NovelToon NovelToon
Mimpi Seorang Hasna

Mimpi Seorang Hasna

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ade Diah

Mimpi seorang Hasna adalah sembuh dari penyakit yang dia derita dan karena mimpinya itu membutuhkan banyak uang, Hasna pun pergi ke ibu kota untuk mencari uang disana, walau izin dari sang ayah tidak dia dapatkan.

Mungkin karena berangkat tanpa izin dari sang ayah, Hasna yang berada diibukota telah salah memilih kawan, dan berakhir dengan dia yang malu untuk pulang walau hanya bertemu keluarga apalagi sang Ayah yang dulu bersikeras melarangnya pergi.

Dan Kini Dunia Hasna semakin rumit manakala seseorang yang dia sukai hadir kembali dihidupnya, yang sudah tidak berharap akan mendapatkan pasangan, karena kesalahannya dulu yang membuatnya merasa tidak pantas untuk siapapun terutama Burhans yang begitu baik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertukar bekal

Hans yang berpikir jika Hasna akan kembali ketempat biasa dia menghabiskan waktu istirahatnya, kini dibuat kesal karena sudah setengah jam istirahat berlalu Hasna belum juga menunjukan batang hidungnya yang mancungnya tidak seberapa itu.

"Tuh anak kemana cape-cape juga aku bikin makanan ini" ucap Hans sambil menatap tempat bekalnya yang sudah dia isi dengan makanan yang dia buat tadi pagi khusus untuk dimakan bersama Hasna.

Hans terus menggerutu, sampai lupa jika jaman ini, jaman canggih dan di jaman canggih ini ada yang namanya ponsel.

Hans yang merasa kesal langsung mengambil headsetnya, dan langsung menyalakan musik kesukaannya, tanpa mau menghubungi dulu Hasna yang bisa dia hubungi, untuk mempertanyakan kenapa Hasna tidak ketempat dia berada sekarang.

Lama Hans mendengarkan musik kesukaannya tapi hal itu tidak bisa mengalihkan fikirannya tentang sebuah pertanyaan untuk Hasna tentu saja.

"Dasar racun" ucap Hans yang ditujukan untuk Hasna yang memang sudah meracuni pikirannya, dari dulu dan kini racun itu semakin menjadi-jadi, dan dia pun langsung bergegas pergi untuk menemui Hasna yang dia perkirakan ada di dalam kelas, dan benar saja Hasna kini sedang menikmati makan yang dia bawa dengan santainya.

Hans yang melihat hal itu langsung menghampiri Hasna dan tanpa diduga Hans langsung melahap makanan yang sudah ada disendok yang siap untuk dimasukan kedalam mulut Hasna.

Hasna yang melihat hal itu dibuat geram dan kini dia semakin kesal pada Hans, karena Hans merebut sendok juga bekalnya yang baru saja dia makan.

"Eh, mau kamu kemanakan makananku" ucap Hasna saat makannya diangkat Hans yang tentunya tanpa seizin darinya.

"Aku menginginkannya" ucap Hans lalu pergi ketempat duduknya dan Hasna hanya bisa diam karena teringat ancaman Tari tentang dia yang tidak boleh dekat-dekat dengan Hans.

"Dasar..." teriak Hasna yang kesal dan hal itu tentu saja diabaikan oleh Hans yang kini sedang menikmati makanan Hasna yang terlihat enak dan memang enak saat dimakan.

Satu detik, dua, tiga empat, lima dan sampai detik berganti jadi menit, Hasna yang masih merasa lapar akhirnya menghampiri Hans tanpa perduli lagi dengan ancaman Tari.

"Kau ini sebenarnya kenapa? tiba-tiba datang dan merebut makananku dan lihat sekarang makananku habis sedang perutku masih terasa lapar" ucap Hasna dan jawaban Hans adalah "Terus"

Oh ya Tuhan rasanya Hasna ingin menjambak rambut pendek yang membuat wajah tampan seorang Hans semakin tampan itu.

"Kau..." Hasna

"Apa?" Tatap Hans yang merasa senang melihat betapa marahnya Hasna dan tak terasa hal itu membuat Hans tersenyum.

"Kau mentertawakan aku" ucap Hasna yang mungkin kini dikepalanya tumbuh dua buah tanduk merah.

"Iya habis kamu makin cantik dan lucu, kalau lagi marah" ucap Hans memuji tapi diwaktu yang tidak tepat, karena detik berikutnya Hasna yang tidak terima ditertawakan walau dibarengi pujian, langsung mencubit pinggang Hans dengan sekuat tenaga.

