NovelToon NovelToon
ALTAIR: The Guardian Eagles

ALTAIR: The Guardian Eagles

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur
Popularitas:15.5k
Nilai: 5
Nama Author: Altairael

[MOHON DUKUNGAN UNTUK CERITA INI. NGGAK BAKAL NYESEL SIH NGIKUTIN PERJALANAN ARKA DAN DIYAN ✌️👍]

Karena keserakahan sang pemilik, cahaya mulia itu pun terbagi menjadi dua. Seharusnya cahaya tersebut kelak akan menjadi inti dari kemuliaan diri si empunya, tetapi yang terjadi justru sebaliknya---menjadi titik balik kejatuhannya.

Kemuliaan cahaya itu pun ternoda dan untuk memurnikannya kembali, cahaya yang telah menjadi bayi harus tinggal di bumi seperti makhluk buangan untuk menggenapi takdir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Altairael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

NODA SAHEN GAGANANTARA-1

Altair tercipta dari cahaya, selain empat altair agung dan altair ciptaan pertama, semua menjalani proses pertumbuhan mulai dari bayi. Khusus untuk empat altair agung, Sang Sahen menciptakan masing-masing satu cahaya lain yang ditempatkan dalam taman khusus, dibiarkan terbang bebas ke mana pun asal tidak keluar dari taman.

Sepasang altair---laki-laki dan perempuan---diberi tugas untuk menjaga keempat cahaya tersebut. Mereka diperintahkan supaya tidak mengizinkan siapa pun masuk ke dalam taman dengan dalih apa pun.

Tidak satu altair pun mengetahui bahwa sebenarnya cahaya itu adalah bagian jiwa paling murni dari keempat altair agung. Bahkan para altair agung sendiri pun tidak.

Bagian jiwa yang paling murni, maka bisa dikatakan juga bahwa cahaya tersebut adalah lambang kemuliaan. Dengan cahaya itu di dalam diri mereka, para altair agung itu bisa menjadi setara dengan Sang Sahen. Sang Penguasa Sahen Gaganantara itu bermaksud, kelak akan memberikannya kepada altair agung yang telah dianggap lulus ujian dan layak naik tingkat.

Dengan cahaya itu di dalam tubuhnya, altair agung yang bersangkutan akan menjadi altair paling sempurna, berkedudukan paling tinggi, serta menjadi pemimpin mutlak atas seluruh altair yang ada, termasuk para altair agung lainnya.

Kala itu, Sahen Gaganantara memiliki empat altair agung, yakni: Cariyabhanu, Cariyapurna, Cariyawarta, dan Altair Cariyasukma.

Cariyabhanu adalah Panglima Tertinggi Tentara Sahen Gaganantara, sedangkan Cariyapurna berada setingkat di bawahnya sebagai wakil. Cariyawarta sejak awal adalah altair yang bertugas membawa warta dan Cariyasukma adalah altair yang dianugerahi kemampuan untuk menyembuhkan.

Di antara keempat altair agung tersebut, Cariyabhanu selalu berhasil menjadi yang paling menonjol, penuh dengan karisma, tegas sekaligus keras, arogan, dan ambisius. Dia juga tidak menaruh kepercayaan pada para rekan-rekannya. Menganggap mereka lemah dan hanya pengganggu.

Sedangkan Cariyapurna adalah sosok yang tenang, sedikit bicara banyak bekerja. Melakukan segalanya dengan tulus tanpa mengharap pamrih atau pujian. Penuh wibawa juga berkarisma, rendah hati, suka bekerja sama, dan penuh belas kasih.

Merasa diri lebih tinggi, menyebabkan Cariyabhanu jarang bergaul dengan altair agung lainnya. Di dalam perburuan iblis dan makhluk-makhluk alam bawah lainnya, dia selalu berinisiatif untuk lebih banyak mengambil bagian. Bahkan bila itu mengharuskannya untuk merampas jatah Cariyapurna, dia tidak peduli. Baginya yang paling penting adalah menjadi lebih unggul.

Sang Sahen Maha Mengetahui, segala yang terjadi tidak lepas dari pantauan-Nya. Dia sedih melihat altair kepercayaannya bertabiat seperti itu, lantas memutuskan untuk segera melakukan ujian akhir yang paling berat untuk menentukan siapa yang layak menjadi yang tertinggi, dan benar-benar layak mengemban tugas sebagai tangan kanan yang memiliki kesetaraan dengan-Nya.

