NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Untuk Keponakanku

Menjadi Ibu Untuk Keponakanku

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Menikah Karena Anak
Popularitas:805.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: syitahfadilah

S 4

Rangga begitu terpuruk saat Fiona, istri tercintanya meninggal dunia setelah melahirkan anak kedua mereka. Di saat duka masih menyelimuti, ia dipaksa menikahi Flora yang merupakan adik kembar mendiang istrinya, demi memberikan kasih sayang sosok ibu untuk kedua anaknya.

Mampukah Flora menghadapi sikap Rangga yang dingin dan terkadang tak ramah padanya, sementara hatinya pun sedang tak baik-baik saja. Selain duka atas kepergian saudari kembarnya, ia juga terpaksa harus memutuskan hubungannya dengan sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU

Flora tersenyum tipis melihat notifikasi di ponselnya, Rangga baru saja mengirimkan sejumlah uang yang pria itu katakan sebelum berangkat ke kantor. Jumlahnya lumayan besar, bisa untuk enam bulan jika hanya untuk anak-anak seperti Kiara dan Azka.

'Nanti aku kirim uang ke rekening mu, pakai itu untuk keperluan anak-anak. Belikan saja apa yang Kiara ingin beli.' Ucapan Rangga sebelum pergi terngiang. Flora hanya dapat tersenyum getir mengingatnya.

"Yah, untuk anak-anak. Bukan untukmu Flo, jadi jangan pernah tergiur untuk menggunakannya." Ucapnya memperingati dirinya sendiri. Ia masih punya tabungan untuk keperluan pribadinya, namun untuk uang kuliah nanti ia harus mendapatkan dari mana. Tidak mungkin jika masih meminta pada orangtuanya. Flora menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan perlahan. Kenapa ia harus dipusingkan dengan masalah keuangan sekarang.

"Mama kenapa?" Tanya Kiara sembari menyentuh punggung tangan Flora, gadis itu memperhatikan ibu sambungnya seperti orang bingung.

"Ah, gak apa-apa, Sayang." Flora tersenyum, ia menyimpan ponselnya kemudian mengusap kepala Kiara. Saat ini mereka berada disebuah taman bermain.

Saat usia Azka genap 6 bulan, ia sudah beberapa kali membawa dua keponakannya ke taman bermain. Ia memang tidak mempunyai pengalaman dalam mengasuh anak-anak, namun ia mengandalkan laptopnya untuk mencari informasi di internet tentang bagaimana cara menstimulasi anak-anak sesuai tahapan usianya. Salah satunya membawa ke taman bermain, dan tentunya mencari Playground yang cocok untuk Azka dan Kiara sesuai usia.

Dari pengetahuan yang ia baca di internet, bermain sangat penting bagi anak-anak. Karena bermain membantu mereka berkembang secara fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Melalui bermain, anak-anak dapat mengembangkan otot dan koordinasi mereka saat mereka menggerakkan tubuh mereka dengan cara yang berbeda.

Anak-anak juga dapat mempelajari keterampilan baru, seperti pemecahan masalah dan kerja sama, saat mereka berinteraksi dengan anak-anak lain dan mencari cara untuk menggunakan peralatan bermain.

Ketika anak-anak bermain, tubuh mereka melepaskan endorfin, yaitu hormon yang membuat mereka merasa senang dan rileks. bermain juga dapat membantu anak mengembangkan kemandirian. Saat mereka menjelajahi taman bermain dan mencari tahu cara menggunakan peralatan, mereka akan belajar bagaimana menjadi mandiri dan bagaimana melakukan sesuatu sendiri.

Flora pun sangat senang ketika membawa anak anak keluar rumah, karena tak hanya anak-anak yang terhibur. Ia pun turut terhibur dengan hanya melihat senyum kedua anak kakaknya yang kini juga adalah anaknya. Senyum Kiara dan tawa Azka menjadi obat lelah hati dan pikirannya.

'Kak Fio, walau nanti aku sudah tak bersama kak Rangga lagi, aku akan memastikan anak-anak kakak selalu tersenyum seperti ini. Jika waktunya sudah tepat, aku akan menjelaskan pada anak-anak terutama pada Azka tentang siapa diriku. Walau aku ini hanya ibu sambung dan hanya sebatas pengasuh dimata Kak Rangga, tapi kasih sayang yang aku berikan pada anak-anak sama besarnya seperti ibu kandung. Aku tulus menyayangi anak-anak Kakak.' Gumam Flora dalam hati.

