NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua

Kesempatan Kedua

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Lari Saat Hamil
Popularitas:893.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: Rahma AR

Baru kali ini Edna merasa sangat takut. Dia menyesali kebodohannya yang ngga minta ditemani Luna.

Tolong...... Mama....., tolong Edna.

Mata Edna terpejam dan tubuhnya terkulai dalam pelukan seseorang.

Satu jam kemudian Edna tersadar. Dia terkejut melihat dirinya sedang terbaring di atas tempat tidur dengan pakaiannya yang sudah ngga melekat lagi di tubuhnya.

sequel my ex crush

semoga suka ya.....♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelakuan Eriel

"Jangan lupa datang, meeting hari ini penting banget," pesan Nathan sebelum mengakhiri telponnya dengan Kaysar.

Dia berjalan perlahan setelah menyimpan ponselnya. Ada Zoya yang sedang menyiapkan sarapan untuknya.

"Morning kiss."

CUP

Zoya menoleh dengan wajah merona saat merasakan lembutnya bibir Nahan di pipinya.

Bahkan kini Nathan menarik Zoya dalam pelukannya dan melu#m-@t bibirnya sangat dalam dan lama hingga Zoya merasa oksigen sudah menghilang dari permukaan bumi.

"Nathan...." erangnya sambil berusah menjauh.

Nathan mengabulkannya sambil tersenyum. Ibu jarinya mengusap bibir Zoya yang basah oleh salivanya.

"Love you, my wife," bisik Nathan.

Zoya mengangguk malu sambil menghirup oksigen sebanyak banyaknya.

"Kamu masak apa?"

"Sup jagung. Semoga kamu suka." Zoya menghidangkan satu porsi kecil buat Nathan. Sebulan sebelum nikah, Zoya kursus masak dengan mamanya dan Mama Khanza.

"Apa pun asal kamu yang masak, aku pasti suka." senyum Nathan sambil memundurkan kursi buat Zoya di sampingnya.

"Perayu," decak Zoya malu malu sambil duduk. Wajahnya pasti saat ini pasti sudah merah sekali. Apalagi jarak wajah mereka sangat dekat.

Nathan menyendoknya.

"Enak," pujinya setelah menelannya. Mirip seperti buatan maminya.

"Syukurlah." Wajah Zoya terlihat senang.

"Kamu pintar masak juga, ya. Ternyata aku orang yang paling beruntung punya istri kamu," puji Nathan lagi setelah menandaskan buburnya.

"Baru tau, ya," tawa Zoya menutupi kegugupannya.

Nathan berdecak kemudian tertawa melihat rasa percaya diri Zoya yang tinggi. Kayaknya memang sejak dulu istrinya ini kelewat tinggi rasa pedenya.

"Nanti ikut aku meeting, ya. Biar Cleo aja yang handle tugas perusahaan."

"Apa Cleo ngga mau ikut? Kan, Jef ikut?" heran Zoya.

"Engga, katanya lagi banyak kerjaan. Nanti abis meeting, Jeff mau nengokin calon istrinya," senyum Nathan melebar

"Oooh...." Senyum Zoya juga melebar. Dua minggu lagi kembaran akan menikah. Persiapan semua sudah rampung.

Sekarang Mama Khanza yang menghandle semuanya. Juga oma Tamara. Ngga ada lagi model lembur lemburan seperti Nathan waktu akan menikah dengannya. Keluarga besar Jef pun sudah datang.

Prosesi nikahnya Cleora dan Jeff agak sedikit ribet, karena ada darah biru dalam diri si bule itu. Tapi Zoya sudah ngga sabar melihat Cleora yang pasti akan cantik sekali didandan ala putri putri Keraton Jawa.

*

*

*

Di ruangannya Eriel sedang memainkan lagi tubuh polos Eleanor yang terbaring di atas meja kerjanya dengan posisi kaki terjuntai ke bawah.

Gadis itu merasa setres berat. Setelah pernikahan Nathan, kini dalam hitungan hari Jef mantan tunangannya akan menikah.

