Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.
Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.
" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi
" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto
" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi
Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Bimbingan
Saat ini lili dan vita asisten dari mertuanya tengah asik makan di kantin sambil sesekali mengobrol. Lili juga mendapat bimbingan untuk bekerja dengan baik di perusahaan ini oleh vita
" Li kamu umur berapa" tanya vita yang penasaran dengan menantu bosnya ini
" Tuju belas kak " jawab lili dengan nada lembut
" Masi muda dong!. Aku kaget tau li pas pak dodi bilang kamu menantunya. Pasalnya tu rendi setau kakak dia gak pernah pacaran." Ucap vita merasa heran
" Masa si kak. Padahal kak rendi kan banyak cewek yang deketin." Ucap lili yang tidak percaya dengan ucapan vita
" Ya gak tau juga si li, soalnya kalo vino suka ngomong gitu." Ucap vita yang emang tau dari adiknya
" Vino temen kak rendi? " Tanya luna kaget
" Iya li aku kakaknya vino. Mangkanya kadang aku tanya sama vino soalnya aku juga pengemar rendi heheh." Ucap vita " tapi aku gak pernah mendekati rendi kok li cuma suka aja sama fashion tu anak" timpal vita menjelaskan agar lili tidak salah paham
" Iya gak papa aku paham kok kak" jawab lili yang emang suaminya itu mempunyai gaya fashion yang keren.
"Kamu udah ada rencana punya anak li?" Tanya vita penasaran pasalnya lili dan rendi masih sekolah
Lili yang mendengar itu sontak langsung tersedak ludahnya sendiri ia kaget dengan pertanyaan dari vita pasalnya ia bahkan belum sampai sana dengan rendi.
Vita yang melihat itu langsung menepuk nepuk bahu lili dan memberi lili minum. "Minum dulu li. Maaf ya ." Ucap vita merasa bersalah.
" Gak papa kok kak. Sebenarnya aku sama kak rendi masi belum memikirkan itu kak. apa lagi kita masi sekolah. " ucap lili menjelaskan
" Oh iya bener li jangan buru buru. Aku juga sebenarnya lagi nunda anak li " ucap vita yang membuat lili langsung terkejut
" Eh kak vita udah nikah? " Tanya lili kaget, pasalnya vita masi terlihat muda
" Udah lima bulan ini aku nikah li. eh li kalo kamu juga lagi nunda kehamilan jangan coba coba pake kb suntik ya pake aja pil atau gak kon*om " ucap vita memberi saran pada lili menantu atasannya itu.
" Emang kenapa kak?" Tanya lili yang emang masi awam dengan hal seperti itu.
" Gak baik li. Apa lagi buat aku dan kamu ini yang belum hamil." Ucap vita menjelaskan
" Kalo kak vita biasanya pake apa? " Tanya lili yang entah kenapa jadi penasaran dengan hal hal tersebut
" Tergantung mood si li tapi biasanya aku pake pil kalo pake itu suka gak enak pas masuk hehhe." Jawab vita sedikit malu.
Lili yang mendengar itu hanya tersenyum entah kenapa pikirannya tiba tiba jadi suka kearah sana. Apa lagi ia yang sudah menikah membuat lili selalu penasaran.
Saat ini rendi sudah mengendarai motornya menuju apartemen tapi saat ia sudah ada di apartemennya tiba tiba ada sarah yang berdiri di depan gedung. Rendi yang melihat itu langsung pergi menuju parkiran motor dan berniat menghiraukan Sarah.
Sarah yang melihat rendi seperti tidak memperdulikannya langsung berlari dan menghalangi jalan Rendi agar berhenti." Ren tunggu bentar." Ucap sarah sambil berdiri didepan motor rendi.
