Aluna Astery Geordan terkejut saat membuka matanya, tidak tau apa yang terjadi tiba-tiba dirinya menjadi istri seorang konglomerat.
Seingatnya dia baru saja mem print proposal-nya hingga tiba-tiba tubuhnya tersengat listrik karena ada salah satu kabel yang terkelupas dan setelahnya Aluna tidak ingat apa-apa.
Yang lebih mengejutkan lagi Aluna terbangun di tubuh seorang wanita bernama lengkap seperti namanya dengan kondisi yang tengah mengandung, Aluna semakin tidak percaya jika suaminya tidak perduli padanya dan menganggapnya hanyalah orang asing.
Bagaimana kehidupan Aluna setelah berpindah tubuh? Akankah dirinya bisa kembali ke kehidupan lamanya? Atau Aluna akan terjebak dalam tubuh seorang wanita hamil itu selamanya?
Bagaimana kelanjutan ceritanya? Silahkan baca novelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali Bekerja
Aluna menempelkan kartu pengenalnya saat memasuki lift, terdapat 6 orang di dalam lift dan Aluna tidak mengenalnya karena beda lantai dan beda divisi, kantor tempatnya bekerja memang tidak sebesar milik Jeff tetapi di kota ini perusahaan ini cukup terkenal dan setiap harinya selalu ada lamaran kerja berdatangan.
"Maaf, mbak yang waktu itu tersetrum kan?" tanya seorang wanita dengan wajah yang seolah di imut-imut kan
"Saya turut prihatin mbak, ku dengar mbak koma hampir seminggu ya?" tanya wanita itu membuat Aluna mengerutkan keningnya
Aluna tidak mengenal wanita dengan badan kecil dan makeup polos di depannya, tetapi setelah melihat kartu identitas membuat Aluna hanya tersenyum kecil.
"Mbak kok bisa sih ke setrum? Kalau aku yang bekerja pasti memeriksa semuanya sebelum mem print tugas" ucapnya mencoba menarik perhatian orang-orang di dalam lift
Aluna tidak menanggapinya, baginya wanita di depannya hanya ingin cari sensasi di tengah kesusahan orang lain, Aluna mengabaikannya dan fokus pada ponselnya hingga perlahan orang-orang keluar di lantai tempat mereka bekerja.
"Mbak, kok diam saja sih sejak tadi?" tanya wanita itu sedih
"Saya tidak ada waktu buat menjawab karena kamu sudah tau jawabnya sendiri, permisi" pamit Aluna keluar dari lift di ikuti wanita itu
Keduanya memasuki ruangan yang sama, Aluna melirik wanita di sampingnya yang terlihat menundukkan kepalanya sambil menampilkan wajah penuh kesedihan.
"Selamat pagi" sapa Aluna membuat 7 orang di dalam ruangan itu heboh
"ALUNA!" teriak mereka heboh
Mereka mendekat ke arah Aluna dan perlahan mulai memeluk serta menanyakan keadaan Aluna, Aluna mempunyai jabatan yang cukup bagus yang dimana tugasnya adalah sekretaris dari pak Nando yang merupakan ketua divisi. Dan saat dirinya akan mem print proposal adalah penentu dirinya naik jabatan untuk menjadi ketua divisi karena sebentar lagi pak Nando akan pensiun.
"Kami rindu banget sama kamu Lun, masa pak Joshua tidak memperbolehkan kita buat jenguk kamu ke rumah sakit" ucap Savira sedih
"Sudah, yang penting kan aku sudah sembuh. Ngomong-ngomong dimana pak Nando?" tanya Aluna tidak menemukan keberadaan pria berusia 48 itu
Pak Nando adalah tipikal atasan yang baik dan merangkul anak-anak divisinya, pak Nando sangat memanjakan divisi pemasaran sehingga dirinya sangat di hormati dan di segani.
"Ada apa nih cari bapak? Ku dengar ada yang baru saja bangun dari tidur yang lama?" ucap seorang pria yang baru saja datang
"Pak Nando!" heboh Aluna membuat pria berusia 48 tahun itu cukup kaget
Bahkan semua yang ada di ruangan itu kaget dengan respon Aluna, pasalnya Aluna adalah wanita yang cukup pendiam dan tidak banyak bicara tetapi sekarang malah heboh? Atau memang Aluna terlalu merindukan pak Nando yang selalu menganggap mereka sebagai anaknya.
Melihat Aluna yang memeluk pak Nando heboh sambil menangis kecil membuat ke 3 wanita di ruangan itu ikut memeluk pak Nando, nyatanya kekeluargaan di ruangan itu sangat baik.
