Xiana Jizzy Ghozaline adalah staff lama di kantor milik Giorgino Dirgantara. Hanya saja selama Xiana bekerja dia belum pernah bertemu dengan Dirga, karena Dirga berada di luar negeri. Dirga yang tidak memiliki kekasih, memaksa Xiana untuk menjadi kekasihnya dengan banyak keuntungan yang akan di terima Xiana. Apakah Xiana akan menyetujui permintaan Dirga atau justru sebaliknya dengan seribu trik Xiana dia akan melarikan diri dari jeratan Dirga
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Materi ke 3
Malam ini Xiana dan juga Dirga makan malam di hotel milik keluarga Dirga, yang tadinya rencana makan malam hanya dirumah, tapi Rini merubah acara tersebut.
“Xiana, cantik sekali”
“Selamat malam Tante, terimakasih pujiannya”
“Kenalkan sayang, ini tante Lusi, dan tante Ana yang waktu itu Xiana pernah temui di rumah”
“Selamat Malam Bu Lusi, selamat malam tante Ana”
Lusi tidak begitu merespon kehadiran Xiana, justru membuang muka saat Xiana menyapanya. Berbeda dengan ana, dia justru menyambut hangat kedatangan Xiana.
Dirga duduk di samping Xiana, menatap Xiana dengan lekat memperhatikan leher yang sudah tidak ada kissmark darinya, lalu Dirga tersenyum.
Tatapan Dirga dan senyumannya di perhatikan oleh Lusi yang duduk tepat di hadapannya, Lusi semakin tidak menyukai Xiana karena menurutnya Xiana hanya akan merusak kualitas diri Dirga.
“Xiana, gimana kerja sama Dirga”
“Menyenangkan Tante”
“Menyenangkan? Hahaha Xiana Xiana pantesan kamu menggagalkan rencana meeting Dirga dan juga saya waktu itu. Harusnya kamu lebih professional, jangan membawa hubungan itu ke ranah kantor, yang menyebabkan kerugian” Sela Lusi
“Itu bukan salah Xiana, Tante. Saya yang minta Xiana menjadwalkan ulang meetingnya. Saya tidak bisa memberi toleransi untuk siapapun, meskipun Tante kakak dari Mama saya”
“Dirga, lihat. Perempuan ini justru merusak kualitas diri kamu”
“Merusak kualitas?” Tanya Dirga dengan senyum smirknya.
“Dirga, saat kamu masih di luar negri dan jauh dari perempuan ini, kamu dan tante tidak pernah gagal meeting, apalagi ini proyek besar”
“Tante, biasanya kita hanya melalui panggilan vidio, untuk pekerjaan apapun, karena kita tinggal di beda benua. Dan saat saya kembali, tante meminta janji temu, tapi tante sendiri yang terlambat. Sedangkan pekerjaan saya masih banyak, tidak hanya menunggu tante”
“Sudah, sudah, Mbak Lusi aku undang mbak kesini, untuk makan malam. Dan soal Xiana, sejauh ini Xiana tidak merubah apapun dari diri Dirga. Mungkin waktu itu Dirga memang sibuk Mbak”
Suasana menjadi sanggat canggung, Ana hanya menghela nafasnya dan menatap Xiana lalu meyakinkan jika ini bukan masalah.
Tidak lama, suami dari Lusi dan Ana datang bersama anak-anaknya, mereka bergabung untuk makan malam.
Christiant, anak dari Ana menatap lekat ke arah Xiana, seperti sedang mengaguminya karena kecantikan Xiana.
Dirga yang mengetahui itu, menahan marahnya karena meskipun Xiana hanya kontrak baginya, tapi dia tidak menyukai jika ada orang yang menginginkan Xiana.
“Aku ke toilet dulu” Ucap Dirga dengan jarak sangat dekat dengan Xiana, lalu mengecup bahu Xiana dan meninggalkan kursinya.
Apa yang di lakukan oleh Dirga dilihat jelas oleh keluarga besarnya, yang membuat Xiana hanya tertunduk malu.
Rini adalah orang paling Bahagia ketika melihat interaksi antara Dirga dan Xiana, begitu juga Ana.
Hanya Lusi yang terlihat tidak menyukai adegan yang baru saja dilihatnya. Lusi seperti tidak percaya jika Dirga melakukan ini di hadapan keluarga besarnya, yang artinya Xiana memang benar-benar kekasih Dirga.
Makan malam berjalan dengan baik hingga akhir, sampai pada pertanyaan Adi sebagai suami Ana.
“Jadi, aka nada pernikahan pastinya. Kapan?”
“Tidak terlalu buru-buru om, kami mengenal memang sudah lama, tapi kami baru menjalin hubungan sekitar satu tahun”
“Satu tahun sudah cukup untuk mengenal satu sama lain Dirga” Sela Ridwan, suami Lusi.
Suasana semakin memanas ketika membahas soal pernikahan, Xiana hanya terdiam karena tidak ingin membuat keadaan semakin runyam.
“Xiana, gimana menurut kamu?”
