NovelToon NovelToon
Istri Darurat Pewaris Takhta Konglomerat

Istri Darurat Pewaris Takhta Konglomerat

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Sekarani

Tari tiba-tiba jadi buronan debt collector setelah kekasihnya menghilang berbulan-bulan. Tari dipaksa melunasi utang Rp500 juta meski dirinya tak pernah mengajukan pinjaman sepeser pun.

Putus asa mendapat ancaman bertubi-tubi hingga ingin mengakhiri hidupnya sendiri, Tari mendadak dapat tawaran tak terduga dari Raka.

Pewaris keluarga konglomerat tersebut berjanji melunasi utang yang dibebankan kepada Tari jika gadis itu mau menjadi istrinya. Raka bahkan bersedia membantu Tari balas dendam pada sang kekasih.

Apa yang sebenarnya telah terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sekarani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perdebatan di Malam Pertama

"Apa kamu ingin kita tidur di kamar terpisah?"

Raka berbicara sambil bersandar di ambang pintu kamar Tari yang dibiarkan terbuka. Mata pria itu sepenuhnya tertuju pada Tari yang sedang duduk di lantai, membaur dengan banyaknya hadiah pernikahan.

Tari sebelumnya sudah dibuat takjub luar biasa dengan seserahan yang diberikan Raka untuknya. Siapa sangka jika keluarga suaminya itu juga bakal membuat Tari kehabisan kata-kata.

Hadiah pernikahan mestinya ditujukan untuk pasangan pengantin, tetapi Tari tidak melihat satu pun pemberian yang bisa dipakai Raka. Semuanya jelas hanya untuk Tari.

Hadiah dari ayah mertua Tari adalah buket emas batangan yang beratnya mungkin sebanding dengan beban hidup Tari. Pemberian ibu mertua Tari awalnya terasa sederhana karena hanya berupa paper bag berpita biasa. Namun, ternyata isinya kunci mobil baru untuk sang menantu.

Kado dari Laras adalah tas mewah yang setahu Tari harganya mencapai tiga digit. Cakra yang baru Tari temui hari ini juga menyiapkan hadiah untuk sang kakak ipar berupa sepasang anting model stud, tentunya dari merek perhiasan ternama.

Hadiah dari Eyang Ayu terkesan paling normal karena hanya beberapa bed cover set. Hanya saja, Tari tidak berani coba-coba mencari tahu soal harganya, takut berujung jantungan.

Sekarang Tari semakin paham betapa perkara utang yang membuatnya putus asa tempo hari sungguh remeh di mata keluarga ini. Bukan hal aneh jika Raka bisa semudah itu menolong Tari. Keluarga Bhaskara sungguh berada di level berbeda.

"Boleh saya masuk?" Raka kembali bertanya karena merasa diabaikan Tari.

Tari tidak mengatakan apa-apa, tetapi dia mempersilakan Raka masuk hanya dengan gerakan tangan. Begitu mendapatkan izin, Raka pun perlahan berjalan masuk kamar.

"Apa saya boleh menjual semua hadiah ini?" Tari akhirnya bersuara.

Duduk di tepi ranjang yang terletak di tengah ruangan, Raka tersenyum sambil memandangi punggung Tari.

"Terserah. Itu semua milik kamu. Kamu berhak melakukan apa pun. Boleh dipakai, dijual, bahkan dibuang pun boleh," kata Raka enteng.

Sambil melihat kembali satu per satu hadiah pernikahan yang dia terima, Tari lalu berkata, "Menjual mereka semua pasti butuh waktu. Bagaimana kalau saya hibahkan semua ini untuk Anda?"

Ucapan Tari seketika memudarkan senyuman Raka, sebelah alisnya terangkat heran.

"Kenapa dihibahkan ke saya?" Raka penasaran sekaligus cemas.

"Saya tidak bisa membuat hitungan pasti, tapi jika ditotal, semua ini nilainya pasti lebih dari Rp500 juta. Jadi, kita impas."

Raka merasa tahu ke mana arah omongan Tari.

"Artinya, saya tidak punya tanggungan lagi di sini, 'kan? Maka pernikahan ini …"

"Kita baru menikah tadi pagi, Tari," potong Raka.

Tari sengaja tetap memunggungi Raka. Dia takut nyalinya menciut lagi jika nekat beradu pandang dengan pria itu.

"Saat membuat perjanjian pranikah, kenapa Anda menyetujui semua permintaan saya kecuali hal itu? Seumur hidup itu terlalu lama. Bukankah kita harus menjalaninya bersama orang yang tepat? Bagi saya, bukan Anda orangnya. Saya juga jelas bukan orang yang tepat untuk Anda."

Raka tak percaya bahwa mereka bakal membahas perkara yang menurutnya menyebalkan itu pada malam pertama pernikahan mereka.

"Saya sangat berterima kasih karena Anda telah menyelamatkan hidup saya. Jika Anda sangat membutuhkan pernikahan ini untuk melancarkan suksesi, mari lakukan sampai tujuan Anda tercapai. Lalu, soal Rp500 juta yang Anda gunakan untuk menolong saya, saya bisa …"

"Tari," panggil Raka, kembali memotong kalimat Tari.

Namun, Tari tidak lantas menyerah.