Hingga tak terasa sudah dua jam mereka berada di taman bermain. Flora pun menyudahi dan membawa anak-anak ke restoran. Saat meninggalkan rumah, waktu menunjukkan pukul sembilan dan belum lagi waktu diperjalanan, di tambah dua jam di taman bermain. Kini sudah waktunya mereka makan siang.

Restoran yang Flora datangi tentunya menyediakan baby chair, agar mempermudah para pengunjung yang membawa bayi.

Kini Azka sudah duduk anteng di baby chair, sembari menunggu pesanan makanan datang, Flora mengeluarkan termos khusus untuk makanan bayi yang ia sediakan dalam tas kecil. Sebelum pergi, ia sudah membuatkan MPASI untuk Azka yang ia simpan di termos khusus yang dapat menjaga kehangatan makanan hingga enam jam.

Tak lama kemudian, pesanan mereka pun datang.

"Kia makan sendiri ya, Tante suapin adek Azka." Ujar Flora.

"Iya Mama," jawab Kiara.

Flora tersentuh mendengarnya, hatinya menghangat dipanggil mama oleh Kiara. Namun, sayangnya panggilan itu hanya disematkan oleh Kiara bila tidak ada Rangga. Jika di depan papanya, Kiara tetap memanggilnya tante.

Meski sudah merasa lapar, namun Flora mendahulukan untuk memberi Azka makan. Sebenarnya bisa sambil menyuapi dirinya sendiri, namun di rasa repot dan akhirnya memilih untuk memberikan makan Azka terlebih dahulu.

"Flo," panggil seseorang yang telah berdiri di samping Flora.

Flora menoleh, raut wajahnya nampak terkejut namun dengan segera ia kondisikan untuk terlihat biasa saja setelah melihat siapa yang berdiri di sampingnya. "Kak Arkan," gumamnya.

"Boleh aku duduk?"

Flora mengangguk ragu. "Iya," jawabnya sedikit terbata. "Kak Arkan sendiri?" Tanyanya setelah mantan kekasihnya itu duduk di samping Kiara.

"Iya, sendirian." Jawab Arkan, dan tentu jawabannya itu bohong. Ia datang ke restoran itu bersama Farzan, kakak tertua Flora. Sejak awal kedatangan Flora ke restoran, ia sudah melihatnya namun, sebisanya ia mengalihkan perhatian Farzan agar tak melihat Flora. Ia tak mau nanti Farzan menghampiri adiknya itu dan mengajukan pertanyaan yang mungkin sulit dijawab Flora, karena Flora datang hanya bersama anak-anak tanpa Rangga.

Hingga Farzan pulang, baru ia menghampiri Flora. Meski sudah jarang bertemu, namun rasa itu masih tetap sama. Hingga saat ini Flora masih terpatri dihatinya namun harus ia enyahkan meskipun sulit. Cinta yang masih ia miliki untuk Flora sudah menjadi cinta terlarang karena kini Flora sudah menjadi istri pria lain.

"Kamu ke sini juga sama anak-anak aja?" Tanya Arkan, meski sejak tadi tak melihat Rangga namun ia tetap bertanya. Karena bisa saja Rangga masih berada di luar atau mungkin akan menyusul nanti.

"Iya, aku hanya sama Azka dan Kia. Kami sehabis dari taman bermain." Jawab Flora.

Arkan nampak mengangguk pelan, sudah ia duga, Rangga tak mungkin memiliki waktu untuk menemani Flora.

Flora lalu kembali fokus menyuapi Azka. Tanpa ia sadari Arkan terus memperhatikannya.

"Flo, kamu gak makan?" Tanya Arkan yang melihat sejak tadi Flora hanya menyuapi Azka, sementara piring dihadapan mantan kekasihnya itu masih penuh makanan.

"Aku suapi, Azka dulu kak." Kata Flora tanpa melihat lawan bicaranya. Ia tak mau menatap Arkan yang akan membuat hatinya bergemuruh.

"Sini, Azka biar aku yang suapi. Kamu juga makanlah." Arkan berpindah ke samping baby chair lalu hendak mengambil alih sendok di tangan Flora, namun gadis itu mencegahnya.

"Gak usah Kak, biar aku saja." Kata Flora.

"Tapi kamu juga harus makan, Flo. Atau begini saja, sambil kamu suapi Azka aku juga suapi Kamu."

