NovelToon NovelToon
PICCOLA PERDUTA

PICCOLA PERDUTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Dark Romance
Popularitas:30.4k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi Gusriyeni

‼️Harap Bijak Dalam Memilih Bacaan‼️

Series #3

Maula Maximillian dan rombongan kedokterannya dibuang ke sebuah desa terpencil di pelosok Spanyol, atas rencana seseorang yang ingin melihatnya hancur.

Desa itu sunyi, terasing, dan tak tersentuh peradaban. Namun di balik keheningan, tersembunyi kengerian yang perlahan bangkit. Warganya tak biasa dan mereka hidup dengan aturan sendiri. Mereka menjamu dengan sopan, lalu mencincang dengan tenang.

Yang datang bukan tamu bagi mereka, melainkan sebuah hidangan lezat.

Bagaimana Maula dan sembilan belas orang lainnya akan bertahan di desa penuh psikopat dan kanibal itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 : Kebenarannya

...•••Selamat Membaca•••...

“Ya, aku membiarkan dia jatuh dan dipanah oleh kanibal itu, aku kesal, karena dia. Kita semua berada di tempat ini sekarang, kita semua tidak tahu sampai kapan akan bertahan,” seru Anna yang membuat Maula mengusap wajahnya.

“Sudahlah, lebih baik kita fokus untuk menyelamatkan diri. Untuk ke depannya, lebih baik kita saling tolong menolong, jangan seperti ini lagi,” saran Rachell, pria itu juga sudah hampir frustasi dengan kondisi saat ini.

Malam turun semakin gelap, hanya cahaya dari api unggun yang ada, sedangkan bulan tidak menampakkan diri sama sekali. Membuat hutan itu semakin mencekam.

Maula hendak pindah tempat duduk, namun lengannya ditahan oleh Mavros.

“Mau ke mana?” tanya Mavros pelan.

“Aku mau dekat Sofia.” Maula pindah dan memilih berbaring di samping Sofia, tatapan mereka seakan mengisyaratkan untuk saling kuat.

Mereka semua memejamkan mata, hanya derit binatang malam yang terdengar, dan masing-masing dari mereka memegang pisau yang didapat dari desa kanibal itu, sekedar berjaga-jaga.

Sofia mendengar langkah kaki mengendap dan api unggun sudah mulai padam. Dia membuka mata dan samar, dia melihat Mavros dan Anna berjalan menjauh. Karena merasa aneh dan janggal, Sofia perlahan bangun tanpa mengusik siapa pun dan mengikuti mereka berdua.

Sofia menajamkan penglihatan di tengah gelapnya malam, dia mengikuti suara langkah kaki dari Mavros dan Anna.

Cukup jauh dari tempat Maula, Corvin, dan Rachell tidur tadi. Mereka berhenti tepat di pohon besar dan Sofia berdiri di baliknya, mencoba mencari tahu apa yang mereka lakukan berdua, kalau mereka berbuat tak senonoh, ya itu bukan urusan Sofia. Tapi di hati Sofia merasa ada yang janggal dari Anna.

Mavros dan Anna berdiri saling berhadapan, mereka memastikan tidak ada siapa pun.

“Aku merasa bahwa Maula dan Sofia mencurigai aku, jelas terlihat ketika mereka melirikku. Kita harus cepat bergerak dan pergi dari tempat ini, kapan helikoptermu akan datang?” tanya Anna pada Mavros.

“Kita harus pastikan mereka semua mati di desa ini dulu, baru kita bawa Maula ke tempat aman. Aku mendapatkan Maula dan kau mendapatkan peringkat dengan hilangnya Maula.” Anna tersenyum, begitu pula dengan Mavros.

“Aku tidak menyangka akan terlibat dalam rencana gilamu ini, Mavros. Kau sangat terobsesi pada Maula hingga menjalankan rencana gila ini.” Mavros hanya tersenyum bak iblis.

Flashback On

Mavros, angkatan senior Maula terpikat pada pandangan pertama dengan gadis itu, dia selalu menatap Maula dari kejauhan dan mengagumi dia. Rasa kagum itu semakin dalam hingga Mavros merasa bahwa dia cinta, tapi Rayden membuat angan-angannya buyar untuk mendekati Maula.