“Sebelumnya saya minta maaf kalau ini akan menyinggung om dan tante semuanya. Saya memang memang menjalin hubungan dengan Dirga, kami baru memulainya setahun yang lalu saat business trip di luar negri, dan setelah meresmikan hubungan itu, kami hanya bertemu 3x, sampai akhirnya Dirga kembali dan kami bisa bertemu setiap hari. Mengenai pernikahan, saya dan Dirga memiliki perbedaan usia yang cukup jauh. Saya tidak ingin mengecewakan dirge nantinya, jadi biarkan kami saling mengenal satu sama lain, agar bisa menyamakan tujuan hidup kami”
Mendengar penjelasan Xiana, tidak ada satu pun yang bergeming, Rini justru bangga dengan penjelasan Xiana. Karena merencanakan pernikahan dengan buru-buru juga tidak baik untuk kedepannya.
“Beri kami waktu tiga bulan”
Degg!
Xiana menatap ke arah Dirga, meskipun terkejut namun Xiana mampu mengatasinya dengan baik di hadapan keluarga Dirga.
“Tiga bulan?” Tanya Lusi
“Karena saya masih harus mengenal orangtua Xiana, tante.”
“Oke tiga bulan lagi Dirga”
“Iya Tante”
Dirga menggenggam tangan Xiana, tidak ada alasan, dan tidak ada tujuan, hanya keinginan untuk menyentuh tangan Xiana.
Makan malam di akhiri dengan makanan penutup, Dirga melarang Xiana untuk minum alcohol, karena sudah larut malam dan dirge hawatir jika dia tidak mampu mengendalikan diri ketika melihat Xiana dibawah kendali alcohol.
“Kenapa gak nginep disini aja kita semua?” Ucap Christian.
“Kalau kamu mau, silahkan”
“Bro, come on. Besok sabtu, pasti kalian libur”
“Ide bagus Christian. Dirga mama akan pesan kamar”
“Oke”
Xiana hanya pasrah dengan keadaan yang memaksanya untuk tetap tinggal diantara keluarga Dirga.
“Sorry Xiana”
“Tidak apa-apa Pak” Bisik Xiana pelan yang terdengar oleh Christian.
“Pak? Hmm menarik” Batin Christiant.
“Kamar untuk Xiana, dan ini untuk Dirga” Ucap Ana dengan memberikan kunci kamarnya.
“Satu aja tante”
“Dirga”
“Kami harus mengenal satu sama lain bukan?”
Semua orang hanya tertawa, dan membiarkan Xiana masuk ke dalam kamar yang sama dengan Dirga.
“Hubungan apa yang sebenarnya terjadi diantara kalian” Gumam Christian.
Semua orang sudah masuk ke dalam kamarnya masing-masing, begitu juga dengan Dirga dan Xiana.
Dirga sudah menghubungi asistennya untuk membawakan barang yang akan di butuhkan Xiana. Hanya dalam waktu kurang dari satu jam, asisten Dirga membawa semua yang di butuhkan Dirga dan Xiana.
“Xiana, baju ganti kamu, dan make up semua disini”
“Pak?”
“Saya beli baru, bukan mendobrak rumah kamu”
“Terimakasih Pak”
“Mau mandi dulu?”
“Iya Pak” Jawab Xiana lalu membuka tas dan mengambil barang yang akan dia pakai.
Sementara Xiana sedang mandi, Dirga membuka laptopnya dan melanjutkan pekerjaannya, sambil menunggu Xiana selesai mandi, lalu Dirga juga akan mandi dan istirahat.
“Pak Dirga, silahkan” Ucap Xiana.
“Terimakasih Xiana”
Xiana menuju meja rias untuk mengeringkan rambutnya, lalu segera menuju ranjang untuk istirahat.
Dirga yang baru saja keluar dari kamar mandi, menatap Xiana yang sudah terlelap di ranjang. Dirga segera menyusulnya, lalu memeluk tubuh Xiana dari belakang dan memejamkan matanya.
.
.
.
Pagi hari saat Xiana membuka matanya, lagi dan lagi dia sedang memeluk tubuh Dirga. Xiana tidur dengan menggunakan lengan Dirga sebagai bantal.
Xiana menatap lekat wajah Dirga, wajah yang sangat sempurna yang tidak mungkin bagi Xiana memilikinya. Sejauh ini ia hanya mengagumi paras tampan Dirga, sangat bohong jika Xiana tidak memiliki perasaan, namun Xiana sadar jika dia hanya skretaris dan tidak lebih.
“Sudah puas lihatnya?”
“M-maaf Pak”
Dirga memiringkan tubuhnya menghadap Xiana kemudian memeluk Xiana dan sambil memejamkan matanya.
Xiana begitu menikmati kebersamaannya bersama dengan Dirga, dengan membayangkan mungkin jika dia menjalin hubungan dengan Dirga, dia akan mendapatkan perlakuan seperti ini setiap harinya.
Cup!
Dirga mengecup dahi Xiana, kemudian bangun untuk menuju kamar mandi. Sedangkan Xiana masih terkejut dengan setiap yang Dirga lakukan.
Xiana hanya takut, tidak mampu mengontrol perasaannya. Karena Xiana sudah mulai nyaman berdekatan dengan Dirga.
double m ya tor😅