NovelToon NovelToon
RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Selingkuh / Romansa / POV Pelakor
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: Agnes Fetrika

Cerita penuh adegan sadis, kekerasan mohon bagi pembaca menyesuaikan usia !!

RM 2, Kisah sang Raja Mafia kedua.

Sehari sebelum pertunangannya, Joella mendapatkan kejutan yang tidak dia inginkan. Di hari bahagia dengan kekasihnya, Maximillian. Tiba-tiba saja, Isabella, istri sah Maximillian datang dan membawa anak.

Joella yang merasa sakit hati dan kecewa, berencana akan pergi meninggalkan kekasihnya, tapi dengan segala kegilaannya, Maximillian terus menahan Joella.

“Sejak kita bertemu, kau adalah milikku, dan wanita kesayanganku, Joella. Aromamu seperti alkohol yang memabukkanku, tubuhmu adalah bentuk terindah yang pernah aku lihat.”

“Kau mencintaiku, atau terobsesi padaku ??”

Maxi menyeringai licik, “Both.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnes Fetrika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. RM2 : Pertemuan mereka (1)

Flashback

“Bagaimana menurutmu, buddy ??” Tanya Alvian kepada Maximillian.

Lelaki berdarah Perancis-Amerika itu terlihat sedikit dingin, seakan tidak menyukai tempat itu, karena bagaimanapun di dalam diskotik seperti ini, hanya di penuhi orang mabuk yang menari di tengah panggung, ada perempuan yang menari dengan telanjang karena mabuknya, dan itu membuat Maximillian merasa jijik.

Beberapa wanita penggoda di sana, terlihat tidak menarik bagi sosok Maximillian, dia hanya memandang dingin dan acuh di sana.

“Apa aku terlihat menyukai tempat ini ??”

“Oh ayolah, tempat ini satu-satunya dimana tidak ada polisi yang menemukan kita.” Ujar Alvian, membuat Maximillian menghela nafasnya berat, jika mereka berbicara di gang sepi sekalipun, kini para polisi memperketat penjagaan dan berkeliling di daerah sekitar, sehingga membuat Alvian merasa kesulitan mencari tempat mereka untuk berbicara.

“Hah... Baiklah.. Baiklah.. Katakan saja..” Ujar Maximilian dengan berat, Alvian akhirnya membahas masalah kerjasama mereka, juga beberapa dokumen dan perjanjian dalam kerjasama ini, Maximillian mendengarkan Alvian dengan baik, meskipun ada suara lagu yang begitu kencang tapi, Maximillian masih memiliki telinga dengan baik, yang mampu mendengarkan perkataan dari Alvian dengan baik.

“Bagaimana menurutmu ??”

“Biar aku pikirkan dulu.”

“Oh, c'mon.. Ini kerjasama yang sangat menguntungkan..”

“Hmm...”

“Astaga..” Alvian menepuk dahinya sendiri, dirinya merasa kesal dan kesal, karena Maximillian terlihat dingin dan acuh, meskipun Alvian tahu jika Maximillian mendengarkannya, tapi sosok lelaki di depannya tetap dengan tatapan dinginnya.

Tidak lama, seorang pelayan mendatangi mereka, memberikan dua botol whiskey yang menjadi pesanan mereka, dan juga dua gelas kosong di sana, setelah itu sang pelayan pergi dari sana. Alvian meraih salah satu botol dan menuangkannya ke dalam gelasnya.

“Kau tidak minum ??” Tanya Alvian, Maximillian terdiam sejenak, dia kemudian meraih botol yang masih full itu, membukanya dan hendak menuangkan minuman itu ke gelas, tapi tiba-tiba saja..

“Hey tampan~”

Sebuah suara terdengar manja, dan tangan yang mengalung di leher Maximilian membuat lelaki itu kemudian menghentikan niatnya membuka botol itu, Maximillian terlihat sangat risih dan kesal.

