NovelToon NovelToon
Satu Atap Dua Isteri

Satu Atap Dua Isteri

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:63.2k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Pernikahan karena perjodohan nyatanya membuat Rani harus merasakan penderitaan. Suami yang tidak mencintainya ternyata menikah lagi dengan kekasih pilihan hatinya. Hidup Rani bagai neraka setelah suaminya menikah lagi. Bahkan ia harus tinggal seatap dengan madunya.

Ikuti cerita ini, bagaimana Rani menjalani hari-harinya yang menguras emosi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Di Ajak Kenalan

Bab 10. Di Ajak Kenalan

POV Rani

Dan akhirnya mobil pilihan ibu mertua datang juga. Tidak terlalu sulit membawa mobil keluaran terbaru ini. Untung aku sudah terbiasa dulunya membawa mobil menggantikan ayah yang sering sakit.

"Apa aku makan siang saja sekalian ya?"

Restoran yang di promosikan para endorse begitu menarik untuk di coba. Apalagi melihat tempat dan beberapa menu yang di unggah, semakin ingin aku mencoba kesana.

Duduk sendiri sambil menunggu pesanan datang. Begini ternyata rasanya menjadi orang kaya. Memang menyenangkan, tapi sulit bagiku untuk menikmati ini semua yang bukan hasil dari keringatku sendiri. Untunglah ada eskrim yang bisa membuat mood ini menjadi membaik.

Emm... Enaknya. Pantas sana restoran ini selalu ramai. Ternyata ada eskrim seenak ini disini.

"Sendirian? Boleh aku gabung disini?"

Aku menengadahkan wajahku ke atas menatap lelaki yang berdiri tegap di depanku. Tidak ku duga akan ada orang yang menyapa diriku di tempat ini, membuatku cukup terkejut hingga saat menyuap eskrim ke mulutku.

"Anda bicara dengan saya?"

"Iya, karena cuma kamu yang sudah sebesar ini masih belepotan makan eskrim."

"Oh, maaf!"

Ternyata eskrim yang ku suap tadi belepotan tanpa aku sadari. Aku pun segera mengambil tisu dan membersihkan mulutku. Dan lelaki itu terkekeh melihatku. Ah, malu aku...

"Jadi apa boleh aku gabung duduk disini?" Tanya lelaki itu mengulangi.

Ragu rasanya mempersilahkan dia duduk di mejaku. Apalagi kami tidak saling kenal dan baru saja bicara beberapa detik yang lalu

"Baiklah. Sepertinya ini berat untuk mu. Tapi jika kita mengobrol dan aku duduk disini, boleh kan?"

Ah, syukurlah dia paham. Lelaki itu menggeser kursi di mejanya untuk lebih dekat ke meja ku. Tapi tetap saja, ini canggung rasanya.

"Terserah anda saja. Restoran ini, bukan punya saya."

Pria itu kembali terkekeh. Apa yang lucu sih?! Apa penampilan ku buruk?

Aku menunduk sesaat untuk memperhatikan penampilan ku. Rasanya tidak ada yang salah. Ah, sudahlah. Mungkin dia pria yang hobi tertawa.

"Kenalkan aku, Firman."

Lelaki itu mengulurkan tangannya padaku. Tidak sopan rasanya mengabaikan orang yang mengajak kenalan apalagi beberapa mata melihat ke arah kami. Uluran tangannya ku sambut.

"Rani."

"Kamu sendiri saja kesini Rani?"

"Iya."

"Oh, aku pikir kamu sembari menunggu seseorang. Tadinya aku menunggu teman-teman ku. Tapi sepertinya mereka mengerjaiku lagi."

"Kenapa begitu?"

"Sepertinya karena aku telat datang. Tadinya ku pikir aku yang paling awal, tapi ternyata mereka sudah pindah tempat tongkrongan."

"Lalu kenapa masih disini?" Tanyaku bingung.

"Tadinya aku mau menyusul mereka. Tapi melihat mu yang.... Ehem, bukan. Aku tadi sudah terlanjur memesan makanan."

"Oh..."

Ucapannya tidak ku mengerti. Jadi aku merespon oh saja.

"Kamu bekerja Rani?"

"Tidak."

