NovelToon NovelToon
TA'ARUF KELUAR JALUR

TA'ARUF KELUAR JALUR

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Hamil di luar nikah / Selingkuh / Beda Usia / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: cerryblosoom

Keputusan untuk melanjutkan pendidikan atau menikah, menjadi beban sejak aku menerima surat kelulusan SMA. Ditengah kegundahan hati, kepercayaan keluargaku, membawa penerimaan hatiku akan kehadiranmu yang asing.

Meski perkenalan kita hanya singkat, janji yang kamu ucapkan kala itu begitu manis.

"Gpp, aku tungguin kamu sampai lulus kuliah kok. Kita tunangan saja dulu. Nanti aku juga akan membantu biayanya."

"Tapiiii-"

"Udahlah, nduk percaya sama, Rian. Niat nya kan baik mau mengikat kamu. Dari pada kalian pacaran-pacaran yang gak bener, loh."

"Tapi bu, aku masih ingin kuliah."

"Iya kan bener kalian tunangan dulu, kamu lanjut tuh kuliahnya. Itu nak Rian juga mau bantu biayai, benar kan, nak."

"Iya bener, Bude."

Masih kuingat pancaran mata berapi-api tanpa keraguan yang menatapku. Mata itu pula yang membuat aku jatuh hati. Karena seolah hanya aku di matanya. Saat itu aku hanya bisa menggangguk pasrah.

"Baiklah."

Tanpa kutahu badai yang menerpa akan begitu dasyatnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cerryblosoom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10 MALAM BUDAYA

Malam Budaya, ialah acara yang setiap tahun diadakan di SMA BAKTI USADA 2. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk melestarikan kebudayaan daerah, sekaligus melatih kreativitas siswa-siswinya. Di sini siswa bebas berkreasi selama masih berada dalam konsep budaya daerah. Tak main-main sekolah menyiapkan panggung besar. Acara ini juga akan live streaming langsung di medsos sekolah. Jelas sekolah sangat menganggap serius acara ini.

Acara dimulai dari sabtu pagi, yang rencananya akan berakhir tepat jam 00.00.

Dari kelas 10, akan menampilkan bazar makanan-makanan daerah, yang dimodifikasi seperti jajanan-jajanan modern. Seperti contoh getuk dengan taburan keju, klepon disajikan di atas es krim, dan masih banyak lagi.

Sedangkan dari kelas 11 & 12, akan menampilkan penampilan seninya. Hampir semuanya akan menampilkan pentas drama, tentunya dengan tetap melibatkan unsur daerah. Seperti tarian daerah, musik gamelannya, atau bahasa yang diucapkan. Sekalipun dimodifikasi dengan memasukkan unsur modern. Ke khas an nya tetap tidak dihilangkan.

Dari beberapa ekskul seni juga akan menurunkan anggota terbaiknya, jadi bisa dibayangkan semeriah apa malam Budaya di SMA BAKTI USADA 2.

Kelas Ameera sendiri tampil di urutan 15. Yang kemungkinan akan tampil seusai waktu Isya. Tapi itu sama sekali bukan masalah, karena semakin malam, acara semakin meriah.

Di dalam kelas 12 MIPA 1. Tempat yang memang disiapkan sekolah untuk ruangan persiapan.

"Ra, bisa gak itu tangan jangan megang-megang. Haduhh,, copot entar," kara Veni frustasi. Sebagai sekretaris kelas, tugasnya memang memastikan semua orang siap tampil di panggung.

"Bulu matanya gak nempel loh, Ven. Rasanya kayak mau jatuh," ujar Ameera membela diri.

"Perasaanmu saja itu, gak mungkin jatuh. Tapi kalau kamu sentuh terus gitu, ya pasti jatuh lah.... Dahh, ku tinggal dulu. Inget! tangannya jangan nakal. Awas aja aku balik ada yang rusak itu make up," Veni pun pergi meninggalkan Ameera sendiri. Jika saja tak ada yang harus dikerjakan. Dipastikan gadis itu enggan meninggalkan pengawasan terhadap Ameera.

