NovelToon NovelToon
Diam-diam Cinta

Diam-diam Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Penyesalan Suami
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: SariAdja

#Saquel : Gairah Sang Konglomerat

Baca dulu Gairah Sang Konglomerat !!

Tentang Dirga yang hatinya untuk Rosalin tetapi tubuhnya menginginkan Tiara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariAdja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Dari siang hingga malam, tepatnya jam tujuh Dirga berada di rumah. Sebelum jam dua belas ia bertemu dengan rekan kerjanya sesuai jadwal. Kemudian, ia pulang ke rumah untuk bertemu dengan sang istri. Namun, hingga kini Tiara belum juga pulang ke rumah. Masih pergi dengan Arvel, sejak pagi tadi dan belum pulang sampai sekarang.

Percuma, ia menghubungi Tiara. Telepon pintar milik istrinya itu tertinggal di atas nakas dalam keadaan lowbat. Tak kalah menjengkelkan, Arvel juga tidak mengaktifkan ponselnya. Pesan yang ia kirim sudah dibaca, tetapi tidak mendapat balasan. Jangankan menerima panggilan telefon, sekarang nomornya sudah tidak bisa dihubungi. Sengaja menonaktifkannya.

”Sialan ke mana si kunyuk itu membawa Tiara!" Dirga menggerutu seraya mondar-mandir seperti setrikaan. Beberapa kali ia keluar masuk dari kamar ke balkon dan tidak bisa tenang karena Tiara belum pulang juga.

Dirga meraup dagunya. Sejak tadi ia tidak bisa tenang apa lagi berpikir positif. Dengan sembarang ia melempar ponselnya, dan memutuskan untuk keluar kamar. Menunggu istrinya di depan rumah.

Baru saja Dirga mau menuruni tangga ia melihat sang mama di ujung tangga hendak naik ke atas. “Mama ingin memanggilmu untuk makan malam bersama, di mana Tiara ajak turun sekalian!” pintanya.

“Tiara belum pulang Ma! Ini salah mama yang mengizinkan Tiara pergi bersama Arvel, sejak tadi pagi mereka berdua belum pulang!” tuduh Dirga sembari berjalan menuruni tangga. Terlihat kesal, menyembunyikan rasa khawatir dan cemburunya.

“Kenapa kamu marah, toh Tiara Cuma pergi sama Arvel. Pasti mereka sedang dalam perjalanan pulang!” bela Nyonya Rani.

Dirga berlalu menuju ke beranda, sementara sang mama kembali ke ruang makan. Mengobrol dengan sang suami. Pastinya membicarakan tentang Dirga.

Dirga duduk di salah satu kursi di beranda depan. Kedua manik matanya tertuju pada pintu gerbang. Menunggu bunyi deru mobil. Sesekali ia memeriksa arloji, dan sudah tiga puluh menit Tiara dan Arvel belum ada tanda-tanda pulang ke rumah.

Rintik gerimis mulai turun. Satu menit kemudian, sebuah mobil masuk melewati pintu gerbang utama. Berhenti di garasi yang berada di samping rumah. Dirga berdiri, menunggu dua sosok yang sudah jelas itu adalah Tiara dan Arvel.

* *

Arvel menghentikan mobil di garasi. Berjajar dengan beberapa mobil mewah lainnya. “Kakak ipar melihatnya kan?” tanya Arvel. Ia melepas jas yang dikenakannya sejak pagi tadi.

“Ya, suamiku pasti akan marah besar! Mungkin dia akan mencabik-cabik atau membiarkanku tidur di balkon!” Tiara menunduk. Tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan Dirga.

“Tenanglah, kakak ipar! Aku akan membantumu asal kau mau menurut! Paham!” Arvel kembali meyakinkan Tiara bahwa semua akan baik-baik saja. “Ayo kita turun!” ajaknya. Sengaja menyembunyikan payung.

Tiara turun dari mobil. Mereka berdua berdiri sejajar. Mengukur jarak garasi yang tiba-tiba menjadi sangat jauh karena hujan turun sangat deras.

“Lihat! Suamiku pasti marah! Dia sudah menunggu di teras!” keluh Tiara tertuju pada Dirga yang tengah bertolak pinggang dengan kedua manik mata melotot. “Apa kita tidak usah pulang saja!” usul Tiara. Tidak yakin akan berlari menembus hujan, bukan karena takut basah. Lebih takut menghadapi apa yang sudah menunggunya di sana.

“Aku setuju, apa aku harus mengeluarkan mobil sekarang juga?” canda Arvel.

Tiara menatap Arvel. “Kau tidak seriuskan?!!”

“Tidak!” tegas Arvel. Kemudian, ia menuntun Tiara mendekat. Mengorbankan jas-nya, Arvel mengajak Tiara menerjang hujan yang semakin deras. Membiarkan Dirga berapi-api. Sudah pasti.

Tap.

Tap.

Tap.

Arvel dan Tiara berhenti tepat di hadapan Dirga.

Tanpa berkata-kata Dirga meraih tangan Tiara dengan kasar. “Ayo masuk!” teriaknya.

“Aduh sakit,” pekik Tiara.

“Jangan salahkan kakak ipar! Aku yang bersalah, kalau mau menghukum, hukum saja aku!” sela Arvel sengaja bersandiwara menjadi pahlawan kesiangan.

