NovelToon NovelToon
Deal, 31 Hari Kita Bercerai!

Deal, 31 Hari Kita Bercerai!

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:592.6k
Nilai: 5
Nama Author: Annami Shavian

Karena pengkhianatan yang dilakukan oleh tunangannya, Rubi terpaksa menikahi Rexa, seorang pria luntang lantung yang baru tadi malam dikenalnya secara tak sengaja. Hal itu terjadi lantaran Rubi tak bisa menghindari pernikahannya yang akan diadakan esok hari.

Sementara pria yang bernama, Rexa, iya iya saja saat Rubi menawarkan sebuah pernikahan kontrak dengannya selama 31 hari, karena dia tak punya tempat tinggal dan tak memiliki uang sepeser pun.

"Deal, 31 hari kita bercerai!" ucap keduanya saling berjabat tangan.

Bagaimana lika liku rumah tangga yang dijalani oleh dua orang asing selama 31 hari?

Dan siapa sebenarnya, Rexa? pria pengangguran yang sering kali disebut mokondo oleh keluarga Rubi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annami Shavian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Telur

Rubi menghela nafas berat saat melihat isi kulkas dalam keadaan kosong melompong. Tak ada lagi sisa bahan makanan yang dapat diolah untuk sarapan suaminya nanti. Bahan makanan sisa hajat itu ya tinggal daging ayam yang sudah dimakan oleh keluarga rakusnya pagi ini.

Namun melihat kulkas yang kosong tak membuatnya tinggal diam. Dia bergegas ke kamar mengambil uang yang ada di dalam dompetnya. Lalu dengan langkah tergesa-gesa, dia pergi ke warung Bu Yayuk, satu-satunya warung yang jaraknya paling dekat dengan rumahnya.

Tiba di warung Bu Yayuk, dia celingukan karena warung itu dalam keadaan terbuka namun tidak ada pemiliknya.

"Bu Yayuk, beliiiiiiii !"

Kerena pemiliknya tak terlihat, Rubi terpaksa berteriak memanggil pemilik warung. Setelah berulang kali mengulang sampai tenggorokan nya kering, akhirnya si empunya warung keluar dari balik pintu rumahnya dengan penampilan memakai handuk dan rambut yang masih penuh busa.

"Eehh, pengantin baru to yang manggil. Kirain siapa to, Rub." Bu Yayuk dengan logat jawanya, melenggang santai masuk ke dalam warung yang letaknya terpisah.

Rubi sejenak tercengang melihat penampilannya, lalu memberikan senyuman canggung.

"Sedang mandi ya, Bu? Kalau gitu saya ganggu dong," kata Rubi basa basi.

"Ndak apa-apa, Rub. Namanya juga penjual ya resiko kalau diganggu sama pembeli. Malah kemarin saya lagi boker di teriaki sama anaknya mang Yanto. Eh ndak tau nya tuh bocah cuma mau beli permen satu. Kesel. Mana lagi kebelet-kebeletnya saya itu."

Ocehan Bu Yayuk yang panjang seperti kereta dan terkesan jorok itu membuat Rubi menahan tawanya. Ingin menimpali, tapi dia sadar jika dirinya sedang terburu-buru.

"Saya juga cuma mau beli telor satu doang, Bu."

"Lah ndak apa-apa. Harga telor kan lebih mahal dari permen. Sebentar saya ambilkan." Bu Yayuk beranjak ke arah tempat biasa menyimpan telur." Waduh, telornya udah habis, Rub. Saya lupa belum belanja," teriaknya dari dalam sana.

Mendengar telurnya habis, Rubi menghembuskan nafasnya kesal. Rasanya sia-sia saja. Sudah bersusah payah memanggil si pemilik warung sampai tenggorokan nya kering, ujung-ujungnya barang yang dicarinya tidak ada di warung tersebut.

"Ya udah Bu Yayuk, saya mau cari ke warung yang lain aja."

"Iya iya, Rub, monggo."

Rubi bergegas mencari warung lainnya. Berharap Rexa belum bangun sebelum dirinya tiba di rumah.

Kini warung ke dua yang Rubi datangi adalah warung milik Bu Faizah. Baru tiba di warung itu, dia langsung disambut senyuman dan pertanyaan dari pemilik warung.

"Neng Rubi, mau beli apa?"