"Gini, nih kalau anak cowok didandanin," ejek Derren, si paling jahil di kelas. Pria itu tepat di belakang Ameera. Jadi tentu saja dia mendengar perbincangan keduanya.

Ameera yang mendengarnya langsung menoleh. Bangku kelas memang tak diatur serapi biasanya. Meja-meja dipinggirkan. Beberapa kursi saling berhadapan dan membelakangi.

"Diem ya," katanya tak terima. Walaupun dari hati dia tak menyangkal ejekan Darren. Faktanya Ameera sendiri merasa tak cocok berdandan begini.

Apa boleh dibuat meski sudah berdandan se feminin mungkin, dilihat dari gaya duduk Ameera saja, tak ada anggun-anggunnya. Jadi tak salah jika Derren mengejeknya.

Tapi jujur saja Ameera benar-benar sangat cantik. Jika di hari biasa tanpa make up saja sudah membuat nya menjadi pusat perhatian. Maka dengan make up nya kini, membuat semua mata tak ingin berpaling darinya.

Darren yang biasanya akan membalas perkataan Ameera saja sampai terdiam. Nampak sekali pria itu terpesona.

"Kenapa memandangku begitu. Heh,, terpesona ya," kata Ameera bercanda. Omongannya berbeda sekali dengan isi hatinya yang panik. "Kann,, apa kubilang. Kelihatan aneh banget pasti. Huuuu,, gamau tampil, makkk."

"Iya, kamu cantik," balas Darren tanpa sadar.

"Hah? Kamu ngejek ya, Der," kata Ameera tak percaya.

Muka Darren memerah malu, tak ia sangka mulutnya tak bisa dikendalikan. Tapi Darren benar-benar bersyukur akan ketidak pekan Ameera. Jadi dia langsung membuang rasa malunya.

"Ehemm,, iya cantik,, kayak badut hahahaha."

"Kurang ajar! Sudah kuduga kau akan bilang begitu," kesal Ameera. Ingin rasanya dia menggeplak kepala Darren. Hanya saja karena segala aksesoris di tangannya, Ameera menahannya. Jika sampai ada masalah, habis riwayatnya diomeli oleh Veni.

Tak ingin lagi menanggapi Darren yang menyebalkan. Ameera kembali berbalik ke depan, hendak mengabaikannya. Betapa terkejutnya ia saat ada orang lain sudah duduk di depannya. Dan Ameera kenal betul orang itu.

"Loh, Cherry,,sejak kapan disini," kata Ameera saat baru saja menoleh.

...----------------...

"Dari tadi," jawabku lempeng. Mataku menatap antara Meera dan Darren menyelidik.   Dan seolah sadar, Darren langsung mengalihkan perhatian.

"Iyakah, kenapa diem aja. Terus si Ratu juga mana?" tanya Ameera.

Mendengar pertanyaan Ameera, akupun menarik tatapanku. Dan kini ku fokus kan memandang wajah Ameera.

"Tadi kamu sedang ngobrol, gak enak kalau aku ganggu,,, Ratu masih di ruang seni tari. Kelompoknya kan abis ini tampil," jelas ku.

Saat itulah Darren tiba-tiba beranjak dari duduknya, dan pindah menjauh.

Meski sudah tak memandang langsung, diriku yang sensitif sangat menyadarinya, kepindahan Darren jelas disengaja.

"Ohhh,, iya ya, Ratu kan tampil sebelum kelas kita. Untung saja ada jeda satu tampilan. Kalau tidak bisa repot deh.... Kamu kenapa sih Cher? Kok fokusmu seperti di tempat lain."

"Ra, kamu sadar kan barusan ngobrol sama siapa?" tanyaku ragu-ragu. Tanpa bertanya sejujurnya aku tahu sekali sahabatku tak mungkin memiliki niat jahat. Kemungkinan dia lupa siapa Darren sekarang.