"Kamu tidak ikutan?" tanya Gara pada wanita yang menunduk sejak tadi
"T... tidak kak, aku tidak berani karena nanti di cap pelakor karena sudah memeluk suami orang" ucapnya dengan takut
Sontak perkataan wanita bernama Jasmin membuat ke 4 perempuan yang memeluk pak Nando kaget dan langsung melepaskan pelukan mereka sambil menatap tajam Jasmin.
"Apa maksudmu Jasmin? Bahkan istrinya pak Nando sangat menyayangi kami tuh! Iya kan pak?" tanya Yura meminta pembelaan pada pak Nando
Penghuni di divisi itu memang rata-rata berusia muda untuk berjenis kelamin perempuan, bahkan usia Aluna yang cukup tua yaitu 25 tahun dan selebihnya 23 dan 24 tahun, mereka sering di ajak main ke rumah pak Nando untuk menghibur istrinya yang tidak memiliki anak perempuan, mereka tidak suka dengan perkataan Jasmin yang seolah-olah mengatakan jika mereka pelakor.
Jasmin semakin menundukkan kepalanya mendengar perkataan Yura, badannya bahkan bergetar membuat Yura kesal.
"Sudah, sebaiknya kita bekerja dan kamu Jasmin jangan pernah mengatakan itu lagi, saya menganggap mereka berempat sebagai putri saya sendiri. Jika kamu juga mau boleh saja, Istri saya pasti senang punya anak perempuan banyak" terang pak Nando menatap Jasmin yang masih menunduk
"Oh iya saya lupa buat memperkenalkan Jasmin pada kamu Aluna, mulai sekarang Jasmin bekerja di divisi kita. Waktu kamu koma divisi kita kekurangan orang buat mengisi kekosongan makanya Jasmin sebagai anak magang di pindahkan sementara ke divisi kita" jelas pak Nando
"Hai, saya Aluna sekretaris pak Nando" Aluna menyodorkan tangannya di depan Jasmin
"Saya Jasmin mbak" sahut Jasmin membalas jabatan tangan Aluna
"Kamu hanya sementara disini kan? Lain kali kalau mau bekerja jangan menunduk seolah-olah kami akan menyiksamu disini! Saya sangat tidak suka dengan orang bermuka dua!" ucap Aluna menyindir Jasmin yang terkejut dengan perkataan Aluna
Setelah 5 hari bekerja di divisi pemasaran dia akhirnya tau jika Aluna adalah perempuan yang banyak diam tetapi banyak bekerja, dia juga mengetahui jika Aluna kurang dekat dengan anggota divisi nya tetapi mengapa rumor itu sangat berbeda dengan Aluna yang di depannya? Apa rumor itu hanya bualan saja?.
Jasmin seolah mengingatkan Aluna pada pemilik tubuh yang dia tempati, bukankah ceritanya Aluna gadis yang polos tetapi malah menjebak Jeff sehingga dirinya hamil? Aluna masih belum bisa mendapatkan jawaban atas semua itu.
"Maaf mbak" sesal Jasmin meneteskan air matanya
"Buat apa kamu menangis? Saya bahkan tidak melakukan apapun? Jika sudah bekerja maka bekerja saja tidak perlu cari perhatian dengan wajah polos!" ucap Aluna
Melihat keadaan yang kurang kondusif akhirnya pak Nando menyuruh semuanya kembali ke mejanya masing-masing, dia memang kurang menyukai sifat Jasmin yang seolah-olah lempar batu sembunyi tangan, pak Nando tau ciri-ciri orang penjilat dan bermuka dua, semuanya ada di Jasmin tetapi sebagai ketua divisi tidak mungkin dia berkata kasar pada Jasmin yang masih merupakan anak magang, rupanya Aluna menyadari perilaku Jasmin.
Aluna pun kembali ke kursinya dan mulai memeriksa jadwal dan berkas yang dia minta pada pak Nando, Aluna tersenyum bahagia karena bisa memegang berkas dan komputernya, sudah lama dirinya tidak bekerja, nyatanya tinggal di tubuh Aluna yang hamil membuatnya frustasi, di tambah dengan sikap Jeff yang sangat aneh.
4 jam bekerja di depan komputer membuat Aluna sakit mata, meskipun menggunakan kaca mata khusus tetapi jika di depan komputer membuat lehernya tegang, akhirnya jam istirahat makan siang pun tiba, Aluna dan semua anggota divisi pemasaran makan siang bersama sebagai bentuk perayaan Aluna sudah sembuh, Jasmin tentunya ikut serta dalam perayaan itu.
🐺🐺🐺
Semoga kalian suka ya, dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian seperti vote, subscribe, komen dan like ya supaya author tetap semangat.
riri-can
![[Novel] I Might Be A Fake Cultivator](https://cn-e-pic-aliyun.mangatoon.mobi/internet-search/2f7598d1a40224d3dfdf18de5acecb24.webp)
semangat Tor...