Dia sudah ngga bisa menahan lagi. Ngga ada laki laki yang bisa memuaskannya selain Eriel untuk menghilangkan kegundahannya. Sejak pertemuan terakhir mereka, Eleanor malah ngga mencari kepuasan di tenpat lain lagi. Dia menahannya, karena ingin hanya Eriel yang melakukannya.

Dia butuh suplemen untuk menguatkan tubuhnya agar tetap tegak walau tanpa Jef dan Nathan.

Karena itu pagi ini dia mencari Eriel di perusahaannya. Diacuhkannya tatapan nakal Bara-asisten Nathan pada lekuk tubuhnya.

Mungkin karena sudah pernah melihat tubuh polosnya, jadinya Bara sudah punya persepsi laen saat melihatnya yang walaupun sedang berpakaian lengkap kewat di depan matanya.

Dan Eriel mau melakukannya. Gila, padahal Eriel sama sekali ngga menggunakan juniornya, tapi dia merasa sudah diterbangkan ke awang awang.

Dan dia ngga sadar karena masih menikmati sisa o-rg@-smenya, kalo Bara sudah ada di dekat Eriel.

Eriel tau, sekretarisnya sudah sangat tegang. Apalagi pemandangan ini sudah berkali dia lihat.

Eriel akan memberikannya pada Bara. Dia menghentikan permainan jarinya dengan Eleanor. Dia sudah mendapat pesan dari Fanny kalo gadis itu akan pulang untuk menghadiri pernikahan Jef dan Cleora.

Sejak kehilangan Edna, dia semakin gila aja. Semua perempuan yang menyodorkan tubuhnya akan dia terima dengan senang hati. Tapi satu pun ngga ada yang mendapat komitmennya. Mereka berhubungan just benefit saja.

Eriel ngga mau jika kedua gadis ini bertemu di ruangannya, hingga akan terjadi keributan. Makanya dia akan memberikan Eleanor pada Bara. Tinggal bagaimana cara Bara menahan Eleanor agar gadis itu ngga berlari mencarinya lagi.

Eriel pun memberi isyarat pada Bara untuk mendekat sambil bangkit dari duduknya. Dia sudah membuat Eleanor sangat lemas, sekarang biar Bara yang akan menuntaskannya. Sekarang dia akan pergi meeting.

Bara tersenyum sambil menatapn penuh terimakasih pas bosnya. Ju niornya sudah mengeras sejak melihat tubuh polos itu te len tang memamerkan le kuk tubuh bagian atasnya yang super indah dan menantang.

Setelah Eril menutup pintu secara perlahan, Bara menurunkan risleting celananya. Posisi Eleanor sudah sangat memberikannya ruang untuk bisa melakukanya dengan sekali hentakan.

"Aaauuuwwhhhh!" lolong Eleanor mendapati ada benda keras yang sudah lama ngga memasuki tubuhnya.

Ada rasa perih walaupun dia bukan perawan. Matanya yang terpejam sampai terbelalak. Dan dia semakin terkejut dan menjadi marah ketika melihat Bara yang melakukannya, bukan Eriel.

"Ap-pa yang kau la-lakukan......! Aaaahhh......."

Bara ngga akan melepaskan kesempatan ini. Dia terus mendo-rong dan menghen tak hingga Eleanor ngga bjsa melanjutkan kemarahannya lagi karena rasa nik mat yang kini menyerangnya. Matanya sampai memutih karenanya.

Bagai kesurupan, Bara melakukannya dengan kasar. Eleanor yang sudah sangat lemas hanya bisa pas rah saja menerima apa pun perlakuan Bara sambil dalam hati merutuk Eriel.

Dia marah tubuh mahalnya disentuh oleh hanya seorang asisten saja yang ngga ada level dan jauh dari kriterianya.

Bara yang sudah sering menjadikan Eleanor objek fantasjnya kini mempraktekkan semua ilmu yang dia punya

Eleanor yang awalnya marah, kini hanya bisa merin tih dan mengerang. Bara beberapa kali mencium tubuh bagian atas Eleanor yang masih menyisakan tanda dari Eriel. Dia ngga peduli. Rasanya sangat nik mat dan Bara Bara melakukannya berulang ulang kali.