‘Jika sampai wanita gila ini tidak menyingkir, maka aku akan-' Maximillian yang tadinya membatin sembari emosi, kemudian menolehkan wajahnya, dan memandang ke arah wanita yang menggodanya itu. Maximillian tampak terdiam sejenak, dia kemudian tersenyum kecil memandang ke arah wanita yang menggodanya.

“Well, well, lihat apa yang aku dapati, hmm~ wanita cantik nan menggoda ini.” Ujar Maximillian sembari menyeringai licik, dan membelai pipi wanita yang menggodanya itu.

Seketika Alvian membuka mulutnya terkejut dengan perubahan dari Maximillian, ya memang wanita yang menggodanya sangatlah cantik, tapi.. Maximillian saja tadi memandang sinis ke arah para penari telanjang, tapi kini terlihat tergoda dengan perempuan di sebelahnya itu. Oh astaga ?! Apakah Alvian ketinggalan sesuatu.

“Dan kau tampan sekali, sayang~” Ujar wanita yang sepertinya mabuk itu kembali menggoda lelaki di depannya itu. Maximillian menarik wanita itu hingga terjatuh di atas pangkuannya, wanita kemudian mencium bibir lelaki itu, membuat Alvian kembali merasa kikuk dengan suasana di sana. Antara ingin pergi meninggalkan mereka, tapi dia belum mendapatkan kesepakatan, atau memilih untuk melihat pemandangan yang membuatnya merasa kikuk itu.

Hal yang lebih membuatnya terkejut adalah respon dari Maximillian, yang menerima ciuman panas itu, bahkan menjilati bibir wanita itu, dan kemudian memasukkan lidahnya ke dalam mulut wanita itu, sungguh ciuman panas yang menggairahkan itu terjadi selama 5 menit. Bahkan kedua bibir mereka terhubung dengan air saliva. Maximillian mengelap bibir wanita itu dengan ibu jarinya.

“What's your name, sweetie ??”

“Jo.. Joella..”

“Hmm Joella, haruskah kita melanjutkannya di dalam kamar ??” Ujar Maximillian menyeringai dengan licik.

Wanita itu, Joella memerah malu wajahnya, dia tak menyangka lelaki di depannya sangat ahli berciuman, lihat dirinya bahkan kewalahan hanya dengan ciuman selama 5 menit. Tangannya tanpa sengaja menyentuh bagian paha Maximillian, dan merasakan bagian bawah lelaki itu sudah mengeras.

“Darling.. Milikmu..” Ujar Joella dengan malu-malu. Maximillian terkekeh licik, dia kemudian berbisik nakal di telinga Joella.

“It's your fault, naughty girl~ take your responsible at bed right now~” Bisik Maximillian dengan lembut, dia menjilati telinga Joella membuat wanita itu terlihat semakin memerah.

Maximillian kemudian melirik ke arah Alvian.

“Kita akan membahas ini besok, aku ada urusan sebentar dengan wanita nakal ini.” Ujar Maximillian dengan nada dinginnya, lalu kembali merubah nadanya saat berbicara atau menatap wanita di pangkuannya itu.

...

“Hmm~ Beauty and sexy girl~” Maximillian menjilati bibirnya sendiri saat membuka pakaian Joella, dan mendapati tubuh indah, dan wajah rupawan seksi di depannya berbaring tak berdaya itu, rasanya wanita itu begitu menggodanya untuk saat ini.

Oh, aku lupa mengatakan jika Maximillian juga membuka seluruh pakaian di tubuh Joella, sehingga tubuh wanita itu terpampang nyata di depannya. Meskipun mabuk, tapi Joella menyadari arah tatapan Maximillian dan merasa malu, dia hendak menutupi kedua pegunungan besarnya itu, tapi tangan Maximilliam langsung mencekal dan menahannya.

“How big b***st you have, sweetie~ ?? Did your b***st it's sensitive ?? Should I try it ??” Celetuk Maximillian dengan nakalnya.

