Perjuangan Putri Qing Xun

Putri Qing Xun agak terkejut dengan dirinya. Karena dia bisa paham dan mengerti tulisan serta juga bisa membaca huruf aneh, yang baru pertama kali di lihatnya itu. Seolah-olah Qing Xun sudah pernah mempelajari sebelumnya.

Qing Xun baru menyadari kalau ternyata Pelayan pribadinya itu membawakan buku-buku yang memang di perlukan dan dibutuhkan oleh dirinya. Karena Qing Xun sadar, dirinya sama sekali tidak mengerti dan tidak tahu apapun tentang alam sekitarnya di kehidupan ke duanya ini.

Qing dengan semangat dan gembira mulai membuka buku sejarah kerajaan Qingshe. Dia membacanya dengan sangat teliti. Sebab dirinya tidak mau sampai melewatan satu informasi pun.

Melihat Tuan Putrinya larut dalam membaca , Qing Mei dan Qing Lei itu segera meninggalkan Qing Xun sendirian. Ke dua pelayan cantik itu tidak mau mengganggu konsentrasi dari majikan cantiknya itu.

*********

Kedai Dahaga

Tiga orang pemuda tampan yang berusia sekitar 20 -an sedang bersantai. Mereka minum dan berbincang-bincang dengan serunya.

" Arak kenangan memang nikmat tidak ada duanya. Siapa pun yang meminumnya pasti ingin Lagi, lagi dan Lagi."

" Haha... itu sebabnya selama aku tinggal, tidak perna tidak datang ke Kedai Dahaga. Makanya sebelum kembali ke Akademi kita puas - puasinlah." kata Tabib Long pada ke dua temannya itu.

"Pastilah! Sayang kalau tidak. Rugiii! Hehe... Tapi waktu kita tidak banyak, sebentar lagi kita wajib kembali ke Akademi Qinglan."

"Iya kau benar! Tapi aku masih belum rela, karena hanya sebentar saja di istana. Aku belum menyenangkan hati adek cantikku Qing Xun! Sedih Aku!" Pangeran Qing Lusan meluapkan isi hatinya.

Pangeran Qing Fan pun berkata. " Aku pun juga merasakan hal itu. Tapi mau bagimana lagi? Kita tidak bisa menunda terus-terusan untuk kembali! Yang penting sekarang, Qing Xun sudah sembuh dan dalam masa pemulihan."

"Itu.. Benar sekali. Setidaknya kalian sudah tidak mengkhawatirkan lagi kesehatannya! Adik kesayangaan kalian sudah lebih baik."

" Tetap saja kuatir! Dia adik perempuanku! Dia itu ceroboh. Apalagi dia suka sekali diam-diam keluar istana. Sudah tahu bahaya Tetapi masih tetap saja dilakukan. Bagaimana kalau Qing Xun bertemu kultivator jahat, bisa-bisa dia ditangkap dan dijadikan budak."

Apa yang dikatakan pangeran Qing Fan tidaklah salah. Karena kecantikan Qng Xun mampu mengundang bahaya untuk dirinya sendiri.

Apa lagi Qing Yun juga bisa dibilang sebagai sampah masyarakat, orang yang tidak berguna karena tidak mampu kultivasi. Tapi keluarga kerajaan tidak perna malu mengakuinya dan dia tidak perna di kucilkan oleh keluarganya. Mereka semua sayang pada Putri Qing Xun.

Berbagai cara telah ditempuh oleh pihak kerajaan untuk bisa membuat Putri Qin Xun menjadi seorang kultivator. Tidak sedikit tabib dan alkamis di datangkan untuk bisa mengatasi masalah ini.

Sudah tak terhitung berapa banyak pil dan sumber daya langka yang sudah dikonsumsi oleh Qing Xun untuk bisa mengatasi kekurangannya.

Tapi sampai sekarang, tidak ada satu pun yang memuai hasil. Meskipun begitu, tidak membuat Keluarga Kerajaan berhenti untuk berharap dan berusaha menolong Putri Qing Xun.

" Iya setidaknya sebelum kembali ke Akademi Qinglan, kalian hibur Adik kalian itu. Ajaklah jalan- jalan!" usul Tabib Long.

" Boleh juga idemu ini! Emm... Enaknya ke mana ya mengajak adek cantikku Putri Qing Xun bersenang-senang!"

