NovelToon NovelToon
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:28k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Dia bukan pembunuh, namun dia di cap sebagai pembunuh oleh pria yang menjadikannya istri atas dasar dendam. Adiknya yang meninggal terjatuh dari atas gedung, dan menjadikan Laras sebagai tersangka pembunuhnya.

Kehidupan pernikahan yang tidak seperti Laras bayangkan. Hanya penuh dengan penderita dan siksaan. Namun, Laras tidak bisa terlepas dari Lin sampai dia puas melampiaskan dendamnya.

"Aku akan membuatmu menderita, sampai kau memilih untuk mengakhiri hidupmu sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Ada Tempat Untuk Pulang

Perjuangan yang di balas dengan sebuah cacian, memang begitu menyakitkan. Bagaimana ketika Laras yang selalu berjuang untuk meluluhkan hati suaminya. Tapi yang dia dapatkan hanya sebuah makian dan cacian saja. Lalu apa harus dia menyerah? Tidak. Laras tidak akan semudah itu menyerah untuk memperjuangkan pernikahannya ini.

Seharusnya Laras tidak pernah mendengarkan usulan dari Reni. Tapi salahnya dia yang berharap apa yang di ucapkan Reni akan benar terjadi. Nyatanya tidak akan pernah terjadi.

"Nona pakai baju ini, biasanya kalau di drama yang saya tonton. Sedingin apapun pria, akan merasa tergoda kalau melihat wanita memakai gaun tidur transparan ini. Semoga saja Tuan Muda juga seperti itu. Kalau misalkan Nona bisa sampai hamil anaknya Tuan Muda, maka dia tidak akan bisa melepaskan Nona begitu saja, meski ada Nona Viona"

Tiga bulan berlalu pernikahan ini, dan Laras selalu mencoba memperjuangkan pernikahannya ini dengan di bantu oleh Reni. Mulai dari memasak makanan kesukaan Lin, membuat kue favoritnya juga. Sampai hari ini adalah yang paling jauh, memakai gaun tidur transparan untuk menyambut suaminya yang baru saja pulang bekerja.

Sebenarnya Laras begitu malu dengan penampilannya saat ini. Namun dia berusaha untuk percaya diri sesuai ucapan Reni yang penuh harapan itu. Namun ketika dia melihat suaminya pulang malah bersama Viona. Mungkin ini bukan yang pertama kalinya Lin pulang bersama gadis itu. Namun, kali ini sakitnya lebih dalam, karena Laras sudah terlalu berharap lebih.

Lin sedikit tertegun ketika melihat bagaimana Laras yang duduk di sofa dengan menggunakan gaun tidur yang begitu transparan. 

"Cih, kau mencoba menggodaku dengan pakaian seperti itu? Haha, jangan harap! Sedikit pun aku tidak akan pernah tergoda dengan tubuh wanita pembunuh sepertimu!"

Laras tersenyum dengan air mata yang menetes di pipinya. Lagi, perjuangannya hanya akan di balas dengan cacian dan makian. Seharusnya dia sudah kebal dan kuat dengan semua ini. Tapi, hatinya tetap lemah dan hanya bisa merasakan sakit.

"Bukannya sudah seharusnya seorang suami memberikan hak pada istrinya. Kenapa kau tidak memberikan itu? Apa karena gadis ini?" ucap Laras dengan menunjuk ke arah Viona.

Lin langsung menepis kasar tangan Laras yang menunjuk wajah Viona. "Jangan keterlaluan kau! Apa selama ini aku terlalu baik padamu, sampai kau berani berlaku seperti itu pada Viona"

Laras tertawa pelan, entah apa yang ada dalam pikirannya. Tapi saat ini dia hanya ingin melampiaskan semua yang ada dalam pikirannya. Terlebih pada Viona yang sampai saat ini terus mendekati suaminya.

