NovelToon NovelToon
Beetwen Love And Religion

Beetwen Love And Religion

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: hellokyul

Mencintai memang tak selamanya akan berjalan dengan mulus, begitu pula dengan kisah Kannita Gabriella, yang secara tak sengaja menyukai sesosok pemuda yang terlihat menyukai teman dekatnya, namun ternyata justru diam-diam menyukai dirinya. Dan ada juga sahabatnya yang ternyata juga menyukainya sejak lama. Dibalik kisah tersebut, ia diambang dilema memilih untuk yang seiman atau tidak seiman. Bagaimanakah Kannita dalam menghadapi perasaan semunya itu? Kepada siapakah hatinya akan berlabuh?

Penasaran dengan kisahnya? Yuk kepoin ya 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hellokyul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 14

Sinar matahari mulai menyinari bumi. Suara kicauan burung pun mulai terdengar dengan renyah. Kannita dengan perlahan membuka kedua kelopak matanya, sayup-sayup ia merasa suasana yang berbeda dari biasanya. Kannita tersenyum tipis saat dia merasakan cahaya pagi yang lembut memasuki kamar. Dia merasakan kenyamanan yang langka, karena biasanya dia terbangun di rumah minimalisnya. Namun, hari ini dia menemukan dirinya berada di kamarnya sendiri yang ada di rumah nenek kakeknya yang terasa hangat.

Tak lama suara pintu dibuka pun terdengar, itu adalah neneknya, Nek Asti. Nenek Asti masuk ke dalam kamar dengan senyum ramah di wajahnya. "Selamat pagi, Nita. Sudah bangun?" tanyanya dengan lembut sembari mengusap kepalanya dengan penuh kasih sayang.

Kannita mengangguk sambil tersenyum, "selamat pagi juga, Nenek. Sudah pukul berapa sekarang?"

Nenek Asti melirik ke arah jam dinding, "Sudah pukul 7:15 AM. Ayo, cepat mandi dan kita sarapan bersama di ruang makan."

Kannita bangkit dari tempat tidur dengan semangat. Mandi dengan air dingin di pagi hari di rumah nenek selalu memberikan kesegaran tersendiri baginya. Setelah mandi, dia segera berpakaian santai dengan menggunakan kaos warna putih yang terdapat bordiran bunga teratai an celana panjang berbahan kain warna abu-abu dan bergabung dengan nenek di ruang makan.

Di meja makan, sudah tersedia berbagai makanan kesukaan Kannita. Ia mencium aroma nasi hangat dan lauk-pauk yang menggugah selera. Ia yang tak sabar pun langsung menarik kursi dan mendudukinya dengan semangat.

"Nak, hari ini Nenek membuatkan makanan favoritmu, nasi bakar sama udang saos," kata Nek Asti sambil tersenyum lembut.

Kannita berseri-seri, "terima kasih, Nenek! Masakan Nenek adalah yang terbaik."

Ia dengan cepat mengambil nasi bakar dan udang saos ke dalam piringnya. Memakanya secara perlahan, agar bisa menikmati sensai rasa nikmat yang tercipta. Makanan ini, adalah salah satu makanan kesukaannya, bagaimana ia bisa memakannya dengan cepat tanpa menghayatinya?

Sorot matanya terlihat berbinar, ia rindu akan suasana ini. Kenangan ini. Dan kesempatan ini. Hatinya terasa begitu hangat. Walaupun ia bisa kapan saja kesini, namun ia terlalu takut untuk merepotkan kedua orang yang ia sayangi tersebut.

Kakek dan neneknya pun duduk di meja makan dan menikmati sarapan bersama. Sambil menyantap hidangan, mereka berbincang-bincang tentang berbagai hal.

Setelah sarapan selesai, Kannita membantu neneknya membersihkan meja dan peralatan makan. Mereka berdua berbicara tentang rencana hari itu, termasuk kunjungan ke ladang sayur milik kakek dan pergi ke sungai untuk menangkap ikan.

"Nak, apa kamu mau ikut bersama kami ke ladang sayur?" tawar Nek Asti.

Kannita mengangguk antusias, "mau dong, Nek!"

Nenek Asti tersenyum, "Baiklah, setelah itu kita bisa pergi ke sungai untuk menangkap ikan. Kakek pasti akan senang melihat kamu ikut ke ladang."

"Mungkin kita bisa membuat makanan yang enak dari hasil tangkapan kita untuk makan siang," usul Kannita cengiran kudanya.

Mereka pun segera bersiap-siap untuk pergi ke ladang sayur. Kannita  mempersiapkan sejumlah peralatan yang dibutuhkan untuk bekerja di ladang. Setelah siap, mereka berangkat bersama-sama menuju ladang sayur milik kakek.

"Hari ini kita punya bantuan istimewa, Kek. Kannita akan membantu kita di ladang," kata nenek Asti dengan bangga.