" Ehhh apa kau lupa? Masa tidak ingat! Kamu belum tua ya!" Pangeran Qing Fan mengejek adek lelakinya itu. " Qing Xun sangat suka kalau diajak jalan-jalan ke pasar! Membeli banyak aksesoris!"

"Haha... Kau benar! Apa lagi kalau dia makan Tanghulu yang dijajakan oleh pedagang. Aku tidak akan lupa! Haha... maunya nambah lagi sampai perutnya kekenyangan."

"Tapi kita punya satu masalah, dan ini yang paling menentukan segalanya."

"Iya kau benar, Intinya Ibunda Ratu Xiao Ling. Bagaimana kita bisa mendapatkan izin darinya? Kita berdua di anggap sebagai pelopor dan biang kerok yang mengajari adik cantikku Qing Xun keluar dari istana secara diam-diam."

"Hehe...., itu kan kamu! Hihi..., bukan aku! Kalau aku yang bicara, pasti ibunda Ratu izinkan!" ucap Pangeran Qing Fan penuh keyakinan.

Pangeran Qing Lusan langsung melotot sadar di cemo'oh kakaknya Qing Fan. Ada perasaan tidak terima di goda seperti itu oleh kakaknya. Entah kenapa ada sedikit keinginan Pangeran Qing Lusan melihat kakaknya itu di tegur dan dimarahi oleh ibunya.

"Ck, buktikan! Jangan asal bicara! Aku pengen lihat hasilnya! Ingat… hanya kau yang minta izin! Hihi…Aku menonton saja! Tapi jangan kuatir, kalau engkau berhasil, uang sakuku akan menjadi milikmu!" ucap Pangeran Qing Lusan bersungguh - sungguh.

"Sepakat! Setuju! Tidak boleh dirubah! Biar adil, aku akan menaruhkan uangku juga! Bila aku tidak berhasil meminta izin pada ibunda Ratu! Maka uang sakuku untukmu!"

Qing Fan tersenyum simpul, setelah membuat kesepakatan dengan adiknya Pangeran Qing Lusan. Dia percaya diri, Kalau ibundanya Ratu Xiao Ling akan mengizinkan dirinya.

Bagaimana Pangran Qing Fan tidak yakin, kalau dirinya bakal dapat ijin Ratu Xiao Ling. Karena Ia tahu, sebentar lagi dirinya dan adiknya Pangeran Qing Lusan akan kembali ke Akademi Qinglan.

Dan apabila sudah pergi, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali ke kerajaan  Qingshe.  Jadi Ratu Xiao Ling pasti ingin kedua anak laki-lakinya juga senang dan bahagia ketika meninggalkan istana. Tanpa ada beban yang mengganjal di hati mereka berdua.

Kedua  Pangeran itu sama-sama membayangkan kalau dirinya yang memenangkan taruhan itu.  Tidak satu pun dari mereka berdua, baik itu Pangeran Qing Faan mau pun Pangeran Qing Lusan yang membayangkan bahwa dirinya yang akan kalah di dalam pertaruhan itu.

"Ehhmm....Terus kapan Pangeran bicara sama yang mulia Ratu? Semakin cepat semakin baik kalau menurut saya!" usul dari Tabib Long.

 " Ya...Waktu kita tidaklah banyak!  Aku harap pekan depan kita sudah bisa jalan-jalan.  Aku tidak sabar melihat kebahagiaan terpancar dari wajah adik cantikku Putri Qing Xun!"  Ucap Pangeran Qing Lusan sedikit membayangkan.

" Hari ini juga aku akan bicara sama ibunda Ratu!  Aku tidak sabar dan tidak mau lama- lama menundanya!  Aku malah kuatir, kita tidak sempat!  Bener kata saudara Long Jun makin cepat akan semakin baik.  Jangan lupa kita juga membutuhkan waktu untuk bersiap-siap kembali ke Akademi Qinglan."

"Kalau begitu buruan kita pulang. Kita kembali ke istana. Jangan ditunda lagi!  Melakukan kerjaan baik jangan ditunda-tunda, itu tidak akan baik hasilnya!"  Pangeran Qing Lusan berkomentar.

"Ck, kau ini kalau sudah ada maunya pengennya cepat-cepat.  Belajarlah jadi orang yang sabar, jangan lupa kita ini wajib  memberi contoh yang baik  dan benar kepada adik Kita Putri Qing Xun!"   Protes Pangeran Qing Fan kepada adiknya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...