Nathan Edward seorang pria tampan dengan tubuh tegap tinggi. Nathan bekerja sebagai penjaga toko buah,kehidupannya jauh dari kekayaan. Namun siapa yang menyangka jika ia adalah seorang pewaris tunggal yang dibuang oleh istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risti rika safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penasaran
Malam harinya disebuah rumah yang cukup mewah ada seorang perempuan yang sedang melamun sambil menatap ke arah luar. Entah apa yang ada dipikiran wanita yang tak lain adalah sasha.
"Kenapa gue jadi penasaran banget ya sama cowok kemarin"ucap sasha
"Dia ganteng tapi dekil banget,miskin pula. Tapi gue penasaran sama dia. Ah gue kenapa sih"ucap sasha kesal
Sasha berjalan ke arah ranjang nya,ia merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Matanya terpejam namun pikirannya melayang entah kemana.
"Okey sasha lo penasaran kan? Mari kita cari tahu besok"ucap sasha
Gadis itu berguling kesana kemari mencari posisi nyaman untuk tidur. Beberapa menit bolak balik seperti cacing akhirnya sasha pun tertidur.
\~
"Papaaa"teriak leni
"Ada apa ma? Kenapa kamu teriak-teriak"sahut joni
"Papaa mama merasa hati mama nyaman,mama merasa kehangatan dihati mama.Apa janga-jangan anak kita berada didekat kita tapi tidak kita sadari."ucap leni
"Ma belum ada informasi jelas tentang anak kita,papa minta tolong jangan terlalu berharap dengan sesuatu yang belum jelas. Ketenangan hati mama saat ini adalah bentuk kasih sayang allah buat mama yang sudah bersabar sejauh ini''sahut joni
"Papa gak percaya sama mama? Ikatan batin ibu dan anak kita kuat pa,terserah papa mau percaya atau tidak. Mama akan mencari sendiri"Ujar leni lalu meninggalkan ruang kerja suaminya
Joni memijit kening nya,kepalanya terasa pusing saat melihat istrinya masih terus mengharapkan kembalinya sang anak. Ia juga ingin bertemu dan mengetahui kondisi anaknya tapi tidak seperti ini. Ia juga harus sabar dan terus mencari tahu setiap harinya.
Belasan tahun mereka mencari dimana keberadaaan sang anak,namun tak pernah mendapatkan titik terang. Terkadang joni ingin hampir menyerah,namun saat melihat sang istri yang selalu yakin akan bertemu putra nya membuat joni pun juga ikut bersemangat.
\~
Di kost an nathan ia sedang merebahkan tubuhnya diatas kasurnya. Pria tersebut menatap melamun entah memikirkan apa.
"Aku bingung mau cari kerjaan dimana lagi,jika bekerja sebagai kuli panggul sudah pasti tidak akan cukup untuk mengirimi bapak dan ibu. Bukan tak bersyukur,tapi memang begitulah adanya"monolog nathan
"Tapi jika ingin mendapatkan gaji besar sudah pasti kerjanya ditempat bagus dan harus punya ijazah. Sedangkan aku hanya tamatan sd saja"ucap nathan lagi
Nathan mengusap wajahnya,ia benar-benar pusing memikirkan kehidupannya saat ini. Ia juga tak bisa mengabari orang tuanya karna tak memiliki ponsel. Hanya menyimpan nomor handphone edi untuk berjaga-jaga.
Nathan memejamkan matanya,biarlah esok ia pikirkan bagaimana bagusnya. Ia harus lebih bersabar lagi,pasti tuhan akan memberikan jalan untuknya.
\~
Cuit! Cuit! Cuit!
Pagi telah tiba,matahari mulai menampakkan dirinya. Nathan menggeliat meregangkan otot-otot tubuhnya. Nathan bangun dan berjalan untuk membuka jendela,ia tersenyum melihat cuaca hari ini yang tampak cerah.
"Semoga perjalanan ku hari ini juga secerah cuaca ini"ucap nathan
Nathan mulai membereskan kost-kost an nya. Mulai dari tempat tidur lalu menyapu. Beruntung sejak kecil ia sudah diajarkan oleh rusmini menyapu dan lain-lain. Nathan beralih kearah dapur,ia bingung pagi ini akan sarapan apa. Tidak mungkin ia memasak nasi goreng lagi,bosan sekali hehe.
"Apa aku sarapan diluar aja ya"monolog nathan
"Ah yasudah aku sarapan diluar saja,aku mandi dulu"ucap nya lagi
Akhirnya nathan pun memutuskan untuk sarapan diluar,tidak masalah sekali-kali hihi. Tak butuh waktu lama nathan pun selesai dengan ritual mandinya,ia bersiap menggunakan kaos seadanya saja.
