Diabaikan dan tidak diakui oleh keluarganya yang seorang konglomerat
Keberadaannya harus dirahasiakan atas perintah ayahnya
Memiliki kelainan pada tenggorokannya sejak kecil, dimana setiap hari dia harus mengkonsumsi pil khusus
Kehilangan seorang paman yang sangat dia sayangi mengubah seluruh kehidupannya
Bahkan dia rela menjadi pembunuh yang dikenal kejam
Raiga kali ini diperintahkan untuk membunuh anak konglomerat saingan keluarganya untuk bisa menggantikan keluarga itu
Namun, kebenaran satu-persatu terungkap seiring berjalannya waktu
banyak hal baru yang terjadi ,disaat dia mencoba menyamar menjadi seorang pelajar disebuah Universitas Island
Apakah dia berhasil membunuh dan menyelesaikan tugasnya????
Atau apakah dia memilih jalan lain???
Meski begitu dia selalu dikelilingi orang yang melindungi nya. Simak terus cerita nya dijamin seru, sangkyuuu 🙏✌️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Agar tidak mencolok
Raiga menemukan anggota kelasnya, dan diapun menyapa mereka
" Halo aku Raiga , masuk kekelas ini juga". Raiga membungkuk dan berdiri lagi.
" Halo juga, aku Sara". Jawab seorang lainnya disana
Tiba-tiba Kaiya datang dan mengulurkan tangannya ke Raiga
" Aku Kaiya, senang bertemu denganmu". Tampak wajah sedikit kaget diwajah Raiga, karena dia tidak menyangka Kaiya orang yang ingin dibunuh nya, mengulurkan tangan kepadanya
" Aku Raiga,senang juga bertemu denganmu". Jawab Raiga mengambil uluran tangan Kaiya
Setelah berkenalan, semua murid tingkat satu disuruh untuk masuk dan berkumpul di aula pertemuan, untuk menghadiri acara penyambutan
Mereka kumpul dan duduk sesuai kelas masing-masing,Raiga duduk dengan tenang dan disebelah nya duduk seorang laki-laki yang sangat tampan tadi, yang membuat para wanita tergila-gila kepada nya
" Handa!!!". Laki-laki itu tiba-tiba bicara ke Raiga, dengan cepat Raiga sedikit menghindar karena reflek
Tetapi dia tetap membalas ucapan dari laki-laki itu
" Raiga...!!!". Mengangguk kepala sedikit dan membalas jabatan tangan dari nya
Setelah itu mereka tidak berbicara lagi dan acara pertemuan dimulai
Banyak sambutan-sambutan dari para pemimpin ketua universitas, mereka mengucapkan terima kasih karena sudah mau masuk dan bergabung ke universitas ini
Sambutan terakhir yaitu dari ketua seluruh murid universitas ini, yaitu Nijio Bulck yang mana dia adalah Kakak dari Raiga, semua orang berteriak histeris dan bertepuk tangan dengan sangat meriah saat kakak Raiga naik ke atas panggung
" Gila ganteng bangettt!!!!". Seru teman yang duduk dibelakang Raiga
" Iya kan, gak nyesal masuk ke universitas ini". Semua wanita disana sangat senang sekali
" Selamat pagi, mohon untuk tenang terlebih dahulu semuanya". Ucap Nijio yang berada didepan panggung
Seketika semua orang yang tadi bersorak-sorai terdiam dan mendengarkan Nijio yang membacakan sambutan nya
" Apa dia begitu terkenal disini". Raiga berbisik dengan salah satu orang di sebelah nya
" Hah...!, kamu tidak tahu siapa dia?". Orang itu tampak terkejut karena Raiga seperti nya tidak tahu bahwasanya Nijio sangat terkenal
Tidak hanya terkenal sebagai anak konglomerat kedua dan akan mewarisi seluruh harta keluarga nya, dan dia juga terkenal karena menjadi model universitas, banyak wanita yang masuk ke universitas ini untuk bisa bertemu dan mendekati nya
Pengikutnya begitu banyak di media sosial, karena semua itu banyak yang ingin mengincar menjadi pasangan nya
Ditambah dengan wajah Nijio juga sangat tampan ,tinggi dan gagah, perilaku nya terlihat anggun dan sangat ramah, banyak wanita yang tergila-gila dengannya