Sang Sahen memanggil mereka, mengajak mereka berdiskusi dan bercengkerama santai. Saat sedang bercengkerama itulah, dengan sengaja Dia menceritakan keberadaan keempat cahaya mulia beserta segala kelebihan dan keunikan, juga tentang bagaimana cara membuat cahaya itu takluk.

Keempat altair agung menerima semua informasi sebagai bentuk kemurahan hati Sang Sahen, tanpa mengetahui bahwa sebenarnya, sejak saat itulah takdir mereka yang sesungguhnya baru akan dimulai.

Cariyabhanu boleh saja perkasa melawan musuh-musuhnya, kecerdasan pun mungkin berada di atas para kolega. Namun, dia tidak memiliki hati yang tulus, terlalu adigang-adigung juga tamak. Diciptakan sebagai makhluk mulia dan tinggal di tempat penuh berkah, tidak membuat dia mampu melawan segala penyakit hati. Merasa diri lebih tinggi, dan masih selalu ingin menjadi yang tertinggi.

Dengan cahaya mulia itu di dalam tubuh kalian, maka kalian akan menjadi setara denganku. Ucapan Sang Sahen ini selalu terngiang-ngiang di telinga Cariyabhanu.

Dibutakan oleh arogansi untuk bisa menjadi yang lebih tinggi, dia pun berangan-angan sangat tinggi, dan berasumi bahwa kesetaraan dengan Sang Sahen pastilah mutlak. Dia tidak tahu bahwa kesetaraan yang dimaksud oleh Sang Sahen pun masih ada pengecualian dan batasan. Dalam hal-hal tertentu altair agung yang sudah lulus ujian dan naik tingkat, tetap saja tidak akan benar-benar sejajar dengan Sang Sahen. Akan selalu ada batasan dalam kesetaraan.

Akan tetapi, rupanya apa yang telah disampaikan Sang Sahen cukup sulit dipahami Cariyabhanu, dan sangat mempengaruhi etos kerjanya. Setiap kali teringat perkataan Sang Sahen, ambisinya bergelora, meletup-letup seperti lahar gunung berapi yang ingin dimuntahkan.

Menjadi setara dengan Sang Sahen, itu berarti dia juga bisa menjadi penguasa Sahen Gaganantara. Semesta Sahen Gaganantara ada dalam genggaman, maka semua makhluk akan tunduk padanya. Begitulah pikirnya.

Dia menginginkan itu. Sangat menginginkannya. Ambisi telah membutakan seluruh akal sehatnya hingga dia tidak mampu berpikir jernih dan kepekaannya pun menjadi tumpul.

Setelah mengetahui tentang keberadaan cahaya kemuliaan, Cariyabhanu tidak pernah berhenti memikirkannya. Hasrat hati untuk memiliki membuatnya selalu risau. Kualitas kerjanya menurun karena sering kehilangan konsentrasi. Alhasil, Cariyapurna yang bekerja tanpa beban pun mampu mengunggulinya.

Cariyabhanu tidak ingin membuat dirinya gelisah lebih lama lagi, karena itu hanya akan sangat menguntungkan rival. Oleh karenanya, berbekal rencana licik yang dianggapnya sudah sangat sempurna, di suatu sore, dia nekat mendatangi taman tempat keempat cahaya itu berada.

Altair agung utama berpostur tinggi besar dengan wajah tampan nan tegas, rambut hitam ikal panjang sebahu, melangkah tegap nan gagah menghampiri altair pria yang sedang berjongkok, asyik berkutat dengan tanaman dalam pot yang terbuat dari awan. Semua bangunan dan perabot yang ada di Sahen Gaganantara terbuat dari awan.

"Salam sejahtera, Altair Satria!"

Altair itu mendongak dan buru-buru bangkit. "Sugeng rawuh dan salam sejahtera, Altair Agung Cariyabhanu." Dia mengucap salam sambil membungkuk.

Cariyabhanu memperhatikan sekeliling. Dari luar, taman itu terlihat sama saja dengan taman-taman yang lain, tidak ada yang istimewa. Dinding taman seluruhnya tercipta dari awan dengan bagian luar dilapisi oleh tanaman merambat yang saling menjalin, begitu pula pintunya.