"Kuliah?"

"Apa lagi itu. Apa aku masih terlihat anak kuliahan?"

"Tidak."

"Jadi?"

"Sudah lah, lupakan."

Lelaki yang aneh. Apa sebaiknya aku pergi saja ya?

Ku sudahi makan eskrim ku yang mulai mencair. Lalu membersihkan mulut ku dengan tisu. Semoga saja dia peka, aku mau pergi dari sini.

"Sudah mau pergi?"

"Iya. Aku masih ada urusan." Jawabku cepat.

Tidak ingin terlibat dalam kecanggungan yang lebih lama.

"Bisa kita bertukar nomor telepon? Aku ingin mengenalmu lebih."

Eh...., bagaimana ini?

"Ehem!"

Seseorang dengan pasangannya berdehem melintasi kami. Sontak aku terkejut karena ternyata dia adalah Mas Damar dan wanita itu juga makan disini.

Apa lebih baik ku gunakan saja kesempatan ini untuk memanas-manasi Mas Damar saja?

"Boleh." Kataku sambil mencuri lirik ke arah Mas Damar.

Tepat! Satu kata jawaban dari ku berhasil membuat Mas Damar menoleh sekilas.

Firman langsung mengeluarkan handphonenya dan diberikan padaku. Aku pun mengetikkan nomor ku disana.

"Sudah. Aku permisi ya."

"Baik lah Rani, sampai ketemu lagi. Aku akan menghubungi mu nanti."

Aku hanya bisa mengangguk agar lekas pergi dari sana. Setelah membayar, aku menuju parkiran mencari-cari keberadaan Mas Damar yang sepertinya sudah pergi meninggalkan tempat ini. Aku pun memasuki mobil ku dan pulang menuju ke rumah.

Dalam perjalanan aku mengira-ngira, bagaimana respon Mas Damar kelak ketika kami bertemu di rumah.

Mobil ku terpakir rapi di depan garasi. Melihat mobil ini, aku jadi terpikirkan untuk membuat mereka bertengkar. Akan ku katakan saja ini mobil di belikan Mas Damar. Ingin ku lihat bagaimana reaksi isteri mudanya itu nanti.

Hari sudah sore, sebentar lagi Mas Damar akan pulang. Aku pun meminta Bi Siti menyiapkan makan malam untuk kami. Lalu aku beranjak ke kamarku untuk membersihkan diri. Aku harus terlihat cantik dan segar saat menyambut Mas Damar pulang nanti.

Sambil menunggu Mas Damar, aku duduk di ruang tamu sambil memainkan handphone ku. Tak lupa aku mengirim pesan kepada ibu mertua kalau mobilnya sudah datang.

Terdengar suara deru mobil di luar rumah. Sepertinya Mas Damar sudah pulang. Aku segera beranjak untuk menyambutnya.

Ceklek!!

Begitu pintu di buka aku segera mengambil tas Mas Damar, lalu meraih tangannya dan mencium punggung tangannya. Semua terjadi begitu cepat sehingga Mas Damar tertegun akan tindakan ku dan pastinya wajah masam terlihat pada wanita itu.

"Rani... !" Ucap Mas Damar tertahan begitu pula dengan napasnya.

Tak!!

Satu hentakan kaki dari isteri muda Mas Damar saat masuk ke dalam rumah susah menjelaskan kalau dia marah. Aku tersenyum dalam hati. Dan ingin melihat reaksi berikutnya.

"Mas... Makasih ya mobil barunya. Aku suka..." Kataku dengan senyum semanis mungkin.

Langkah wanita itu terhenti begitu mendengar ucapan ku.

"Jadi kamu menghadiahkan mobil mewah itu padanya?!"

Tuding wanita itu dengan tatapan tajam kepada Mas Damar.

"Ini salah paham sayang. Rani kamu jangan mengada-ada?!"

"Loh, kata Ibu begitu kok Mas!" Kilah ku.

Maafkan aku ya Ibu mertua. Namamu aku jual sementara...

Ibu mertua ku rasa tidak akan marah namanya aku gunakan untuk hal seperti ini.

"Huh!!"

Wanita itu semakin kesal dan melangkah pergi meninggalkan kami.