“N-No.. Ugh~ anghh~ stoph~”

Joella mengeluarkan suaranya, saat wajah Maximilian mendekati bagian pegunungan besarnya, dengan hidung mancungnya menghirup aroma dari kedua pegunungan besar itu, membuat tangan Joella mengepal merasakan sensasi dari dadanya itu.

“Call my name, sweetie~ call me Maxi.”

“Hmphh~ Max- akh~ Maxi~”

Maxi terkekeh dalam hatinya mendengarkan suara rengekan nakal Joella, saat lelaki itu mennghirup aroma memikat dari daerah d*d* sebelah kanan Joella, membuat Maxi tersadar bagian yang tengah dia mainkan dengan lidahnya adalah titik sensitif kelemahannya. Membuat Maxi semakin gencar menyentuh titik sensitif daerah dada besar milik Joella, membuat suara d*sa*an semakin terdengar.

Tangan kiri Maxi melepaskan tangan Joella, kemudian memainkan bagian pegunungan sebelah kirinya, terutama bagian titik sensitifnya, dan membuat suara d*s*h*n dan rengekan semakin terdengar dan semakin membuat Maxi begitu bergairah. Tidak lama, Maxi melepaskan kedua pegunungan besar itu, dan menyeringai melihat dada Joella memerah akibat titik sensitifnya di sentuh oleh Maxi, tapi itu membuat Maxi semakin tergoda akan tubuh putih nan indah itu.

“Kau yang membuatku bergairah, sayang~ kau harus bertanggung jawab.” Ujar Maxi, kemudian mendekatkan wajahnya pada wajah Joella yang sudah memerah di sana, kemudian mencium bibir wanita itu, dan mulai membuat suasana kembali memanas, tangan Joella kini mengalung di leher Maxi, dan membuat ciuman semakin panas dan memanas. Tangan Maxi tidak tinggal diam, dan kembali menelusuri tubuh indah Joella dan menyentuh beberapa titik yang menjadi titik sensitif Joella. Dan setiap kali tangan itu berhasil mendapatkan titik sensitif itu, tubuh Joella bergetar dan menggeliat, membuat suasana semakin memanas di sana.

“Aku semakin tidak tahan.” Ujar Maxi kemudian melepaskan pakaiannya sendiri, membuat Joella yang dilepaskan ciumannya sedikit kesal, tapi ekspresinya berubah saat melihat tubuh indah, sixpack dan tato hiasan di tubuh Maxi, membuat Joella meneguk salivanya.

Flashback off

1
joulee
/Kiss/
Agnes Fetrika: 😉😉😉 terima kasih atas komentarnya kak 😁😁
total 1 replies
joulee
🥰
Agnes Fetrika: terima kasih atas komentarnya, semoga suka ya sama cerita ini 😁
total 1 replies
amateur dara
mirip cerita sebelah yang lagi aku ikutin... tapi pemeran utamanya protagonis. di sini isabellanya antagonis ya
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, disini antagonis.. cuma gak tau, udah kelihatan jahat banget atau gak 😅😅
total 1 replies
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
Agnes Fetrika: Iya, salam kenal jugaa 😁😁 jangan ragu berikan komentar ya, dan semoga terhibur dengan cerita ini 😁😁
total 1 replies
joulee
semangatt 🥰
Agnes Fetrika: Terima kasih kak 😍👍🏻 buat komentarnya.. 😁😁
total 1 replies
Umisah Asther
janganlah Thor masak Freya sama bapaknya Maxim .... cariin jodoh yg imbang kasian lah
Agnes Fetrika: Hahahahaha.. Jadinya kaya Sugar Daddy, sama Sugar Daddy 🤣😂
total 1 replies
Umisah Asther
suka karter tegas maxi...buat joella jd wanita kuat tidak mudah di tinndas...biar imbang
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, aku sendiri gak suka karakter terlalu mencla-mencle, bosenin banget 🤣😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!