"Dia itu adik tiriku, Ibunya juga yang merebut Ayah dari Ibuku. Dia bukan gadis yang baik, Ibunya saja perebut suami orang" teriak Laras dengan begitu berani.

"Kak, kenapa tega sekali? Apa yang sudah aku lakukan padamu selama ini? Bahkan kita saja baru saling kenal"

Laras menatap Viona dengan matanya yang berkaca-kaca. Tapi bibirnya tetap tersenyum, seolah memang dirinya baik-baik saja. "Kau lupa apa saja yang sudah kau lakukan padaku?! Kau merebut Ayahku, menghancurkan keluargaku, hidupku, dan sekarang kau ingin mengambil suamiku. Kenapa? Kenapa bisa setega ini padaku? Apalagi yang ingin kau ambil dariku, apa nyawaku? Ambil saja sekarang!"

Viona sedikit tertegun dengan ucapan Laras barusan. Lebih terkejut saat tiba-tiba Laras merai pisau buah di atas meja dan memberikan ke tangan Viona. Lalu dia mengangkat tangan Viona untuk menusukkan pisau buah itu pada lehernya yang masih banyak bekas membiru. Bekas luka yang selalu terganti dengan yang baru, setelah yang lama hilang. Selamanya tubuhnya akan tetap penuh bekas luka, karena selalu ada luka baru yang dibuat suaminya.

"Kak, apa-apaan si. Lepasin aku" ucap Viona sangat panik, ujung pisau itu sudah mengenai leher Laras dan menimbulkan goresan luka disana.

"Bunuh aku saja Vio, percuma aku hidup tanpa ada yang menginginkan kehadiranku lagi!" teriak Laras.

Bruk.. Dengan satu dorongan, tubuh Laras langsung terpental dan jatuh menimpa meja. Siapa yang melakukannya? Tentu saja sang suami yang tidak pernah peduli padanya.

"Hentikan drama basi ini! Kalau kau mau mati, lakukan saja sendiri dan jangan di rumahku! Jangan mengganggu Viona!"

Lin langsung menarik tangan Viona untuk pergi dari sana. Meninggalkan Laras yang kacau.

"Nona, maafkan saya. Ayo kita ke kamar"

Reni segera membawa Laras ke kamar dengan perasaan yang sangat menyesal, karena yang dia usulkan ternyata bukan yang terbaik. Malah semakin menjadi petaka untuk Laras. Reni mengobati leher Laras yang terluka karena tergores ujung pisau. Air matanya bahkan tidak bisa dia tahan lagi.

"Jangan menangis, Mbak. Bukannya sudah biasa mengobati semua luka di tubuhku" ucap Laras.

Reni mengusap air matanya dengan kasar, bahkan dia yang tidak mengalami saja sudah merasa begitu sakit. Apalagi jika menjadi Laras yang terlihat begitu kuat selama ini.

"Nona, ayo pergi dari rumah ini. Nona jangan terus bertahan. Sudah diperlakukan seperti ini" ucap Reni.

Laras tersenyum tipis, air matanya kembali menetes begitu saja. "Mbak, aku tidak punya tempat pulang. Kemana aku harus pergi? Tidak ada yang menginginkan aku"

Tidak tahan lagi, Reni langsung memeluk Laras. Entah kenapa dia sudah menyayangi Laras seperti adiknya sendiri. Padahal umur mereka saja hanya berbeda satu tahun saja. Namun, kerapuhan Laras ini membuat Reni selalu ingin melindunginya.

"Apa Nona masih kuat untuk bertahan? Lihatlah, luka di tubuh Nona saja sudah tidak terhitung berapa banyak. Apalagi luka di hati Nona. Kenapa bisa sekuat ini?"

Laras memeluk Reni dan menangis dalam pelukannya. Sehancur itu hidupnya, namun tidak ada yang mebuatnya ingin terlepas dari semua ini. Seolah dia sudah pasrah jika akhir hidupnya pun harus berakhir di rumah ini dan di tangan suaminya sendiri. Sudah tidak ada harapan apapun lagi bagi Laras.

