TITIK LELAHKU

Setelah perdebatan panjang dengan mas davin, akhir nya disinilah aku sekarang. Di depan sebuah gedung nan menjulang tinggi. menurutku lebih besar dari perusahaan mas davin. Setahuku mas davin orang yang sangat kaya Dan ternyata pria angkuh ini lebih kaya dari suamiku.

Sebenarnya suamiku tetap dengan keputusan awalnya tidak mengizinkan aku bekerja tapi mulai saat ini aku tidak ingin mengikuti kemauannya lagi. Aku akan mencari kebahagiaan ku sendiri.

Sepertinya menjadi istri yang penurut bukan lah hal yang baik, buktinya aku tengah merasakannya sekarang, selalu mengikuti apa yang terlontar dari mulut suamiku kenyataannya aku telah dibohongi berulang kali olehnya.

Walaupun terdengar sedikit ego, tapi bisa membuat pikiran ini sedikit tenang, mungkin dengan banyaknya aktifitas diluar rumah sedikit mengobati kesedihanku

Aku langsung menuju ke meja resepsionis untuk menanyakan dimana ruangan pemilik perusahaan ini.

"Maaf mbak ... apa benar anda yang bernama nadira santika?" ujar salah satu dari resepsionis tersebut.

"iya benar."

"Mohon tunggu disana sebentar ya mbak?" menunjuk kearah kursi tunggu yang tak jauh dari meja resepsionis.

Sebentar lagi ada utusan dari bos kami yang akan tiba untuk mengantar mbak nadira keruangan ceo perusahaan ini.

"baiklah ... Aku melangkah menuju kursi tunggu tersebut.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya seorang laki-laki seumuran dengan calon bosku yang super duper arogan menemuiku.

"Dengan ibu nadira santika?"

"iya ... Saya sendiri."

"Saya yang diutuskan oleh pak kenand untuk mengantarkan ibu keruangan beliau."

" mari ... Silahkan."

Jadi nama tuan arogan itu kenand. bathinku.

Karea tetalu kesal dengannya aku sampai tidak memperhatikan kartu nama yang dia berikan waktu itu.

Menaiki lift menuju lantai paling atas gedung perusahaan ini. akhir nya kami sampai didepan pintu ruangan yang tidak sembarangan orang bisa memasuki nya. Karena hanya orang-orang yang memiliki kartu akses saja yang bisa masuk.

Saat pintu terbuka, aku melihat tuan arogan itu sedang sibuk dengan laptop di hadapannya.

Aku sangat takjub dengan ruangan yang super luas ini, desain nya sangat memanjakan mata, Elegan sekali.

Dan aku terkejut saat sebuah tepukan melayang dipundakku. Ternyata orang yan bersamaku tadi.

"Ibu diminta pak kenand kesana, dan saya permisi dulu."

"eh ... iya pak, terimakasih." aku melangkahkan kakiku kearah meja tersebut.

"Silahkan duduk nona Nadira santika." Dengan nada suara yang sangat tidak bersahabat tersebut.

"Adit ambilkan kontrak kerja nya". Sambil menelpon seseorang.

duduk di hadapan pria ini membuat jantungku seakan ingin meloncat keluar dari tempatnya. apalagi dia memiliki tatapan yang dingin saat menatapku entah apa yang ada di fikirannya saat ini tentangku.

Tidak ada pembicaraan, pria ini sangat irit sekali mengeluarkan suaranya. Lalu pintu ruangan terbuka, ternyata laki-laki yang bersamaku tadi.

"Ini kontrak kerjanya pak!" pria itu Meletakan map tersebut diatas meja tepat hadapan bosnya.

"Kalau begitu saya permisi pak."

"Silahkan." pria yang bernama adit tadi meninggalkan ruangan ini.

"Nona nadira silahkan dibaca kontraknya." pak kenand mendorong map tersebut ke hadapan ku.

"jika ada yang kurang jelas silahkan bertanya."

Aku membuka lembar demi lembar isi dari kontrak tersebut.

"Maaf pak ... aku keberatan dengan perjanjian yang nomor lima."

"Aku memang mau menjadi sekretaris anda selama satu bulan, tapi aku tidak bisa menemani anda jika ada tugas keluar kota."

tuturku.

"Apakah suami anda yang tidak mengizinkan nya?" dia menaikan alisnya sebelah.

Aku melongoh mendengar ucapan pria ini, dari mana ia tahu jika aku telah bersuami.

TITIK LELAHKU

BY : MIKHAYLA92