"Saya mau beli telur satu bi.......eh sekilo ding, Bu," jawab Rubi beralih niat. Tadinya hanya mau membeli satu biji, tapi karena warung Bu Faizah cukup jauh, dia pikir sekalian saja dari pada bolak balik.

"Sebentar ya, ibu ambilkan dulu." Bu faizah masuk ke dalam warungnya. Sementara Rubi menunggunya di luar warung.

"Chieee ada pengantin baru. Tumben belanja di sini!"

Suara seseorang membuat Rubi tersentak ditengah kediamannya. Kemudian menoleh ke arah suara itu. Di teras rumah yang letaknya sejajar dengan rumah Bu Faizah, Mak Eros tersenyum aneh ke arahnya.

"Mak Eros." Rubi menganggukkan sedikit kepalanya.

"Sekarang udah ngga jadi perawan tua lagi dong kamu, Rub. Gimana rasanya di colok, Rub? Enak ngga, Rub?"

Cibiran Mak Eros membuat Rubi kesal. Hal ini yang membuatnya malas belanja di warung nya Bu Faizah. Karena pasti akan berhadapan dengan mulut pedasnya wanita baya yang rambutnya sudah berubah putih semua.

Meski kesal, tapi Rubi tak menunjukan rasa kesalnya melainkan tersenyum dan menimpalinya dengan santai.

"Enak banget dong, mak. Apalagi milik suami saya itu masih fresh dan perjaka tulen. Ukurannya besar banget. Udah gitu panjangnya lebih dari 20 cm, dan kalau berdiri juga tegak lurus kayak gini, Mak." Menegakkan jari telunjuknya ke atas." Nggak loyo kayak gini." Perlahan-lahan jarinya di lengkungkan lalu gerakkan tegak melengkung tegak melengkung berulang kali sambil melirik ke arah Yanah, anak Mak Eros yang baru saja turun dari motor seorang pria tua.

Sadar akan lirikan dan sindiran Rubi ditujukan ke anaknya dan pacarnya yang sudah aki-aki, Mak Eros seketika bungkam dan mukanya berubah kesal. Dia menghentakkan kakinya lalu masuk ke dalam rumahnya.

Rubi tersenyum puas.

Sedangkan Yanah yang melihat keberadaan Rubi melengos sambil menarik tangan pacarnya, seakan takut pacarnya itu melirik Rubi.

"Neng Rubi, ini telornya!"

Suara Bu Faizah mengalihkan pandangan Rubi ke arah warung." Iya, Bu," sahut Rubi, mendekati Bu faizah." Berapa harganya, Bu?"

"28 ribu saja."

Rubi langsung memberikan uang pas." Terima kasih, Bu."

"Sama-sama, neng. Oya neng, jangan dengerin ocehan kakak saya itu ya! dia mah emang orangnya rada-rada...." Meletakkan jari telunjuk di keningnya dengan posisi miring membuat Rubi mengulum senyum menahan tawa.

"Mba Rubi, apa itu?"

Tiba di rumah Rubi di sambut Lina yang tengah menimang anaknya di teras depan.

"Telur," jawab Rubi tanpa menghentikan langkahnya.

"Aku mau dong, mba. Tolong rebusin dua ya!"

Perintah Lina membuat Rubi menghentikan langkahnya, kemudian bergerak mundur dan kini posisinya sejajar dengan Lina.

"Kamu rebus aja telornya si Danang. Jangan diemut doang dimakan sekalian," sinis Rubi yang benar-benar geregetan terhadap sikap iparnya yang tak tahu diri.

Sementara itu, Lina terdiam dengan mulut menganga.

Rubi tersenyum smirk, lalu melanjutkan langkahnya.

Saat Rubi berjalan hendak ke dapur, dia berpapasan dengan Rexa yang baru saja keluar dari kamarnya dalam keadaan rambut acak-acakan dan muka bantal. Tak hanya itu, Rexa pun menguap tanpa menutupi mulutnya.

"Jorok," ledek Rubi sambil terus melangkah.

Rexa tersenyum nyengir dan garuk-garuk kepalanya. Dia lekas mengekor.

Rubi yang sadar sedang dibuntuti Rexa pun menoleh dengan langkah yang terus bergerak maju.

"Mandi dulu sana," titah Rubi.

"Aku lapar. Mau makan dulu."

Rubi menghentikan gerak langkahnya dan membuang nafasnya dengan kasar.