Itulah kenapa aku ragu, karena jika Ameera lupa. Memberitahunya akan membuat hatinya merasa tak nyaman.

Tapi jika aku tak mengatakannya. Kesalahpahaman yang lebih buruk bisa saja terjadi.

"Eeee, Darren maksudmu. Kami tak ngobrol taukk Cher,, dia hanya mengejek diriku saja. Membuatku kesal saja. Huhh, sungguh jika aku tak memakai aksesoris seribet ini, aku akan memuk-.... Eh, Cherr," Ameera menatapku dengan mata melotot.

Yang kuartikan ia baru mengingatnya. Aku hanya bisa menghela nafas ringan.

"Inget sekarang."

"Inget, Cher,, suer deh tadi aku sama sekali gak kepikiran. Apa dia melihatnya ya?" suara Ameera sedikit mengecil saat mulai bertanya.

Aku mengangguk kecil, tak mungkin aku berbohong. Pandangan Adel selalu mengarah ke sini sejak tadi. Dan baru beralih saat Darren berpindah tempat. Meski hanya tebakan saja, aku selalu merasa Darren pindah karena menyadari Adel tengah melihatnya. Masalahnya tebakanku biasanya tak pernah salah.

"Sejak aku datang dia sudah menatap ke arahmu."

"Truss,, gimana dong. Aku kelupaan banget,, lagian sebelum sama Dia,, aku biasa bercanda. Jadi kelepasan tadi," ucap Ameera bingung.

"Ya sudah, biarin aja. Toh kamu gak salah. Kita temen sekelas wajar jika ada interaksi."

"Makin dimusuhin lah aku."

"Mau bagaimana lagi. Membela diri malah makin terlihat kalau kalian ada sesuatu. Jadi lebih baik diem. Kamu inget-inget aja untuk jangan terlalu akrab lain kali."

Kulihat Ameera malah makin sedih. Aku mengerti tak nyaman rasanya jika dituduh dengan hal yang tidak kita lakukan. Tapi benar-benar tak ada cara lain yang kupikirkan selain diam dan menjauh.

Karena perempuan kalau sudah jatuh cinta biasanya buta dan tuli. Mau kebenaran seperti apapun ditunjukkan. Kalau hatinya masih curiga ya percuma. Apalagi sebelum berpacaran dengan Adel, Darren memang cukup dekat dengan Ameera. Yaa meskipun hanya kedekatan sebagai teman.

Tapi jelas sekali, Adel tak lagi bicara dengan Ameera, dan terkesan menjauh. Semanjak dia berpacaran dengan Darren. Makin aku yakin jika Adel selalu menaruh curiga pada sahabatku.

"Lagian pacaran juga sama temen sekelas. Udah mana yang cewek cemburuan. Yang cowok juga genit ke cewek. Udah deh repot. Sahabatku yang gak ngapain-ngapain jadi kena imbasnya kan," komentar ku dalam hati.

1
cerry
Tanpa sadar seminggu gak up/Grievance//Hammer//Smug/
cerry: Hehehe/Blush/
Ig : moon.moon9921: emang kok, othornya sungguh annu /Grievance/
total 2 replies
cerry
Detail yg hampir terlupa/Toasted/. Adrian sdh pernah melihat Amy tanpa kerudung/Facepalm//Pray/
🍟Xiao Hanꪶꫝ୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf
tolong /Facepalm/... minum air putih dulu
🍟Xiao Hanꪶꫝ୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf: lagi cari hiburan /Facepalm/
cerry: Han kok ad disini 👀👀
total 2 replies
NurAzizah504
Hai, Kak. Ceritanya keren. Mau saling dukung ga, Kak?
cerry: Semangat berkaryanya/Determined/
NurAzizah504: Oalah, baiklah, Kak /Joyful//Good/
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!