Mas Damar pun mengambil tasnya dari tangan ku dan hendak menyusul isteri mudanya itu.

"Mas, makan malam sebentar lagi siap." Kataku

Mas Damar menoleh sesaat lalu kembali melangkah menyusul wanita itu ke dalam kamar.

Aku berusaha menguping apa yang terjadi di dalam kamar namun sulit karena kamar utama memang di desain kedap suara. Tapi aku yakin mereka pasti bertengkar.

Ku langkahkan kaki menuju dapur. Menyiapkan makan malam dan menata piring untukku dan Mas Damar. Untuk wanita itu, biar saja dia mengurus dirinya sendiri. Toh, dia juga isteri Mas Damar bukan, seharusnya dia juga harus melayani kebutuhan suaminya yang lain dan bukan sekedar kebutuhan di atas ranjang saja.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
Lee Mba Young
bagusss widya Laura mang hrs dpt sangsi sosial biar gk punya muka lagi.
widya hati hati yudha licik mengambil hartamu lo.
Dina⏤͟͟͞R
🤣🤣🤣pelakor lemah. iya lemah. orang gak pernah kerja di kantoran sebelumnya. bisanya menggaet laki2 kaya supaya terlihat lemah../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
𝐓𝐮𝐥𝐢𝐩✨
𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐥𝐞𝐦𝐚𝐡, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐫𝐢𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐚𝐠𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐝𝐨𝐭 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐮𝐚𝐦𝐢 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐰𝐢𝐝𝐲𝐚 𝐮𝐩𝐬 🤭🤣𝐝𝐢𝐚 𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞 𝐚𝐡𝐥𝐢𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐠𝐚𝐣𝐢 𝐛𝐮𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐞𝐫𝐭𝐚𝐫𝐢𝐬,𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐬𝐢𝐦𝐩𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐧𝐝𝐚𝐥 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐚𝐥𝐢𝐧 𝐛𝐮𝐤𝐚 𝐥𝐞𝐛𝐚𝐫 𝐭𝐮𝐡 𝐤𝐞𝐝𝐮𝐚 𝐩𝐚𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚🤪
Kasih Bonda
next Thor semangat
𝐀⃝🥀MᵉʳᵃIʰRⁱᵈʰᵒⁱˡˡAHⁱ 𝐙⃝🦜
waah ibu mengganggu aja ahhh wkwkwkwk
Rasakan laura,mskanya jgn blagu loe
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
hanya kurang konsep saja wid, pas ke damar konsepnya mateng, jd lebih mudah 😂😂
Lee Mba Young
bagus buat semua mendadak biar Laura kelabak an dan bisa menendang dia dr perusahaan. setelah itu tendang lakimu yang mokondo itu juga.
Dina⏤͟͟͞R
astaga laura. buat kata sambutan gak bisa. . sekolah sarjana loh padahal.
Dina⏤͟͟͞R
melalui 😂😂😂
Khanya
ehh loreng , di googlee juga bnyak kata sambutan
Kasih Bonda
next Thor semangat
Nur Harahap
kebakaran jenggot gak tuh.hahahahaha
Nur Adam
lnjut
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
persekongkolan yang epik
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
owh jadi besok2 lebih milih dorong mobil yaa yud 😂😂
𝐓𝐮𝐥𝐢𝐩✨
lulusan luar negeri ga bisa buat kata sambutan😳 lah lo sekolah jauh2 di LN dan pastinya lulusan LN terbaik dan lo selama sekolah ngapain aja Laura, ngadon ngeceng doank🤦‍♀️🤭
Nisa Ramadani: tebar pesona sana sini /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Star Ir: kan belajar sama praktek beda apa lagi si laura gak pernah kerja, ya begitulah
total 2 replies
Nur Adam
lnjut
🌞 Ki Borong🍒⃞⃟🦅 Kᵝ⃟ᴸ
masih muda dan cantik, kenapa gak minta cerai sama laki plin plan gitu
🌞 Ki Borong🍒⃞⃟🦅 Kᵝ⃟ᴸ
thor jangan bilang firman sml
🌞 Ki Borong🍒⃞⃟🦅 Kᵝ⃟ᴸ
kan jadinya terlihat damar gak tanggung jawab 🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!