Dirga menatap tajam ke arah Arvel. Kemudian, ia tetap menarik tangan Tiara untuk masuk ke rumah bersamanya.

Nyonya Rani dan Pak Seno, tidak berani menanyai Dirga. Mereka hanya melihat tanpa berani mendekat, baru kemudian setelah Arvel masuk ke dalam rumah. Keduanya tidak sabar ingin menginterogasi.

“Apa yang terjadi?” Nyonya Rani bertanya dengan lirih. Ekspresi Dirga tadi sungguh mengerikan.

“Om dan Tante, tenang saja! Ini sudah menjadi rencanaku! Jadi Om dan Tante tidak perlu khawatir?” bujuk Arvel duduk nyaman di sebelah Pak Hadi.

“Bagaimana kalau mereka marah, dan menambah buruk keadaan?” memijit-mijit kening. Takut jika harus melepaskan impiannya memiliki cucu dalam waktu dekat.

“Biar saja, Aku hanya ingin Dirga mengakui Tiara, Tante! Aku harus membuatnya marah dan cemburu, begitu yang ditugaskan Vania dan sekretaris Ken padaku!” jelas Arvel.

Nyonya Rani mengangguk setuju, sementara Pak Hadi memilih untuk tidak peduli.

* *

“Aku sudah tidak tahu lagi dengan jalan pikiranmu Tiara! Kau sengaja tidak pulang di jam makan siang! Kau tidak mengaktifkan ponselmu! Sekarang kau pulang malam dan memilih berduaan dengan Arvel! Apa kau sengaja menantangku! Apa kau sengaja ingin membuat aku marah!” cerca Dirga. Berdecap, kelihatan sangat marah. “Sebenarnya apa maumu!” tanya sang suami.

Tiara semakin menundukkan kepala. Memilih diam dari pada menjawab pertanyaan Dirga. Arvel berbohong, nyatanya ia tidak muncul sama sekali bahkan saat Dirga membentaknya berulang kali.

“Apa kau akan diam saja! Katakan apa maumu dan jangan diam saja!” bentak Dirga sekali lagi. Tidak peduli dengan lengan baju sang istri yang basah.

“Tidak, aku hanya merasa kesepian kalau di rumah sendirian,” ujar Tiara masih menyembunyikan wajahnya. Takut Dirga tiba-tiba memukulnya. Jangan sampai, pandangan matanya saja sudah teramat sangat menakutkan.

“Baiklah, mulai besok aku akan bekerja dari rumah! Bagaimana!” tawar Dirga. Melangkahkan kakinya tiga langkah ke depan. Kini ia tepat berada di depan Tiara.

Degh.

Berada sangat dekat dengan Dirga, membuat Tiara berdebar.

“Jangan, Tuan tetap harus berangkat kerja!” jawab Tiara cepat!

“Aku semakin tidak bisa memahamimu, Tiara! Kalau kau kesepian aku akan di rumah dan menemanimu!” terang Dirga.

“Tidak, aku tidak ingin merepotkan! Lebih baik Tuan tetap berangkat kerja!”

“Lalu?!”

Hening, Dirga menatap tajam ke arah sang istri.

“Apa itu artinya kamu lebih suka ditemani Arvel dari pada aku!”

Respons diam dari Tiara membuat Dirga naik pitam. Keduanya saling beradu pandang. Tiara yang memohon untuk di maafkan, sementara Dirga dingin dan tidak akan memberinya ampun.

“Mulai Sekarang, aku tidak akan mengizinkanmu pergi dari rumah!” teriak Dirga seraya menarik tangan Tiara. “Ikuti aku!’

Tiara meronta, mencoba melepaskan diri dari genggaman tangan Dirga. Namun, apa daya tangan sang suami lebih kuat. Ia tidak berdaya ketika Dirga, memasukkannya ke kamar mandi dan menguncinya di sana.

Berkali-kali Tiara memanggil namanya, dan meminta di bukakan pintu. Tapi Dirga memilih acuh. Tiara yang sudah berani melanggar peraturan dan tidak mengindahkan permintaannya harus di beri pelajaran.

“Suamiku, tolong buka pintunya!” teriak Tiara beberapa kali. Namun, tak ada sahutan. Dirga sudah terlanjur marah.

1
SariAdja
Ayok di baca
dika edsel
bagus thor..aku suka ceritanya, gk berbelit-belit sat set das des..!! tiara yg lemah lembut baik hati vs dirga yg kaya raya dan gengsinya selangit..,sukses ya thor semangat..!!!
dika edsel
yasalam..,semoga perkataan mu yg terakhir itu didengar oleh tiara..heran gk jelas nih abang2 kyk bunglon ye kelakuannya..., setelah ini apakah dirga akan menyanyi kalau sudah tiada baru terasa bahwa kehadirannya sungguh berharga..
Laila Isabella
ngaku aja deh tuan dirga kalau udh jatuh cinta..😍😍
dika edsel
hadeeeh abang dirga ini sok2an dingin ye pdhl dia ingin...?? namanya juga diam2 cinta ya gengsi dong mau ngungkapin bner gk bang?? yok lebih digedein lagi gengsinya bang..
Laila Isabella
sudah mampir di sini thor..🤭🤭
SariAdja: makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!