Mendengar semua itu tampak wajah Raiga sedikit berkerut, karena yang dia tahu selama ini seperti apa kakaknya dirumah
Dia tidak pernah peduli dengannya saat Handreas memukuli Raiga didepanya, dia hanya diam dan berpura-pura tidak melihat, ditambah ayah selalu melarang Raiga mendekati kakaknya karena bisa menjadi masalah untuknya
Jadi menurut Raiga kakaknya adalah orang yang sangat manipulatif, dia hanya boneka untuk Handreas, dan tidak pernah peduli dengan adiknya ataupun ibunya sendiri
" Apa bagusnya orang seperti itu!!?"". Gumam Raiga perlahan
Sambutan kakaknya sudah selesai semua orang memberikan tepuk tangan
Pembawa acara akhirnya ingin menutup acara namun sebelum itu ada satu acara yang belum di selesai yaitu, penghormatan untuk murid tahun ini yang terpilih menjadi murid kehormatan
Semua murid kehormatan tahun ini termasuk Raiga disuruh ke depan panggung untuk diberi penghargaan dan kalung medali
Raiga yang memang tidak terlalu suka karena jadi perhatian orang lain memilih tidak ingin naik ke panggung, namun pembawa acara terus memanggil-manggil namanya untuk naik
" Raiga, dari dari kelas pertama, silahkan naik ke panggung". Teriak pembawa acara itu
" Raiga, apa ada yang bernama Raiga ". Teriaknya lagi
Panggilan yang terus menerus dari pembawa acara membuat Raiga dengan terpaksa dia naik ke panggung
Padahal dia tidak ingin orang banyak melihat nya, namun karena sudah begini dia juga tidak bisa mengabaikan nya, karena bisa jadi nanti ada yang curiga dengan dirinya
"Itu ternyata Raiga nya". Ucap pembawa acara itu sambil melambaikan tangannya ke Raiga yang berjalan menuju panggung
Ketua universitas memberikan sebuah kotak berisi surat penghargaan dan mengalungkan semua medali ke leher mereka
Setelah selesai Raiga langsung kembali ketempat duduknya dan melepaskan kalung medali itu, memasukkan nya ke dalam tas
Dia tidak boleh terlihat terlalu mencolok, karena disini dia hanya harus menyelesaikan tugasnya dengan baik dan lancar
Sebab janji dari Handreas jika dia bisa menyelesaikan ini dengan tenang maka ayahnya akan mengijinkan dia untuk bertemu dengan paman Kaelus
Demi itu Raiga harus bisa menyelesaikan ini dengan baik, dia tidak sabar untuk bertemu lagi dengan paman nya, ditambah dia selama ini diam-diam suka menulis berbagai makanan yang ingin di coba nanti saat bertemu dengan pamannya
Namun sialnya, sekarang teman satu kelasnya semua melihat ke arahnya, Raiga pun hanya tertunduk dan menutup wajahnya
Dia sedikit malu karena dilihatin seperti ini
Acara selesai, semua murid di datangi oleh para kakak pembimbing yang akan mengantar ke kelas mereka dan mengenal seluruh gedung ini kepada murid tingkat 1
Ada 6 orang disana ,Raiga melihat satu-persatu, tiba-tiba matanya melotot melihat salah satu diantara mereka adalah Nijio, yaitu kakaknya sendiri
Selama ini Raiga tidak tahu tentang kakaknya karena dia yang sudah lama tidak sekolah, hanya belajar dirumah saja dan berlatih di rumah organisasi, dia tidak pernah tahu tentang keluarga nya
Saat dia melihat ke kakaknya, tiba-tiba juga kakaknya melirik ke arah nya, mereka saling beradu pandang dan langsung membuang tatapan ke arah lain
Saat Handreas bilang bahwa Nijio juga berada di universitas ini, Raiga tidak berpikir bahwa Nijio akan menjadi senior nya
Mereka hanya beda angkatan saja. Pantas saja ayahnya sangat menekankan jangan mendekat dengan Nijio saat berada di universitas
Seluruh anggota kelas disuruh untuk mengikuti para Kakak pembimbing mereka, untuk masuk ke dalam kelas yang sudah ditentukan, mereka berjalan melewati koridor jalanan
Sampai akhirnya ada pintu dan disitulah kelas mereka....
