Sungguh perjalanan yang penuh liku dan misteri! Dari seorang penyendiri dengan masa lalu kelam, Sean menjelma menjadi sosok yang ditakuti sekaligus dihormati, bahkan kekuatannya mampu mengguncang sebuah kerajaan. Keputusannya untuk "pensiun" dan menyerahkan tanggung jawabnya kepada Sang Pencipta membuka lembaran baru bagi alam semesta.
Kelahiran Ling di tengah hutan belantara, jauh dari hiruk pikuk dunia luar, seolah menjadi jawaban atas permintaan Sean. Kehidupan damai Ling di hutan, pertemuannya yang tak terduga dengan dunia luar, dan bakatnya yang luar biasa membawanya ke Akademi Peacock, tempat di mana potensi tersembunyinya mulai terungkap.
Pertemuannya dengan Dekan Fu Dai menjadi titik balik penting dalam hidup Ling. Bimbingan khusus dari sang Dekan membuka jalannya untuk memahami dan mengendalikan 'Napas Pembekuan Roh', sebuah kekuatan unik yang misterius. Latihan yang keras dan pengetahuan yang ia dapatkan di akademi perlahan mengikis kebingungannya dan mengasah kemampuannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.Xg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pembagian asrama dan hari pertama belajar
Setelah rangkaian ujian saling menantang yang mendebarkan berakhir dengan berbagai hasil yang mengejutkan – termasuk hasil seri yang luar biasa antara Pangeran Song Kang dan Pangeran Zhao Han – Julian kembali mengambil alih panggung dengan senyum lebarnya.
"Baiklah semuanya! Pertunjukan kemampuan yang luar biasa telah kita saksikan bersama! Saya yakin, para pemimpin besar Akademi Peacock telah memiliki gambaran yang jelas tentang potensi kalian semua!" serunya dengan lantang.
Dekan Fu Dai berdiri dari altarnya, diikuti oleh para Profesor lainnya. Aura kharisma dan kebijaksanaan terpancar dari wajahnya. "Selamat kepada kalian semua yang telah berhasil melewati ujian masuk Akademi Peacock. Mulai hari ini, kalian resmi menjadi bagian dari keluarga besar akademi ini. Semoga kalian dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya dan mengukir prestasi yang membanggakan."
Kata-kata Dekan Fu Dai disambut tepuk tangan meriah dari seluruh arena. Para peserta yang lulus tampak lega dan bangga, sementara para murid senior akademi menyambut kedatangan para junior baru mereka dengan antusias.
"Selanjutnya," lanjut Profesor Jian Hui, "akan ada pembagian asrama. Setiap kelas akan memiliki bangunan asrama masing-masing. Informasi mengenai nomor kamar dan peraturan asrama akan diberikan oleh para senior yang akan mengantar kalian."
Beberapa murid senior dari berbagai kelas maju ke depan, membawa daftar nama para peserta baru beserta kelas penempatan mereka. Mereka mulai memanggil nama satu per satu, mengarahkan para junior ke kelompok masing-masing.
Ling, yang namanya termasuk dalam daftar Kelas S, dihampiri oleh seorang murid senior perempuan berambut ungu panjang dan tatapan mata yang ramah. "Selamat datang di Akademi Peacock, Ling! Namaku Maya, aku dari Kelas S tingkat dua. Mari ikut denganku, aku akan mengantarmu ke asrama Kelas S."
Ling mengangguk patuh dan mengikuti Maya. Mereka berjalan melewati koridor-koridor akademi yang luas dan megah, dihiasi dengan lukisan-lukisan indah dan patung-patung kuno.
Ling kembali dibuat kagum dengan arsitektur akademi yang begitu megah.
Asrama Kelas S ternyata terletak di sebuah bangunan terpencil yang dikelilingi taman yang tenang dan indah. Bangunannya terlihat lebih mewah dan eksklusif dibandingkan bangunan asrama kelas lainnya. Maya menjelaskan bahwa setiap peserta Kelas S akan mendapatkan satu kamar pribadi yang dilengkapi fasilitas lengkap.
Setibanya di depan sebuah pintu kayu berukir indah, Maya menyerahkan sebuah kunci kepada Ling. "Ini kamarmu, nomor tujuh. Jika ada sesuatu yang kamu butuhkan atau bingung, jangan ragu untuk bertanya padaku atau senior Kelas S lainnya." Setelah memberikan beberapa informasi dasar tentang peraturan asrama, Maya tersenyum dan berpamitan.
Ling membuka pintu kamarnya dan kembali dibuat terkesan. Kamarnya luas dan nyaman, dilengkapi dengan tempat tidur besar, meja belajar, lemari pakaian, dan bahkan sebuah ruangan kecil untuk meditasi. Ia merasa sangat beruntung bisa mendapatkan fasilitas sebaik ini.
Setelah membereskan barang-barangnya, Ling memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum hari pertama belajar dimulai keesokan harinya. Ia merebahkan diri di tempat tidur yang empuk, memikirkan semua hal menarik yang telah terjadi hari ini. Ingatan tentang pria berpakaian putih itu kembali muncul, semakin jelas dalam benaknya. Ia merasa ada semacam koneksi yang kuat dengan sosok itu, meskipun ia tidak tahu siapa sebenarnya.
Keesokan harinya, matahari pagi menyinari seluruh penjuru Akademi Peacock. Para peserta baru, termasuk Ling, berkumpul di aula utama untuk mengikuti upacara pembukaan dan pengarahan mengenai jadwal pelajaran serta sistem pembelajaran di akademi.
Dekan Fu Dai kembali memberikan pidato yang membangkitkan semangat para siswa baru. Ia menekankan pentingnya kedisiplinan, kerja keras, dan rasa hormat terhadap sesama. Ia juga menjelaskan bahwa Akademi Peacock tidak hanya fokus pada pengembangan kekuatan fisik dan kultivasi, tetapi juga pada pembentukan karakter dan moral yang baik.
Setelah upacara pembukaan, para siswa dibagi berdasarkan kelas masing-masing dan diarahkan menuju ruang kelas pertama mereka. Ling bersama sembilan peserta Kelas S lainnya – termasuk Pangeran Zhao Han, Pangeran Song Kang, Fang Yin, dan teman-temannya – memasuki sebuah ruang kelas yang luas dan mewah, dilengkapi dengan meja dan kursi yang nyaman serta berbagai fasilitas belajar modern.
Di depan kelas, seorang wanita anggun dengan aura kebijaksanaan berdiri menyambut mereka.
"Selamat datang di Kelas S. Nama saya Profesor Anya, dan saya akan menjadi wali kelas kalian sekaligus pengajar mata kuliah Teori Dasar Kultivasi dan Sejarah Dunia Kultivasi."
Profesor Anya menjelaskan bahwa Kelas S akan mendapatkan materi pembelajaran yang lebih mendalam dan menantang dibandingkan kelas lainnya. Mereka juga akan mendapatkan bimbingan khusus dari para profesor terbaik di akademi. Hari pertama belajar diisi dengan perkenalan, penjelasan silabus, dan diskusi ringan mengenai konsep dasar kultivasi.
Ling merasa sangat antusias dengan semua materi yang diajarkan. Meskipun ia berasal dari pedalaman hutan, ia memiliki rasa ingin tahu yang besar dan cepat menyerap informasi baru. Ia memperhatikan dengan seksama setiap penjelasan Profesor Anya, sesekali mengajukan pertanyaan cerdas yang membuat para peserta lain dan bahkan Profesor Anya terkesan.
Pangeran Zhao Han dan Pangeran Song Kang juga menunjukkan ketertarikan yang besar pada materi pelajaran. Mereka berdua memiliki pemahaman yang mendalam tentang dunia kultivasi dan seringkali memberikan pandangan yang insightful dalam diskusi kelas.
Fang Yin dan teman-temannya juga tidak kalah aktif dalam belajar. Mereka menunjukkan bakat dan kecerdasan mereka dalam memahami konsep-konsep yang kompleks.
Hari pertama belajar di Akademi Peacock berjalan dengan lancar dan penuh semangat. Ling merasa bahwa ia telah menemukan tempat yang tepat untuk mengembangkan potensi dirinya. Meskipun ia masih menyimpan banyak misteri tentang masa lalunya dan kekuatan aneh yang dimilikinya, ia yakin bahwa di akademi ini, ia akan menemukan jawaban dan menjadi lebih kuat. Keseruan di Akademi Peacock baru saja dimulai, dan petualangan yang penuh tantangan dan penemuan telah menanti Ling dan para peserta lainnya.