Balok-balok awan tersusun rapi di jalan kecil, membelah halaman berumput hijau segar menjadi dua bagian, kanan dan kiri. Itulah akses menuju pintu taman. Sungguh hal yang biasa ditemukan di Sahen Gaganantara.

Dia jadi ragu, apa benar sesuatu yang sangat berharga disimpan di tempat seperti ini? Tanpa penjagaan ketat ataupun ruangan tertutup rapat yang sulit ditembus. Akan tetapi, Sang Sahen sendiri yang mengatakan kalau di sinilah cahaya-cahaya itu berada. Dia tidak mungkin mengada-ada, bukan?

"Tidak ada yang pernah tertarik mengunjungi tempat ini sebelumnya. Sekiranya, angin apa yang telah membawa sang Agung ini kemari?" Satria berujar untuk berbasa-basi karena Cariyabhanu terlihat asyik sendiri, celangak-celinguk.

Mata tajam sang altair agung itu menatap Satria dengan gestur menyepelekan. "Aku datang atas perintah Sang Sahen." Nada bicaranya tegas dan meyakinkan. Siapa pun tidak akan mengira dia sedang berdusta.

"Apakah Sang Sahen menginginkan aku melakukan sesuatu?" Satria sangat tenang, tidak tampak tertekan sama sekali oleh sikap sang altair agung yang arogan dan mengintimidasi.

"Benar. Dia ingin kamu membuka pintu taman ini untukku."

Satria menatap terpaku dengan mata sedikit menyipit. Dia tidak meragukan bila Cariyabhanu adalah altair agung yang paling dekat dengan Sang Sahen, dia juga yakin bahwa Sang Sahen akan memercayakan hal-hal besar padanya.

Akan tetapi, dia tidak bisa percaya begitu saja kalau kedatangan altair agung itu ke tempat ini atas perintah Sang Sahen, karena Sang Sahen sendiri telah berpesan bahwa tempat ini terlarang bagi siapa pun. Bahkan Altair Satria telah disumpah untuk tidak membiarkan siapa pun masuk.

Satria segera membungkuk, lalu berkata, "Maaf, Altair Agung Cariyabhanu. Aku tidak bisa melakukan itu karena Sang Sahen telah berpesan---"

"Kamu lupa sedang berhadapan dengan siapa, Altair Satria?" Cariyabhanu menyela gusar. "Atas ijin Sang Sahen, cepat buka pintu taman itu dan biarkan aku masuk!"

"Sekali tidak tetap tidak. Maafkan aku Altair Agung Cariyabhanu," tegas Satria.

[Bersambung]

1
bang sleepy
Akhirnya sampai di chap terakhir update/Whimper/ aku bagi secangkir kopi biar authornya semangat nulis 🤭💗
bang sleepy
pengen kuguyur dengan saos kacang rasanya/Panic/
bang sleepy
brisik kamu kutu anjing! /Panic/
bang sleepy
bisa bisanya ngebucin di moment begini /Drowsy/
bang sleepy
mank eak?
diyan selalu berada di sisi mas arka/Chuckle/
bang sleepy
shock is an understatement....... /Scare/
bang sleepy
sabar ya bang arka wkwwk
bang sleepy
tetanggaku namanya cecilia trs penyakitan, sakit sakitan trs. akhirnya namanya diubah. bru sembuh
bang sleepy
mau heran tp mrk kan iblis /Drowsy/
bang sleepy
dun dun dun dunnnn~♪
bang sleepy
astaga suaranya kedengeran di telingaku /Gosh/
bang sleepy
Hah... jd raga palsu itu ya cuma buat nguji arka ama diyan
Alta [Fantasi Nusantara]: Kenyataan emang pahit ya🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
bang sleepy
bener uga ciii /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
bang sleepy
idih idihhh
bang sleepy
nyembur wkwkwkwk
bang sleepy
Tiba-tiba cinta datang kepadaku~♪ #woi
bang sleepy
kan bener. kelakuannye kek bokem. tp dia altair
bang sleepy
agak ngeri ngeri sedap emg si diyan ini wkwkw
Alta [Fantasi Nusantara]: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
bang sleepy
anaknya anu kah
bang sleepy
buseeeeddd
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!