Rendi yang di hadang seperti itu sontak langsung berhenti." Apaan si, lu mau mati! gw minta ke lu jangan ganggu gw dan juga cewek gw." ucap rendi ketus dan menatap tajam kearah sarah
" Kenapa ren gw kan sayang sama lu." Ucap sarah yang kini berlari memeluk rendi
" Tapi gw gak sayang sama lu! Gw udah punya cewek sar. Gw harap lu jangan pernah ganggu hidup gw!." Ucap rendi menjelaskan sambil melepaskan paksa pelukannya dari sarah
" Tapi gimana dengan gw ren gw juga sayang sama lu!. Kenapa lu gak pernah suka sama gw. bahkan peduli sama gw juga tidak!." Ucap sarah yang kini air matanya sudah menetes
" ini bukan suka sar tapi obsesi lu terhadap gw!. Karena cinta itu tidak seperti ini!." Ucap rendi dengan nada tinggi menjelaskan kepada sarah
" Tapi gw gak bisa hidup Tampa lu!." Ucap sarah yang masi ngotot agar rendi balik seperti dulu
" Sar gw yakin banyak yang suka sama lu di luar sana yang bahkan lebih baik dari gw! "
" Tapi gw maunya elu ren! "
" Gw gak bisa sar gw hanya menganggap lu itu teman gak lebih. Jadih tolong jangan ganggu gw dan cewek gw lagi. kalo lu masi mau ganggu gw dan lili gw akan laporin lu ke polisi." Ancam rendi yang kemudian pergi meninggalkan sarah
Sarah yang di ancam seperti itu hanya diam sambil memandangi punggung rendi yang mulai pergi menjauh. Ia sadar bahwa rendi hanya manfaatkanya untuk menghalangi cewek cewek lain mendekat ke rendi. Ia tau bahwa dirinya hanya di manfaatkan oleh rendi tapi sarah menerima hal itu karena ia sudah benar benar sayang dengan rendi. "Gw rela di manfaatin oleh lu ren! Yang penting gw bisa tetap sama lu." Isak Sarah sambil memandangi rendi yang sudah mulai masuk kedalam gedung apartemennya.
Rendi kemudian segera masuk ke apartemennya ia langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur, kepalanya sangat pusing. Ia tidak tahu lagi harus bagai mana buat menyingkirkan Sarah dari hidupnya. "Gimana cara agar sarah benar benar menghilang dari hidup gw." Guman rendi sambil memandangi langit langit kamarnya.
Rendi saat ini tengah tertidur, ia sangat capek hari ini di tambah kedatangan Sarah yang membuat ia sangat emosi dibuatnya. Sampai ketika tiba tiba ponselnya berbunyi dan menampilkan notifikasi telepon dari bosnya, ia pun langsung mengangkat telepon tersebut.
" Halo bang kenapa?" Tanya rendi kepada bang sandi yang ada di sebrang sana
" Ren lu bi___" belum sempat sandi menjelaskan rendi langsung memotongnya.
" Gak bisa bang, gw gak mau ngeretas data lagi. Gw takut di tangkap polisi." Ucap rendi kepada bang sandi. Semenjak Rendi menikah ia benar benar sangat takut jauh dari istrinya itu. Ia gak mau melakukan tindakan yang berbahaya yang membuat rendi bisa di penjara.
Sandi yang mendengar itu sontak langsung kaget dengan penolakan rendi apa lagi rendi bilang takut di tangkap polisi. " Tumben banget lu takut ren hahaha!" Ucap sandi heran dengan tingkah anak buahnya ini "Terus Siapa juga yang nyuru lo buat retas data, orang gw nyuruh lu ke jepang buat ngambil bibit tanaman." Ucap sandi agak kesal
" Lah buat apa bang. Kalo bibit ma tinggal paketin doang." Ucap rendi bingung masa dia suruh ke jepang buat ngambil bibit doang batin rendi.
" Gak bisa gitu kocak!. Gini ren itu bibit termasuk tumbuhan herbal langka yang emang lagi laku di pasaran saat ini yang dibuat untuk obat. Jadi gw minta tolong lu buat ikut penelitian di sana cara gimana berkembang biak tu bibit dan mengolahnya." Ucap sandi panjang lebar
" Lo kok saya bang biasanya kan abang. Kalo hal kaya gitu." Ucap rendi yang merasa heran.