*

Lin bersandar di dinding samping pintu kamar Laras. Entah kenapa saat dia melihat Laras yang seolah sudah siap untuk mengakhiri hidupnya, Lin cukup terkejut dan panik. Sampai sekarang dia langsung pergi ke kamar Laras yang pintunya terbuka. Lin mendengar semua ucapan Laras dan tangisannya.

"Arghh,, kenapa hatiku sakit mendengar tangisannya. Ada apa denganmu Lin, harus ingat jika dia adalah pembunuh adikmu sendiri. Kenapa harus kasihan padanya"

Lin memegang dadanya sendiri yang berdenyut nyeri. Menghembuskan nafas pelan. "Aku tidak kasihan padanya, tapi aku hanya akan tidak peduli lagi padanya. Biarkan dia hidup disini, tanpa aku harus melukainya lagi"

Rasanya itu bukan keputusan yang baik. Hanya akan berhenti menyiksa Laras, tapi tetap tidak akan peduli padanya. Lin benar-benar masih di butakan oleh kebencian dan dendam.

Lin segera pergi dari depan kamar Laras itu, berlalu ke kamarnya dan hanya berdiam diri disana tanpa mengingat lagi jika Viona masih berada di kamar tamu. Namun kali ini Lin benar-benar tidak ingin di ganggu. Dia hanya ingin diam di dalam kamarnya.

Akhirnya pada malam ini, tidak ada satu orang pun yang makan di ruang makan. Semuanya hanya diam di dalam kamar masing-masing.

Bersambung

1
Ira Nadira
Luar biasa
Ira Nadira
tak terasa air mata ku mengalir meratapi nasip laras yg menyedihkan yg selalu disakiti suaminya sendiri😭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ya thor penasaran kisah reni alex,,,di tunggu ya,,,
Pujiati Astuti
akhirnya Laras mau juga ikut sama Lin, memang suami istri itu harus selalu bersama Laras dukana pun suami tinggal

lanjut kak tetap semangat ya upnya 💪💪🤗🤗
Pujiati Astuti
pasti hatimu makin lega kan Lin setelah mendengar apa yang oma mu katakan
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ahhh senangnyaaa oma dah ngrestuin laras ma lin,,,smoga gk ada masalah lagi ya,,,
Pujiati Astuti
hati² Laras bisa² bangun pagi kamu ngak bisa jalan karena hukuman si Lin 😁😁😁🤭🤭🤭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
bahagia slalu kalian,,,smoga gk di kasih rintangan lagi ma othor ya,,,
Pujiati Astuti
pengacara Lin sudah ter,,,,, ter,,,,, sama Laras 😁😁🤭🤭

lanjut kak tetap semangat 💪💪💪
Pujiati Astuti
dulu cucunya sekarang omanya semangat ya Laras buat meluluhkan dan mendapat kan restu dari oma
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
sungguh berat ya ras unt kmu bahagia,,,masih ada rintangan lagi yg harus kamu hadapi,,,
Fera Susanti
konflik baru
Pujiati Astuti
tukang bener si oma meminta Lin menceraikan Laras, apa yang akan Lin lakukan ya menurutin permintaan si oma atau menolaknya ya 🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
waduh apakah Lin akan dipisahkan dari Laras sama omanya 🤔🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
akhirnya Loh sudah bisa melihat Laras dan bertambah lagi suami bucin selain Zayyan 😁😁😁
Olvin Doe
Biasa
Olvin Doe
Buruk
Nita.P: Terima kasih atas penilaian anda terhadap novel saya. semoga jika nanti anda membuat karya, tidak ada yang menilai dengan bintang satu seperti ini ya..
total 1 replies
Pujiati Astuti
lanjut kak tetap semangat upnya 💪💪💪
Pujiati Astuti
lanjur kak semangat 💪💪
Pujiati Astuti
yang dipanggil sayang sama suaminya malah bengong 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!