Sandrina nekad tidur dengan pria yang dijodohkan dengan kakaknya, Bastian Helford. Lantaran kakaknya telah tidur dengan tunangannya.
Semua miliknya direnggut, dan Sandrina berjuang untuk mendapatkan kembali yang menjadi miliknya
"Dia satu-satunya milikku yang kurebut kembali"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pilihan Bastian
Semua terdiam dengan penjelasan Bastian. Penjelasan yang pria itu katakan semuanya masuk akal, namun tentu saja ada yang tidak dapat menerimanya, bukan?
"Itu___" pak Gery ingin bicara menjelaskan, namun istrinya, Meisha dengan cepat memotongnya
"Penjelasan nak Bastian tidak salah, tapi yang paling cocok untuk pernikahan ini adalah Odette! Anak adopsi dan anak kandung itu jelas tidak sama," Meisha masih bersikekeuh dengan aturan awalnya. Yang harus menikah dengan Bastian adalah Odette, jika tidak, sungguh rugi usahanya selama ini merampas identitas Sandrina untuk Odette
"Ya nyonya. Saya percaya bahwa mereka tetap diperlakukan dengan kasih sayang yang sama, bahkan setelah tuan Gery menikah lagi dengan Anda, jadi sudah pasti kedudukan mereka pun sama dimata mendiang nyonya Angela. Karena bagaimanapun juga, Anda terlihat seperti ibu kandung bagi Odette" ucap Bastian yang memukul telak Meisha. Untuk sesaat Meisha lupa apa posisinya dengan Odette di mata publik dan Bastian seakan menyindirnya yang lebih sayang pada Odette, tapi tidak dengan Sandrina
"Ukh..!" wanita paruh baya itu tercekat, tersedak dengan fakta. Bukankah apa yang Bastian katakan terkandung satu kalimat kebenaran di baliknya
"Saya berpikir, Sandrina juga seharusnya begitu, bukan? Dia juga cukup memenuhi syarat," lanjut pria itu masih dengan santainya. Bastian juga tidak bodoh untuk menyadari situasi dimana semuanya terdiam, seakan perkataannya adalah ujung tombak untuk memutuskan sesuatu
"Bastian, ucapanmu..." suara yang bergetar itu mengalihkan atensi semua orang pada si empunya suara
"Apa maksud ucapanmu begitu?" lanjutnya lagi masih dengan suara yang bergetar karena rasa tidak terima
Sandrina yang juga menatap pada si pembicara yang adalah Odette merasa ada ruang dihatinya yang begitu terasa senang. Saat situasi yang tak terduga itu terus berlanjut, dan wajah putus asa Odette yang belum pernah Sandrina lihat seumur hidupnya, sungguh menjadi hiburan tersendiri bagi Sandrina.
"Sebelumnya saya tidak sengaja bertemu dengan nona Sandrina secara pribadi," baru saja rasa senang memenuhi dadanya, Sandrina kembali dibuat was-was saat Bastian kembali bersuara. Jangan bilang Bastian akan membicarakan tentang pertemuan mereka malam itu hingga berakhir dengan kejadian cinta satu malam.
"Saya jatuh cinta pada pandangan pertama," lanjut pria itu dengan begitu lugasnya, seakan apa yang diucapkannya memang berasal dari hatinya
"Apa!" suara ibu Bastian terdengar terpekik dengan tangannya yang menutupi mulut
"Apa yang kamu bicarakan?" suara Meisha juga terdengar tidak suka dan tidak terima
"Jadi, saya akan menikah dengan nona Sandrina Geisler." kata Bastian mantap dan tuntas. Dirinya benar-benar telah memutuskannya
Mata Sandrina membulat, menatap tak percaya pada pria dihadapannya saat ini. Bohong, pria itu jelas sedang berbohong. Sandrina cukup menyadarinya. Malam yang mereka habiskan saat itu tidaklah cocok dengan kata-kata manis seperti cinta pada pandangan pertama, walau nyatanya mereka seperti binatang yang terbuka saat itu
Sandrina dapat melihatnya dengan jelas dari suasana yang saat ini mengalir dengan begitu canggung dan gadis itu mulai menyadarinya. Bastian bukanlah orang yang bisa dikendalikannya, dan dia juga tidak akan mampu menghentikan pria itu akan tindakan apapun. Bahkan orang tua Bastian yang adalah orang yang melahirkan Bastian ke dunia ini pun terdiam, tanpa membantah satu kalimat pun dari perkataan mutlak sang putra
"Ya ampun, San- Sandrin masih sangat muda dan punya banyak kekurangan," Meisha kembali bersuara, masih mencoba peruntungan untuk membalikkan keputusan Bastian
"Bukankah Nona Sandrina hanya satu tahun lebih muda dari Odette?" tanya Bastian yang sama sekali tidak tergugat dengan keputusannya.