" Gw lagi sibuk ren kalo nyuru si denis juga gw agak bingung takut tu anak gak paham, lu kan pinter." Ucap sandi jujur.
" Terus ni obat herbal mau lu jual di pelelangan gelap." Tanya rendi sedikit takut.
" Gak ren itu gw kerja sama. sama pt yang produksi obat." Jawab sandi menjelaskan
" Yaudah ok kapan bang aku brangkat? "
" Minggu depan mungkin ren gw harus ngurus visa lu dulu."
" Ok kalo gitu." Ucap rendi dan langsung menutup telepon dari bang sandi.
Lili saat ini baru pulang ketika waktu menunjukan jam delapan malam ia lembur sambil menunggu mertuanya karena sudah janji untuk pulang bareng. Dan sekarang lili sudah ada di depan apartemen Jihan temanya, ia pun langsung masuk kedalam apartemen tersebut dan mendapati Jihan yang masi belajar di ruang tv. Lili pun langsung menghampiri sahabatnya itu.
" Han kamu udah makan belum?. Ini gw bawa dua nasi Padang makan yuk." Ajak lili sambil meletakan bingkisan di atas meja
" La lu tau aja kalo gw baru makan sedikit." Ucap jihan yang langsung menyingkirkan buku bukunya
" Yaudah ayok makan gw dah laper ini." Ucap lili dan langsung membuka nasi Padang yang sudah di belikan oleh mertuanya itu.
" Eh li tadi si Ricky Dateng kesini nanyain lu" ucap jihan di selah selah makanannya yang membuat lili langsung kaget.
" Terus lu bilang apa? " Tanya lili kepada Jihan
" Gw bilang aja kalo lu udah pulang ke jakarta."
" Bagus. Gw kesel banget sama tu orang han."
Setelah selesai makan lili langsung pergi menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang sudah sangat lengket. Setelah mandi ia langsung merebahan tubuhnya di atas kasur sambil membuka ponselnya mencari notifikasi dari suaminya itu yang ternyata tidak ada satupun notifikasi
Melihat itu lili tentu saja sedikit emosi karena tidak ada kabar dari sang suami. "Ini aku doang yang kangen sediri!." Gumam lili kecewa dengan suaminya yang seperti lupa akan dirinya.
Lili pun akhirnya keluar dari kamar tidur tersebut dan berniat mencari minum ataupun cemilan untuk menemaninya yang saat ini sedang tidak bisa tidur. Ketika lili sudah duduk di sofa sambil berniat meminum minuman kaleng yang tadi ia bawah tiba tiba kucing putih milik jihan duduk di pangkuannya.
" Wah lucu banget." Guman lili dan mulai mengelus kucing tersebut. " Pengen melihara kayak gini juga di apartemen. " Timpal lili yang mulai gemas dengan kucing tersebut.
Lili kemudian memfoto kucin tersebut ketika ada di pangkuanya sambil memeluk gemas kucing tersebut . " Aku kirim ah ke kak rendi." Ucap lili dan kemudian mengirim foto tersebut kepada suaminya.
Saat ini di apartemen milik rendi. rendi baru bangun jam lima bagi dan berencana untuk pergi keruang kediaman orang tuanya ia berniat untuk berenang karena ini hari libur. Setelah ia bersikap siap rendi kemudian membuka ponselnya dan melihat notifikasi dari sang istri yang mengirim ia pap foto sang istri yang sedang memeluk kucing.