Kelas tersebut sama halnya seperti sekolah menengah pada umumnya karena mereka baru tingkat pertama
Para kakak pembimbing menyuruh mereka untuk memilih tempat duduk sendiri sesuai dengan kenyamanan mereka
Raiga memilih duduk di nomor 3, tiba-tiba ada Kaiya yang datang dan duduk juga disebelah nya
" Halo Raiga". Kaiya tersenyum ke arah Raiga
Raiga yang sedikit bingung karena Kaiya yang tiba-tiba saja duduk disebelah nya , Raiga hanya menganggukkan kepala nya dan fokus melihat kedepan
" Baiklah apa semua sudah duduk dengan nyaman?". Tanya salah satu Kaka pembimbing yang berada didepan
" Sudah". Semua menjawab
" Kalau begitu , kakak akan memperkenalkan diri terlebih dahulu, nama kakak Dayril, yang disebelah sana ada Swan, Amber, Tabbo, Nobi dan yang terakhir yang paling ganteng Nijio".
Dia memperkenalkan satu-persatu sambil tertawa. Semua heboh saat nama Nijio yang disebut
" Gila ganteng bangettttt, ya kan Kaiya". Ucap teman didepan Kaiya ,dia memutar badannya ke belakang untuk melihat Kaiya
" Iya benar". Kaiya tersenyum menjawabnya
" Menurut Raiga gimana?". Kaiya tiba-tiba bertanya
" Iya ganteng". Raiga menjawab seadanya saja
Perkenalan selesai, mereka melanjutkan yang harus disampaikan kepada murid baru, kali ini yang berbicara adalah Nijio, dia bertanya siapa yang bisa mewakili kelas ini untuk ikut lomba perkenalan besok
" Jadi apa ada yang mau sukarela, silahkan angkat tangan". Suruh Nijio sambil mengangkat tangannya juga didepan
Tidak ada yang berani mengangkat tangan karena mereka juga sebenarnya tidak tahu bisa melawan kelas lain atau tidak ,karena belum ada yang tahu apa lomba yang akan di gelar
Raiga yang melihat tidak ada yang berani mengangkat tangan, sedikit kasihan karena kakaknya sudah berusaha ,dia ingin tetap tidak peduli , tetapi akhirnya dia mengangkat tangannya
Semua orang terkejut dan tersenyum senang, Raiga dengan berani mengangkat tangannya disaat semua orang tidak berani
" Wahh ternyata murid kehormatan, baiklah apa ada lagi". Seru Nijio dari depan
Akting nya tampak murni sekali, ucap Raiga dalam hatinya
" Saya". Kaiya mengangkat tangannya juga.
" Saya". Satu orang lain mengangkat juga.
" Saya". Handa yang sempat berkenalan dengan Raiga sebelum nya juga mengangkat tangan
Tiba-tiba semuanya jadi bersedia dan mengangkat tangannya, namun yang dibutuhkan hanya 4 orang saja, jadi yang terpilih Raiga, Kaiya ,Handa dan satu orang lagi
" Baiklah kalau begitu sudah di tetapkan yang akan menjadi perwakilan kelas ini, dengan begitu besok kalian harus bersiap karena kita belum tahu apa yang akan menjadi tantangan nya". Ucap Nijio dengan tersenyum
" Sebelum itu kalian semua harus masuk terlebih dahulu ke grup chat jurusan, karena kami akan memberitahukan beberapa informasi disitu". Kata salah satu mereka lainnya
" Jadi satu-persatu ke depan, dan tulis nomor kalian nanti kami akan masukkan ke dalam grup".
Saat giliran Raiga maju kedepan, dia hanya diam saja dan tidak berkata-kata apa-apa
Karena selama ini dia tidak punya ponsel seperti orang lain, yang dia miliki hanya telpon khusus dari organisasi yang dia sendiri tidak tahu nomor nya ,karena dia hanya selalu menerima telpon saja.
" Kenapa kamu tidak menulis nomor mu???".
Tanya kakak pembimbing didepannya
Raiga masih terdiam dia juga bingung harus bicara apa
" Mungkin dia tidak ingat nomornya!!". Jawab salah satunya lagi
" Kalau begitu apa kamu ada handphone, kamu bisa melihat disitu". Suruh kakak pembimbing itu
" Apa kamu tidak membawanya ". Tanya seorang lagi yang bernama Dayril
Raiga akhirnya berpura-pura ketinggalan dan mengangguk saja
" Baiklah kalau begitu besok jangan lupa bawa ya, dan besok berikan nomor mu". Jawab kakak pembimbing
Raiga pun kembali ketempat duduknya lagi