"I- itu, t-tidak boleh begini, kita harus mendengar pendapat dari Sandrin" Meisha berkata dengan terbata-bata sembari bangkit dari duduknya. Keringat tampak turun bercucuran dari dahinya. Segitu khawatirnya wanita itu jika Sandrina menikah dengan Bastian. Bagaimanapun, Meisha ingin posisi nyonya muda helford hanya untuk putrinya, Odette bukan wanita lain. Apalagi Sandrina yang adalah anak yang begitu dibencinya
"Sandrin, nak! Ayo katakan sesuatu! Lihatlah dia juga terlihat terkejut! Kau juga tidak suka tiba-tiba menikah, kan? Benar kan?" Meisha kini mulai mendesak Sandrina yang terdiam bingung.
Sandrina tidak pernah berpikir kalau dia akan sampai pada situasi sekarang, didesak pada jawaban yang tidak pernah terpikirkan olehnya. Apa yang harus dilakukannya sekarang? Ini bukan lagi permainan yang masih mampu untuk di tanganinya.
Melihat Sandrina yang hanya terdiam membisu, Meisha semakin dibikin kesal dan terus saja mendesak gadis itu
"Katakan sesuatu, Sandrin!" seru Meisha tidak sabar. Meisha bahkan tidak peduli dengan pandangan calon besannya di depan. Semuanya masih membisu sebagaimana Sandrina yang juga tidak membuka mulut untuk memberi jawaban
"Nyonya Meisha, Anda tidak bisa langsung memaksa Nona Sandrina untuk menjawabnya begitu. Karena ini hanyalah perasaan yang saya rasakan secara sepihak," Bastian kembali angkat bicara saat Sandrina tak kunjung menjawab. Seolah-olah pria itu tahu kalau ceritanya akan mengalir seperti ini . Bastian meredakan topik sambil mempertimbangkan Sandrina dengan begitu santai dan alami, seakan memang seharusnya begitu yang terjadi
Melihat suasana yang tidak mungkin dapat selesai dalam beberapa saat ke depan, akhirnya ayahnya Bastian berinisiatif menengahi
"Sudah, sudah. Hentikan dulu masalah ini. Sebaiknya kita makan dulu makanannya sebelum dingin," ujar pria yang masih begitu terlihat bugar di usianya yang sudah kepala lima. Tidak heran kenapa Bastian memiliki wajah yang tampan dan otak yang cerdas, karena secara genetik dia sudahlah bibit unggul.
Tidak ada yang membantah ataupun menyahuti. Semuanya kemudian kembali larut dalam menikmati makanannya dengan berbagai pikiran yang berkecamuk
Akhirnya acara makan keluarga itu berakhir dengan keheningan yang aneh. Kedua kepala keluarga itu saling berjabat tangan, tanda kalau acara makan bersama dua keluarga itu berakhir
"Kalau begitu mari kita minum bersama di lain waktu," ujar Ayahnya Sandrina sembari menjabat tangan ayahnya Bastian
"Baiklah" hanya jawaban singkat itu yang terdengar dari ayahnya Bastian saat sang putra kembali bersuara
"Apa boleh saya tinggal berdua dengan Nona Sandrina sebentar? Saya ingin berbicara sedikit lebih banyak dengannya," ucap Bastian yang membuat Sandrina mendongak setelah sebelumnya hanya menunduk dengan berbagai pikiran yang memenuhi kepala kecilnya
Sandrina terkejut dan bingung. Jelas dia akan merasakan hal yang demikian, karena bagaimanapun dirinya tidak tahu apa lagi yang akan terjadi selanjutnya. Semua kejadian ini tidaklah sesuai dengan bayangannya. Bagaimana bisa Sandrina membuat masalahnya menjadi sebesar sekarang, padahal dia hanya ingin sedikit membalas kelakuan sang kakak.
Sandrina menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya. Sepertinya permintaan Bastian bukanlah hal yang buruk, karena Sandrina juga butuh untuk bicara dengan pria itu dan bertanya beberapa hal yang dirasanya janggal
"Iya, baiklah!" jawab ayahnya Sandrina yang lalu keluar dari ruangan itu diikuti oleh orang tuanya Bastian, dan kemudian Odette juga keluar dengan wajah yang tidak bersahabat. Terlihat kerutan kekesalannya dengan begitu jelas di wajah wanita itu, dan juga langkah lebar penuh emosi yang ditunjukkannya
Jelas kakaknya itu marah karena pria yang dijodohkan dengan kakaknya itu lebih memilih menikah dengan Sandrina, wanita yang dikatai oleh Odette sebagai wanita bodoh.
.
.
.
untung ada si basbas yg masih peduli sama sandrina
kamu terima aja pernikahan sama basbas pasti kamu akan jauh lebih baik nanti
dan buat hancur keluarga setan itu
tdk sabar pen lihat kehancuran si tua bangka dan kluarga setan@
good bg babas👍