Diakhir hidupku, akira sangat menyesal karena tak pernah menikmati hidup dan jika tuhan memberi ia kehidupan kedua maka ia akan hidup bersenang senang.
Tapi nyatanya hidup tetaplah sebuah perjuangan bukan hanya tempat untuk bersenang senang.
"Adelia yang kamu selamatkan itu sudah mati, Jendral Agra. Dia sudah mati. Dan aku bukanlah Adelia Putri Kerajaan Akris, aku bukan adik dari sahabat mu, aku bukan tuan putri yang hidup lemah lembut dan pemalu. Aku adalah jiwa yang berasal dari masa depan."
Penasaran gimana Akira yang pindah ke tubuh Adelia menjalani hidup di dunia kuno yang penuh dengan trik,
cus baca 👉👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Setelah banyaknya drama saat masuk ruangan akhirnya Adelia pun dapat makan dengan khidmat. Dia tidak mengangkat kepalanya melihat orang sekitar dan fokus kepada makanan sendiri.
Jendral Agra yang melihat itu pun hanya tersenyum tipis dan dua selir pun hanya melihat sekilas, tapi lain hal dengan putri Aurora yang melihat dengan jijik.
Sebagai seorang putri dia pastilah tau kalau makan di meja makan jangan menghabiskan semua yang ada di piring karena akan dinilai sebagai wanita rakus oleh orang dan melihat Adelia yang menghabiskan semua makanan yang ada di depannya tanpa mempedulikan siapapun tentu saja membuat ia jijik.
'Dasar wanita tak tau tata Krama, apakah dia tidak bisa terlihat lebih anggun di depan jendral, tapi bukankah itu bagus jendral akan menjadi jijik dan tidak menyukainya,' batin Putri Aurora lalu sebuah senyuman terbit di bibirnya.
tak
Jendral sudah meletakkan sendoknya begitu juga dengan selir Han, selir Serli dan putri Aurora tapi Adelia masih lanjut makan tanpa menghiraukan mereka.
'Aku butuh energi tambahan untuk menghadapi para bedebah bedebah ini,' batin Adelia.
"Sepertinya Jendral harus mempunyai stok makanan yang banyak melihat bahwa bibi sangatlah suka dengan makanan," ucap Putri Aurora sambil menatap sekilas pada Adelia yang sedang makan.
Putri Adelia memang tidak pernah memanggil Jendral Agra dengan sebutan Paman. Hal itu dikarena ia merasa jendral Agra semakin tidak bisa digapai jika ia memanggil dengan sebutan itu.
Bahkan dulu sebelum Jendral Agra menjadi Jendral, dia selalu memanggil dengan nama Agra langsung tapi karena selalu di marahi oleh Ayahnya akhirnya ia memilih memanggil Jendral.
"Yang putri katakan benar, sepertinya lumbung makanan kami harus di perluas lagi karena sekarang kami memiliki seorang foodie di Istana ini." jawab Jendral mengiyakan.
Wajah putri Aurora yang tadinya tampak mendung kini kembali cerah mendengar perkataan Jendral Agra, ia berhasil mempermalukan Adelia.
"Harus dilakukan cepat, lihatlah bahkan setelah semua orang selesai bibi masih saja makan," ucap Putri Aurora yang sekarang mulai to the poin.
Tapi tak ada raut malu di wajah Adelia dia menyuap sendok terakhir dan minum dengan anggun, walaupun ia makan banyak tapi dia makan dengan santai masih mempertahankan keanggunan walaupun di samping piringnya sudah ada jejeran piring berdiri tegak.
"Hmm, aku rasa setelah beberapa bulan akan ada seekor babi gendut di Istana ini," ucap Jendral Agra tersenyum sambil membelai rambut Adelia.
Putri Aurora tak dapat menahan tawanya mendengar hal itu, putri Aurora tertawa sambil menutup mulutnya.
Dan kedua selir hanya pura pura minum agar dia tidak nampak tertawa karena bagaimanapun ia tidak boleh menertawai Istri Sah.
"Aku pikir setelah beberapa bulan Suamiku mungkin akan menyukai Babi itu," ucap Adelia membalas ucapan Jendral Agra dengan santai.
Dan kini Jendral Agralah yang tertawa bahkan tawanya terdengar begitu indah dan tidak dipaksakan, ketiga wanita yang tidak pernah melihat Jendral Agra tertawa pun terpana melihatnya.
"Hahahh, ya mungkin aku akan mencintai Babi gemuk itu dan akan aku jadikan guling tidur," ucap Jendral di sela tawanya.
Tawa Jendral mengisi ruang makan itu membuat wanita yang ada disana tidak bisa mengalihkan pandangan dari Jendral.
"Dan Jendral akan mempunyai Istri babi dan anak anak babi yang lucu."
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote
salam hangat dari author
maaf untuk penggunaan kata babi di dalam cerita 🙏