NovelToon NovelToon
FIGHT Or FLIGHT

FIGHT Or FLIGHT

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:596
Nilai: 5
Nama Author: Jmath

Bisakah aku memilih antara Pertarungan atau pelarian?ataukah jalan takdirku sudah harus memilih pelarian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jmath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 4 FIGHT

Semester Dua tahun ini aku sudah memasuki kelas XII. Era dimana aku harus belajar dengan Extra jika aku ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Aku memutuskan mengincar salah satu perguruan Negeri di Kota Dublin.

Kegiatan ku mendekati akhir semester Genap ini semakin padat. Banyaknya jadwal les yang mulai mengisi hari-hariku disini. Aku memutuskan untuk menjeda aktivitas dengan mengurangi kegiatan boxing dan Lari ku dan menggantinya dengan belajar. Setiap sore kuhabiskan waktuku di perpustakaan kota dublin, tepatnya di 7-8 Kildare St, Dublin 2, D02 P638, Irlandia. Hal ini kulakukan jika aku tidak ada jadwal Les dari sekolah. Didalam perpustakaan aku membaca banyak referensi untuk meningkatkan Daya ingat ku tentang materi kelas XII.

Setiap jam sekolah aku selalu pulang malam. Pulang setiap jam 9 malam membuatku tidak bisa membantu pekerjaan ayahku. Bahkan untuk tidak mengecek pekerjaan nya kau tidak bisa karena aku merasa kelelahan ketika aku pulang kerumah. Aku merasa bersalah karena tidak bisa membagi waktu untuk sekedar berbincang ataupun makan dengan nya dimeja makan. Aku tau pasti dia merasa kesepian padahal ada aku yang tinggal bersamanya. Bahkan dihari Liburku pun malah kuhabiskan untuk belajar didalam kamarku.

Suasana malam di pulau Valentia sangatlah sepi, mungkin karena dekat daerah pantai jadi tidak ada aktivitas lain selain para nelayan yang ingin menangkap ikan. Hanya suara ada ombak yang menemanibbdan burung Pipit yang singgah disekitaran pantai.

Seperti malam ini, ketika aku baru membuka pintu rumah, kulihat Ayah angkat ku tertidur meringkuk di sofa tamu. Ia masih menggunakan baju yang sama seperti terakhir kali ku melihat nya, sebelum aku berangkat ke sekolah. Laki-laki yang sangat menyayangi ku setelah kedua orang tuaku tiada.

Aku tak tega untuk membangunkan nya. Dia terlihat lelah dalam tidurnya . Aku melihat nya sambil menangis, beginikah Rasanya dicintai oleh orang lain. Sudah lama aku tidak merasakan rasanya menangis. Mungkin sekitar lima menitan aku termenung. Hingga tersadar tidak mungkin aku membiarkan ayahku tertidur diruang tamu.

"Ayah, ini sudah larut, kenapa ayah tidak tidur didalam saja?" aku berbicara pelan, takut ia kaget mendengarkan suaraku.

"kau baru pulang nak? apakah kamu sudah makan malam? maafkan ayah karena tertidur disini" ucapnya padaku.

"Iyah ayah,aku pulang sekitar lima menit yang lalu. Ayah tidak perlu menghawatirkan ku, jika aku lapar aku akan memasak sendiri. Sekarang pindahlah ke kamar mu ayah, lanjutkan tidurmu" aku pun bergegas masuk kedalam kamarku.

Ku dengar suaranya mulai beranjak dari sofa, ada helaan nafas khawatir ku dengar darinya. Aku tau pasti ia ingin berbicara padaku. Tapi ku rasa aku belum sanggup untuk berhadapan dengan nya.

Entahlah semakin ku beranjak dewasa aku mulai menghawatirkan semua nya. aku mengingat perjanjian ayah angkatku dengan Mendiang keluarga ayah kandungku.

Setelah tiga bulan aku ditemukan ayah angkatku, banyak surat kabar dan poster yang mencari keberadaan ku. Mereka memberikan imbalan yang besar bagi siapa saja yang berhasil menemukan keberadaanku.

Hingga suatu ketika ada salah satu penyewa perahu ayah angkatku yang memberitahuku bahwa banyak poster yang memberikan tahukan bahwa ada satu keluarga yang mencari ku. Aku bergegas menuju tempat dimana poster itu ditempel.

Setelah ku ambil poster itu, Aku menyerahkan pada ayah angkatku. Dengan tidak tau dirinya aku memintanya mengubungi nomor yang tertera dalam poster itu. Kulihat ia menghubungi nomor tersebut dan memberikan alamat kami padanya.

