NovelToon NovelToon
TEMANKU ADALAH SUAMIKU

TEMANKU ADALAH SUAMIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kholifah NH2

Seorang laki-laki yang berhasil mendapatkan pujaan hatinya dengan kelicikan yang dia lakukan

Di baca aja ya, silahkaaan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kholifah NH2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Datang Bulan

Hari pertama datang bulan memang hari yang sangat menyiksa bagi sebagian perempuan. Termasuk Airin, yang merasakannya hampir di setiap bulannya.

Sambil menahan nyeri pada bagian perutnya, Airin masih melanjutkan pekerjaannya di restoran. Situasi yang ramai pada saat itu, membuat Airin tidak bisa beristirahat lebih lama dari biasanya.

Kepalanya mulai terasa pusing, pandangannya pun berkunang-kunang. Dengan nampan yang masih berada di pelukannya, Airin berpegangan pada dinding, berjaga-jaga agar ia tidak terjatuh.

Sesaat kemudian, terlihat seorang laki-laki yang baru memasuki restoran. Tommy, ia langsung menghampiri Airin, seketika ia panik melihat wajah Airin yang sudah pucat.

"Rin, kamu kenapa? Kamu sakit?."

"Kamu di sini, Tom?."

"Iya, Ayah minta dibeliin makanan, tapi kamu kenapa Rin?."

Airin menjawab pertanyaan Tommy dengan gelengan kepala sambil tersenyum, "Aku nggak apa-apa, cuma pusing sedikit..."

"Oh iya, kamu udah order? Tunggu di meja, ya."

"Rin, kamu yakin nggak apa-apa? Kamu lemas begini."

"Aku nggak apa-apa Tom. Udah, kamu duduk aja..."

"Aku mau lanjut."

Meski Tommy sangat mengkhawatirkan Airin, namun Tommy harus tetap menunggu seperti yang Airin bilang. Tetapi Tommy tidak merasa tenang, matanya terus memperhatikan setiap pergerakan Airin.

"Entah kenapa perasaan aku nggak enak, apa sebenarnya Airin lagi sakit?..."

"Atau Airin...lagi datang bulan?."

Tommy mencoba mengingat-ingat, selama ia menjalin hubungan dengan Airin, beberapa kali ia mendapati Airin berwajah pucat dan lemas seperti ini. Dan ia sangat tahu betul, jika kondisi Airin seperti ini, bisa dipastikan, dugaannya itu benar.

Sedetik kemudian, Tommy terkesiap. Ia hampiri Airin saat gadis itu hampir terjatuh. Akan sangat berbahaya, karena saat itu Airin embawa nampan berisi makanan di tangannya.

"Rin!..."

"Ya Tuhan! Kamu lagi nggak enak badan, Rin." Ucap Tommy saat ia berhasil menangkap Airin,

Salah seorang teman Airin pun dengan cekatan mengambil alih nampan yang sudah berada ditangan Tommy.

"Gue mau bawa Airin pulang." Ucap Tommy pada orang tersebut

"Jangan, Tom...aku-"

"Kita pulang, aku anterin kamu pulang sekarang."

"Jam kerja aku belum selesai, aku masih kuat kok."

"Apa kerjaan kamu lebih penting? Kamu nggak bisa maksain diri kayak gini."

Melihat Airin terkulai lemas, Tommy pun membopong Airin ke dalam mobilnya. Sedangkan teman Airin itu, ia membantu membereskan tas Airin yang masih tertinggal di restoran.

"Tolong bilang ke manajer resto, Airin izin pulang duluan."

"Ok, siap."

Selama perjalanan pulang, Tommy tidak melepaskan genggaman tangannya pada Airin, ia sungguh merasa khawatir dengan keadaan Airin saat ini.

Ia tidak habis pikir, bagaimana bisa Airin bekerja dengan kondisi seperti ini.

"Sebenarnya kamu sakit apa, sih?."

"Aku nggak lagi sakit, cuma-"

"Datang bulan? Kamu lagi datang bulan, kan?."

"Iya, hari pertama."

"Hm, udah aku duga. Bukan pertama kalinya kamu kayak gini..."

"Terus kenapa kamu tetap kerja?..."

"Apa Adrian nggak minta kamu istirahat dirumah?."

"Ini nggak ada hubungannya sama Adrian, Tom..."

"Aku awalnya baik-baik aja, makanya aku berangkat kerja."

"Ya udah, oke. Kamu istirahat, ya." Tommy mengusap puncak kepala Airin dan kembali fokus pada kemudinya,

Tiba di rumah, kedatangan mereka langsung disambut Adrian yang melayangkan tatapan tajam kepada Tommy.

Adrian kesal melihat Tommy merangkul Airin. Ia datangi Tommy dan langsung mendorongnya, kejadian itu disaksikan oleh Inez dari arah tangga. Dia tersenyum dengan tangan dilipat di dada

"Waw, Adrian? Kayaknya ada yang balikan, ya?."

Adrian tidak menjawab, Tommy lah yang memberikan tatapan sengit kepada tantenya itu, "Tante jangan mulai, jangan bikin keributan."

"Tapi Tante benar, kan? Tante lihat sendiri kok kamu ngerangkul Airin, sangat mesra..."

"Jangan-jangan kalian balikan?."

"Tolong diam, Ma." Adrian memohon pada sang Mama, Adrian pun langsung membawa Airin pergi dari sana. Namun gadis itu menghentikan langkahnya,

"Tommy, makasih udah nganterin aku pulang."

"Oh, tentu. Dengan senang hati mantan terindah ku." Inez membalas ucapan Airin sambil tersenyum miring, Tommy pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya

Sepeninggal Airin, ia masih mematung di posisinya. Terlihat jelas matanya masih menunjukkan kekhawatirannya kepada Airin.

Ia ingin bersama Airin, merawat Airin seperti yang ia lakukan dulu. Ia tahu betul, Airin akan menjadi lebih manja ketika sedang datang masanya. Airin akan meminta perhatian lebih.

Ia tidak bisa menerima, kini Adrian lah tempat Airin mengadu.

"Hey? Kenapa ngelamun?..."

"Cerita sama Tante, kamu masih cinta kan sama Airin?."

"Tante nggak perlu tau."

"Ya, tapi mata kamu menjawab semuanya." Ucapan Inez membuat Tommy terdiam. Ya, harus ia akui ucapan Inez benar adanya. Namun tidak mungkin ia mengakuinya.

"Tommy pulang, Tante." Tommy berbalik, ia langkahkan kakinya kearah pintu utama.

Namun ucapan Inez berhasil membuatnya mematung dan beralih menatapnya,

"Apa? Kerja sama?."

"Ya, Tante nggak suka sama Airin..."

"Kalo benar kamu masih cinta sama dia, kenapa nggak kamu ambil dari Adrian?..."

"Jujur aja, Tante udah suruh satu perempuan buat dekatin Adrian..."

"Tapi gagal, nggak mempan buat Adrian..."

"Tante rasa, akan berhasil kalo kamu dekatin Airin lagi. Ingatin dia tentang masa lalu..."

"Sampe Airin jatuh cinta lagi sama kamu..."

"Kamu bisa, kan? Toh, Tante tau, kamu nggak cinta sama istri kamu..."

"Jadi, kita bisa kerja sama, Tommy?."

Beberapa menit berlalu, Adrian terlihat mengompres perut Airin dengan air hangat. Airin pun mulai tenang, air hangat mampu meredakan nyeri yang ia rasa.

Tatapan Adrian tidak lepas dari wajah Airin. Terlihat jelas istrinya itu kelelahan, beruntung ia tidak sampai pingsan. Keadaan ini membuat Adrian memahami satu hal, datang bulan bisa membuat Airin lemah, datang bulan membuat Airin kesakitan. Hal yang baru ia pahami setelah Airin menjadi istrinya.

"Masih sakit?."

"Masih, ke bawah sedikit." Airin mencoba menuntun tangan Adrian yang masih memegang kantong karet berisi air hangat,

"Apa semua cewek begini kalo menstruasi? Nyeri, sakit kepala, lain-lainnya gitu?."

"Beda-beda. Tapi kalo aku iya, setiap bulan."

"Gue baru tau."

"Iya, kah? Waktu pacar kamu menstruasi, kamu nggak tau?."

"Pacar? Gue nggak pernah pacaran."

"Ha? Kamu bohong. Nggak mungkin nggak pernah pacaran? Kamu kan ganteng?."

"Apa hubungannya."

"Ini serius? Seorang Adrian nggak pernah pacaran?."

"Serius, Sayang."

"Wah, wah...ini fakta yang mengejutkan..."

"Padahal aku kira, kamu punya mantan di sekolah."

"Nggak ada."

"Eh, jangan-jangan kamu suka cowok, ya? Ngaku?."

"Gue cium nih kalo ngomong sembarangan. Coba di pikir."

"Apanya yang di pikir?."

"Kata lo barusan."

"Barusan yang mana?."

"Astaga, lemotnya. Kalo gue suka cowok, ngapain gue jadi suami lo?."

"Oh, iya. Aku kan cewek?."

"Bodo amat, capek gue."

"Capek? Emangnya kamu habis ngapain?."

"Ngasih makan ikan-ikan lo. Sekarang mana imbalannya? Lo nggak lupa, kan?."

"Ciuman, ya?."

"Hm, sepuasnya."

"Duh, aku nggak mood."

"Apa?."

"Iya, nanti aja. Ayo, kompres lagi perut aku."

"Huh! Dasar."

Malam itu, Airin merajuk. Ia ingin Adrian membawanya pergi bersama-sama ke bengkel. Namun Adrian tidak menginzinkan. Melihat keadaan Airin yang lemas, tidak mungkin ia membawanya pergi. Belum lagi, jika ia sibuk, ia tidak bisa terus menemani Airin.

Namun istrinya itu tidak mau kalah, ia terus membuntuti Adrian yang sedang sibuk bersiap. Tangannya terus saja memegang baju Adrian kemana pun ia pergi.

"Ajak akuuu...please."

"Dirumah aja, kan perutnya lagi sakit?."

"Udah nggak sakit, Adrian. Aku mau ikut, aku janji nggak bakal ngerepotin kamu."

"Bukan masalah itu, di bengkel berisik, lho."

"Nggak apa-apa, pokoknya aku mau ikut. Boleh, ya?."

"Dirumah aja, istirahat."

"Adriaaan?."

Melihat Airin yang terus memohon, akhirnya Adrian pun setuju membawa Airin pergi. Tatapan Airin telah membiusnya, raut wajahnya pun membuat Adrian merasa tidak tega.

"Pake jaketnya. Dingin." Adrian mengambil jaket berwarna merah muda dan ia pakaikan langsung pada Airin. Istrinya itu langsung riang gembira,

"Kita naik motor, kan?."

"Mobil, lebih nyaman. Biar perutnya nggak sakit."

"Hm, ya udah..."

"Gendong aku." Airin merentangkan kedua tangannya. Adrian pun menyambut dengan langsung mengangkat tubuh Airin ke dalam dekapannya.

"Jangan tidur, ya."

"Iyaaa."

Airin tersenyum, kedua tangannya ia lingkarkan pada leher Adrian dengan kepala yang bersandar di salah satu bahu tegap lelakinya itu. Berada di gendongan Adrian sangat membuatnya nyaman.

"Aku pengen dimsum. Nanti beli dulu, ya?.

"Iya, Sayang."

"Hehe, makasih." Airin tersenyum bahagia. Tanpa sengaja ia mencium leher Adrian. Membuat laki-laki itu melenguh, merasa geli saat bibir Airin menyentuh salah satu area sensitif nya

"Jangan mancing."

"Nggak sengajaaa." Airin tersipu malu, ia menunduk untuk menyembunyikan wajahnya,

Disisi lain, dari arah dapur Inez berdiri sambil melipat kedua tangannya di dada. Ia kesal melihat kemesraan Airin dengen puteranya,

"Tommy, Tante harap kamu segera jalanin rencana kamu..."

"Mereka berdua harus pisah."

......••••••••......

Yuhuuuu bersambung dulu guyyzzz

1
icegirl
deg degan ya
icegirl
ada apa nihhhh jgn2 vina dah tau status Airin dgn Adrian?
fli
kok ga lanjut toorr??
icegirl
udah jelek, stres pulaa ahaha adrian klo ngomong 🤣🤣
icegirl
Adrian mulutnya pedessss nyelekit🥵🥵
icegirl
Jujur gw ngakak kenceng bagian chatan Airin sama Adrian 🤣🤣 kocak bgt dah🤣🤣
icegirl
pgn ehem ehem y Adrian wkwkw
icegirl
🤣
icegirl
🥴🥴🤮🤮🤮
icegirl
😏😏😏😏 bibit pelakor usir aja
icegirl
kasih tau rinnn laki mu adriaaaannnnn hhahhahaa
Raefli Dirgantara
menarik
fli
Tommy mulai nyari mslah lg
fli
aku jg kecewa lohh toorrr
fli
iya tau adria, tau kok Airin cantik
fli
rangkaian kata2 nya bagus thoorr bikin kebawa suasana, ikut geli,🤣🤣🤣😭
fli
belah duren kah????
fli
😱😱 adrian muali nakaallll
fli
👧 maafin aku y
🧑 gak
👧aku cium y
🧑 ok
sumpah ini mereka knpa siihh 😭😭 mood bgt bacanya
fli
aladin kali naik karpet terbang wkkw ada2 aja toorrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!