Tubuh Eleanor luluh lantak karena sudah dikerjai dua orang laki laki, kini terkapar ngga berdaya. Dengan nakal Bara memfoto dan merekamnya agar gadis bule secantik barbie itu ngga bisa menolaknya lagi jika dia memintanya.

Kalo cara baik baik ngga bisa, kenapa ngga menggunakan cara sepintar ini. Gadis sombong ini pasti akan menuruti semua permintaannya. Dia pasti ngga mau aibnya tersebar.

Bara sangat berterimakasih dengan Eriel. Dia tau bosnya sudah bosan makanya diberikan padanya. Asalkan secantik dan seharum ini dia ngga akan menolak. Apalagi hasratnya sudah terbakar sejak pertama kali melihat Eleanor polos di apartemen bosnya.

*

*

*

"Hey, kenapa Bara ngga ikut?" tegur Nathan saat melihat kehadiran Eriel yang hanya sendirian. Biasanya dia akan membawa Bara yang penurut itu-- yang selalu membuat dia yang lainnya iri.

Ada asisten sesetia itu!

Disuruh apa pum manut aja. Ngga pernah rewel. Padahal dia laki laki. Beda ceritanya kalo perempuan, sudah jelas ada maunya. Kalo Bara, jelas ngga mungkin karena keduanya laki laki normal, very straight.

"Dia sedang menikmati hadiahnya," ucap Eriel penuh arti.

"Maksudnya?"

"Aku memberikan Eleanor padanya. Hidupmu akan aman selamanya," bisik Eriel bangga kemudian terkekeh pergi karena melihat Zoya mendekat. Dia menghampiri Kaysar dan Zayn yang sedang berjalan beriringan. Sesama jomblo sebaiknya jalan bareng.

Nathan tertegun mendengarnya, setelah Eriel pergi dia baru bisa tersenyum senang.

"Kalian ngomong apa? Eriel dan kamu kelihatannya senang banget?" tanya Zoya ingin tau. Suara pun cukup pelan.

"Dia nanya tadi malam kita habis maen berapa ronde," sahut Nathan bercanda.

Ngga mungkin, kan, dia share apa yang dikatakan Eriel. Itu adalah urusan laki laki.

Tapi karena candanya yang menanggapi pertanyaan serius Zoya, membuat dia dapat hadiah cubitan gemas dari Zoya.

Nathan meringis dalam tawanya melihat wajah sebal Zoya.

1
Reni Setia
makasih author untuk novelnya
Rahma AR: sama sama
total 1 replies
Purwanti Wanti
tisu mana tisu?
Anonymous
ok
Purwanti Wanti
banyak banget tokohnya jadi mumet ngapalinnya
Purwanti Wanti
emang tau alamat jalan ke neraka🤭🤭
Ana Gusri Siregar
bingung terlalu byk nama.tp santai ajalah krn ceritanya seru.
Rahma AR: ada pendahulunya hehe...
total 1 replies
Purwanti Wanti
owalah bapakmu ed
Nunung Ningrum
jarak 7 tahun sih masih mending, gak terlalu jauh, saya aja jarak 12 tahun dg suami tapi seneng seneng aja, malah enak banget/Smile/ selalu dituruti🤭
Suyudana Arta
banyak typo nya
Muhammad Arifin
knp karya kakak selalu banyak TYPO?
Empi Hungkul
cerita nya baguuus banget aku ska.... 💪💪💪
Lisa Natalia
part yg sangat mengandung bawang🥲🥲
Mr Grey😼
Buruk
Mr Grey😼
Kecewa
Fera Susanti
luar biasa
Lala Al Fadholi
dari sekian pasangan kenapa pasangan Fazza maksa amat masa sama anak SMA kls 1 LG...kesannya kaya kehabisan stok wanita yg imbang dgn Fazza...untung ceritanya terakhir JD walaupun ga cocok menurut sy tp dah selesai
Cis Siu
gantung
Rahma AR: lanjut ke mu baby girl ya.....
total 1 replies
Heny Susanti
Luar biasa
Siska Lenggo
😭😭😭😭
Lia Kiftia Usman
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!