"Nana sakit..." jerit Hans dan Hasna tidak perduli dan kini Hasna seolah akan memutar cubitannya.

Hans yang sudah merasa sakit luar biasa langsung mendapat ide bagus agar Hasna melepaskan pencapit kepitingnya dan berhasil, cubitan Hasna terlepas.

Ya bagai mana tidak terlepas, bayangkan saja Hans yang kesakitan langsung meraih pinggang Hasna dan hal itu membuat Hasna reflek menjauh karena kaget dengan sentuhan asing dipinggangnya.

Ya jika seseorang yang tidak pernah atau jarang dipegang pinggang oleh siapapun, entah itu oleh teman atau orangtua apalagi pacar, pasti saat ada yang menyentuhnya akan sangat kaget seperti Hasna barusan.

Respon Hasna akan sentuhan dipinggangnya membuat Hans ikut kaget dan dia langsung berkata "Kamu kenapa? gak mungkin bukan jika tanganku yang baru menempel tadi membuatmu sekaget itu?"

Hasna yang kini merasa harus benar-benar menjauh dari Hans karena alasan jika Hans berbahaya, langsung mengambil tempat bekalnya dan dia juga langsung kembali ketempat duduknya tanpa mau menjawab pertanyaan Hans yang pastinya anak itu sudah tahu jawaban dari pertanyaannya tadi itu apa.

Namun tanpa disadari Hasna ternyata Hans mengikuti dirinya dan saat Hasna membalikan badan dia merasa kaget karena Hans ada didepan matanya dengan jarak yang ah, ya ampun bisa membuat dirinya mencium pipi Hans untuk kedua kalinya.

Hasna yang marah tidak biasa diucapkan langsung menarik nafasnya dalam dengan bahu yang terangkat dan Hans yang melihat hal itu langsung tersenyum lalu dia meletakkan kotak belanya dimeja Hasna sambil berucap "Makan punyaku sebagai ganti makanan mu yang sudah aku makan."

"Heh?" ucap hasna yang tidak terlalu jelas mendengar ucapan Hans karena sedang meredam emosinya yang hampir meledak.

"Tadinya aku ingin bertukar makanan denganmu ditempat kemarin, tapi lama kutunggu kamu tak datang, eh pas kesini kamu dengan santainya sedang memakan bekalmu tanpa memikirkan aku yang menunggu."

"Dasar aneh, memangnya kemarin kita janjian ketemu, sampai kamu marah karena aku tidak kesana?" ucap Hasna dan dia langsung duduk karena kini jantungnya yang bermasalah bukan tekanan darahnya lagi.

"Tidak si, tapi aku yang terlalu berharap, jadi pas kamu tidak datang kecewanya pake banget, ya sudah kalau masih lapar makan bekalku saja, itu aku buat khusus untukmu" dan jawaban Hasna adalah "Hemm"

Hasna yang memang masih merasa lapar dan dia juga sadar jika waktu istirahat hampir habis, langsung membuka kotak bekal milik Hans itu dan saat pertama membuka isi kotak bekal itu sebuah kata terucap dari bibi indah Hasna, "Bagus banget" dan dengan cepat Hasna yang tadi berniat memakan bekal Hans itu, kini malah menjadikan isi bekal Hans sebagai objek fotonya.

Sebuah bekal yang ditata sedemikian rupa sampai terlihat indah dan tanpa disadari Hasna dibagian bawah ada sebuah makanan yang berbentuk huruf I L U.

1
Emily
apakah Hans jodohnya hasna??
Emily
yang kuat hasna💪
Emily
tetap semangat hasna
Emily
mampir dulu
Emily
😪😪😪
Emily
hasna sakit apa ini
Ade Diah
Lumayan lah buat hiburan sendiri
Ade Diah
eh tapi kalau kaka sebagai pembaca kurang setuju dengan nama asli Hans yang Burhan nanti saya ganti
Ade Diah
Kan namanya memang Burhan cuman nama panggilannya Hans
Ade Diah
kan emang namanya Burhans tapi biasa di panggil Hans, berhubung pas nulis suka keceletot sama Hasna jadi pake nama Panjangnya aja
Rhisna
knp Jadi Burhan thor, bukannya Hans yg mau nikah sama Hasna
Ade Diah: iya kan Burhan itu nama panjang Hans, apa kakak kurang suka dengan nama Burhan?
total 1 replies
Ade Diah
Sepi komentar juga pembaca gara-gara ceritanya receh, tapi tak apa terus berjuang sampai editor berbicara hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!