Nathan menutup pintu kost,ia berjalan dengan senyum yang terus terbit diwajahnya. Ia juga sesekali menyapa teman kost. Ya nathan memang sangat ramah,jika saja ia pintar merawat diri orang-orang mungkin tak akan percaya jika ia adalah anak yang berasal dari desa. Nathan sudah sampai dipasar tempatnya bekerja,ia mampir sebentar diwarung nasi uduk untuk sarapan. Awalnya nathan kaget harga seporsi nasi uduk dijakarta 10rb,berbeda dengan nasi uduk didesa yang harganya hanya 5rb.
\~
"Ayo sasha temenin mama ke pasar"ucap ajeng
"Ah maa aku ada pemotretan pagi ini"sahut sasha
"Sebentar aja kok mama cuma mau beli beras"ucap ajeng
"Makanya mama mulai cari sopir baru dong,aku gak bisa kalo harus nemenin mama terus. Mama kan tahu jadwalku padat banget bulan ini"cerocos sasha
"Udah jangan ngedumel aja kamu,ayo buruan nanti malah makin lama"ucap ajeng
Dengan langkah malasnya sasha pergi menemani sang mama. Sopir yang biasanya bekerja dirumah sasha mengundurkan diri karna ia sudah tak sanggup untuk mengendarai mobil. 45 menit perjalanan kini mereka sampai dipasar,sasha langsung mengarahkan mobilnya ke kios beras langganan nya.
"Selamat pagi nyonya"sapa budi
"Pagi budi,saya mau beli beras 5 karung ya. Berasnya seperti yang biasa saja"ucap ajeng
"Baik nyonyaa"sahut budi
"Nathannnn"panggil budi
"Iya tuan"sahut nathan
"Oh jadi nama pria ini nathan,keren banget si namanya padahal orang desa"batin sasha
"Pak budi mulai besok kalo kita butuh beras bisa antar kerumah kan? Soalnya supir yang biasanya nemenin mama mengundurkan diri jadi gak ada yang antarin mama kepasar"ucap sasha
"Oh tentu saja bisa non,sekarang yang bagian antar itu nathan. Yang biasanya udah berhenti kerja"sahu budi
"Oke siapa aja bebas asal kerjanya gak lelet"ucap sasha
"Baik non itu bisa diatur"sahut budi
Setelah itu sasha dan ajeng langsung pulang,nathan sadar jika sejak tadi sasha memperhatikan dirinya.
"Kenapa perempuan itu memperhatikan saya,apakah penampilan saya ada yang salah"ucap nathan
"Dia suka kamu palingan nat"sahut budi terkekeh
"Oalah masak iyo si tuan orang cantik begitu suka sama saya yang modelan rengginang ini"ucap nathan tertawa
"Kamu itu sebenarnya tampan nat,hanya saja kamu tidak bisa merawat dirimu"Ujar budi
"Kami orang desa tidak mementingkan penampilan atau pun bentuk wajah tuan,yang kami pikirkan hanyalah bagaimana bisa bertahan hidup,besok mau makan apa dan lainnya. Apalagi kalo mulut tetangga sudah berbunyi aduh ampun deh tuan"Ucap nathan
"Ya apa yang kamu bilang benar nath,hidup ini memang harus kuat,punya telinga badak buat mendengar omongan orang. Hidup susah lalu melihat penampilan kita yang bagus akan disebut menang gaya kalah nasib. Hidup miskin juga begitu jadi bahan hinaan orang-orang,serba salah memang nath"sahut budi terkekeh
"Maka dari itu tuan saya merantau kejakarta agar bisa merubah hidup saya dan keluarga dikampung, saya merasa malu dengan tetangga saya ini anak laki tapi saya tidak bisa mengubah kehidupan saya dan keluarga. 29 tahun usia saya saat ini tapi saya tidak pernah memberikan apapun untuk kedua orangtua saya"Ujar nathan
"Nathan kehidupan seperti roda,jika saat ini kamu belum bisa membahagiakan orang tua mu percayalah dimasa yang akan datang kamu pasti bisa bangkit dan mengangkat derajat orang tuamu. Kamu harus lebih giat lagi,jangan menyerah dengan omongan orang-orang. Saya yakin kamu bisa sukses nath"Ucap budi tersenyum
Nathan pun tersenyum,ia akan bertekad untuk sukses dan mengangkat derajat orangtuanya.
HAPPY READING