"Kak, gak usah." Cegah Flora tapi Arkan sudah menarik piringnya. Pria itu bahkan sudah menyendok makanannya dan kini sendok itu sudah berada didepan mulutnya.

"Flo, ayo buka mulutnya. Kamu juga harus makan." Tapi Flora masih setia menutup mulutnya. Mereka bukan sepasang kekasih lagi dan ia juga sudah menjadi istri pria lain, jadi sudah tidak sepantasnya mereka seperti ini.

Arkan menghela nafasnya, "Lupakan yang pernah terjadi diantara kita Flo, dan ingat kalau kita berdua juga masih saudara. Aku kakakmu dan tidak salahkan kalau seorang kakak menyuapi adiknya sendiri?" Dia tahu kenapa Flora tidak mau disuapi olehnya lagi. Flora kini menjaga batasan diantara mereka berdua.

Beginilah jika menjalin hubungan dengan keluarga sendiri, disaat hubungan itu kandas, tak hanya hubungan asmara yang menjadi renggang tapi juga hubungan saudara menjadi canggung.

"Aku kakakmu, Flo." Ucap Arkan lagi, kalimatnya begitu menekankan. Ia tidak suka dengan sikap Flora yang terkesan menjaga jarak darinya. Ia cukup sadar diri tapi ia merasa apa yang dilakukannya ini tidak salah, karena Flora juga adalah adiknya.

"Kak, biar aku makan sendiri sambil suapi Azka." Ucap Flora pada akhirnya. Ia lalu mengambil sendok ditangan Arkan dan menyuapi sendok yang telah terisi makanan itu ke mulutnya.

Arkan mengalah, ia memilih diam namun tetap memperhatikan Flora yang kini terlihat kerepotan makan sambil menguapi Azka.

Suasana yang terasa canggung itu membuat Arkan juga merasa tak nyaman, namun ia juga tak ingin pergi. Kapan lagi ia bisa bertemu Flora. Dan akhirnya ia mencairkan suasana dengan mengajak Kiara mengobrol dan sesekali memasang ekspresi lucu dihadapan Azka yang membuatnya tertawa sampai-sampai makanan di mulutnya menyembur keluar.

"Yah cemong." Arkan terkekeh, ia lalu mengambil tisu dan membersihkan mulut Azka.

Flora yang tadinya hanya diam, tanpa sadar ikut tertawa melihat keseruan Arkan bersama Kiara dan Azka. Andai di rumah, Rangga juga bisa seperti bersama anak-anaknya, tapi itu tak mungkin. Jika pun iya, itu hanya bersama anak-anak saja tanpa Flora.

'Ternyata kalian masih sering bertemu.' Rangga yang baru saja datang ke restoran bersama sekretaris dan kliennya. Tersenyum getir saat tatapannya tertuju kearah meja dimana Flora dan anak-anaknya serta Arkan berada. Ia pikir, Flora benar-benar memegang prinsipnya yang rela memutuskan Arkan untuk menikah dengannya. Tapi apa yang ia lihat saat ini justru sebaliknya. Kini ia berpikir, Flora membawa anak-anaknya pergi jalan-jalan itu hanya alasan untuk bertemu Arkan.

1
Nuryati Yati
malu2 meong 😅
Nuryati Yati
sabar ya Arkan semoga Dea menerima dan membuka hati utk Arkan
Nuryati Yati
isinya apa hayo penasaran🤔
Nuryati Yati
selamat Arkan Dea semoga bahagia selalu🤗
Nuryati Yati
gemes sama Dea dan Arkan
Nuryati Yati
👍
Jumaiyah Iyah
Biasa
Jumaiyah Iyah
Kecewa
Adriana Wiriadinata
rangga..rangga..mssa gitu aja ga ngrti..
Nuryati Yati
semangat berjuang Rangga
Nuryati Yati
wis sakerepmu Rangga
Nuryati Yati
emang kamu suami gk becus Rangga
Nuryati Yati
cemburu bilang bos gk usah mrh2
Nuryati Yati
semangat Flo
Nuryati Yati
pengen tak tapok mulutnya Rangga pake sandal sejuta umat
Nuryati Yati
demi keponkana Flo ikhlas jd istri kakak ipar
Nuryati Yati
mampir thor..
Nurlinda: mampir jg di karya baru. kak 🤭
total 1 replies
Siti Ramsah
Luar biasa
Nurlinda: terima kasih kk 🤗
total 1 replies
Anda Anda
Lumayan
Anda Anda
baru nyadar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!