NovelToon NovelToon
Kapten, Wo Ai Ni

Kapten, Wo Ai Ni

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:48.6k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Menikah dengan gadis yang dicintai adalah impian semua pria. Namun, Anggasta Bimantara, seorang kapten polisi harus menelan kekecewaan karena lamarannya ditolak oleh kekasihnya. Kekasih yang sudah dia pacari selama lima tahun lebih memilih pria kaya raya demi untuk kemajuan karir modelingnya.
Di tengah keterpurukannya putus cinta, dia terpaksa menikahi gadis tengil yang bernama Intan hanya karena kesalahpahaman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu

Ketika Anggasta menunduk perlahan mencari bibir istrinya terdengar suara, "Oke, canggung nih"

Intan langsung berbalik badan dan Anggasta menggeram kesal, "Ada apa, Wan?"

"Maafkan aku mengganggu waktu Kakak dan Kakak ipar. Emm, Ibu Kakak menelepon aku karena katanya Kakak sudah dihubungi"

Anggasta berbalik pelan dan sambil memakai sweater pilihannya Intan, dia berkata,"Lanjutkan!"

"Ibunya Kakak bersama Anisa pergi ke Jakarta"

Intan langsung berbalik badan untuk menatap Awan.

"Kenapa Ibu dan Anisa ke Jakarta?" Tanya Anggasta sambil memakai topi rajut yang sudah disiapkan oleh istri kecilnya.

"Kata Ibunya Kakak, beliau ingin mengunjungi besannya"

"Hah?! Darimana Ibu tahu alamat rumah Kakeknya Intan?"

"Dari tas Kakak ipar katanya. Beliau ingin berkenalan dengan besannya dan beliau berpesan kalau urusan Kakak dan Kakak ipar sudah selesai, beliau meminta Kakak dan Kakak ipar segera menyusul ke Jakarta"

Intan langsung menyahut, "Apa kita pulang aja ke Jakarta, Mas? Nggak usah ke gunung Bromo"

Anggasta menoleh ke Intan, "Nggak. Kita ke Bromo dulu setelah itu kita sarapan dan pergi ke Jakarta. Aku sudah janji mengajak kamu melihat sunrise, kan?"

"Iya. Sayang banget kalau outfit naik gunung kalian yang sangat keren itu tidak dipakai ber-selfie ria di Bromo" Ucap Awan.

"Kak Awan beneran berpikir kalau outfit couple-ku dengan Mas Angga, keren?" Tanya Intan dengan sorot mata berpijar senang.

"Iya. Keren pakai banget malah" Sahut Awan sambil mengacungkan ibu jarinya.

Intan langsung berkata, "Terima kasih, Kak" Lalu Intan berlari kecil keluar dari dalam kamar dan berdiri di depan Nala untuk berkata, "Kata Kak Awan outfit pilihanku ini keren. Kalau menurut Kak Nala gimana?"

Anggasta tersenyum melihat tingkah cerianya Intan lalu dia menepuk pundak Awan dan berkata, "Terima kasih sudah membuat Istriku sesenang itu"

"Sama-sama, Kak" Sahut Awan dengan senyum lebar saat dia melihat Nala dan Intan tertawa ceria.

"Nala juga sudah bisa menerima Istriku. Aku senang melihatnya" Anggasta melebarkan senyumannya.

"Itu karena Istri kamu sangat mudah bergaul, Kak. Kakak harus hati-hati menjaga Istri Kakak karena selain cantik dia mudah bergaul"

"Tentu saja aku akan menjaga Istriku dengan sangat baik. Oke aku naik ke Bromo dulu" Anggasta menepuk pundak Awan dan Awan langsung menyahut, "Hati-hati, Kak!"

Sementara itu di dalam sebuah mobil Van hitam seorang pria menyeringai lebar di depan ibunya Anggasta dan berkata, "Kerja bagus! Kita akan melihat putra kebanggaanmu kehilangan segalanya besok karena dia sudah berani merebut calon Istri Bosku"

Ibunya Anggasta kembali disumpal mulutnya dengan kain dan hanya bisa menangis sesenggukan melihat Anisa masih terbaring pingsan dan Anggasta sebentar lagi akan masuk jebakan.

