Bitcoin World Domination
"Uhuk..." Valerio bersandar di pilar reruntuhan kuno sambil menatap sebuah tombak mekanik yg menancap di dadanya.
Tombak yg sangat kuat yg memaku Valerio pada pilar beton di belakangnya. Darah merah terus keluar setiap kali dia terbatuk tapi suara air terjun dan hembusan angin yg membawa aroma alam perlahan menenangkan hatinya.
Semua kenangan masa lalu mulai muncul dan memenuhi pikirannya. Banyak hal sudah dia lalui dan kali ini dia akhirnya menyadari apa sebenarnya yg sudah dia lewatkan dalam hidup ini. "Ternyata dunia ini sangat indah.."
"Apa ini halusinasi sebelum kematian" suara ejekan wanita terdengar dan Valerio berusaha mengangkat kepalanya untuk memperhatikan wajah wanita itu.
"Pikirannya pasti kacau karena di serang oleh kekasihnya sendiri" Valerio dapat melihat pria yg memeluk pinggang wanita itu memberi tatapan mengejek.
"Pasti seperti itu" jawab wanita itu yg di sambung dengan tawa terbahak bahak dari mereka berdua.
Valerio yg melihat ini perlahan tersenyum sebelum berkata. "Aku sudah tahu dari dulu dengan hubungan kalian"
"Omong kosong orang yg akan mati" kata wanita itu dengan nada menghina.
Valerio menggelengkan kepala. "Aku tidak bodoh, setiap malam aku menyaksikan bagaimana kalian berhubungan dengan sangat mesra. Apa menurutmu obat tidur dengan dosis kecil itu bisa bekerja pada ku."
"Dasar penipu, lalu kenapa kamu diam saja selama ini?" teriak wanita itu yg terlihat kesal.
"Karena aku mencintai mu dan tidak ingin kamu dalam bahaya."
"Apa maksud mu, kenapa aku dalam bahaya? jangan bicara omong kosong seenaknya." wanita itu menjadi semakin kesal.
"Pria itu, dia adalah... uhuk... uhuk..." Pria itu tiba tiba menarik tombak yg menancap di tubuh Valerio lalu menggunakan ujung tombak itu untuk memenggal leher Valerio.
Kegelapan segera menyelimuti valerio. "Ibu bilang di sekolah jangan melakukan hal hal mesum."
"Bu guru.." bisik Valerio yg tiba tiba mendengar suara bu guru yg dulu sering memarahinya. Perasaan hangat muncul saat kenangan kenangan nakalnya di sekolah muncul tiba tiba. Valerio sadar bahwa guru muda inilah yang paling memperhatikannya, semua yg dia katakan selalu demi kebaikannya.
Tapi kesedihan tiba tiba muncul saat Valerio mengingat kembali detik detik kematian guru itu.
"Kamu bodoh, kamu menyia nyiakan hidupmu hanya untuk cinta tolol mu itu. Banyak hal hal besar yg bisa kamu capai jika kamu tidak dibutakan oleh cinta mu itu." Dan kata kata terakhir guru itu kembali terngiang di telinga Valerio.
"Oiii anak brandalan, jangan pura pura menangis. Itu tidak akan mempan lagi pada guru mu ini" Suara kesal guru itu menambah rasa rindu dan penyesalan pada diri Valerio, seandainya dia bisa kembali ke masa lalu maka dia tidak akan segan segan menjadikan guru itu sebagai kekasihnya.
"Murid ini benar benar" Saat suara itu kembali terdengar, rasa sakit tiba tiba muncul di dahinya dan kegelapan di depan Valerio tiba tiba berubah mejadi kilatan cahaya putih yg menyilaukan.
"Apa ini.." Kata Valerio yg terkejut dengan perubahan tiba tiba itu.
"Apa maksud mu apa ini" Rasa sakit kembali muncul di telinga Valerio dan perlahan cahaya putih yg menyilaukan matanya mulai menghilang lalu sosok cantik yg baru saja dia rindukan muncul di hadapannya.
"Guru..." kata Valerio.
"Jadi kamu ingat aku adalah guru mu!!" Suara kesal Guru itu semakin membuat Valerio yakin bahwa semua ini adalah kenyataan.
"Guru, aku mencintai mu" Valerio langsung mengungkapkan perasaan bahagianya.
"Ehhhh..." Tentu saja Guru itu langsung terkejut dengan pernyataan Valerio yg tiba tiba.
"Guru, aku benar benar mencintai mu. Maafkan semua kesalahan ku selama ini." Valerio langsung memeluk Guru itu.
"Tunggu, hentikan ini..." Tapi sayangnya Valerio langsung mencium bibir Guru itu yg membuat guru itu semakin terkejut.
Waktu seakan berhenti bagi guru itu yg tiba tiba di cium oleh muridnya sendiri sampai suara teriakan marah seorang pria menyadarkannya. "Valerio... kamu benar benar diluar batas, bapak akan keluarkan kamu dari sekolah ini."
Dibawah tatapan bingung valerio, guru wanita itu segera menahan pria tua yg mendekati Valerio dengan ekspresi penuh kemarahan.
"Tenang dulu pak kepala sekolah, aku yakin Val pasti punya penjelasan untuk semua ini. Walaupun dia nakal, dia adalah anak yg pintar dan tidak mungkin melakukan hal hal yg bodoh tanpa alasan yg jelas."
"Carla, ini juga karena kamu selalu membelanya atau kamu memang memiliki perasaan pada anak kurang ajar ini karena jiwa muda mu." Carla terkejut mendengar kata kata itu, tapi yg lebih mengejutkan bagi Carla adalah kata kata Valerio yg tiba tiba terdengar di belakangnya.
"Aku akan menerima hukuman ini dan keluar dari sekolah ini." Setelah memahami bahwa dia kembali ke masa lalu di mana momen momen menentukan hidupnya sedang terjadi maka Val dengan sigap mengambil keputusan ini.
Sontak semua guru yg ada di ruangan guru terkejut mendengar kata kata Valerio, kecuali Carla. "Hal tolol apa lagi yg kamu katakan."
"Maaf bu, sebenarnya aku selalu berbuat nakal hanya untuk menarik perhatian mu. Setiap ibu marah, itu mengingatkan ku pada ibu ku yg sudah tiada. Apa yg aku katakan tadi juga hal yg sebenarnya aku inginkan dari lubuk hatiku yg paling dalam. Jika aku terus bersekolah di sini, hal hal seperti ini tidak dapat di hindari dan itu akan merusak nama baikmu."
"Val.." Carla benar benar tidak bisa berkata kata, sorot mata melankolisnya bahkan membuat Valerio ingin sekali lagi memeluk dan menciumnya. Tapi saat ini bukan waktu yg tepat untuk sebuah adegan romansa karena ada hal yg lebih penting yg harus dia lakukan.
"Maaf bu, aku berterima kasih untuk semua perhatian mu tapi aku juga baru sadar bahwa selama ini aku hanya menyerahkan mu. Jadi tolong hargai keputusanku."
"Tapi kamu tidak harus keluar dari sekolah." Bantah Carla
Valerio menggelengkan kepalanya. "Maaf bu" kata Val sebelum dia sekali lagi memeluk Carla dan mencium bibirnya. Tapi kali ini Carla dengan cepat mendorong tubuh Val ditambah dengan sebuah tamparan di pipinya. "Kamu kelewatan!!"
Val hanya tersenyum sebelum bergegas keluar dari ruang guru dan pergi dari sekolah dengan motor matic bututnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments