Ga ada mood buat lanjutin
Menceritakan seorang laki-laki bernama Cery yang duduk di kelas 1 SMA. Dia tidak mengenal rasa cinta maupun kasih sayang, karena sejak lahir orang tuanya tidak pernah memberikan kasih sayangnya. Mereka hanya peduli pada pekerjaannya dan tidak pernah bersama dengannya. Membuat dia tidak terlalu bisa menggunakan ekspresinya. Dia juga tidak terlalu peduli dengan sekitarnya
Dia sebenarnya murid yang luar biasa tetapi tidak mau menunjukan bakatnya.
Ketika pulang sekolah tiba tiba ada cahaya yang sangat menyilaukan dan membawanya ke sebuah hutan yang asing.
System mulai berbicara padanya :
"[Anda berada di dunia Apantis]"
"[Dunia ini ada berbagai macam ras dan juga sihir]"
"Apa! Kenapa aku harus berada disini?!"
"Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan, tapi aku akan melakukan apapun yang kuinginkan."
Mungkin juga dia akan menghancurkannya...
Covernya saya ambil dari google
#Sankkyuuuu
Jangan lupa kasih likenya
Kasih saran dan kritiknya dikomentar
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 10 : Ajakan Party
Hari ini Aku telah datang ke Guild petualang dan mendaftar menjadi petualang. Tapi karena para petualang mengetahui bahwa jobku adalah Healer mereka terus membuliku.
"Ahh lebih baik aku memulai sebuah Quest."
"Untuk apa mereka cape-cape membuli orang sepertiku, itu tidak ada gunanya."
Kemudian akupun berjalan ke arah papan Quest dengan diiringi banyak suara para petualang yang membuliku. Tetapi aku tidak terlalu mempedulikannya. Jika saatnya tiba mungkin mereka akan malu bahkan mungkin saja merasa takut karena telah meremehkanku. Setelah berada didepan papan Quest akupun langsung melihat-lihat Quest.
"Quest mana yang akan ku ambil pertama kali."
[Quest : Membunuh Goblin
Syarat : 1 party
Tingkat Kesulitan : E-D
Hadiah : 2 koin perak/Goblin
[Quest : Membunuh Unded
Syarat : Bebas
Tingkat Kesulitan : E-D
Hadiah : 1 koin perak/unded
[Quest : Membunuh monster White Wholf
Syarat : 5 orang
Tingkat Kesulitan : D-B
Hadiah : 4 koin perak/Monster
[Quest : Membunuh Licht
Syarat : Bebas
Tingkat Kesulitan : C-B
Hadiah : 50 koin emas
[Quest : Mengumpulkan tanaman obat
Syarat : Lebih dari 1 orang
Tingkat kesulitan : E
Hadiah : 5 koin perunggu/tanaman obat
[Quest : Membunuh bos Dungeon Minotaur
Syarat : Lebih dari 1 party
Tingkat Kesulitan : B-A
Hadiah : 80 koin emas
Aku hanya melihat beberapa Quest yang diatas. Sebenarnya masih banyak Quest lain di papan itu.
"Untuk petualang tingkat E hanya boleh mengambil Quest dengan tingkat kesulitan E, jadi aku harus mengambil yang mana?"
"Aku ambil Quest ini saja, sepertinya ini yang paling mudah," ucap ku sambil mengambil kertas Quest.
[Quest : Mengumpulkan tanaman obat
Syarat : Lebih dari 1 orang
Tingkat kesulitan : E
Hadiah : 5 koin perunggu/tanaman obat
Kemudian aku membalikan badan dan berjalan untuk menemui Latina untuk melapor akan mengambil Questnya, tapi aku menabrak seseorang di belakangku.
"Ahh maaf," ucapku
"Ahhh... dia si putri es! Apa dia marah? Apa dia akan menyerangku?"
[Nama : Celine
Ras : Manusia
Umur : 18
Job : Sword Mage
Title : Putri Es
[Level : 54
Hp : 62.000
Mana : 45.000
Stamina : 350
Power : 605
Attack : 420
Agility : 325
Defense : 450
Int : 250
Skill : ?
Aku diam-diam mengidentifikasi statusnya.
"Ohh level dia sangat tinggi, dan aku sudah bisa melihat skill. Tapi kenapa skillnya tanda tanya? Apa karena levelku terlalu rendah atau karena aku belum melihat skillnya secara langsung?"
Kemudian Celine tiba-tiba mengeluarkan aura esnya padaku. Membuat para petualang lain ketakutan melihatnya.
"Ehh... apa kita akan jadi bertarung? Aku pergi saja dari dia."
"Maaf, aku petualang baru. Kamu tidak perlu mengekuarkan aura esmu padaku." Aku pergi meninggalkannya.
"*Kenapa dia tidak terpengaruh aura esku? Sedangkan petualang lain ketakutan padaku?" tanya dalam hatinya Celine.
"Sudahlah, aku tidak peduli dengannya. Dia hanya seorang healer*."
Aku pergi menuju ke Resepsionis guild untuk mengambil sebuah Quest.
"Permisi Latina, aku akan mengambil Quest ini," ucap ku sambil memberikan kertas Questnya.
"Kamu mau menjalankan Quest itu dengan siapa?" tanya Latina.
"Aku sendiri," jawab ku.
"Maaf Anda tidak diperbolehkan menjalankan Quest sendirian," ucap Latina dengan jelas.
"Kamu lihat syarat untuk menjalankan Quest harus lebih dari 1 orang," ucap Latina sambil memperlihatkan syarat Questnya.
"Jadi kenapa tidak ada Quest Tingkat kesulitan E yang boleh menjalankannya sendirian?" Aku bertanya kepada Latina, sebenarnya aku telah membaca syarat Questnya tetapi aku mencoba mencari tahu alasannya kenapa Quest yang mudah harus lebih dari 1 orang.
"Karena sudah banyak pemula yang mengambil Quest itu sendirian dan mereka semua mati," jawab Latina menjelaskan.
"Tapi..." Kata ku.
Sebelum menyelesaikan kata-kataku Latina menghentikanku
"Stop! Aku akan tanyakan kepada mereka, mungkin mau menemanimu," ucap Latina
Kemudian Latina mulai mengajak para petualang untuk menemani ku menjalankan Quest. Tapi mereka semua menolak dan mengejekku lagi.
"Heyyy dengar adakah diantara kalian yang mau menemani dia untuk menjalankan Quest mengumpulkan tanaman obat?" tanya Latine ke para petualang didalam guild.
"Apa dia sengaja? membuatku jadi bulian mereka."
"Sepertinya iya, Ini menarik dunia ini lebih menarik dari dunia ku yang sebelumnya."
Kemudian para petualang mulai menertawakanku.
"Hahahahah....jika aku menemanimu kamu cuma jadi beban ku saja hahahah," jcap salah satu petualang mengejekku.
"Yaaaa benar! Kamu cuma jadi beban saja," ejek petualang yang lain.
"Kamu pulang saja sana, seorang healer mau jadi petualang hahaahh," ejek petualang yang lain
Kemudian aku mulai memperhatikan para petualang yang menertawaiku didalam Guild dan melihat Nina menatapnya dengan tatapan khawatir.
"Apakah dia mengkhawatirkan ku?" tanya ku dalam hati.
Kemudian Aku menggeleng-nggeleng kepalaku untuk memberi kode kepada Nina untuk tidak mengkhawatirkannya.
Kemudian Nina membalasnya dengan anggukan kepala.
Ketika para petualang yang lain menertawaiku dan mengejekku datang seseorang menawari ku bergabung dengan party mereka.
"Heyy kamu yang pakai topeng maukah kamu bergabung dengan party ku? Kami akan menjalankan Quest membunuh monster goblin?" tanya petualang tersebut.
Aku kemudian melihat identifikasi statusnya
[Nama : Ivan
Ras : Manusia
Umur : 19
Job : Warrior
[Level : 21
Hp : 4800
Mp : 2200
Stamina : 110
Power : 140
Attack : 105
Agility : 25
Defense : 170
Int : 28
Skill : ?