Ada Raut khawatir diwajahnya, Aku tau dia pasti merasa takut ditinggalkan lagi. Aku tidak berniat meninggalkannya, aku hanya ingin mencari tau siapa jati diriku.

Selang beberapa jam, banyak mobil dan polisi yang datang ke rumahku. Mereka menemui ku dan Ayah angkat ku. Mereka sangat gembira karena berhasil menemukanku. Mereka bercerita jikalau mereka sudah mencariku diberbagai tempat di Irlandia selama 3 bulan terakhir. Hasilnya nihil mereka tidak menemukanku dimanapun.

Selama hampir satu jam mereka datang. Berbincang ringan dengan Ayah angkatku. merekapun berniat mengajakku tinggal bersama mereka. Ayahku tidak langsung menjawabnya, dia menanyakan padaku karena itu adalah pilihanku. Selanjutnya dia meminta ijin untuk membuat kan minuman untuk kami.

Sudah hampir lima menit dia belum kembali, ku susul ia ke dapur dan tidak mendapatinya sama sekali. Aku pun bergegas ke kamarnya. Aku merenung dan melihat ayah angkatku menangis didalam kamarnya. Tanpa suara tapi sungguh menyayat hati.

Bagaimana ini, apakah aku harus mengikuti keluargaku? ataukah aku harus tinggal dengan ayah angkatku? sungguh, ini merupakan pertarungan antara kemauan hatiku harus memilih yang mana.

Setelah hampir lima menit ku menunggu nya didepan pintu kamar, ia keluar. Kulihat mata sembab nya akibat ia menangis. Ku Rangkul ia berjalan menuju tempat pamanku duduk.

Aku pun memutuskan untuk tinggal dengan Ayah angkatku sampai dengan waktu aku bisa mandiri. Aku tidak ingin meninggalkan Ayah angkatku sendiri. Aku berharap bisa mengganti semua kebaikan yang Ayah angkatku berikan.

Setelah Paman dan keluarga ku lainnya pulang. Aku membersihkan sisa makanan dan minuman yang tersaji diatas meja.

Aku melihat Ayahku akan bersiap-siap ke pinggiran pantai untuk mengontrol kegiatan para nelayan. Ku hampiri beliau yang sibuk mencatat peminjaman perahu haru ini.

"Ayah, Apa kau marah padaku". Tanyaku pada Ayah angkatku.

"Tidak Liam, untuk apa aku marah padamu?" Jawab Ayah angkatku.

"Tentang keputusanku, ku harap ayah menghargai nya, aku ingin tinggal bersama Ayah". Jawabku.

"Ayah senang nak, tak ku kira kau akan tinggal dan menemani ayah disini". Jawab Ayah angkatku.

"Jangan mengusirku yah Ayah, sungguh aku hanya memiliki mu didunia ini". Aku merangkulnya. Tubuh kurus itu aku peluk.

"Tidak akan Liam, Aku tidak akan mengusirmu. Kecuali kau yang pergi sendiri dari ku". Jawab Ayahku.

"Terimakasih Ayah, terimakasih sudah menemukanku". Jawabku lagi.

"Kenapa kalian saling berpelukan disore hari seperti ini?". Tanya seorang nelayan.

Kami berdua hanya tertawa, Bahagia jika aku hanya harus tinggal bersamanya seumur hidup.

Kami melanjutkan pekerjaan ayah angkatku menulisi peminjaman perahu hari ini. Syukurlah hari ini perahu ayah angkatku habis tersewa.

Aku kembali kepada bilik tempat perahu dikumpulkan. Ku buka pembukaan dan administrasi peminjaman perahu milik Ayah Angkat ku. Sore itu aku mengerjakannya hingga pukul delapan malam.

Perahu-perahu mulai dikembalikan oleh para nelayan tepat pukul sembilan . Tak jarang nelayan tersebut memberi kami ikan atau hasil tangkapannya lainnya.

Warga pantai Valentia sangat ramah dan baik. Untuk urusan solidaritas mereka sangat menjunjung tinggi hal itu.

Hingga malam datang, kami pun memutuskan untuk pulang ke rumah dan ber istirahat.

1
Mewawa
♥️♥️
Lia Lia
kurang tanda seruu🤗
🐌KANG MAGERAN🐌
semangat
🐌KANG MAGERAN🐌
aku bantu koreksi atas permintaan si penulis ya🙏
🐌KANG MAGERAN🐌
semangat
🐌KANG MAGERAN🐌
itu habis titik lupa di spasi say
🐌KANG MAGERAN🐌
ratu r nya besar nggak sih?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!