranan jadinya.

``Tidak.Romi,bukan bertemu denganku.Melainkan dia bertemu dengan Sinta,tapi aku mendengar pembicaraan mereka langsung.Romi,hampir memperkosaku dan beruntung ada seseorang yang menolong.Apakah Tante,tidak melihat wajahnya?``.Tanya Mawar,langsung di geleng bu Dwi.

``Mawar,jika Romi melakukan itu karena takut kehilanganmu.Pernikahan Romi dan Sinta memang akan terjadi.Tapi,Romi sangat menyayangimu dan mencintaimu.Dia terpaksa menikah dengan sepupumu,karena hamil duluan.Mawar,tidak bisakah kamu bersama anakku?``.Bu Dwi,sudah berusaha untuk membujuknya.

``Maaf.Aku tidak bisa menuruti keinginannya, Tante.Jauh lebih baik,aku menikah dengan orang lain.Sangat sakit sekali,jika memaksa diri bersama dengannya.Jujur saja,cintaku masih ada untuk Romi.Tapi,pintu hatiku sudah tertutup mengingat pengkhianatan itu``.Mawar,menggeleng kepalanya.

``Ya,sudah.Kalau kamu tidak mau bersama anaknya,Tante.Tapi,aku selalu menganggapmu seperti anak.Maukan Mawar,jadi anak angkatku?``.Bu Dwi,menghapus air mata Mawar.

``Hmmmm...Aku mau,Tante.Sekali lagi,aku minta maaf karena tidak bisa``.Ucap Mawar,langsung di angguk bu Dwi.

Bu Dwi,langsung pamit pulang dengan perasaan sedih.Mawar,tidak mau mengabulkan permintaanya.Di sisi lainnya juga,marah kepada anaknya sudah melecehkan Mawar.

``Mawarrr...!``.Tiba-tiba Sinta,datang dan masuk ke halaman rumah sepupunya.

``Sinta,ngapain kamu kesini?``.Tanya Mawar,padahal dirinya mau pergi ke bengkel Jasper.

``Aku peringatkan kepadamu,Mawar.Jangan pernah mau menuruti perkataan calon ibu mertuaku,kalau tidak mau terjadi sesuatu.Aku bisa melakukan apapun,bahkan di caci-maki oleh orang-orang lain.Yahh..Aku mengatakan pada orang,jika kamu seorang pelakor!Aku tidak mau pisah dengan Romi,meskipun anak dalam perutku lahir!Camkan itu,baik-baik!Aku menginginkan kamu secepatnya menikah,kalau tidak jangan salahkan aku!``.Sinta,tersenyum smrik.

``Jangan takut soal itu,mana mungkin aku kembali dengan pria yang sudah menyakitiku.Kau jauh lebih pantas mendapatkan sisaku itu,paham!``.Mawar,menghidupkan mesin motornya dan berlalu pergi.

``Brengseeekkk...Bisa-bisanya sih,Tante Dwi memohon agar kembali kepada anaknya.Sepertinya aku harus melakukan sesuatu,wanita tua harus tunduk kepadaku.Beliau salah satu penghalangku untuk bersama,Romi``.Sinta,menyunggingkan senyumannya.

Mawar,menghapus air matanya dan tidak pantas menangisi pria yang sudah mengkhianatinya itu.

Motornya berhenti di bengkel Jasper,lalu berjalan mendekat.``Bang,jaketnya aku kembalikan``.

Jasper,mengangguk pelan dan meminta untuk di letakan di kursi.Tangannya saat ini,penuh dengan oli.

``Bang,tumben sendirian.Mana yang lainnya?``.Mawar,tersenyum kecil.

``Lagi sendirian,yang lainnya ke kota buat beli bahan-bahan bengkel pada habis``.Jawab Jasper,bengkelnya lumayan ramai karena satu-satunya di daerah sini.

Teng...Teng...Teng...

``Bang sini!``.Mawar.memanggil tukang bakso keliling lewat.``Dua porsi,bang``.

``Baik,mbak``.Jawab tukang bakso langsung menyiapkan pesanan pelanggannya.

``Bang Jasper,cuci tangannya kita makan bakso sama-sama.Kali ini,aku yang traktir baksonya.Jangan nolak bang,aku sudah memesan dua porsi langsung``.Kata Mawar,tersenyum manis.

Jasper,menggelengkan kepalanya karena Mawar memaksanya itu."Terimakasih,atas traktirannya".

Mawar,senang sekali karena Jasper tidak menolaknya. Dua mangkok bakso sudah siap di santap. Jujur saja, Mawar malu-malu dan merasakan jantungnya berdegup kencang. Apa lagi, Jasper duduk di sebelahnya dan mengambil semangkok bakso.

"Lumayan".

Deg!

Jantungnya Mawar, semakin berdegup kencang mendengar bisikan Jasper di dekat telinganya.Berusaha untuk tenang menikmati baksonya, sedikit melirik Jasper asik makan.

Setelah selesai, Mawar menepati janji dan membayar baksonya. "Astaga! Dompet ku ketinggalan kayanya, aduhhh...Mang,nanti mampir di depan rumah untuk bayar baksonya. Maaf, mang".

"Eee.. Tidak apa-apa,neng. Nanti lewat di depan rumahnya neng, pasti amang panggilkan". Jawab penjual bakso itu,yang sudah lama kenal dengan Mawar.

"Tidak perlu, aku bayar dua porsi bakso tadi". Jasper, langsung meletakan uangnya.

"Bang, jangan!". Mawar, langsung menahan tangannya Jasper.

Deg!

Mawar,merasa tidak nyaman dengan Jasper. Berniat untuk mentraktir Jasper,malah uangnya tertinggal. Alhasil Jasper,yang membayar bakso mereka lagi.