Kakek Sutarno tersenyum, "wah, biasanya makin banyak orang, makin semangat kita dalam mengerjakannya. Ayo, mari kita mulai bekerja!"

Kannita dengan antusias bergabung dengan nenek dan kakeknya. Mereka berdua mengajarkan Kannita cara merawat tanaman dengan baik. Kannita dengan teliti membantu menyiram tanaman, membersihkan gulma, dan memanen sayuran yang sudah siap dipanen.

"Kamu sangat berbakat, Nak," puji kakek Sutarno sambil tersenyum. "Kakek yakin tanaman kita akan tumbuh subur dengan bantuanmu."

Kannita tersenyum bahagia mendengar pujian dari kakeknya. Setelah selesai bekerja di ladang, mereka membawa hasil panen mereka ke rumah untuk disimpan.

Setelah istirahat sejenak, mereka melanjutkan petualangan mereka ke sungai untuk menangkap ikan. Bersama-sama, mereka membawa peralatan memancing dan pergi menuju sungai yang terletak tidak jauh dari rumah. Kannita seakan terpana pada sungai ini, sungainya sudah lebih jernih dari yang terakhir kali ia lihat.

Di tepi sungai yang tenang, Kannita duduk bersama nenek Asti dan kakek Sutarno, memegang tongkat pancing dengan penuh antusias. Cahaya matahari yang berkilauan di permukaan air sungai menambah kehangatan suasana.

"Nak, ingatlah untuk sabar dan tidak terburu-buru saat menangkap ikan," pesan Nek Asti.

Kannita mengangguk, "Baik, Nenek. Nita mau bakal usahain, ya."

Kakek Sutarno menambahkan, "Dan jangan lupa untuk mengamati gerakan air dan memilih tempat yang tepat untuk memancing."

Saat tongkat pancing Kannita mulai bergetar, ia dengan hati-hati menariknya perlahan. Namun, ikan yang berhasil ia tangkap terlalu kecil dan berhasil melepaskan diri. Wajah Kannita langsung berubah suram, ia mendesah panjang.

"Jangan menyerah, Nak. Ayo coba lagi," kata nenek Asti memberi semangat.

"Betul, jadi orang jangan mudah putus asa, kalo gagal ya dicoba lagi!" ucap kakek ikut menimpali. Ia ikut memberikan semangat kepada Kannita agar tak mudah menyerah.

Kannita menghela nafas dan mencoba lagi. Kali ini, ia mencoba mengikuti saran kakeknya tentang memilih tempat yang tepat. Ia memindahkan posisi duduknya sedikit ke arah yang berbeda, di mana air sungai terlihat lebih dalam. Ia arahkan secara perlahan kalinya ke arah sungai yang ia bidik.

Tidak lama kemudian, Kannita merasakan gertakan di ujung pancingnya. Dengan gerakan yang cepat, ia menarik tongkat pancingnya dengan mantap. Kali ini, ikan yang berhasil ia tangkap jauh lebih besar.

"Wah kamu hebat, Nak!" seru kakek Sutarno memberikan dua jempolnya.

"Ah, kakek bisa aja nih!" ucap Kannita yang pipinya bersemu merah, berusaha menahan malu akibat pujian yang dilontarkan oleh kakeknya.

Kannita tersenyum lebar, merasa bahagia dengan keberhasilannya. Ia merasa senang bisa mengikuti saran dan petunjuk dari nenek dan kakeknya. Ia mengangkat tinggi-tinggi ikan yang telah ia dapatkan. Ukuran tidak terlalu besar, cukup lumayan untuk dibuat sekali makan.

Mereka terus memancing dengan penuh semangat, sambil saling berbagi cerita dan tawa. Waktu berlalu begitu cepat, sampai-sampai mereka tidak menyadari bahwa sudah menjelang sore.

"Udah sore nih, yuk kita pulang," ucap nenek Asti dengan sedikit penyesalan. Ketika melihat wajah sendiri Kannita, yang seakan tidak ingin pergi dan masih ingin memancing.

Mereka berjalan pulang dengan hati yang penuh kebahagiaan, membawa pulang ikan-ikan yang mereka tangkap dan kenangan manis dari petualangan mereka di tepi sungai. Bagi Kannita, hari itu tidak hanya tentang menangkap ikan, tetapi juga tentang ikatan keluarga yang kuat dan cinta yang mendalam di antara mereka.

1
Lah_
Ini bukan cerita lagi, tapi candu, tolong jangan terlambat update thor.
Julaikah: Serius kak? Yaampun aku terharu 🥺🙏
total 1 replies
Kiyo Takamine and Zatch Bell
Gagal fokus kerja karena kepikiran endingnya yang bikin penasaran.
Julaikah: serius kak? padahal ini baru awal loh astaga jd terharu aksksksk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!