Sementara itu, sebelum Intan naik ke atas Jeep, Anggasta memakaikan jaketnya ke Intan dan sambil menarik ritsleting jaket sampai ke batas lehernya Intan, Anggasta berkata, "Pakai sweater saja masih kedinginan nanti"

"Lalu kamu?"

"Aku sudah biasa" Sahut Anggasta sembari membantu Intan naik ke mobil Jeep.

"Ke Bromo hanya bisa naik Jeep, ya?" Tanya Intan sambil tersenyum ke Anggasta yang tengah memasangkan sabuk pengaman.

"Iya" Anggasta mengusap pipi Intan lalu dia turun dari mobil Jeep kemudian berlari kecil mengitari kap mobil dan saat Anggasta duduk di depan kemudi, Intan menoleh ke Anggasta untuk bertanya, "Kamu pernah mengajak cewek ke Bromo?"

"Pernah" Sahut Anggasta sambil mulai melajukan mobil Jeep kesayangannya.

"Kenapa langsung dijawab pernah?"

Anggasta menoleh sebentar ke Intan sambil berkata, "Aku tidak terbiasa berkata bohong"

"Berapa banyak cewek yang sudah kamu ajak ke Bromo?" Tanya Intan.

"Hanya dua. Berliana dan sekarang kamu"

"Benarkah?"

"Hmm"

"Lalu, apa yang kamu rasakan sekarang? Apakah sama dengan yang kamu rasakan saat kamu mengajak Berliana?"

"Beda. Tentu saja beda. Kamu adalah Istriku dan Berliana hanya........."

"Cinta pertama kamu dan konon katanya cinta pertama itu tidak pernah padam"

"Siapa yang bilang kalau ........"

"Lupakan saja! Nggak usah bahas cinta pertama! Males aku!"

"Hei, kenapa kesal? Kamu yang mulai, kan?Kamu juga punya mantan. Apa Bagas cinta pertama kamu? Apa cinta kamu untuk Bagas belum padam?"

"Kenapa jadi ngebahas Bagas?" Intan melotot ke Anggasta.

"Kamu yang mulai membahas cinta pertama" Anggasta melirik Intan dengan hembusan napas kesal.

"Aku bahas cinta pertama bukan mantan"

"Berarti Bagas itu apa untuk kamu? Mantan apa cinta pertama kamu?"

"Ssstttt! Jangan bicara lagi! Laki-laki memang menyebalkan!" Pekik Intan kesal dan saat Intan memalingkan wajahnya ke jendela, Anggasta hanya bisa melirik Intan dengan helaan napas panjang.

Dia yang mulai dia juga yang kesal. Cewek emang nggak pernah salah. Batin Anggasta.

"Udah hampir sampai dan jangan cemberut terus. Konon katanya kalau lihat gunung Bromo pakai cemberut maka gunungnya akan tertutup awan"

"Benarkah?" Intan menoleh kaget ke Anggasta.

"Itu benar dan banyak yang sudah membuktikannya" Sahut Anggasta sambil terus fokus menyetir karena jalanan menuju ke gunung Bromo tidak mulus, sangat ekstrem, dan sangat terjal.

"Okelah. Meskipun aku masih kesal sama kamu, aku akan tersenyum"

Anggasta sontak memalingkan wajahnya untuk mengulum bibir menahan geli dan membatin, dasar bocah. Mudah sekali dikibulin, hihihihihihi.

Setelah sampai di parkiran mobil Jeep, Anggasta membantu Intan turun dari mobil Jeep lalu mengajak Intan menaiki anak tangga.

"Mana gunungnya? Aku sudah tersenyum terus tapi kenapa gunungnya tidak kelihatan?"

"Ini masih jam tiga. Masih gelap jadi gunungnya belum kelihatan"

"Oh"

"Mau naik kuda apa jalan kaki saja?"