"Kamu kok ganteng-ganteng jorok banget sih. Udah gitu pemalas lagi."

Melihat sang istri yang agak sewot, senyum Rexa langsung terbit." Jadi kamu mengakui kalau aku ini ganteng?"

"Iya ganteng. Tapi karena jorok jadi gantengnya ilang. Sana mandi!" Rubi mendorong kasar tubuh Rexa, hingga pria itu terjungkal tapi tak sampai jatuh.

Setelah mendorong Rexa, Rubi melanjutkan langkahnya ke arah dapur.

Sebelum masuk ke dalam kamar mandi, Rexa memperhatikan Rubi yang sedang mengorek-orek nasi goreng di dalam wajan. Dan melalui ekor matanya, Rubi dapat melihat Rexa yang hanya mematung pun lantas menyamping.

"Mandi atau ku lempar pakai ini?" Rubi mengangkat serokan yang siap dilayangkan ke arah pria itu.

1
Cut Ainun
kasihan banget nasib mu rubi.. gak habis pikir kelakuan ibu sma adik ny bikin pengen di timpuk tu org.... 😡😡😡
💥💚 Sany ❤💕
Mending kamu bawa ja Tatung ma kamu Rub. Gak sah cariin emak n Danang yang gak da akhlak. Kasian Tatung. Napa ada ya emak macam tu, biasanya yg namanya emak... pasti pingin yg terbaik ntuk anaknya. Bahkan makan yg enak2 dikasih buat anaknya wlo kadang dia gak dapat.
💥💚 Sany ❤💕
Kasian Tatung, punya emak n abg gitu amat. Enaknya emang satu server ma Danang.
Heri Wibowo
hajar rentenirnya rub.
Samiyah
Bawa aja Tatung ke kota Rub... Tinggalin bebengik sawah dan got itu..
RizQiella
kasihan hajar aja Rub....
smoga cepet bertemu dengan Rexa
husniyah fadhilatul hasana
yahh rexa dateng si rubi pergi 😣
Uthie
wadduuhhhh.... masalah baru... 😌
👏Nyai Hebring🖤¹²⁰² ⠀
makin jauh aja jalan nya Rubi utk jumpa sama Rexa.. ada aja gangguan nya
hadeeehhh, aya aya wae 🤦🏻‍♀️😓🤧
Pa Muhsid
teteh cantik atuh jadi lama ketemu sama rexa kalo begini mh
tapi moga aja cepet beres urusan nya👍👍👍
selamat hari raya idul adha
🩷nining: di antosan di pengkolan😅
Annami Shavian: di antosan we atuh akang, kedap deui da😆🙏
total 2 replies
Ai Oncom
bagus ceritanya.. tokoh wanita y tangguh saya suka..
Annami Shavian: terima kasih kak
total 1 replies
solihin 78
memang harus di berikan pelajaran ibu nya rubi dan Danang biar kapok
ayoo rubi semangat 💪💪💪💪
muthia
kapan Rubi Rexa ketemu
Nurrul P.𝆯⃟ ଓε.❀∂я
Ya ampun Tatung, kasihan banget dirimu... yang sabar ya. Insya Allah mbakmu bisa bantu menyelesaikan masalah di rumah kalian.

Ayo Rubi, tunjukkan kehebatanmu. Ibumu dan Danang memang layak dipenjara 🔥🔥🔥
Nurrul P.𝆯⃟ ଓε.❀∂я: ahayyy ....
🩷nining: rubi...
tunjukan pesona mu😅
total 2 replies
sakura hanae @ mimie liyana❤️
Yaelah si preman, belul tau aja Rubi itu jago kelahi, di bogem baru tau rasa kalian😂
Shinta Dewiana
bisanya seorang ibu meninggalkan anknya seperti itu...huh..benar2 sampah...ni rentenir bagusnya di apain ya...his gerem banget melet2 pula tu..
Nar Sih
bnr rubi kasih pelajaran aja ibu dan adik munyg ngk tau diri biar jera ,klsu begini kan tertunda lgi deh pertemuan rubi dan rexa
solihin 78
hahahahas,Tatung minta uang
Madia Normadia
Thor sampai bila Rubi dan rexa ketamu dan apa penyalasaian mereka apa masih suami isteri tidak..kelamaan batulll...
Nani Rahayu
kok JD ngebayangin cicak y melet2😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!