Leo mafia yang kejam dan dingin namun dia sangat lembut memperlakukan dokter kesayangannya itu.
Tania mengobati Leo namun Leo jatuh cinta pada pandangan pertamanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
pagi hari.
Di kamar yang bernuansa putih dan pink cukup luas itu,ada gadis cantik yang masih sangat nyaman dengan tidurnya.
Tok…,Tok…,Tok.
“Tania ini sudah jam 6 nanti kamu terlambat,”ucap Laura di luar pintu kamar putrinya.
Tania sangat kaget,dia segera bangun dari tempat tidurnya.
“Iya mah,”jawabnya di dalam kamar.
Gadis itu segera berlali ke kamar mandinya,setelah menyelsaikan rutintas mandinya dia segera memilih pakaian dan sedikit merias wajahnya.
...******...
Di meja makan,kedua orang tuanya sudah menunggu untuk sarapan bersama.
Tania segera menyusul ke meja makan,dan segera duduk berhadapan dengan mamahnya.
“Sayang kamu ganti warna rambut?”tanya sang mamah.
“Iyah kemarin sama Lusi Mah,”jawab Tania.
“Anak mamah terlihat sangat canti sekali,”ucap mamanya.
“Makasih Mah,”balas Tania.
Ayahnya yang dari tadi memperhatikan mereka,menunggu mereka segera makan sarapannya namun mereka malah asik membahas warna rambut.
“Sudah yah wanita-wanita cantik,mari kita makan,”ajak David.
Mereka menyantap sarapan yang sudah di hidangkan di meja makan.
Setelah menyelsaikan sarapannya,David akan mengantarkan putrinya karena hari ini David akan bertemu klien yang pertemuannya searah dengan tempat kerja putrinya.
Merekapun meninggalkan rumah,dan berangkat menuju Rumah Sakit tempat Tania bekerja.
...******...
Tania sudan sampai di Rumah Sakit,dia segera keluar dari mobil.
“Hati-hati di jalan Ayah,”ucap Tania sambil melambaikan tangannya.
Tania berjalan ke arah ruangannya untuk bersiap-siap mengecek pasien-pasiennya.
...******...
Tok…,Tok…,Tok.
Tania mengetuk pintu ruangan Leo,Dokter itu segera masuk.
“Selamat pagi Pak,bagaimana sudah merasa lebih baik?”tanya Tania dengan ramah.
Leo tidak menjawab pertanyaan Dokternya,dia masih menatap Tania karena Tania terlihat sangat cantik dengan warna baru rambutnya dan potongan barunya.
“Hallo Pak,”sambung Tania dengan melambai-lambaikan tangannya di depan muka Leo.
“Oh…,iya,sudah jauh lebih baik Dok,”jawb Leo.
Tania segera memeriksa luka Leo,dan mengecek ke seluruhannya agar tidak terjadi masalah.
“Sial dia sangat cantik sekali dengan warna rambut barunya.”Gumamnya di hati.
Leo menyadari bahwa Tania mengganti warna rambutnya,karena ingatannya sangat kuat walaupun dia hanya sekali bertemu dengan Tania kemarin.
“Kapan saya bolej pulang Dok?”tanya Leo.
“Besok sudah boleh pulang,tinggal pemulihan di rumah saja,”jawab Tania.
Setelah selsai pemeriksaan,Tania meninggalkan ruangan itu untuk mengecek pasien Lainnya.
Di taman ada seorang anak kecil yang sangat cantik berambut panjang dan dia sangat akrab dengan Tania,Tania menghampirinya sambil membawa boneka kecil di belakangnya.
“Sayang tebak,Tante dokter bawa apa,”ucap Tania kepada gadis kecil itu.
“Apa itu Tante Doktel,” ucap anak kecil itu.
Tania menggendong gadis kecil itu untuk menuju ke ruangannya,sambil mengajak Rara bercanda.
“Tara…,Tanye Dokter bawakan boneka bear untuk Rara,”jelas Tania.
Rara salah satu pasien Tania,korban dari kecelakaan mobil,mengakiakibatkan kedua orangtuanya meninggal di tempat.Rara di rawat oleh om dan tantenya.
Tanpa Tania sadari ternyata ada sepasang mata yang mengawasinya yaitu Leo,laki-laki itu memperhatikan Tania dari kejauhan betapa kagumnya Leo dengan kelembutan Tania,ya meskipun dia seorang dokter memang seharusnya begitu.
“Lihat dia begitu sangat lembut kepada anak kecil,”ucap Leo yang memperhatikan mereka.
“Apah dia akan takut kepadaku yang sangat kejam ini.”Gumamnya dalam hati.
Setelah Tania mengajak Rara mengobrol diapun meninggalkan ruangan Rara untuk memeriksa pasien selanjutnya lagi.
...*****...
Tania melihat jam di tangannya sudah menunjukan jam makan siang,diapun langsung ke kantin sendirian.
“Ni sini sebelah gue,”ajak Dinda sambil melambaikan tangannya.
Setelah mengambil makanan,Tania berjalan ke arah Dinda dan duduk di sebelahnya.
Merekapun menyantam makannya masing-masing,sambil mengibrol tentang pasien dan sharing.
Jam makan siang sudah berakhir,mereka melanjutkan pekerjaannya masing-masing.Hari ini suasa Rumah Sakit lebih ramai dari biasanya.
Tania masuk keruangannya,baru saja duduk .Tania sudah di panggil oleh perawat,ternyata ini ulah Leo,laki-laki itu berpura-pura kesakitan karena dia ingin melihat Tania.
Tania segera datang ke ruangan Leo dengan buru-buru.Dokter itu segera membuka perban luka Leo dan mengeceknya.
Saat Tania sedang serius dia merilik sekilas bahwa Leo tersenyum tipis,Tania langsung menyadari bahwa laki-laki itu membohonginya.
Tania segera meminta kapas dan alkol kepada perawat,dan agak menekan luka Leo dengan kapas itu.
“Aw…,”ucap Leo.
Tania tidak menghiraukannya,lalu membalut kembali luka Leo dengan perban.
“Apakah dia marah?kenapa wajahnya sangat menggemaskan.”Gumamnya di dalam hati.
“Apakah masih ada yang sakakit Pak?tanya Tania dengan matanya yang tajam.
“Sudah tidak Dok,”jawab Leo dengan muka datarnya.
Tania segera meninggalkan ruangan Leo,dan kembali ke ruangannya karena dia masih harus memeriksa pasien lainnya.