Pernikahan Maula dan Rayden cukup membuat Mavros hancur, tapi dia bisa mengendalikan diri sehingga tidak menampakkan hal itu pada semua orang.

Perlahan, Mavros mempelajari gerak gerik Maula dan Rayden, dia menjadi penguntit hingga tahu kalau Barbara juga memiliki obsesi yang sama dengan dirinya.

Perseteruan antara Maula dan Barbara membuat Mavros memiliki kesempatan. Dia menyusun rencana gila sendiri, lalu melibatkan Barbara dengan baik, sehingga nantinya, jika rencana itu berjalan, maka Barbara adalah pelaku yang akan terdeteksi, bukan dirinya.

Dua malam sebelum Barbara menemui Rayden, Mavros datang ke rumah Barbara dan mengajak kerjasama. Barbara tertarik dan setuju, lalu Mavros meminta bantuan pada Anna untuk meracik obat yang akan diberikan pada Rayden nanti.

Mavros mengajak Anna karena dia tahu bahwa Anna merasa kalau Maula adalah saingan di angkatannya. Maula selalu unggul dan mendapat nilai terbaik, Anna tidak suka itu.

Racikan obat selesai, Mavros memberikannya pada Barbara dan ketika itu Barbara menjalankan peran sebagai ibu peri di depan Rayden hingga dia bisa menarik Rayden ke rumahnya.

“Jika nanti Maula melihat suaminya bergumul dengan musuhnya sendiri, maka Maula akan kehilangan akal sehat dan mengambil keputusan singkat. Cara terbaik dia melupakan masalah adalah dengan pergi beberapa hari, dan melalui kegiatan sosial ini, kita bisa membawa Maula jauh dari Rayden,” ujar Mavros pada Anna.

“Kau yakin akan berhasil?” tanya Anna meyakinkan.

“Yakin, tugasmu, kirimkan e-mail pada Maula mengenai kegiatan ini. Aku akan pantau dari rumah Barbara nantinya.” Anna mengangguk setuju.

Percakapan singkat itu justru didengar oleh Nicholle. Mavros langsung menghampirinya dan memberikan ancaman. “Jika kau sampai buka mulut dengan semua rencanaku ini, aku akan menghabisi semua keluargamu.”

Nicholle merasa sakit hati, dia mencintai Mavros tapi Mavros justru terobsesi pada Maula.

“Kau binatang, kau mau menyingkirkan banyak orang demi memiliki Maula hah?” bentak Nicholle pada Mavros.

Plak! Sebuah tamparan melayang di pipi Nicholle dan tak lama, rambut Nicholle dijambak kuat oleh Mavros.

“Mereka semua hanya pengalihan, jika Maula saja yang hilang, maka orang akan mencurigai kalau ini penculikan. Tapi kalau satu rombongan yang hilang, ini akan dikategorikan sebagai kasus misterius. Mengerti.” Nicholle berontak dan melepaskan diri dari genggaman Mavros.

“Aku mencintaimu, Mavros. Kenapa kau malah melakukan tindak kriminal untuk memiliki wanita yang sudah menjadi milik orang lain? Kau tidak memandang aku?” Mavros tertawa lepas.

“Aku tidak memiliki rasa apapun padamu, cintaku hanya untuk Maula dan aku sudah memendamnya dari lama.” Nicholle terisak, perih rasanya ketika cintanya harus bertepuk sebelah tangan.

“Jika kau mau aman, diam dan menurut saja, atau kau boleh juga ikut.” Nicholle menatap Anna dengan tatapan benci.

“Aku tidak mau ikut dengan kalian.”

“Oke, Nic. Mau mulai dari mana? Ayah atau ibumu?” Nicholle membulatkan matanya saat Mavros mengangkat sebuah pistol.

“Apa yang akan kau lakukan?” tanya Nicholle takut dan suara bergetar.

“Kau harus ikut, jika tidak. Aku akan membunuh keluargamu.” Nicholle menggeleng dan menangis.

“Ikut saja, aku akan jamin keselamatanmu. Percaya padaku,” ucap Mavros merayu dan akhirnya Nicholle mau.

“Tapi... ke mana kalian akan membawa rombongan ini?” tanya Nicholle dengan ragu.

“Desa yang penuh dengan para psikopat kanibal, desa itu dulunya sebuah kota yang indah, karena peperangan antar saudara dan perebutan kekuasaan, kota itu berubah menjadi kota mati. Selama ini aku melakukan sebuah ekperimen gila, dengan menyuntikkan sebuah cairan pada beberapa orang, berharap orang itu memiliki kekebalan. Tapi sayangnya, ekperimenku selalu gagal dan ratusan orang menjadi korban. Mereka menjadi gila dan haus akan darah. Aku membuang mereka ke desa itu dan untuk bertahan hidup, mereka saling memakan satu sama lain dan akhirnya menjadi kanibal. Hahahaa.” Mavros tertawa setelah mengutarakan hal tersebut.

“Aku memiliki sesuatu yang bisa mencegah mereka untuk memakanku, aku akan berikan padamu nanti jika kita sampai di desa tersebut. Ikut atau kau juga akan mati, Nicholle.” Nicholle tidak punya pilihan lain selain ikut.

“Kau akan menjamin keselamatanku bukan?” Nicholle kembali memastikan dan Mavros mengangguk mantap.

“Oke. Aku ikut.” Anna dan Mavros tersenyum senang.

Flashback Off

Di balik pohon itu, Sofia menutup mulut tidak percaya, semua sudah direncanakan dengan baik oleh Mavros dan Anna.

“Tega sekali mereka,” ujar Sofia dalam hatinya.

...•••Bersambung•••...

1
Latoya
hebat
Frizzy Danuella
Wow amazing thor
Frizzy Danuella
Angkat aku jadi cucumu juga nena
Blade Haruna
Akhirnya hukuman mereka ditetapkan juga, ini nih yg gue suka. Satu masalah selesai baru datang masalah baru, bukan malah belibet yg bikin pala gue makin pusing
Zenia Kamari
Confess sekarang apa gue cepuin lo
Zenia Kamari
gue nonis, tpi gue suka banget sama karya religi kakak ini
Zayana Qyu Calista
sungkem gue ama lo kak
Zayana Qyu Calista
Gue kebagian cucu angkat juga gpp deh, asal neneknya kayak eliza ini
Rihana👒
Saya support kalau memang sofia sama advait
Rihana👒
Begini kalau dapat cinta yang setara, mereka saling jaga
Rihana👒
Thor, bikin novel religi versi kamu lagi dong, saya mau baca dan jangan lupa untuk ilmu pengetahuannya. Ditunggu ya thor (sangat berharap)
Pesillia Lilian
asik tuh klau advait sama Sofia, bakalan besty selamanya Maula
Pesillia Lilian
Author terniat
Miyoji Sweetes
Ngomong jgn dlam hati Advait, ngomong langsung elaahh
Miyoji Sweetes
Seniat itu ya thor🔥🔥🔥
Cherry Berry
Advait kalo gak gercep ya alamat bakalan patah hati
Pedri Alfonso
ini keren banget
Putri vanesa
Kk berapa lama smpe bisa bikin cerita ini sereal mungkin, entah ini memang real life or imagination aku pribadi bukan kyak ngebaca dosng tpi kyak udah nnton ceritanya langsung dalam byang2an fikiran aku, karena emang sedetail itu ceritanyaaa, ini mah kudu di jdiin film sih rame bnget soalnya
Sadohil: setuju banget
Zenia Kamari: Terbaik ini karya
total 5 replies
🐱Pushi Cat🐱
Keren, gak pernah gagal kakak ini masalah detail, baik kedokteran, agama maupun hukum. Pantesan penulis pada bilang kalau menulis bukan hanya tentang merangkai kata
Putri vanesa
SemangatAdvait kita dukung dirinu dan Sofia menuju jannah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!