"Saya bisa melakukan segala upaya untuk menggantinya. Karena menjual semua hadiah ini tampaknya terlalu lancang, satu-satunya hal yang bisa saya lakukan adalah bekerja sekeras-kerasnya. Mungkin saya butuh waktu yang sangat lama, tapi …"

"Batari Nuria."

Sekali lagi, Raka coba menghentikan Tari. Kali ini, nada bicaranya terdengar lebih tegas.

"Tapi bisakah Anda melepaskan saya?" tanya Tari pada akhirnya.

Pertanyaan itu terasa bagai belati tajam yang menghujam hati Raka. Selama ini, fokus Raka adalah membahagiakan Tari. Dia selalu berusaha memastikan hidup Tari baik-baik saja.

Pernikahan ini juga bagian dari upaya Raka untuk membahagiakan Tari, menjauhkan perempuan itu dari segala hal buruk di dunia. Namun, mengapa yang terjadi justru sebaliknya? Kenapa Raka malah jadi berulang kali melihat Tari yang mengaku tidak bahagia bersamanya?

"Kita sudah membahas hal ini sebelum menikah, Tari," ujar Raka memecah keheningan.

"Pernikahan ini tidak ada hubungannya dengan syarat menjadi CEO Bhaskara Group. Saya menikah karena ingin menjaga kamu dengan lebih baik. Saya juga tidak menikah untuk berpisah," kata Raka kemudian.

"Kamu tidak perlu memikirkan perkara Rp500 juta itu lagi. Saya sudah bilang, 'kan? Saya mengurusnya tanpa mengeluarkan uang sepeser pun."

Tanpa memberi celah untuk Tari menyela, Raka lanjut berkata, "Kamu mungkin merasa bingung karena semuanya terjadi begitu cepat. Terlebih, ada sesuatu yang belum bisa saya ungkapkan juga."

"Tapi, setidaknya izinkan saya membuktikan bahwa saya tidak punya niat buruk. Biarkan saya melakukan banyak hal untuk kamu. Kalau ternyata setelah itu kamu tetap ingin saya melepaskan kamu, saya tidak akan memaksa."

Raka selesai bicara. Suasana hening kembali mengambil alih.

"Setidaknya beri tahu saya kenapa Anda selalu bilang ingin menjaga saya."

Sejak hari pertama, Tari selalu ingin tahu motif Raka sebenarnya. Semua orang hanya mengatakan bahwa Raka ingin menjaga Tari. Mereka bilang Raka ingin menjaga Tari dengan lebih baik.

Mereka menyebut Tari adalah orang yang sangat berharga untuk Raka. Katanya, Tari segalanya bagi Raka.

Namun, apa sebenarnya yang membuat Raka menempatkan Tari pada posisi aneh ini? Bukankah mereka baru bertemu beberapa hari yang lalu? Kenapa Raka bertindak seolah sudah sejak lama ada dalam kehidupan Tari?

"Kenapa Anda harus menjaga saya?" tanya Tari lagi.

Raka menarik napas panjang, lalu menghelanya dengan cepat. Dia beranjak dari ranjang, kemudian menghampiri Tari.

"Karena kamu yang memintanya," jawab Raka yang kini berdiri di samping Tari.

Jawaban itu membuat Tari langsung mendongak. "Maksudnya?"

Tak langsung menjawab, Raka mendudukkan dirinya di samping Tari. Bersila di lantai bersama sang istri.

"Ini adalah permintaan kamu," tutur Raka.

Raka tahu Tari sedang terpaku padanya, tetapi dia pilih memandangi kado-kado pernikahan dari keluarganya. Ada juga beberapa hadiah yang diberikan Okta dan karyawan kepercayaan lainnya.

"Ini adalah kemauan kamu, Tari. Kamu sendiri yang menyuruh saya menjaga kamu."

Sempat berharap rasa ingin tahunya terpuaskan, ternyata Tari malah jadi semakin bingung setelah mendengar penjelasan Raka. Apa yang Raka ungkapkan bahkan tidak layak disebut penjelasan karena Tari merasa semuanya jadi bertambah tidak jelas.

"Kapan …? Kapan saya menyuruh Anda menjaga saya? Sebelum insiden kemarin, saya dan Anda bahkan bukan dua orang yang saling kenal."

Mendengar itu, Raka tersenyum simpul. "Kata siapa? Jauh sebelum insiden kemarin, kita bahkan pernah duduk bersebelahan seperti ini. Ingat?"

1
Sekarani
maaf yaa menunggu lama/Hey/
Fitria Agustina
di tunggu lanjutannya thor..
R. Danish D
ah sakit telinga, tolong
R. Danish D
baru mulai udh kissu kissu
tapi aku suka gaya penulisan authornya
Sekarani: makasih yaaaa
semoga betah bacanya sampai ending nanti❤
total 1 replies
Anita Jenius
Salam kenal kak. Ceritanya keren.
5 like + /Rose/buatmu sebagai hadiah perkenalan.
semangat menulis terus ya
Sekarani: wah makasih yaaaa /Smile//Smile//Smile/

semangat dan sukses selalu untuk kita🔥
total 1 replies
Anita Jenius
Salam kenal thor..
Sekarani: halo! makasih udah mampir kak/Heart/
total 1 replies
Sekarani
Halo! Istri Darurat Pewaris Takhta Konglomerat adalah karya pertamaku di NovelToon /Heart/

Terima kasih untuk dukungannya! Semoga suka dengan kisah yang disajikan /Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!