"Jalan kaki saja"

"Serius? Naiknya cukup jauh, lho"

"Kalau aku capek, kan, ada Mas yang menggendongku"

"Ish! Pede amat. Siapa yang mau nggendong kamu?"

"Oh, jadi cuma mau menggendong Berliana, nih" Intan sontak menghentikan langkahnya lalu bersedekap dan cemberut.

Anggasta ikut menghentikan langkahnya dan menoleh ke Intan dengan senyum geli, "Aku ndak nggendong Berliana saat itu. Berliana kuat berjalan kaki sampai atas tanpa aku gendong dan Berliana Ndak pakai cemberut-cemberut kayak gitu"

Intan sontak memamerkan gigi putihnya yang bergingsul sambil berkata, "Aku juga kuat" Intan langsung berjalan mendahului Anggasta dengan langkah lebar dan Anggasta langsung mengekor langkah Intan dengan mengulum senyum geli sambil menggelengkan-gelengkan kepala.

Intan dan Anggasta akhirnya sampai di batas pendakian bertepatan dengan munculnya matahari.

"Waahhhhhh! Cantik sekali"

Anggasta sontak menoleh ke Intan dan menatap wajah Intan yang terkena pantulan sinar matahari sambil bergumam, "Iya, cantik sekali"

Tapi, bukan mataharinya, Tan, yang cantik. Tapi, kamu yang cantik. Batin Anggasta sambil terus melihat Intan tanpa berkedip.

"Cantik banget, ya, Mas?" Intan menoleh ke Anggasta.

Anggasta yang masih menatap Intan tanpa berkedip langsung berdeham lalu berkata, "Iya, cantik sekali. Mau selfie? Ini ponsel kamu"

"Nggak jangan di sini!" Pekik Intan kesal.

"Kenapa tidak di sini? Pemandangan paling bagus, ya, di sini. Tuh, lihat! Semua orang selfienya di sini"

Ish! Ogah banget selfie di sini sama seperti Berliana. Batin Intan sambil melangkah kesal meninggalkan Anggasta sambil meraih telepon genggamnya.

"Lho, hei, kok malah pergi? Kamu mau ke mana?" Anggasta sontak berlari kecil menyusul istrinya.

Intan melangkah semakin lebar dan saat Anggasta berhasil menarik bahu Intan, Intan sontak mengaduh kencang, "Aduh!"

Anggasta mengerjap kaget, "Kenapa bahu kamu?"

Intan diam mematung.

Anggasta menggeram kesal dan pria tampan itu langsung membopong Intan lalu berlari turun dengan cepat menuju ke parkiran mobil. Intan tidak berani berkata apa-apa saat dia melihat wajah suaminya tampak sangat mengerikan.

Sesampainya di dalam mobil, Anggasta mendudukkan Intan dan dia langsung naik ke Jeep lalu menarik ke atas sweater Intan sambil menutup pintu mobil.

Intan sontak mendelik, "Mas! Ini area parkir. Jangan mesum!"

Anggasta mengabaikan ucapannya Intan dan dia melempar sweater Intan jok belakang begitu saja saat dia melihat bahu Intan diperban, "Kamu terluka? Kapan? Kenapa bisa terluka?"

Intan diam membisu.

Anggasta menatap kedua bola mata Intan, "Kenapa kamu bisa terluka? Shiiiitttt! Aku bahkan lupa bertanya ke Nala siapa yang sudah menyerang markas"

Intan masih diam membisu.

"Tan, kenapa kamu bisa terluka? Ngomong jangan diam saja, Tan! Aku bisa gila kalau kamu diam saja seperti ini!"

Intan langsung berkata, "Jangan gila. Kalau kamu jadi gila aku yang jagain siapa?"

Anggasta menggeram kesal dan sambil melompat ke jok kemudian dia berkata tanpa mengalihkan pandangannya dari Intan, "Makanya ngomong!"

Intan menghela napas panjang lalu berkata, "Arjuna dan anak buahnya yang buanyak buanget datang ke markas secara tiba-tiba dan karena aku bosan di kamar, emm, aku keluar kamar dan mendengar ada keributan di halaman depan. Lalu, aku ke halaman depan"

"Kenapa kamu nggak nurut apa kata Suami kamu? Kenapa keluar dari kamar, hah?!"