Diantara para petualang mulai diam dan berbisik.
"Lihat party mereka mau berulah lagi!" bisik petualang.
"Ya mereka telah banyak membuang para pemula untuk kepentingan mereka sendiri!" bisik petualang yang lain
"Lagian gak ada yang rugi kalau dia tidak ada, kan dia hanya seorang healer!" bisik petualang yang lain
Para petualang membisikan sesuatu tetapi aku tidak terlalu mendengar mereka, yang dengar party mereka tidak baik tetapi aku akan menerimanya lagian tidak ada orang lain yang mau ikut menjalankan Quest dengannya.
"Baikla......." Sebelum aku menerima ajakannya Nina mendatangiku.
"Tunggu! Jangan ikut dengan party mereka!" ucap Nina meminta untuk akau menolak ajakannya
"Memang kenapa kalau aku ikut party mereka?" Aku bertanya alasannya ke Nina.
"Mereka sering membuang para pemula untuk kabur ketika mereka dalam bahaya," jawab Nina berbisik di telingaku
"Tidak apa-apa aku akan baik-baik saja, aku sangat kuat sekarang. Melawan bandit saja aku dengan mudah mengalahkannya," ucap ku berbisik Ke Nina untuk tidak mengkhawatirkannya.
"Baiklah, terserah kamu saja!" ucap Nina dengan sedikit marah
Kemudian akupun menerima ajakan party mereka.
"Baiklah aku akan ikut dengan party mu tetapi aku akan membeli perlengkapan petualang ku terlebih dahulu," ucap ku
"Baiklah akan kami tunggu tengah hari di depan Guild petulang ini," jawab Ivan.
Setelah itupun aku keluar dari dalam guild perualang dan mengajak Nina untuk menemaninya pergi membeli perlengkapan untuk menjalankan Quest.
"Baiklah Nina ayo pergi dari sini," ucap ku mengajak Nina.
"Baiklah!" jawab Nina.
"Jadi kita mau pergi kemana sekarang? Apakah kamu akan membeli perlengkapan?" tanya Nina.
"Ya aku akan pergi ke toko perlengkapan untuk membeli perlengkapan," aku menjawabnya
"Oohhh begitu...kalau begitu aku pergi dulu," ucap Nina dengan nada yang tidak seperti biasanya.
"Apakah dia marah?" Pikir ku.
"Maukah kamu menemaniku Nina?" Aku bertanya apakah dia mau ikut ke toko perlengkapan.
"Baiklah kalau kamu memaksa.." jawab Nina dengan tersenyum.
"Memaksa? Apakah aku memaksanya?" Aku bertanya-tanya dalam pikiranku.
Kemudian kami berdua pun menuju ke Toko perlengkapan
Sementara itu didepan guild sudah berkumpul 4 orang mereka adalah party yang akan untuk menjalankan Quest membunuh Monster Goblin dengan Cery.
"Baiklah kita akan segera menjalankan Quest" Ucap petualang yang mengajak Cery bergabung
"Apakah kamu mengajak orang lain juga, Ivan?" tanya anggota party, dia adalah seorang wanita.
"Yaa seperti biasa aku membawa seorang pemula bersama kita dan dia hanya seorang Helaer," jawab Ivan
"Kakak, Apakah kita akan melakukannya lagi?" tanya adik Ivan.
"Adik, kamu harus menuruti perintah kakakmu!!!" jawab Ivan.
"Baiklah kakak.." Dia tidak berani menolak
"Heii Antonio, kenapa kamu diam saja!!" ucap
Ivan.
"Ahh ya..ya....kalau begitu apa Rencananya?" tanya Antonio.
"Karena Quest ini berhubungan dengan goblin, ketika kita membunuh goblin yang ada di hutan kita akan mendekati sarangnya dan memasukinya," jawab Ivan menjelaskan rencananya.
"Terus apa lagi?" tanya Antonio.
"Kita akan memasukinya sampai melihat banyak goblin kemudian meninggalkan pemula itu," jawab Ivan.
"Baiklah!" ucap antonio menyetujui rencananya.
#Jangan Lupa Like yaaaa
Votenya juga