Rendi yang melihat itu sontak iri dengan kucing tersebut apa lagi ia membaca chat dari istrinya yang mengajak untuk memelihara kucing tersebut. " gw benci banget sama ni kucing kok bisa bisanya di peluk sama bini gw. Mana lili minta plihara lagi! " guman rendi yang kemudian membalas chat tersebut
Gak usah pelihara kucing gituan li. Lagian tu kucing banyak kutunya gak baik kalo di pegang pegang! Kamu gak usah peluk peluk tu kucing 😏
Isi chat dari rendi yang ia kirimkan kepada sang istri. Rendi kemudian pergi dari apartemen tersebut menuju tempat parkir dan membawa mobil miliknya ia sengaja naik mobil karena suhu udara pagi yang masi dingin. sampai di rumah orang tuanya ia langsung memarkirkan mobil tersebut dan pergi ke kamarnya untuk melepas pakaiannya. Setelah melepas pakaiannya rendi langsung menyelam ke dalam kolam.
Byuurrrrrrr
" Ah udah lama banget gw gak berenang." Ucap rendi yang masi asik berenang.
Mira terbangun dari tidurnya gara gara suara brisik dari orang berenang yang entah siapa "siapa si pagi pagi gini berenang! ." Ucap mira yang kemudian turun dan menuju kolam renang
Saat mira turun dan melihat anaknya yang ada di kolam renang tersebut ia langsung menyuru bi asi untuk cepat membuat sarapan agar setelah berenang anaknya bisa langsung makan. Mira kemudian menghampiri rendi dan duduk di kursi tidur dekat kolam tersebut.
" Ren jangan lama lama masi pagi ini." Ucap mira menyuru anaknya keluar dari kolam.
Rendi yang menyadari ada orang tuanya pun langsung berenang menuju ibunya itu. "Tenang aja rendi gak bakal Masuk angin kok." Ucap rendi yang kini sudah duduk di tepian kolam.
" Tumben kamu kesini ren?" tanya mira penasaran yang anaknya tiba tiba datang.
" Gabut ma to di apartemen juga gak ada lili jadi aku kesini aja."
" Tumben bener kamu gabut biasanya juga sok sibuk." Ucap Mira menyindir anaknya yang emang sudah seperti maling Kundang.
" Ye emang bener sibuk ma. Kalo sekarang emang lagi nganggur aja."ucap rendi yang kemudian naik dari kolam dan mengambil handuk yang ia lingkaran ke bahunya. " Aku mandi dulu ya ma." Timpal rendi dan pergi menuju kamar mandi untuk membilas tubuhnya.
" Iya sana ren habis itu makan."
Rendi kemudian mandi di kamar mandi bawah dan pergi ke atas kamarnya yang hanya memakai handuk di pinggangya saja. Setelah ia memakai baju bekas yang tadi ia pakai rendi kemudian turun dan melihat meja makan yang penuh dengan makanan. " Wah enak baget ma ada sate. Ayam goreng, tumis sayur." Ucap rendi yang melihat makanya
" Iya la kan kamu jarang ke sini." Ucap mira yang menghidangkan nasi beserta lauk pauk kepada sang anak
" Makasih ya ma." Ucap rendi yang dengan lahap memakanya
Lili saat ini sedang bersiap siap karena ingin keluar jalan jalan bersama para sahabatnya. Mereka juga berencana untuk menonton dan belanja baju di mall yang sudah lama ia tidak kunjungin. Lili kemudian membuka ponselnya yang ternyata sudah ada notifikasi suaminya itu, Tapi ia kesal ketika melihat isi chat tersebut karena rendi melarang ia untuk memelihara kucing. Ia kemudian mulai membalas isi chat suaminya itu.
Kak rendi pelit!. Padahal lili pengen melihara kucing itu😭
Setelah membalas chat itu lili langsung pergi keluar dari kamar tersebut karena ia sudah di tunggu oleh para sahabatnya yang saat ini sedang duduk di sofa ruang tv.
Sahabatnya yang melihat lili sudah keluar pun langsung mengajaknya untuk keluar dari apartemen itu dan pergi menuju mall. Tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai di mall tersebut, mereka kini sudah tiba di suatu mall besar dan segera masuk kedalam mall tersebut.