"Karena aku bosan"

"Lanjutkan cerita kamu!" Geram Anggasta.

"Lalu, aku ditonjok di sudut bibir kemudian kena goresan belati di bahu"

Anggasta melihat sudut bibir yang ditunjuk oleh Intan dan pria tampan itu mengusap lembut sudut bibirnya Intan sambil menggeram lebih dalam saat dia menemukan sudut bibirnya Intan ada lebam dan sedikit bekas darah kering.

"Kenapa aku tidak memperhatikannya tadi? Apakah sakit?" Anggasta masih mengusap lembut sudut bibirnya Intan.

"Sudah nggak sakit. Sudah diobati sama Kak Nala. Bibir dan bahuku yang ngobatin Kak Nala?"

"Siapa Arjuna?"

"Dia calon suamiku. Aku kabur dari pernikahanku dengan Arjuna, nah, dia ingin membawaku pergi tapi aku tidak mau. Entahlah kenapa dia tiba-tiba pergi. Aku jatuh pingsan jadi aku tidak tahu kenapa dia bisa pergi meninggalkan markas"

"Sial! Lalu, bahu kamu? Apakah masih sakit?"

"Kalau bahu masih sakit"

Anggasta langsung menunduk mencium kulit di sekitar perban dan Intan sontak merinding dan mendesis, "Mas......"

Anggasta semakin menggila mendengar desisan itu dan tanpa menyadari kalau istrinya hanya memakai pakaian dalam, dia menarik tengkuk Intan dan mencium bibir Intan dengan erangan frustasi karena dia sudah tidak sanggup lagi menahan gairah.

Sementara itu di sebuah gudang tua, ibunya Anggasta yang masih disumpal bibirnya dengan kain dan diikat kedua tangan dan kakinya, memekik kencang sambil meronta dan menangis histeris ketika melihat Anisa, putrinya, dilecehkan lima laki-laki secara bergiliran lalu digagahi secara bergiliran.

1
Rahma AR
like plus iklan
Nabil abshor
ciiiieeee ciiiieeee,,,,,,,,,
F.T Zira
minta up itu harus🤭🤭🤭
5iklan buat ka author😁😁🤭🤭
F.T Zira
2🌹🌹 buat ka author
F.T Zira
intan yg deg deg an aku yg senyum seyum sendiri🤭🤭
F.T Zira
rasain...🤣🤣🤣🤣
anggita
👍👌.. iklan
F.T Zira
prmintaan up dan 2🌹😁😁✌️✌️✌️
Rahma AR
selamat y intan anggasta
🌺Fhatt Trah🌺
awas jangan sampe keterusan ya
🌺Fhatt Trah🌺
benar sekali. gk sia² ya punya teman kek gini☺️
anggita
like+🌹bunga utk intan/cinta? 🤔
F.T Zira
🌹 buat ka author
F.T Zira
yg gini kan bikin iri
Nabil abshor
lanjuuuuttttttt,,,,,,, truuuuuussssss,,,,,, pantang mundurrrrrrrr
Rahma AR
like sama iklan
Nabil abshor
haaaaah seru bangetttt,,,,,,, tak kumpulin mpe 10 bab baru tak baca, gegara g sempet baca.😁😁😁✌️✌️
Nabil abshor: 😁😁😁 sama²,,,,,, 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Elisabeth Ratna Susanti: 🤣iya santai saja, baca pas longgar dan santai biar lebih dapat deg-degannya 😂 makasih banyak untuk supportnya selama ini 🙏🤗
total 2 replies
🌺Fhatt Trah🌺
ketemu lagi dong setelah 5 tahun
🌺Fhatt Trah🌺
siapa sih nih orang😲
F.T Zira
5iklan untukmu kaka🫰🫰
Elisabeth Ratna Susanti: waaah banyak banget😍terima kasih banyak untuk supportnya 🙏🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!